Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ponco Wibowo, author
Jakarta: Perum LKBN Antara, 2011
796.33 ARI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas, 2002
796.334 AIR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wernicke, luciano
Jakarta: Marjin Kiri, 2017
796.33 WER m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Depok: Kepik Ungu, 2010
796.339 60 AFR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Suryantara
"Tindakan pitch invasion yang terjadi dalam suatu pertandingan sepak bola dapat memicu terjadinya tragedi dalam pertandingan olahraga. Dalam hal ini, penulis mengangkat topik penelitian terkait tindakan pitch invasion yang terjadi dalam pertandingan sepak bola Arema FC melawan Persebaya FC pada 1 Oktober 2022. Penelitian ini ditujukan untuk melihat faktor-faktor penyebab di balik terjadinya tindakan pitch invasion dalam tragedi kemanusiaan yang memakan korban sebanyak 794 orang dengan menggunakan teori segitiga kejahatan atau crime triangle. Analisis ini menggunakan sumber data sekunder sebagai pemicu data primer yang menjadi analisis utama dalam penelitian. Hasil penelitian dengan menggunakan sudut pandang segitiga kejahatan menunjukan bahwa peran handlers, guardians, dan place managers yang terdapat dalam pertandingan tersebut gagal dalam menjalankan peran mereka sebagai controllers of crime. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kegagalan para anggota Aremania sebagai handlers, para aparat keamanan sebagai guardians, dan panitia pelaksana sebagai place managers berdampak pada terjadinya pitch invasion yang berdampak pada tragedi pasca laga Arema FC melawan Persebaya FC di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

The act of pitch invasion that occurs in a football match can lead to a tragedi in sports events. In this context, the author addresses the research topic related to the pitch invasion in the football match between Arema FC and Persebaya FC on October 1, 2022. This research aims to examine the underlying factors behind the occurrence of pitch invasion in a humanitarian tragedy that resulted in 794 victims, using the crime triangle theory. The analysis utilizes secondary data sources as triggers for primary data, which form the main analysis in the research. The research findings, from the perspective of the crime triangle, indicate that the roles of handlers, guardians, and place managers in the match failed to fulfill their roles as controllers of crime. Consequently, it can be concluded that the failure of Aremania members as handlers, security forces as guardians, and the organizing committee as place managers had an impact on the pitch invasion, leading to the tragedi after the Arema FC vs. Persebaya FC match at Kanjuruhan Stadium on October 1, 2022."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Suryantara
"Tindakan pitch invasion yang terjadi dalam suatu pertandingan sepak bola dapat memicu terjadinya tragedi dalam pertandingan olahraga. Dalam hal ini, penulis mengangkat topik penelitian terkait tindakan pitch invasion yang terjadi dalam pertandingan sepak bola Arema FC melawan Persebaya FC pada 1 Oktober 2022. Penelitian ini ditujukan untuk melihat faktor-faktor penyebab di balik terjadinya tindakan pitch invasion dalam tragedi kemanusiaan yang memakan korban sebanyak 794 orang dengan menggunakan teori segitiga kejahatan atau crime triangle. Analisis ini menggunakan sumber data sekunder sebagai pemicu data primer yang menjadi analisis utama dalam penelitian. Hasil penelitian dengan menggunakan sudut pandang segitiga kejahatan menunjukan bahwa peran handlers, guardians, dan place managers yang terdapat dalam pertandingan tersebut gagal dalam menjalankan peran mereka sebagai controllers of crime. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kegagalan para anggota Aremania sebagai handlers, para aparat keamanan sebagai guardians, dan panitia pelaksana sebagai place managers berdampak pada terjadinya pitch invasion yang berdampak pada tragedi pasca laga Arema FC melawan Persebaya FC di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

