Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Muhammad Reza
"ABSTRAK
Lampu PJU bertenaga surya sering sekali ditemukan dalam keadaan tidak berfungsi. Penyebab tidak berfungsinya lampu PJU tersebut antara lain disebabkan oleh kerusakan dari komponen atau hilangnya komponen akibat pencurian. Di samping itu, penanganan dari lampu yang tidak berfungsi tidak bisa dilakukan sesegera mungkin karena tidak adanya sistem pemantau lampu secara langsung. Sistem Wireless Sensor Network WSN adalah solusi untuk memantau lampu PJU secara langsung. WSN adalah sistem jaringan sensor yang digunakan untuk memantau kondisi fisis secara langsung dari jarak jauh. Node-node WSN yang terdiri dari sensor-sensor saling terhubung dalam satu jaringan secara nirkabel. Data yang dikumpulkan untuk memonitor lampu PJU tenaga surya antara lain daya keluaran modul PV; tegangan dan State of Charge baterai; arus pada beban. Dengan adanya sistem pemantau lampu PJU dari jarak jauh, kondisi masing-masing lampu PJU bisa dimonitor secara langsung sehingga maintenance bisa dilakukan sesegera mungkin. Dalam penelitian ini, sistem WSN pemantau lampu PJU bertenaga surya yang didesain menggunakan WiFi untuk berkomunikasi. Node dari sistem WSN yang didesain terdiri atas Arduino Uno, sensor arus dan modul ESP8266-01. Data yang dikumpulkan oleh node akan dikirimkan ke sebuah API webserver bernama ThingSpeak. ThingSpeak akan menyajikan data yang diunggah dalam bentuk grafik. Penelitian ini juga membahas percobaan-percobaan untuk mempelajari jarak komunikasi dan kinerja dari sistem WSN ini.

ABSTRACT
Broken solar street lights are really often found. The main causes of the broken street lights are damaged or robbed components. In addition, the maintenance cannot be done immediately because there is no real time street light monitoring system. A Wireless Sensor Network WSN System is a solution to monitor the actual street light condition. A WSN is a sensor network system that is used to sense actual physical conditions remotely. The WSN Nodes that consist of sensors are connected in the network wirelessly to collect and send the data to be processed later. The data that is needed in order to monitor solar street lights are the output power of the PV module the open circuit voltage and the state of charge the battery the load current. Using a remote solar street light monitoring system, the condition of each solar street light can be monitored so the maintenance can be done immediately if a fault happens. In this research, the designed WSN for solar street light monitoring system uses WiFi for communication. The node of this WSN system consists of an Arduino Uno board, two current sensors and an ESP8266 01 module. The data which is collected by the node are sent to an API webserver called ThingSpeak. ThingSpeak will display the data in graph. This research includes some experiments to study the maximum distance of the communication and the performance of this WSN systems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yennun Huang
"As the IoT ecosystem becoming more and more mature, hardware and software vendors are trying create new value by connecting all kinds of devices together via IoT. IoT devices are usually equipped with sensors to collect data, and the data collected are transmitted over the air via different kinds of wireless connection. To extract the value of the data collected, the data owner may choose to seek for third-party help on data analysis, or even of the data to the public for more insight. In this scenario it is important to protect the released data from privacy leakage. Here we propose that differential privacy, as a de identification technique, can be a useful approach to add privacy protection to the data released, as well as to prevent the collected from intercepted and decoded during over-the-air transmission. A way to increase the accuracy of the count queries performed on the edge cases in a synthetic database is also presented in this research.
Sebagai ekosistem IOT menjadi lebih dan lebih dewasa, vendor hardware dan software berusaha menciptakan nilai baru dengan menghubungkan semua jenis perangkat bersama melalui IOT. Perangkat IOT biasanya dilengkapi dengan sensor untuk mengumpulkan data, dan data yang dikumpulkan ditransmisikan melalui udara melalui berbagai jenis koneksi nirkabel. Untuk mengekstrak nilai data yang dikumpulkan, pemilik data dapat memilih untuk meminta bantuan dari pihak ketiga dalam analisis data, atau bahkan data kepada publik untuk wawasan yang lebih dalam. Dalam skenario ini penting untuk melindungi data yang dirilis dari kebocoran privasi. Di sini kami mengusulkan bahwa privasi diferensial, sebagai teknik identifikasi de, dapat menjadi pendekatan yang berguna untuk menambah perlindungan privasi data yang dirilis, serta untuk mencegah diambil dan diterjemahkan selama transmisi over-the-air. Sebuah cara untuk meningkatkan akurasi query count dilakukan pada kasus tepi dalam database sintetis juga disajikan dalam penelitian ini."
