Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Esti Mumpuni
"The higher plants are hospes for one or more endophytic microbes.Microbes can make one or more biological compounds that predicted as aconsequence from coevolution or transferred genetic to microbes in themutualism simbiosis to parasitism. Microbes can also produce secondarymetabolites similar with their hospes.Endophytic microbes have been known to be potential as the sourcesof active compound for medicines by growing in Phoma media. In the future,prospectively the active compound for medicines not have to extract from thetree or chemical synthesis. Khamir isolated (Fn) from Cinchona pubsscens,Vahl had been identified as Sporidiobolus salmonlcolor will produce theactive compounds similar to their hospes.This study was aimed to isolate and elusidate the chemical stucture ofcinchona alkaloid from the fermentation product of endophytic microbes InPhoma media. The study has been carried out at Natural ProductLaboratory, Research Centre for Biotechnology, Indonesian Institute ofSciences, Ciblnong, Bogor from March - December 2002.The Isolated the khamir (Fn or Sporidiobolus salmonicolor ) wasIncubated In Phoma media for 14 days. The fermentation culture wasseparated between biomass and supematan and extracted with CHCI3 anddried. Purification carried out by column chromatography (Si02, CHCI3 -CH3OH), and the obtained chinchona alkaloid was identified by HPLC.Determination of chemical structure was based on Ultraviolet-visible (UV-VIS)spectra, Fourier transform Infra red spectrometry (FTIR), Gaschromatography-mass spectrometric (GC-MS) and data Nuclear magneticresonance spectra (^H and ^^C-NMR, DEPT, 'H-^H COSY ; COSY)The Fermentation results that production of cinchona alkaloids optimalat eighth days and yielded cinchona alkaloids 32,81 mg/L."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T39584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmaniar Brahim
"ABSTRAK
Dalam usaha untuk menyusun buku penuntun praktikum Fitokimia di Jurusan Farmasi FIPIA UI, telah dilakukan pengumpulan dan pemilihan prosedur pemeriksaan lima golongan senyawa kimia yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, yaitu : Alkaloid, glikosida, tannin, minyak atsiri dan asam amino. Simplisia yang dipakai sebagai bahan percobaan dipilih berdasarkan bahan bacaan atau pengalaman yang menyatakan bahwa tanaman tersebut mengandung golongan senyawa kimia yang diselidiki, yaitu Cinchona sp., Pipers, Folia theae, Aloe sp., Solanum marmnosum, Citrus maxima, Sapindus rarak, Uncaria gambir, Cymbopogon nardus, Ipomoea aquatica. Disimpulkan bahwa prosedur dan tanaman yang dipilih serta telah dicoba dapat disarankan untuk digunakan sebagai bahan penyusunan buku praktikum fitokimia di Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam, Universitas Indonesia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1981
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berna Elya
"Garcinia rigida merupakan tumbuhan asli Indonesia yang banyak terdapat di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Maluku. Sebagian besar genus Garcinia telah diteliti dan memiliki khasiat sebagai tanaman obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi senyawa kimia dari ekstrak n-heksan kulit batang Garcinia rigida (manggis hutan). Isolasi senyawa dilakukan dengan tehnik krotuatografi koloin menggunakan silica gel sebagai fase diam dan pelarut n-heksan - etil asetat yang ditingkatkan kepolarannya sebagai fase gerak. Karakterisasi senyawa kimianya dtentukan dengan menggunakan data spektroskopi (IR,'H NMR, 12C-NMR), Dua senyawa kimia berhasil diisolasi dari ekstrak n-heksan kulit batang manggis hutan (Garcinia rigida). Kedua senyawa tersebut diduga adalah Stigmastrrol (senyawa A) dan suatu triterpen asam oleanolat (senyawa B)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
R Siswanto Sudaryo
"Hibiscus sabdariffa. Linn dikenal di Indonesia sebagnai tanaman ekonomi, karena dapat diambil serat dari kulit batangnya dan dipakai untuk bahan baku pembuatan karung goni. Data mengenai kandungan kimia yang lengkap dari biji tanaman ini sangat jarang. Ada dugaan bahwa biji tanaman ini mempunyai khasiat sebagai anti tumor.
Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan golongon senyawa kimia pada biji tanaman Hibiscus sabdariffa.L yang telah dideterminasi di Bogor dan Tawangmangu, sekaligus dibandingkan kandungan kimia dari beberapa varietas yang ada pulau Jawa.
