Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulfa Devisra
Abstrak :
Objektif: Visi Rumah Sakit Umum Daerah Pekanbaru adalah menjadi rumah sakit pendidikan dengan pelayanan paripuma yang mernenuhi standar Intemasional pada tahun 2010. Pengelolaan sistem informasi rawat inap selama ini dilaksanakan secara manual, sehingga kualitas data menjadi diragukaaa dan basil pengolahan data baru dapat diperoleh secara bulanan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan basis data pelayanan medis instalasi rawat inap RSUD Pekanbaru. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode "System Life Cycle" yang terdiri dari kajian pra analisis, sistem analisis, rancangan basis data. Sistem tersebut diterapkan dengan terlebih dahulu mengidentitikasi indikator penilaian evaluasi pelayanan medis rawat inap. Hasil: Diperoleh gambaran bahwa mekanisme pengelolaan sistem informasi manajemen rawat inap RSUD Pekanbaru sudah dibakukan. Pengelolaannya berada pads Bagian Bina program dan rekam medis serta pads instalasi rawat inap yang dikelola oleh seorang petugas administrasi pada setiap IRMA, dengan supervisornya adalah Kepala ruangan. Ditemui bahwa Somber Daya Manusia (SDM) operasional masih kurang baik Dari segi kuantitas maupun kualitas, dan komputerasi sistem informasi akan dilaksanakan secara bertahap, yaitu dimulai pada IGD dan Instalasi Rawat Inap. Dukungan dana untuk terlaksananya komputerisasi SIM RS dari Pemerintah Daerah cukup baik. Kesimpulan: Pihak manajemen rumah sakit mendukung komitmen pelaksanaan Komputerisasi SIM rawat inap RSUD Pekanbaru, dan PEMDA menyetujui pelaksanaan dan anggarannya. Operator juga mendukung untuk komputerisasi. Dana untuk terlaksana program tersebut sudah disiapkan untuk perangkat keras, perangkat lunak, serta dana persiapan kemampuan SUM. SUM pengelola komputerisasi dan ketersediaan peralatan yang mendukung baik dari kuantitas maupun kualitas belum memadai. Output komputerisasi rawat inap adalah indikator evaluasi rawat inap RSUD yang mencakup indikator mutu, cakupan dan etisiensi. Saran: Perlu diiaksanakan sosialisasi yang lebih luas tentang komputerisasi SIM Rawat Inap RS, persiapan sumber daya manusia baik dari segi kuantitas dan kualitas, yaitu jumlah petugas untuk sistem informasi rawat secara 24 jam, sehingga petugas pada IRNA selama ini 10 orang menjadi 30 petugas operator. Perlu menyediakan petugas administrasi pada pintu masuk pagi pada Rekam Medik, di luar jam dinas pada IGD, dan SDM mampu kelola .raringan, Kelola perangkat Lunak. Untuk meningkatkan kualitas petugas maka perlu pelatihan komputer : LAN, Manajemen Information Sistem, Operator Perangkat lunak yang dipakai, Rekam Medik, ICD X Daftar Pustaka : 40 (1982 - 2002)
A Data Base Design of Hospitalization Service Assessment in Pekanbaru General HospitalObjective: The vision of Pekanbaru General Hospital is to be an educational hospital providing complete services that fulfills International standard in 2010. Since the management of information system of hospitalization was executed manually, the quality of data and data processing results-were doubted and monthly acquired only. This research aims to make a data base design of hospitalization installation of medical services in Pekanbaru General Hospital. Methodology: This research was conducted by using "System of Life Cycle" that consists of pre analysis, system of analysis, and data base design. The system was applied after identifying an indicator of medical services assessment of hospitalization. Result: The result of the study is a description of information system organization of hospitalization management in Pekanbaru General Hospital that has been standardized. The management of the system is executed by Development Program and Medical Record Sections, also in hospitalization installation, that was handled by an administration staff for each IRNA and supervised by a hospital ward chief. The availability of human resources (HR) was still less good in side of quantity and quality. The computerization of information system would be implemented periodically, which would be started from emergency and hospitalization installations. Fund supports for the realization of the hospital management of information system (MIS) was very good. Conclusion: Hospital