Academia Sinica, Research Center for Information Technology Innovation, 2017
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aufa Irsyaddin
"Indonesia, sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki wilayah perbatasan laut dengan berbagai negara. Kawasan perbatasan merupakan salah satu kawasan penting yang perlu dilindungi dan dipantau terus menerus menggunakan sistem monitoring. Sistem monitoring ini dapat digunakan untuk melindungi sumber daya yang berada di laut seperti pertambangan minyak, perikanan, dan kekayaan laut lainnya. Maka dari itu, dikembangkanlah teknologi terbaru yaitu Jaringan Sensor Nirkabel (JSN). Dalam tulisan ini, penulis mengembangkan sistem pendeteksi kapal menggunakan JSN yang dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS). JSN bekerja dengan melakukan seluruh proses pendeteksian pada masing-masing node sensor. Pada node pendeteksian digunakan Fast Fourier Transform (FFT) untuk mengubah keluaran akseelrometer kedalam domain frekuensi. Pendeteksian melibatkan frekuensi dan magnitude dari gelombang air danau. Selain itu digunakan pula GPS untuk mendapatkan data berupa latitude dan longitude dari kapal. GPS juga digunakan untuk menetukan jarak antar node sensor. Pada sistem pendeteksian kapal ini didapat nilai estimasi kecepatan, arah datang, dan koordinat kapal saat meninggalkan daerah pengawasan

Indonesia, as one of the largest archipelagic countries in the world, has maritime borders with various countries. The border area is one of the important areas that need to be protected and monitored continuously using a monitoring system. Monitoring system can be used to protect marine resources such as oil mining, fisheries and other marine resources. Therefore, the latest technology, namely Wireless Sensor Networks (WSN) was developed. In this paper, the authors develop a ship detection system using a JSN equipped with Global Positioning System (GPS). WSN works by carrying out the entire detection process at each sensor node. At the detection node, Fast Fourier Transform (FFT) is used to convert the output of the accelerometer to the frequency domain. Detection involves the frequency and magnitude of lake waves. In addition, GPS is also used to obtain data in the form of latitude and longitude from ships. GPS is also used to determine the distance between sensor nodes. In this ship detection system, the estimated value of speed, direction of arrival, and coordinates of the ship when leaving the surveillance area is obtained"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Marimbun
"Sistem wireless sensor network berbasis Internet Protocol (IP) didesain sebagai sebuah jaringan komunikasi sensor yang terhubung secara nirkabel untuk memonitor kondisi fisis atau kondisi lingkungan tertentu dengan lokasi sensor dan pemrosesan data yang berjauhan. Data pembacaan sensor tersebut dapat diakses secara nirkabel sesuai IP address perangkat tersebut. Pada dasarnya jaringan komunikasi sensor ini digunakan pada industri ataupun aplikasi komersial lainnya yang sulit dihubungkan dengan kabel.
Jaringan wireless sensor ini dapat digunakan pada sistem monitor tingkat polusi atau kontaminasi udara, pengendali reaktor nuklir, sistem deteksi kebakaran, system pemantauan lalu lintas, ataupun area berbahaya lainnya. Pembacaan sensor ini akan diinformasikan secara realtime dan dengan keamanan data yang terjamin hingga diterima oleh pengolah atau pengguna data tersebut.
Implementasi sistem wireless sensor network yang dibuat pada tugas akhir ini dirancang untuk memberikan solusi dalam mengatasi masalah pengambilan data ataupun monitoring lingkungan pada kondisi lingkungan yang keras, dengan sistem jaringan sensor yang lebih dinamis, sistem akses data secara mobile dengan pengiriman data secara nirkabel, serta memungkinkan akses melalui website sehingga dapat mengakses data pembacaan sensor dari jarak jauh secara realtime.
