Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lintar Eka Pratama
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang konsep dharma yang terdapat dalam Serat Kalatidha karya Ranggawarsita yang telah disunting oleh Kamajaya dalam buku “Lima Karya Pujangga Ranggawarsita ”. Serat Kalatidha berisikan tentang kritik Ranggawarsita kepada kinerja pemerintahan serta keadaan masyarakat pada masa itu. Ranggawarsita dalam Serat Kalatidha berpengaruh besar dalam menyampaikan nilai-nilai sosial kepada para pembaca. Nilai-nilai sosial tersebut masa memiliki relevansi terhadap kehidupan masa kini. Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana konsep dharma yang terdapat di dalam Serat Kalatidha dan relevansinya terhadap kehidupan masa kini. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa konsep dharma yang terdapat di dalam Serat Kalatidha memiliki relevansi pada masa kini melalui kajian hermeneutika. Kajian hermeneutika menelusuri makna dari permukaan isi teks menuju makna terselubung di dalam teks. Hasil penelitian ini mengklasifikasikan konsep dharma dalam Serat Kalatidha ke dalam dua golongan, yaitu konsep dharma bagi pemimpin negara dan konsep dharma bagi warga negara. Kesimpulan penelitian ini adalah konsep dharma dalam Serat Kalatidha dapat dijadikan sebagai pedoman karena relevansinya dalam menjalani kehidupan masa kini untuk mencapai kehidupan bernegara yang harmonis. ......This study discusses the concept of dharma contained in the Serat Kalatidha by Ranggawarsita which has been edited by Kamajaya in the book “Lima Karya Pujangga Ranggawarsita”.Serat Kalatidha contains Ranggawarsita’s criticism of the government’s performance and the state of society at that time. Ranggawarsita in Serat Kalatidha has a big influence in conveying social values to the readers. These social values have relevance to today’s life. The problem that can be formulated in this study is how the concept of dharma contained in the Serat Kalatidha and its relevance to today’s life. The purpose of this study is to prove that the concept of dharma contained in the Serat Kalatidha has relevance today through the hermeneutics studies. The study of hermeneutics through the meaning of the surface of the text to the hidden meaning in the text. The results of this study classify the concept of dharma in Serat Kalatidha into two groups, namely the concept of dharma for state leaders and the concept of dharma for citizens. The conclusion of this study is that the concept of dharma in the Serat Kalatidha can be used as a guide because of its relevance in living today’s life to achieve a harmonious state life.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Nur Puji Lestari
Abstrak :
Manusia senantiasa bersikap waspada dalam menjalani kehidupannya. Sikap kewaspadaan tidak hanya ditujukan kepada diri sendiri, tetapi juga kepada sesama, dan Sang Pencipta. Konsep kewaspadaan dalam budaya Jawa dapat ditemukan dalam Serat Kalatidha, dalam bentuk unen-unen ‘proposisi berbahasa Jawa yang berisi ajaran kehidupan’. Sumber data penelitian adalah suntingan Serat Kalatidha jilid 1 (pupuh 1-12) pada tahun 1991 oleh Kamajaya yang mengandung konsep kewaspadaan dan diperoleh melalui teknik simak catat. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana makna unen-unen berbahasa Jawa yang memuat konsep kewaspadaan dalam Serat Kalatidha. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep kewaspadaan sebagai ajaran moral yang terkandung dalam makna unen-unen berbahasa Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teori metafora dari Lakoff dan Johnson (1987) yang dikembangkan oleh Rahyono (2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 unen-unen, ditemukan konsep kewaspadaan kepada diri sendiri sebanyak 6 unen-unen, kepada sesama sebanyak 2 unen-unen, dan kepada Sang Pencipta sebanyak 2 unen-unen. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep kewaspadaan dalam masyarakat Jawa berkaitan dengan rasa batin dalam upaya medekatkan diri dengan Sang Pencipta sehingga dapat menciptakan keseimbangan hubungan antara diri sendirinya, orang lain, dan kepada Tuhan. ......Humans are always vigilant in living their lives. The attitude of vigilance is not only aimed at oneself, but also towards others, and the Creator. The concept of vigilance in Javanese culture can be found in Serat Kalatidha, in the form of unen-unen 'a Javanese proposition containing the teachings of life'. The source of the research data is the edited Serat Kalatidha volume 1 (pupuh 1-12) in 1991 by Kamajaya which contains the concept of alertness and is obtained through the note-taking technique. The problem in this research is how the meaning of unen-unen in Javanese language which contains the concept of vigilance in Serat Kalatidha is defined. This study aims to explain the concept of vigilance as a moral teaching contained in the meaning of unen-unen in Javanese. This research using qualitative descriptive method was analyzed using the metaphorical theory of Lakoff and Johnson (1987) which was developed by Rahyono (2012). The results showed that from 10 unen-unen, found the concept of self-awareness as many as 6 unen-unen, 2 unen-unen to others, and 2 unen-unen to the Creator. This study concludes that the concept of vigilance in Javanese society is related to the inner feeling in an effort to get closer to the Creator so that it can create a balance relationship between oneself, others, and to God.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library