management supports the implementation of MIS, and the Local government has approved to its realization and budget. Beside, computer operators also support for its application. Fund for the realization of computerization has been available are for hardware, software, and human resources (HR) development preparation. The availability of HR for computerization management and complementary equipment are still not sufficient neither in quantity nor quality. The computerization output of hospitalization is an indicator of hospitalization assessment of general hospital, which includes quality, coverage, and efficiency indicators. Suggestion: It is necessary to conduct more widespread socialization about computerization of hospitalization MIS in hospital, human resources quality and quantity preparation, where the number of computer operators of 24 hours hospitalization information system in IRNA currently is 10 personnel becoming 30 personnel, to provide administration staffs in the morning entry of Medical Record, out of working hours in Emergency Installation, and HR with capacity to operate Networking system, and software. Therefore, it is necessary to improve the quality by holding a training of LAN, Management of information System, software operating, Medical Record, and ICD X. References: 40 (1982-2002)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Aprilianto
Abstrak :
Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di Asia yang potensi pengembangannya masih sangat besar. Persaingan yang semakin sengit memaksa para pabrikan kendaraan untuk terus berinovasi baik dari segi produk maupun layanannya. Peningkatan retensi pelanggan sedikitnya 5% dipercaya dapat menghasilkan peningkatan laba sebesar 25-95% sehingga tidak hanya mencari pelanggan baru, para pabrikan kendaraan juga harus berusaha untuk tetap menjaga dan mempertahankan para pelanggannya. Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan, sehingga inovasi dalam rangka meningkatkan kualitas layanan sangat dibutuhkan untuk dapat mengatasi permasalahan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa masing-masing atribut layanan, menentukan atribut layanan yang harus dipertahankan dan ditingkatkan, serta melakukan perancangan service blueprint dengan mempertimbangkan aspek prioritas perbaikan yang harus dilakukan. Proses perancangan service blueprint dilakukan dengan mengintegrasikan metode Servqual dan Kano Model dimana untuk respondennya merupakan pelanggan B2B dari salah satu merek kendaraan niaga yang ada di wilayah Jabodetabek. Berdasarkan penilaian Servqual, semua atribut layanan masih memiliki gap score negatif sehingga masih perlu dilakukan improvement dan atribut layanan yang memiliki gap score terbesar adalah atribut “waktu servis yang tidak sesuai dengan janji sebelumnya”. Kemudian dari 25 atribut layanan yang dinilai, diklasifikasikan dengan menggunakan Kano Model dimana 6 atribut layanan termasuk dalam kategori must-be dan 19 atribut layanan termasuk dalam kategori one-dimentional. Hasil pengukuran Servqual kemudian diintegrasikan dengan Kano Model untuk menentukan prioritas perbaikan yang nantinya akan digunakan sebagai voice of customer dalam proses perancangan service blueprint. Adapun 5 prioritas perbaikan yang harus dilakukan yaitu terkait waktu pengerjaan servis yang belum sesuai dengan yang dijanjikan sebelumnya, karyawan dealer yang belum memberikan pelayanan dengan baik, karyawan dealer belum mampu menjawab pertanyaan pelanggan dengan tepat, karyawan dealer belum menunjukkan kepeduliannya terkait permasalahan pelanggan, dan pekerjaan servis yang dilakukan belum sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pelanggan. Dengan adanya service blueprint ini, diharapkan dapat menjadi solusi dan referensi bagi dealer otomotif untuk meningkatkan kualitas layanannya sehingga upaya dalam menjaga dan mempertahankan para pelanggannya dapat tercapai. ......Indonesia is the largest automotive market in Asia, with huge development potential. Increasingly fierce competition forces vehicle manufacturers to continue innovating in products and services. An increase in customer retention of at least 5% is believed to increase the profit by 25-95%, so vehicle manufacturers must not only find new customers but also try to