Perangkat ini didesain dengan menggunakan mikrokontroller, sensor polusi, perangkat web server dan perangkat Wi-Fi. Sistem telah berjalan dengan baik dengan menampilkan pembacaan tingkat polusi udara pada perubahan input polusi udara. Hasil pembacaan ini dapat dikirimkan kedalam perangkat web atau jaringan Internet. Dari evaluasi dan test oleh pengguna sistem, menyatakan sistem tersebut mempunyai nilai aplikasi yang sangat bagus untuk disebut sebagai wireless sensor network.

Wireless sensor network with Internet Protocol (IP) based is designed as a network of communication sensor wirelessly for monitoring of physical condition or after particular condition of the environtment in which there is a distance between the location of sensor and the data processing. Basically, wireless sensor network can be used in industrial or other commercial application in which wire system is differ it to be used.
Wireless sensor network can be used to monitor pollution or air contamination, nuclear reactor control, fire system detection, traffic monitoring system, and others dangerous areas. The data of sensor will be inform and send realtime and secure until receive of data processing or that's user.
The implementation of wireless sensor network system in this project has been designed to solve the problem of monitoring of hazardous environment, using a more dynamic sensor network sistem, mobile data access using wireless data transmission, access through the website to access remote data realtime. The hardware of the system using microcontroller, sensor and web server, and the software using Basic Compiler, HTML, PHP and MYSQL.
The system works well and shows variable pollution value of CO2, when the system detect the pollution varied. The result can be send for the web by the user. A user evaluation and testing shows that the system achieved the aimed as a wireless sensor network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40494
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Mulyadi
"ABSTRAK
Tanah longsor merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia. Oleh karena itu dibentuk sebuah sistem pendeteksian dini tanah longsor menggunakan Wireless Sensor Network. Penelitian ini menghasilkan prototype piranti lunak sebagai bagian dari sistem tersebut. Prototype dibuat untuk membantu visualisasi dan memonitor kondisi tanah serta air dalam tanah. Prototype piranti lunak dibuat dalam bahasa C++ dan telah diuji dalam platform Linux dan Windows. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa prototype piranti lunak telah dapat membantu pengguna dalam menganalisa akan kemungkinan terjadinya tanah longsor. Tugas akhir ini membahas prototype pada tahap perancangan, pengembangan, dan pengujian.

ABSTRACT
Landslides are a common disaster in Indonesia. We establish a system of early detection of landslides using Wireless Sensor Network. This study produced a software prototype as a part of the system. The prototype is created to help visualize and monitor the condition of land and groundwater. The prototype is created in C + + language and has been tested in Linux and Windows platforms. The results showed that the development of prototype software has been able to assist users in analyzing the possible occurrence of landslides. This thesis discusses the prototype at the stage of designing, developing, and testing."
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2011
S1462
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ganang Rizky Nugraha
"Wireless Sensor Network merupakan sebuah sistem yang mampu me-monitoring keadaan di berbagai titik (area) menjadi sebuah data yang mampu diproses melalui suatu server. Xbee Series 2 Pro merupakan modul radio yang berfungsi sebagai komunikasi antarnode agar jangkauan monitoring dapat lebih luas. Pada skripsi ini didesain sebuah sistem penerangan jalan menggunakan software Proteus dimana memanfaatkan Xbee series pro 2 sebagai transmisi antar node. Komunikasi serial wireless yang didesain pada sistem penerangan jalan ini menggunakan mode API, dimana setiap data yang dikirim antar node untuk berkomunikasi berupa sebuah frame data.
Dalam skripsi ini, dibuat sebuah model pengendalian penerangan jalan umum dengan menggunakan tiga node dimana terdiri dari satu buah server dan dua buah client. Dari sistem jaringan yang dibuat tersebut, ada beberapa parameter performansi yang diujikan, yaitu protokol komunikasi antar zigbee, kualitas daya sinyal yang diterima, konsumsi daya, dan jangkauan jaringan.

Wireless Sensor Network is a system which capable of monitoring environment condition on few points into a data which able to be processed through a server. XBee Series 2 Pro is a radio module that serves as the communication each node that may be broader monitoring coverage. In this paper, it will be designed a street lighting system using Proteus software which utilizes pro XBee series 2 as a transmission between nodes. Wireless serial communication designed the street lighting system using API mode, where each data sent each node to communicate in the form of a data frame.