Penelitian ini diarahkan pada identifikasi golongan senyawa alkaloida, flavanoida, glikosida, tanin, seponin, minyak lemak, albuninoida dan HCN.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara umum seperti yang dilakukan pada pemeriksaan untuk golongan kimia tanaman dan juga dilaiukan pemeriksaan khromatografi lapisan tipis yang memakai berbagai pelarut dan penampak noda.
Ternyata hasilnya bahwa biji tanaman ini mengandung senyawa alkaloida, glikoside, minyak lemak, albuminoid dan HCN . Dari hasil khromatografi lapisan tipis ternyata bercak yang paling besar diberikan oleh Hibiscus sabdariffa.L varietas Victor. Konsentrasi untuk keempat varietas adalah sama besar."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1980
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartati
"Penelitian ini dilakukan untuk mencari beberapa senyawa kimia dari ekstrak kulit pohon Garcinia tetrandra serta uji aktivitas biologi terhadap Artemia salina L. dan aktivitas antibakteri. Senyawa tersebut diisolasi dengan cara ekstraksi dalam n-heksan selanjutnya ekstraksi dengan aseton . Masing masing ekstrak dipisahkan dengan cara kromatografi kolom dengan fasa diam silika gel dan fasa geraknya adalah n-heksan , etil asetat, metanol secara gradien. Senyawa kimia yang telah mumi ditentukan struktur molekulnya dengan cara spektrofotometri UV-Vis, spektrofotometri Infra Merah, Spektrometri Massa, Spektrometri Resonansi Magnet Inti 1H dan 13 C. Dari hasil penelitian ini diperoleh senyawa GT-1 yang mempunyai rumus molekul C23H200 6 , diperkirakan sama dengan Thwaitesixanton, senyawa GT -2 dengan rum us Sri H. 2000. molekul C30H500 yang diperkirakan senyawa 3-a- (22) (29) Hopen-ol; Senyawa GT -3 dengan rumus molekul C38H500 6 yang diperkirakan sama dengan Camboginol; Senyawa GT -4 dengan rumus molekul C38H~006 yang diperkirakan sama dengan cambogin. Dari senyawa - senyawa tersebut yang memiliki aktiyitas antimikroba adalah senyawa GT-3 dengan diameter hambatan rata-rata= 8 mm/1000 ppm.terhadap bakteri B. subtilis A TCC 6633, E. coli ATCC 25922, S. aureus ATCC 6538, M phlei DSM 43286 Dari hasil uji aktivitas terhadap larva udang Artemia salina Leach., senyawa yang memiliki aktivitas yang cukup signifikan adalah senyawa GT -3 dan GT -4 dengan LC50 masing-masing 7 pg/ ml dan 18. pg/ml.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T40311
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tita Aviana
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Heri
"Pohon bacang ( Mangifera foetida Lour.) merupakan pohon yang
banyak ditanam di Indonesia. Tanaman yang merupakan bagian dari famili
Anacardiaceae ini memiliki ciri yang khas yaitu dari setiap bagian pohonnya
berbau terpentin yang sangat kuat. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti
kandungan senyawa kimia dari kulit batang pohon bacang yang direndam
dalam metanol. Proses isolasi dilakukan dengan ekstral^i corong pisah
dengan n-heksana, dan etil asetat dari ekstrak kasar yang didapat. Proses
pemisahan komponen-komponen yang terdapat dalam setiap hasil ekstraksi
dilakukan dengan kolom kromatografi. Penentuan jumlah komponen tiap
fraksi yang didapat dilakukan dengankromatografi lapis tipis. Fraksi yang
berupa kristal atau bubuk direkristalisasi untuk memurnikan senyawa yang
didapat. Penentuan struktur molekul dari fraksi yang murni dilakukan
dengan instrumen FTIR, GCMS, serta NMR. Dari hasil penelitian didapatkan
senyawa triterpen yaitu sikloart-25en-3ol (CsoHspO) pada fraksi 9-12 hasil
ekstraksi dengan n-heksana. Hasil ekstraksi dengan etil asetat pada fraksi
26-29 didapatkan asam palmitat (C16H32O2), asam linoleat C18H32O2, asam
stearat (C18H36O2), 1,3, dihidroksi-5 pentadekil benzena (C21H36O2), 1,3
dihidroksi-5-(heptadek 8Z, 11Z, 14Ztrienil) benzena.(C23H36O2). "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Listyaningdyah