keep and retain them. Several previous studies have stated that service quality significantly influences customer satisfaction and loyalty, so innovation to improve service quality is needed to overcome existing problems. This study aims to determine the performance of each service attribute, determine the service attributes that must be maintained and improved, and design a service blueprint by considering the priority aspects of improvements that must be made. The service blueprint design process is carried out by integrating the Servqual and Kano Model methods. The respondents are B2B customers from one of the commercial vehicle brands in the Jabodetabek area. Based on Servqual's assessment, the service attribute that has the most significant gap score is the attribute "service time that is not in accordance with the previous promise." Then from the 25 service attributes assessed, they are classified using the Kano Model, where 6 service attributes are included in the Must-be category, and 19 service attributes are in the One-dimensional category. The Servqual measurement results are then integrated with the Kano Model to determine priority improvements which will later be used as the voice of the customer in the service blueprint design process. The five priority improvements that must be made are related to service times that have not been in accordance with previously promised, dealer employees who have not provided good service, dealer employees have not been able to answer customer questions correctly, dealer employees have not shown concern regarding customer problems, and the work done is not appropriate by customer requests and needs. With this research, it is hoped that it can become a solution and reference for automotive dealers to improve the quality of their services so that efforts to maintain and retain their customers can be achieved
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhidayati
Abstrak :
Pada era Internet 4.0 ini menimbulkan suatu fenomena baru terhadap perubahan perilaku konsumen. Kosumen saat ini menciptakan consumerspace sendiri dengan mendikte perusahaan dengan menginginkan produk/layanan yang dapat diakses kapanpun, dimanapun dan melalui device apapun. Mereka menginginkan pelayanan yang cepat, mudah, praktis dan murah. Hal ini pun merubah cara pandang perusahaan dalam menawarkan produk/layanan kepada pelanggan, yang sebelumnya product centric menjadi customer centric. Fenomena tersebut juga muncul di Indonesia dengan keunikannya sendiri. Karena sebagian besar masyarakat Indonesia beragama Islam, maka muncullah kelas menengah muslim yang mengedepankan nilai-nilai Islam sebagai driving factor dalam memutuskan pembelian dan mempengaruhi perilaku pembelian dan konsumsi mereka. Pertumbuhan kelas menengah muslim ini menimbulkan suatu fenomena baru dengan menggerakkan pasar muslim di Indonesia. Namun segmentasi kelompok masyarakat ini apabila dilihat dari indikator preferensi dan kepemilikan produk keuangan masih didasari pada hal-hal yang bersifat ego-centric dan rasional. Mereka lebih mengutamakan sisi fungsional dan benefit dari produk/layanan perbankan yang mereka beli. Nasabah menginginkan kemudahan dalam proses pembukaan rekening Tabungan. Sehubungan dengan hal tersebut, PT Bank Syariah XYZ membutuhkan adanya perbaikan proses bisnis, terutama pada pembukaan rekening Tabungan Syariah. Dengan menggunakan metode Service Blueprint, maka dapat diketahui aktivitas mana yang tidak memberikan nilai tambah (non-value added), mengidentifikasi potensi kegagalan layanan (fail points) dan risiko waktu tunggu layanan yang berlebihan (risk of excessive wait). Agar dapat memberikan layanan terbaik kepada nasabah, PT Bank Syariah XYZ perlu mendesain ulang proses bisnis pembukaan rekening Tabungan Syariah. Proses bisnis pembukaan rekening Tabungan syariah yang baru (future state) harus dapat menghilangkan aktivitas non-value added, mengurangi jumlah kegagalan layanan dan mengurangi waktu siklus (cycle time), sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan nasabah