The act of pitch invasion that occurs in a football match can lead to a tragedi in sports events. In this context, the author addresses the research topic related to the pitch invasion in the football match between Arema FC and Persebaya FC on October 1, 2022. This research aims to examine the underlying factors behind the occurrence of pitch invasion in a humanitarian tragedy that resulted in 794 victims, using the crime triangle theory. The analysis utilizes secondary data sources as triggers for primary data, which form the main analysis in the research. The research findings, from the perspective of the crime triangle, indicate that the roles of handlers, guardians, and place managers in the match failed to fulfill their roles as controllers of crime. Consequently, it can be concluded that the failure of Aremania members as handlers, security forces as guardians, and the organizing committee as place managers had an impact on the pitch invasion, leading to the tragedi after the Arema FC vs. Persebaya FC match at Kanjuruhan Stadium on October 1, 2022."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Brian Marswendy
"Dalam pertandingan sepakbola, perilaku agresif merupakan hal yang biasa dilakukan oleh pemain sepakbola. Perilaku agresif yang biasa ditampilkan adalah perilaku yang diperbolehkan dalam aturan permainan sepakbola, seperti mengganjal, atau membentur pemain lawan. Gejala yang terjadi saat ini tidak hanya perilaku agresif yang diperbolehkan saja yang dilakukan, tetapi perilaku agresif yang dilarang oleh aturan permainan sudah mulai sering dilakukan. Salah satunya terhadap wasit. Menurut Duggan & Rainey (1998), hal tersebut terjadi karena wasit bertindak tidak adil dan pemain meyakini wasit tersebut pantas untuk dihukum.
Dengan latar belakang tersebut disusun penelitian untuk melihat faktor0faktor yang mempengaruhi intensi perilaku agresif pemain sepakbola terhadap wasit sepakbola. Penelitian ini mengambil sampel pemain sepakbola amatir yang berjumlah 37 orang dengan rentang usia 13-25 tahun. Alat ukur yang digunakan adalah sebuah kuesioner berisi 44 item yang mengukur 7 variabel, yaitu penilaian hasil, kekuatan belief, motivation to comply, belief normatif, belief kontrol yang menghalangi, belief kontrol yang mempermudah, dan intensi.
Metode analisa masalah berupa korelasi Pearson Product Moment, multiple corre/ations dan persamaan multiple regression. Dari hasil perhitungan multiple correlations didapat hubungan yang signifikan antara sikap pemain sepakbola terhadap perilaku agresif kepada wasit, norma subyektif pemain sepakbola terhadap perilaku agresif kepada wasit, dan perceived behavior control terhadap perilaku agresif kepada wasit dengan intensi pemain sepakbola untuk melakukan perilaku agresif kepada wasit (R=0,0,856, p<0,01).
Ini berarti bahwa intensi pemain sepak bola untuk melakukan perilaku agresif kepada wasit dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku agresif kepada wasit yang positif, orang-orang atau kelompok yang dianggap penting oleh pemain sepakbola yang mendukung, dan tersedianya kesempatan dan sumber daya untuk melakukan perilaku agresif kepada wasit.
Sementara hubungan yang signifikan juga didapat antara sikap pemain sepakbola terhadap perilaku dengan intensi pemain sepakbola untuk melakukan perilaku agresif kepada wasit (r=0,476; p<0,01), norma subyektif pemain sepakbola terhadap perilaku agresif kepada wasit dengan intensi pemain sepakbola untuk melakukan perilaku agresif kepada wasit (r=0,95; p<0,01), dan perceived behavior control terhadap perilaku agresif kepada wasit dengan intensi pemain sepakbola untuk melakukan perilaku agresif kepada wasit (r=0,383; p<0,05).