"Secang (Caesalpinia sappan L) merupakan tumbuhan berkhasiat yang banyak ditemukan dibeberapa Negara di Asia bermanfaat untuk mengobati beberapa penyakit seperti diare, tuberkulosis, disentri, sipilis, radang mata dan obat kumur. Di jawa Tengah dan Bali, kayu Secang digunakan sebagai sirup dan minuman teh, atau ??teh cang??. Di Cina, kayu Secang digunakan sebagai obat-obatan tradisional Cina seperti analgesik dan antiinflammatori. Senyawa yang terkandung dalam kayu secang antara lain golongan flavonoid yang punya gugus fenolik yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengetahui kandungan senyawa kimia hati kayu Secang (Caesalpinia sappan) serta uji terhadap aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Penelitian dilakukan dengan merendam sampel hati kayu secang dengan pelarut metanol. Pemisahan sampel dilakukan dengan ekstraksi menggunakan metanol- air dan etil asetat. Pemisahan komponen dari fraksi etil asetat dilakukan dengan kromatografi kolom. Hasil fraksinya diuji KLT menggunakan pengembang kloroform : metanol (9:1). Fraksi yang hasil uji KLT-nya mempunyai spot yang dominan yang diambil dan diperlakukan selanjutnya, sehingga didapat dua komponen. Komponen A direkristalisasi sehingga didapat satu spot, kristal yang terbentuk berwarna kuning sebanyak 78,5 mg. Hasil analisis FT-IR menunjukkan adanya gugus O-H, C=O, -CH2-, C=C. Hasil analisis GC-MS menunjukkan komposisi yang hampir murni, puncak tertinggi pada Rt 15,76 mempunyai BM 272 dan diduga senyawanya adalah demetilsappancalkon. Komponen B direkristalisasi dan didapat kristal berwarna merah sebanyak 265,8 mg. Hasil analisis FT-IR menunjukkan adanya gugus O-H, -CH2-, C=C, C-O. Hasil analisis GC-MS masih terdapat beberapa komponen, puncak pada Rt 15,63 diperkirakan sama dengan Komponen A, puncak pada Rt 18,57 mempunyai BM 286 dan senyawa ini diduga senyawa brazilin. Hasil uji aktivitas antioksidan kedua komponen menunjukkan adanya penurunan absorbansi DPPH pada panjang gelombang, ?? = 515 nm yang mengidentifikasikan bahwa senyawa yang terkandung bersifat antioksidan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayat
"ABSTRAK
Kecapi kera (Sandoricum emarginatwn Hiern) merupakan salah satu jenis kecapi, yang tumbuh pada tanah rendah dan basah di daerah Sumatra Kecapi kera disebut iuga baboon's Sandoricum atau Sandoricum beccarianum Baillon, memiliki tinggi 32 meter dengan batang yang lurus, tajuknya tinggi. Seratnya yang lunak dan halus sehingga mudah dibentuk . Kayunya digunakan untuk pembuatan rumah dan perahu. Khasiat dari kecapi kera (Sandoricum emarginatum Hiern) masih belum diketahui dengan pasti 1 namLin demikian secara umum bahwa akar Sar,doricum biasanya digunakan untuk pengobatan sakit pinggang dan perut mulas. Isolasi kandungan senyawa kimia dalam daun kecapi kera dilakukan secara perendaman, pertama dengan n-heksana dan kemudian dengan metanol. Pertama-tama sampel keririg direndam dengan n-heksana lalu disaring, untuk mengetahui iumlah komponen yang ada dalam fraksi tersebut, dilakukan uii bercak dengan mengguriakan lapisan tipis kromatografi (Thin Layer Chromatography) sebagai lase gerak digunakan adalah campuran n-heksana dan etil asetat. Untuk menghilangkan pengotor yang ada dalam fraksi tersebut maka ditambahkan karbon aktif, setelah itu uji bercak dilakukan kembali dengan cara yang sama. Pemisahan dilakukan dengan bantuan kromatografi kolom, sebagai fase gerak digunakan n-heksana dan etil asetat yang kepolaran dinaikkan secara bertahap. Kristal senvawa vanri hv-h.41 leléhnya dengan menggunakan elektrotermai,, penentuan struktur molekul digunakan spektrofotometer inframerah (IR)q spektro meter resonansi magnetik inti proton ( 1H-NMR), spektrometer resonansi magnetik inti karbon-13 ( 13C-NMR) dan spektrometer massa. Akhirnya dapat diketahui bahwa senyawa yang diisolasi merupakan Jenis senyawa triterpenoid dan diidentifikasi sebagai asam bryononat dengan rumus molekul C 30H4603 dan suatu senyawa lain yang tidak teridentifikasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>