Internet 4.0 era raises a new phenomenon towards changes in consumer behavior. Todays consumers create consumer space by dictating companies with products and services that can be accessed anytime, anywhere and through any devices. They want services that are fast, easy, simple and inexpensive. This also changes the company perspective in offering products/services to their customers, which were previously product centric to customer centric. This phenomenon also appears in Indonesia with its own uniqueness. Because most Indonesian people are muslim, it emerges middle class muslim, who puts Islamic Values as a driving factor in deciding purchases and influencing their buying and consumption behavior. The growth of the middle class muslim creates a new phenomenon by moving the muslim market in Indonesia. However, segmentation of these communities viewed from the indicators of preference and ownership of financial products, is still based on things that are ego-centric and rational. They prioritize the functional side and the benefits of the banking products/services they buy. Customers do not want to be faced with the complicated process of opening account. So that PT Bank Syariah XYZ requires business process improvement, especially in process of opening Sharia saving accounts. By using the Service Blueprint method, we can sort out which activities provide non-value added, identify potential service failures and risk of excessive wait. In order to provide the best service to customers, PT Bank Syariah XYZ needs to redesign the business process of opening Sharia saving accounts. A new business process of opening Sharia saving accounts (future state) must be able to eliminate non-valued added activities, reduce the number of service failures and reduce cycle time, so it can increase productivity and customer satisfaction.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53475
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Nur Kartikoseno
Abstrak :
Pertumbuhan jumlah kendaraan di provinsi DKI Jakarta terus mengalami kenaikan dimana pada tahun 2016 terdapat 18 juta kendaraan bermotor. Untuk mengatasi kemacetan yang terus meningkat setiap tahunnya, pemerintah DKI Jakarta tengah mempersiapkan moda transportasi umum baru yaitu Mass Rapid Transit MRT Jakarta. Salah satu persiapan yang harus diperhatikan MRT Jakarta sebagai penyedia jasa transportasi baru adalah kualitas pelayanan yang optimal sebagai salah satu faktor utama yang menentukan keputusan calon penggunanya dalam memilih jenis transportasi umum. Penelitian ini mengidentifikasi kriteria apa yang mempengaruhi kualitas pelayanan menggunakan 5 dimensi SERVQUAL dan Model Kano. Terdapat 34 atribut standar kualitas yang disesuaikan dengan standar nasional pelayanan transportasi kereta penumpang perkotaan yaitu PM No. 48 Tahun 2015 dan standar internasional yaitu EN 13816. Hasil dari Model Kano menunjukkan terdapat 15 kriteria standar pelayanan yang memiliki kategori Attractive, 13 One-dimensional, dan 5 Must be yang diterjemahkan sebagai Customer Needs untuk merumuskan strategi standar pelayanan serta 1 kriteria dengan kategori Kano Indifference yang tidak dimasukkan kedalam House of Quality Fase 1. Melalui pembentukan House of Quality, diperoleh 5 Technical Response utama yang perlu dilakukan Mass Rapid Transit MRT Jakarta untuk mempersiapkan kualitas pelayanan yang optimal yaitu: penyediaan fasilitas utama dalam stasiun dan kereta, pengembangan teknologi dan manajemen sistem informasi pendukung layanan, penerapan sistem evaluasi pelayanan yang berasal dari pelanggan, evaluasi performa pelayanan secara berkala, dan on-job training khusus maintenance staff
The number of vehicle growth in DKI Jakarta continues to increase, as in 2016 it is known that there are 18 million vehicles registered. To overcome this increasing amount of congestion every year, the government of DKI Jakarta is currently preparing a new public transportation known as Mass Rapid Transit MRT Jakarta. In this situation, one of the preparations that plays a big role is the transportation service quality itself. It rsquo s considered as one of the main factors that affects the decision of prospective users in order to choose their public transportations to reduce the usage of private car. This preliminary study identifies what, and which service criterias should considered first in order to deliver the optimum service performance using the 5 dimensional SERVQUAL and Kano Model. There are 34 attributes