Sementara persamaan multiple regression yang didapat untuk meramalkan skor intensi pemain sepakbola untuk melakukan perilaku agresif kepada wasit sepakbola adalah : Intensi = 0,301+0,243(STP)+0,022(NS)+0,447(PBC). Untuk menambah gambaran tentang perilaku agresif kepada wasit sepakbola ada baiknya subyek penelitian berasal dari pemain sepakbola profesional yang berada di Liga Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanief Budiman
"Sepak bola adalah salah satu olahraga populer di Qatar dengan dukungan dari pemerintah Qatar dan Asosiasi Sepak Bola Qatar. Pemerintah Qatar bersama programnya yaitu Aspire Academy memiliki otoritas utama dalam pengembangan pesepakbola muda. Asosiasi Sepak Bola Qatar memiliki otoritas menjadi badan kontrol dari liga dan klub sepak bola Qatar. Artikel ini membahas perkembangan sepak bola Qatar, Asosiasi Sepak Bola Qatar, liga sepak bola Qatar. tim nasional Qatar, dan Qatar menjadi penyelenggara Piala Dunia 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Pengumpulan sumber-sumber sejarah akan dibantu dengan aturan sistemis, serta dalam menguji atau menilai sumber-sumber tersebut secara kritis, dan menyajikan hasil dalam bentuk tulisan. Teori yang digunakan pada penelitian ini merujuk pada teori perkembangan sepak bola. Temuan dari penelitian ini adalah perkembangan sepak bola Qatar tidak terhenti pada saat Piala Dunia 2022 selesai, namun terus dilanjutkan dengan faktor-faktor pendukung, seperti dukungan pemerintah, investasi perkembangan pesepakbola muda Qatar, perkembangan liga, dan pengintegrasian pengetahuan sepak bola benua Eropa.
Football is one of the popular sports in Qatar with the support of the Qatari government and the Qatar Football Association. The Qatar government and its Aspire Academy program have the main authority in the development of young footballers. The Qatar Football Association has the authority of being the control body of the Qatar football leagues and clubs. This article discusses the development of Qatar football, the Qatar Football Association, the Qatar football league. the Qatar national team, and Qatar hosting the 2022 World Cup. The method used in this research is the historical method. The collection of historical sources will be assisted by systemic rules, as well as in testing or assessing these sources critically, and presenting the results in written form. The theory used in this research refers to the theory of soccer development. The findings of this research are that the development of Qatari football did not stop when the 2022 World Cup was completed, but continued with supporting factors, such as government support, investment in the development of young Qatari footballers, league development, and integration of continental European football knowledge."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fakhriza Lutfi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengulas sejarah masuk dan perkembangan gerakan Ultras di Maroko serta memberikan gambaran komprehensif tentang peran Ultras dalam budaya sepak bola negara ini. Penelitian ini tidak hanya memberikan gambaran komprehensif tentang peran Ultras dalam budaya sepak bola Maroko, tetapi juga mengungkapkan bagaimana mereka mempengaruhi dinamika sosial dan budaya negara tersebut. Pendekatan kualitatif digunakan dengan mengadopsi teori subkultur Dick Hebdige untuk mengkaji gerakan Ultras di Maroko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ultras di Maroko tidak hanya memberikan dukungan fanatik terhadap klub sepak bola mereka, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam dinamika sosial dan politik. Mereka menciptakan atmosfer meriah di stadion, terutama selama kompetisi internasional seperti Piala Afrika, yang berkontribusi pada moral dan performa tim. Selain itu, Ultras di Maroko menjadi simbol perlawanan terhadap hegemoni budaya dan menggunakan lagu-lagu mereka untuk mengartikulasikan kritik sosial dan politik, serta memperkuat solidaritas di antara anggota mereka.

This research aims to examine the history and development of the Ultras movement in Morocco and provide a comprehensive overview of their role in the country's football culture. The study not only offers a comprehensive depiction of the Ultras' role in Moroccan football culture but also reveals how they influence the social and cultural dynamics of the country. A qualitative approach is adopted, utilizing Dick Hebdige's subcultural theory to explore the Ultras movement in Morocco. The findings of the research indicate that Ultras in Morocco not only provide fervent support for their football clubs but also have a significant impact on social and political dynamics. They create lively atmospheres in stadiums, particularly during international competitions like the Africa Cup of Nations, which contribute to the morale and performance of the teams. Moreover, Ultras in Morocco serve as symbols of resistance against cultural hegemony, using their songs to articulate social and political critiques and strengthen solidarity among their members."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>