In this thesis, a model of street lighting system has been made consist of three nodes which is two of them are clients and the other is server. From this system, there is few parameters which is tested. Those parameters are communication protocol between server and clients, RSSI, power consumption, and network coverage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilyasa Rafif
"Dalam pengawasan lingkungan perbatasan wilayah laut, wireless sensor network merupakan teknologi yang kini sedang dikembangkan sebagai pendeteksi kapal asing dalam jangkauan wilayah pengawasannya. Sistem ini terdiri dari nodal-nodal sensor yang tersebar pada permukaan laut dengan tujuan untuk mengetahui efek gelombang kapal yang terjadi pada permukaan laut yang berkomunikasi dengan cluster head pada wilayah geografisnya yang tehubung juga pada sink (pusat penerima informasi sistem) secara wireless. Efek gelombang kapal yang direspon oleh sensor akan teridentifikasi sebagai kapal asing yang memasuki wilayah pengawasan.
Pada sistem sebelumnya terdapat fitur estimasi kecepatan kapal yang membuat sistem menghitung kecepatan kapal secara otomatis jika kapal telah terdeteksi oleh 4 sensor. Kemudian, dalam penelitian ini penulis mengembangkan fitur estimasi kecepatan dalam sistem untuk dapat mengestimasi kecepatan kapal dengan lebih efisien dan lebih akurat. Pengembangan fitur yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan metode estimasi kecepatan kapal ketika kapal dengan menggunakan 3 sensor yang telah mendeteksi kapal sebagai pengestimasi kecepatannya.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala tertentu terhadap ukuran kapal dan jarak sensor yang seharusnya diimplemantasikan dalam sistem pengawasan yang sesungguhnya. Hasilnya, setelah dibandingkan metode estimasi kecepatan menggunakan 3 nodal dan metode estimasi 4 nodal terhadap kecepatan actual kapal yang seharusnya, diperoleh nilai presentase error pada estimasi menggunakan 3 nodal yang lebih kecil dibandingkan dengan 4 nodal. Nilai tersebut tercapai dengan presentase error estimasi 3 nodal sebesar 53.33% dan estimasi menggunakan 4 nodal sebesar 183.33%.

In maritime boundary surveillance, wireless network is the most common tools developed nowadays for detecting foreign ship across the area. This system consists of sensor nodes which are spread on several sea surface points in order to communicate with each of its particular area cluster head that also wirelessly connected to the sink (centre of informations receiver). Ship wave effect responded by the sensor will be identified as foreign ship which enters surveillance area. By far, the current development of this technology is creating a feature that can estimate a ship velocity automatically with four sensors.
In this research the writer developed a feature to estimate a velocity in certain system which can predict the ship velocity in an efficient way accurately. Feature development proposed by the writer is using ship velocity estimation method by utilizing three sensors as the velocity estimator which already detected the ship. This research uses certain scale of ship size and sensor distance, which are feasible to be implemented in real surveillance system.
The result of this research shows that compared to the actual ship velocity, the error presentation of velocity estimation system using three nodes is smaller than the error presentation of velocity estimation system using four nodes. The error presentation of three nodes presentation is 53.33% while estimation with four nodes gave an error presentation up to 183.33%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Kresna Wijaya
"ABSTRAK
Kecelakaan menjadi penyebab tertinggi ketiga kematian di dunia. Melalui sistem collision avoidance yang diterapkan pada mobil pintar, diharapkan agar kecelakaan pada mobil dapat terhindarkan dan angka kecelakaan dapat berkurang. Sistem ini menerapkan konsep Wireless Sensor Network (WSN), jenis jaringan yang dapat melalukan proses sensing, pengiriman data, serta monitoring melalui koneksi internet. Perancangan dan implementasi purwarupa collision avoidance pada mobil pintar ini bekerja dengan cara mendapatkan jarak antar mobil yang didapat dari sensor Ultrasonik HC-SR04 yang kemudian menjadi input Arduino untuk mengatur kecepatan optimal mobil agar tidak terjadi tabrakan. Komunikasi antar mobil menggunakan Xbee S2 yang dihubungkan ke Raspberry Pi untuk dikoneksikan ke web server. Informasi yang didapat berupa jarak dan kecepatan mobil akan ditampilkan pada website yang dapat diakses oleh pengguna. Hasil pengujian didapatkan jangkauan maksimal Xbee S2 adalah 89 meter. Nilai delay dari sensor hingga sistem monitoring didapatkan rata-rata 0,411 detik, sedangkan nilai throughput rata-rata adalah 641,73 bytes/s.