of service quality criterias identified which adapted from PM No. 48 2015 as national standard service quality for railway passenger transportation mode and international standard service quality from EN 13816 as a main external reference to improve its service quality standard. The result of Kano Model shows that there are 15 service criterias in ldquo Attractive rdquo category, 13 in ldquo One dimensional rdquo , and 5 in ldquo Must be rdquo which translated as ldquo Customer Needs rdquo to formulate standardized service strategies. Through the establishment of House of Quality phase 1, there are 5 major ldquo Technical Responses rdquo that needed to be done for Mass Rapid Transit MRT Jakarta to prepare in order to deliver its optimal service quality which are The provision of main facilities in stations and trains, technology and management of information system development, implementation of customer service evaluation system, periodical service performance evaluation system, and special on job training for maintenance staffs.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsila Chairunnisa
Abstrak :
ABSTRACT
KA Bandara Soekarno-Hatta merupakan sebuah alternatif transportasi publik baru ditengah permasalahaankemacetan yang terbukti memunculkan antusiasme yang tinggi terhadap layanan yang diberikan. Terlepas dariantusiasme masyarakat terhadap pengoperasian kereta, keluhan dan saran pengguna banyak bermunculanmengenai layanannya. Penelitian ini mencoba memberikan rekomendasi rancangan layanan Stasiun KA Bandarauntuk meningkatkan kepuasa pengguna dengan metode SSTQual, model Kano, QFD dan service blueprinting,Berdasarkan integrasi metode SSTQual dan model Kano, terdapat 12 atribut layanan yang termasuk kedalamkategori attractive yang perlu diprioritaskan dalam meningkatkan kepuasan pengguna. 12 atribut tersebutditerjemahkan ke dalam persyaratan teknis untuk mendapatkan inovasi ndash; inovasi yang akan digunakan dalamservice blueprint. Melalui hasil penelitian didapatkan 10 technical requirement yang perlu diterapkan untukmeningkatkan kepuasan pengguna. Technical requirement terebut kemudian dirinci dalam tindakan operasionalyang dipetakan dalam service blueprint.
ABSTRACT
Soekarno Hatta Airport Railway is a new public transportation alternative in the middle of traffic problem whichis proved to have generated high enthusiasm for the services provided. Regardless of the public 39s enthusiasm forthe train operation, complaints and suggestions of many users sprang up regarding its services. This study attempts to recommend the design of the Airport Railway Station service to improve user satisfaction by using SSTQual method, Kano Model, QFD and service blueprinting. Based on SSTQual and Kano model integration, there are 12 service attributes belongs to the attractive category that need to be prioritized in increasing user satisfaction. 12 attributes are translated into technical requirements to obtain innovations to be used in the service blueprint. Through this research, we get 10 technical requirement which need to be applied to improve user satisfaction. The technical requirement is then detailed in operational actions to be mapped in the service blueprint.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Mira Candrawati
Abstrak :
Tidak sesuainya waktu tunggu rawat jalan di Poliklinik Spesialis RS Hermina Bogor dengan standar dapat mempengaruhi mutu unit dari sisi penyedia layanan, sedangkan dari sisi pasien akan menghambat proses pelayanan rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan usulan desain cetak biru layanan yang menggambarkan proses pelayanan rawat jalan pasien JKN, menganalisis titik-titik lamanya waktu tunggu rawat jalan, dan faktor-faktor penyebab lamanya waktu tunggu rawat jalan di Poliklinik Spesialis. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi (dari pasien datang mengambil nomor antrian hingga selesai mendapatkan obat atau tidak mendapatkan obat), telaah dokumen, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bottleneck paling besar yang menghambat proses pelayanan rawat jalan adalah saat pasien mengantre pendaftaran. Peneliti mengusulkan desain cetak biru layanan untuk pasien rawat jalan JKN sebagai upaya perbaikan untuk meningkatkan mutu pelayanan.
