Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kusmawanto
"ABSTRAK
Pendahuluan: Radikal bebas menjadi masalah serius karena dapat menyebabkan berbagai penyakit lewat mekanisme perusakan DNA, protein, lipid, dan karbohidrat. Cengkeh Syzygium aromaticum dipercaya memiliki efek antioksidan yang kuat. Penelitian ini akan mencari tahu efek antioksidan ekstrak air cengkeh terhadap kerusakan hati dan plasma akibat CCl4 dan perbedaan akibat lama pemberian.Metode: Desain penelitian adalah eksperimental in vivo. Data didapat dengan mengukur konsentrasi senyawa karbonil pada hati dan plasma 24 tikus Wistar yang dibagi ke dalam 6 kelompok, yaitu Kontrol Normal tanpa perlakuan , Kontrol Positif CCl4 diikuti ?-tokoferol , Kontrol Negatif induksi CCl4 , Cengkeh 1 cengkeh selama 1 hari , CCl4 Cengkeh 1 CCl4 diikuti cengkeh selama 1 hari , serta CCl4 Cengkeh 3 CCl4 diikuti cengkeh selama 3 hari . Dosis cengkeh 200 mg/ kgBB.Hasil: Hasil uji hati didapat kadar karbonil Kontrol Negatif lebih rendah dibanding CCl4 Cengkeh 1 p=0.257 tetapi lebih tinggi dibanding CCl4 Cengkeh 3 p=0.91 . CCl4 Cengkeh 1 lebih tinggi dibanding Kontrol Normal p=0.005 dan CCl4 Cengkeh 3 p=0.008 . Hasil uji plasma didapat kadar karbonil Kontrol Negatif lebih rendah dibanding CCl4 Cengkeh 1 p=0,008 tetapi lebih tinggi dibanding CCl4 Cengkeh 3 p=0,085 .Kesimpulan:Cengkeh memiliki efek antioksidan yang mampu mengatasi kerusakan hati dan plasma akibat CCl4 dan waktu 3 hari merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menunjukkan efek.

ABSTRACT
Introduction Free radicals is a serious problem because it can cause various diseases through the mechanism of destruction of DNA, proteins, lipids, and carbohydrates. Cloves Syzygium aromaticum is believed to have strong antioxidant effect. The aim of this study was to find out the antioxidant effects of water extracts of cloves to damage the liver and plasm due to CCl4 and difference in duration of administration.Methode The study design was experimental research in vivo. Data obtained from measurement of carbonyl concentration in 24 Wistar rats liver and plasmwhich are divided into 6 groups Normal Control without treatment , Positive Control CCl4 followed by tocopherol , Negative Control induction CCl4 , Cloves 1 clove for 1 day , CCl4 Clove 1 CCl4 followed cloves for 1 day , and CCl4 Clove 3 CCl4 followed cloves for 3 days . Dose of cloves was 200 mg kgBB.Result The results of liver test obtained the carbonyl level in Negative Control is lower than CCl4 Cloves 1 p 0257 but higher than CCl4 Clove 3 p 0.91 .CCl4 Cloves 1 is higher than Normal Control p 0.005 and CCl4 Clove 3 p 0.008 . The test results obtained plasm carbonyl level in Negatif Control is lower than CCl4 Cloves 1 p 0.008 but higher than CCl4 Clove 3 p 0.085 .Conclusion Cloves have antioxidant effects that can overcome the liver and plasm damage caused by CCl4 and it considered that 3 days the time required to show an effect."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Canitra Ilham Adirespati
"ABSTRAK
Kerusakan yang diakibatkatkan oleh radikal bebas dapat terjadi pada berbagai unsur dari sel, yaitu salah satunya adalah protein yang dapat dideteksi berdasarkan keberadaan senyawa karbonil. Untuk mencegah kerusakan tersebut, tubuh memerlukan antioksidan, yakni salah satunya adalah vitamin E. Ekstrak bekatul merupakan salah satu sumber vitamin E dan memiliki potensi sebagai antioksidan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak pemberian bekatul dari beras varietas IPB3S yang memiliki kandungan antioksidan terhadap kadar karbonil dibandingkan dengan pemberian vitamin E pada jantung tikus yang telah diinduksi CCl4. Dalam penelitian ini, hewan uji dikelompokkan menjadi sepuluh kelompok, yaitu meliputi sembilan kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bekatul memiliki kadar karbonil yang lebih rendah yang tidak bermakna secara statistik bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun, kadar karbonil pada kelompok vitamin E lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang diberikan bekatul. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian bekatul dapat berperan sebagai antioksidan walau tidak memberikan hasil yang signifikan.

