Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Ardiansyah
"Perkembangan teknologi dan dengan dorongan untuk kemajuan dalam akses internet telah membawa dunia bisnis ke era yang dikenal sebagai industri 4.0. Selain itu, tatanan ekonomi baru muncul, di mana perusahaan mapan harus berurusan dengan organisasi digital besar dan perusahaan baru yang inovatif di mana keduanya berusaha membangun model pendapatan baru. Penelitian ini mengembangkan model untuk mengimplementasikan design thinking di PT. Telkom Akses. Banyak organisasi saat ini beralih ke metode design thinking untuk mengatasi tantangan kompleks yang mereka hadapi. Model yang dikembangkan dalam penelitian ini berdasarkan pada pola pikir individu karyawan PT. Telkom Akses. Proses penelitian melibatkan desain metode campuran yang terdiri dari dua fase. Dalam fase 1, 90 orang merespons survei online. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis faktor eksplorasi (PCA) dan konfirmasi (CFA). Sebuah model baru dikembangkan yang mengidentifikasi empat kemampuan inti yang diperlukan untuk terlibat dalam design thinking: Fokus Pelanggan, Fokus Inovasi, Fokus Optimisme Solusi Kreatif, dan Fokus Peningkatan Kompetensi & Kolaborasi. Pada fase 2, 5 responden dari manajemen PT. Telkom Akses dipilih untuk berpartisipasi dalam wawancara lanjutan. Temuan dari fase kedua penelitian menunjukkan model dipersepsikan untuk secara akurat menerapkan design thinking berdasarkan pola pikir individu karyawan.

This study developed a model to implement design thinking in PT. Telkom Akses. Many organizations today are turning to design thinking to tackle the complex challenges they face. As organizations move toward adopting this way of working the need to develop design thinking capabilities in individuals becomes imperative. The capabilities needed for engaging in design thinking are skills that we all have to some varying degree, but we do not all use them to their full potential when solving problems. The model developed in this study based on the individual mind set of PT. Telkom Akses employees. The research process involved a two-phase mixed methods design. In Phase 1, 90 individuals responded to an online survey. The data collected were analyzed using exploratory and confirmatory factor analyses. A new model was developed that identified the four core capabilities needed to engage in design thinking: Customer Focus, Innovation Focus, Creative Solution Optimism Focus, and Competency & Collaboration Improvement Focus. In Phase 2, 5 respondents from PT. Telkom Akses management were selected to participate in follow-up interviews. Findings from the second phase of the study indicated the model was perceived to accurately implement design thinking based on individual mind set of employees."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53019
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audetha Briar Nuzhatin
"Skripsi ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana desain set produksi film dapat memicu kualitas uncanny dalam pengalaman ruang sinematik. Kualitas uncanny merupakan pengalaman spasial yang muncul dari ketegangan emosional akibat kemunculan hal-hal atau trauma yang disembunyikan. Dengan melakukan pendekatan kualitatif dan analisis dilm yang formalis, studi kasus difokuskan pada film Coraline (2009) dan The Truman Show (1998). Analisis dilakukan terhadap elemen mise-en-scène serta mekanisme penguakan uncanny berdasarkan teori dari Freud, Vidler, dan Deckers. Hasil analisis studi kasus menunjukkan bahwa kualitas uncanny bersifat kontekstual dan terbentuk melalui relasi antara desain ruang, penggunanya, dan narasi.

This study amins to examine how film set design can trigger uncanny qualities in the experience of cinematic space. Uncanny quality refers to a spatial experience that arises from emotional tension caused by the resurfacing of repressed trauma. Using a qualitative approach and formalist film analysis, this study focuses on the film Coraline (2009) and The Truman Show (1998). The analysis is conducted by looking at the mise-en-scène elements and the mechanism in uncovering uncanny qualities based on the theories of Freud, Vidler, and Deckers. The results of the case study analysis show that uncanny quality is contextual and formed through the relationship between the space, its users, and the narrative."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library