The incompatibility of outpatient waiting time at the Specialist Polyclinic of Hermina Bogor Hospital with standards, can affect the quality of the unit from the service provider side, while from the patient side it will delay the outpatient service process. This study aims to obtain a design of service blueprint that describes the outpatient care process of JKN patients, analyze the touchpoints of long outpatient waiting time, and the factors causing the long waiting time for outpatient care at Specialist Polyclinic. The design of this study used a qualitative approach with direct observation (from patients arrived at hospital to pick up the queue number until they finished getting the drug or not), document review, and in-depth interviews. The results of the study show that the biggest bottleneck that inhibits the outpatient service process is when patients queue for registration. The researcher proposed a service blueprint design for JKN outpatients as an improvement effort to improve service quality.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Dhana Shafira
Abstrak :
Permasalahan kemacetan di DKI Jakarta kerap terjadi karena ketidakseimbangan antara mobilisasi penduduk dan jumlah penggunaan transportasi publik. Dalam rangka mengatasi permasalahan ini, Pemerintah mengeluarkan rencana strategis yang mengarah pada jenis transportasi Bus Rapid Transit (BRT) untuk meningkatkan kualitas layanannya. Jenis transportasi BRT di Jakarta dikenal sebagai Transjakarta yang menjadi transportasi massal pendukung aktivitas ibu kota yang sangat padat. Salah satu komponen penting dari jenis transportasi ini adalah halte, sebab komponen ini merupakan lokasi penumpang melakukan eksekusi dari rencana perjalanannya. Namun, pada alur layanan Halte Transit Transjakarta saat ini masih ditemukan titik-titik ketidakpuasan yang dialami oleh penumpang sehingga peningkatan kualitas layanan BRT dapat dimulai dari perbaikan alur layanan halte itu sendiri. Penelitian ini memberikan rekomendasi rancangan perbaikan layanan dalam bentuk service blueprint menggunakan metode service quality, TRIZ, dan QFD yang menghasilkan 13 solusi inovatif dari 18 atribut prioritas dan 29 prinsip inventif untuk dipetakan ke dalam service blueprint sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan kepuasan penumpang terhadap layanan Halte Transit Transjakarta. ......Traffic congestion in DKI Jakarta often occurs because of the imbalance between citizens' mobilization and the amount of public transportation passenger. In order to overcome this problem, the Government issued a strategic plan that leads to Bus Rapid Transit (BRT) transportation to improve the quality of its services. Bus Rapid Transit in Jakarta known as Transjakarta which is a mass transportation that supports the capital city's very dense activities. One important component of this type of transportation is the station, because this component plays role as the location where passenger carries out their travel plans. However, at the moment, there are still points of dissatisfaction experienced by passengers or known as pain points in Transjakarta BRT Station's service flow, so that the improvement of BRT service quality can be started from improving its station services. This research provides recommendation of service improvement in the form of service blueprint using service quality, TRIZ, and QFD methods that obtain 13 innovative solutions from 18 priority attributes and 29 inventive principles to be mapped into service blueprint as an effort to fulfill passenger's needs and satisfaction towards BRT Transjakarta station services.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chung, Wayne C.
Abstrak :
This book reveals how a generative design process capitalizes on understanding humans in context to deliver appropriate innovation. A repertoire of design actions and output allows designers to work dynamically in order to create a cascade of new ideas and insights. The Design Matrix, a visual team tool, provides a prescriptive and descriptive guide enabling a range of users to work through a problem and also reflect on past decisions. Several case studies from prior industry collaborative projects show the complexities and tensions that can be tackled through the design process and matrix. Case studies include design and engineering development and production of an 8 Tesla MRI, biomedical projects, medical devices, and consumer products. Other cases with Ford Motor Company and Cognizant Technologies illustrate how using a human-centered design process can shift the business paradigm for new products, services, systems, and social innovations. Each story shows different and distinct aspects that span classic design and engineering problem solving to generative contextual processes which lead to innovative solutions.
Switzerland: Springer Cham, 2019
e20502312
eBooks  Universitas Indonesia Library