"
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan SDPPPI Kementrian Komunikasi dan Informatika, 2017
302 BPT 15:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Saqib Ali
"Wireless Sensor Network (WSN) technology has gained importance in recent years due to its various benefits, practicability and extensive utilization in diverse applications. The innovation helps to make real-time automation, monitoring, detecting and tracking much easier and more effective than previous technologies. However, as well as their benefits and enormous potential, WSNs are vulnerable to cyber-attacks. This paper is a systematic literature review of the security-related threats and vulnerabilities in WSNs. We review the safety of and threats to each WSN communication layer and then highlight the importance of trust and reputation, and the features related to these, to address the safety vulnerabilities. Finally, we highlight the open research areas which need to be addressed in WSNs to increase their flexibility against security threats."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2018
UI-IJTECH 9:4 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Kusuma Wahyuni
"Deteksi intrusi di laut merupakan permasalahan penting untuk kebutuhan pengawasan pelabuhan, keamanan perbatasan dan proteksi terhadap fasilitas komersial seperti tambang minyak, perikanan serta kekayaan laut lainnya. Metode yang sudah banyak digunakan untuk mendeteksi kapal adalah dengan menggunakan radar atau satelit yang pada implementasinya membutuhkan biaya sangat mahal. Disamping biaya yang mahal, pencitraan satelit sangat mudah dipengaruhi oleh awan. Sementara itu deteksi dengan menggunakan marine radar juga akan menemui kesulitan untuk dapat mendeteksi kapal kecil di laut karena adanya noise dan clutter yang disebabkan oleh permukaan laut yang tidak rata.
Pada penelitian ini, proses deteksi kecepatan kapal dilakukan dengan mendeteksi gelombang yang terbentuk oleh kapal (ship-generated waves) menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel (JSN). Proses deteksi diimplementasikan dengan eksperimen menggunakan sensor accelerometer dengan kombinasi node deteksi sejumlah 3 node, 4 node dan 5 node dengan pola sebaran sensor berbasis grid. Penelitian ini menghasilkan perumusan estimasi kecepatan kapal baru untuk topologi deteksi 3 node dan 5 node yang dapat mengakomodir kemungkinan posisi node bergerak dipengaruhi oleh gelombang laut.
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh hasil bahwa sistem deteksi 3 node menghasilkan error estimasi kecepatan 21%-25% mendekati error estimasi yang dihasilkan pada sistem deteksi 4 node pada penelitian sebelumnya. Sistem deteksi 3 node dapat menjadi solusi untuk efisiensi jumlah node pada sistem deteksi kapal berkecepatan rendah.

Intrusion detection on the sea is an important surveillance problem for harbor protection, border security, and commercial facilities such as oil platforms, fisheries facilities and other marine wealth. Widely used methods for ship detection are using radar or satellite which are very expensive. Besides the high cost, the satellite image is easily affected by the cloud. And it is difficult to detect small boats or ships on the sea with marine radar due to the noise or clutters generated by the uneven sea surface.
In this paper, we present a ship detection process by taking advantage of of shipgenerated waves characteristics with Wireless Sensor Network (WSN). In the detection process, we use accelerometer sensors to measure the actual surface movement of ship waves. Research carried out by conducting experiments by deploying 3 nodes, 4 nodes and 5 nodes sensor manually in grid fashion. We propose ship speed estimation formulas based on three and five deployed nodes which can accommodate the node movements caused by sea waves.
The experiment results showed that the detection system using 3 nodes provides the results of 21% - 25% error estimation rate, approaching estimation error of 4 nodes detection system from the previous research. 3 nodes detection system can be a solution to the number of node efficiency for low-speed ship detection system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45406
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>