ABSTRACT
Damages done by free radicals can occur in many cells component, including protein which can be detected from the level of carbonyl compound. Human body protects itself from free radical damage through the role of antioxidants, such as vitamin E. Rice bran extract is known to contain vitamin E and may be proposed as a source of antioxidant. Thus, this study aims to identify the antioxidant effect of rice bran from IPB3S variety in comparison to vitamin E in rat heart induced by CCl4. The animals studied in this experiment were divided into ten groups comprised of nine intervention groups and one control group. The result of this study showed that the level of carbonyl was insignificantly lower in groups treated with rice bran extract compared to the control groups. Groups treated with vitamin E also had lower level of carbonyl compared to the groups treated with rice bran extract. In conclusion, this study showed that rice bran extract has antioxidant property which is not statistically significant."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nalagafiar Puratmaja
"Ketidakseimbangan tingkat oksidan dalam tubuh dapat berkembang menjadi berbagai kondisi yang membutuhkan perawatan medis seperti penyakit neurodegeratif, penyakit jantung, dan kanker. Durian (Durio sp.) sebagai buah yang terkenal di kalangan masyarakat Indonesia telah diketahui memiliki efek antioksidan berdasarkan sejumlah penelitian. Pemberian durian dengan manfaat sebagai antioksidan diharapkan dapat menyeimbangkan kadar tersebut. Diketahui bahwa kadar senyawa karbonil dalam plasma dapat digunakan sebagai indikator oksidan yang stabil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi durian terhadap kadar senyawa karbonil pada plasma darah tikus. Jenis tikus Sprague-Dawley digunakan sebagai binatang percobaan dengan berat berkisar antara 100-150 gram. Tikus ini kemudian dibagi ke dalam empat grup. Grup kontrol hanya diberikan makanan standar dan air. Grup A, B, dan C mendapatkan tambahan larutan durian 10 mg/10 ml sebanyak dua kali per hari selama satu minggu (grup A), dua minggu (grup B), dan tiga minggu (grup C). Senyawa karbonil pada plasma diukur menggunakan teknik spektrofotometri. Hasil penelitian menemukan penurunan kadar senyawa karbonil pada grup A dengan kontrol. Temuan pada grup lain tidak dapat dianalisa karena jumlah sampel yang tersisa terlalu sedikit untuk mendapatkan kesimpulan.

Oxidant level imbalance in human body is related to several medical conditions including neurodegenerative disease, heart disease and cancer. Durian (Durio sp.), a famous fruit in Indonesia, is known for having antioxidant effect based on several studies. Administration of durian with its antioxidant effect expected to balance the amount of oxidant. Plasma carbonyl compounds have the capability to act as stable indicator of oxidant. The aim of this study is to investigate the effect of durian to the level of rat?s plasma carbonyl compound. Sprague-Dawley rats were used in this study, weighted between 100-150 grams. The rats then divided into four groups. Control group only received standard feeding and water. Group A, B, and C were given additional treatment with 10 mg/10 ml twice daily of durian solution for one week (group A), two weeks (group B), and three weeks (group C). Plasma carbonyl compound concentration measured under spectrophotometer. Result of this study shows that in-group A there was lower level of plasma carbonyl compound compared to control group. However, the amounts of samples from the other groups were too small. Therefore, the result from the other groups cannot be analysed."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library