Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rotua, Agnes
Abstrak :
Kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan ketersediaan sumber daya pembangkit listrik yang menipis menjadi tantangan untuk melakukan pengembangan terhadap pembangkitan listrik. Kebutuhan energi listrik yang sejalan dengan permintaan energi tersebut juga tersebar merata di seluruh daerah di Indonesia, terlebih daerah 3T yang memiliki tantangan tersendri untuk penyediaan listrik. Salah satunya adalah sebagian besar pembangkit masih menggunakan energi fosil dan berlokasi di daerah yang jauh dari daerah terpencil tersebut. Oleh karena itu, pembangkit listrik terdistribusi (Distributed Generation) pada sistem distribusi yang dekat dengan konsumer menggunakan energi baru terbarukan sangat dibutuhkan dalam hal ini. Pembangkit listrik terdistribusi ini khususnya berbasis fotovoltaik (PV-DG) akan memanfaatkan energi baru terbarukan tanpa emisi, yaitu energi surya yang merupakan sumber potensi lokal yang menjanjikan untuk daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Lokasi dari penempatan PV-DG yang tepat pada sistem distribusi dapat memperbaiki profil tegangan dan meminimalkan rugi daya lebih efisien. Dengan itu penelitian ini akan menguji lokasi yang optimal untuk penempatan dari PV-DG dengan metode sensitivitas tegangan. Hasil penelitian menuunjukan bahwa bus dengan nilai sensitivitas tegangan tertinggi dapat mengurangi nilai rugi daya lebih besar dan menikkan tegangan lebih tinggi. Sehingga bus dengan nilai sensitias lebih tinggi adalah bus yang paling optimal untuk menjadi lokasi penempatan PV-DG. Kapasitas optimal untuk diaplikasikan pada bus 13 sebahai lokasi paling optimal adalah 400kW dengan menghasilkan nilai total rugi daya yang minimal. ......The need for electrical energy that continues to increase and the availability of power generation resources is decreasing, which is a challenge for developing electricity generation. The need for electrical energy which is in line with the demand for energy is also spread evenly in all regions in Indonesia, especially in remote areas which have their own challenges for electricity supply. One of them is that most of the power plants still use fossil energy and are located in areas far from these remote areas. Therefore, distributed power generation (Distributed Generation) in a distribution system that is close to consumers using new and renewable energy is needed in this case. This distributed power plant, especially photovoltaic (PV-DG) based, will utilize new, renewable energy without emissions, namely solar energy which is a promising source of local potential for tropical climates such as Indonesia. The location of the proper placement of the PV-DG in the distribution system can improve the voltage profile and minimize power losses more efficiently. With this, this study will test the optimal location for the placement of the PV-DG with the voltage sensitivity method. The results of the study show that the bus with the highest voltage sensitivity value can reduce the value of the power loss is greater and increase the voltage higher. So that the bus with a higher sensitivity value is the most optimal bus to be the location for the placement of PVDG. The optimal capacity to be applied to bus 13 as the most optimal location is 400kW with a minimum total power loss value.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Karima Suhartono
Abstrak :
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia Timur, maka diperlukan peningkatan kapasitas penyediaan energi listrik. Salah satu solusi dari peningkatan energi listrik yaitu dengan memasang pembangkit yang memanfaatkan sumber energi baru terbarukan, seperti energi surya. Dalam sistem kelistrikan, nilai tegangan dijaga di nilai nominalnya dengan cara mengendalikan keseimbangan daya antara pembangkit dan beban sistem. Untuk memastikan sistem yang andal dan stabil, Battery Energy Storage System (BESS) dapat menjadi salah satu solusi sebagai penyedia dan penyerap energi pada sistem kelistrikan untuk mempercepat proses pemulihan tegangan pasca gangguan. Pemilihan peringkat dan penempatan BESS yang tepat merupakan hal yang penting untuk menjamin kelayakan teknis dan ekonomis dalam memberikan layanan pemulihan berupa dukungan tegangan yang lebih optimal. Pada pengujian ini, metode indeks sensitivitas tegangan digunakan untuk menentukan bus yang lemah dan kuat yang kemudian dijadikan sebagai lokasi penempatan dari BESS. Metode ini bersama dengan pengujian peringkat BESS, dilakukan untuk menentukan penempatan serta nilai kapasitas yang optimal dari BESS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dukungan daya dari BESS dengan kapasitas yang sesuai dapat mengembalikan tegangan ke nilai nominal 20 kV dengan batas kestabilan antara +5% dan -10%. Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa penempatan BESS di bus yang lemah dengan peringkat BESS senilai 5 MVA, memberikan peluang untuk BESS memberikan dukungan tegangan secara maksimal pada sistem kelistrikan yang diuji, dengan menghasilkan pemulihan nilai tegangan yang lebih baik, serta waktu respons tegangan yang lebih cepat jika dibandingkan dengan BESS yang ditempatkan di bus yang lebih kuat.
To support economic growth in Eastern Indonesia, it is necessary to increase the capacity of electricity supply. One of the solution is to install plants that utilize renewable energi sources, such as solar energy. In electric power systems, the voltage is maintained on its nominal value by balancing the electric power generation and the load. To ensure the system is reliable and stable, the Battery Energy Storage System (BESS) can be one of the solutions as a provider and absorbent of energy in the electrical system to speed up the recovery process after electrical faults. Choosing the right BESS rating and placement is important to ensure technical and financial feasibility in providing better safety guarantees. In this research, the sensitivity index method is used to determine the weak and strong buses which are then used as the location of the BESS. This method, together with the BESS ranking test, is carried out to determine the optimal placement and capacity value of BESS. The test results show that the power support from BESS with compatible capacity can return a nominal voltage of 20 kV with a stability limit between + 5% and -10%. The simulation results also show that placing BESS on a weak bus with a BESS rating of 5 MVA, provides an opportunity for BESS to provide support to the tested electricity system, by producing an improved voltage value and a faster voltage response when compared to the BESS placed on a stronger bus.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zidney Rayhan Renaldhy
Abstrak :
Untuk mendukung pendistribusian listrik keseluruh bagian Indonesia, termasuk daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar di Indonesia seperti pada Indonesia bagian Timur, maka diperlukan peningkatan kapasitas penyediaan energi listrik. Usaha pemerintah dalam meningkatkan kapasitas penyediaan energi listrik dibuktikan oleh rasio elektrifikasi yang sudah mencapai 98,3% pada Desember 2018. Pemanfaatan sumber energi baru terbarukan, seperti energi surya dapat menjadi salah satu solusi dari peningkatan penyediaan energi listrik. Untuk menjaga nilai tegangan dan frekuensi pada nilai nominal dalam sistem tenaga listrik dengan cara mengendalikan keseimbangan daya antara pembangkit dan beban pada sistem, penggunaan Battery Energy Storage System (BESS) dapat menjadi solusi, dikarenakan BESS memiliki kemampuan untuk mempercepat pemulihan sistem setelah terjadinya gangguan. Oleh karena itu, studi penambahan BESS dibutuhkan untuk mengetahui pengaruh penggunaan BESS pada sistem tenaga listrik. Pada studi ini, metode indeks sensitivitas digunakan untuk menentukan bus lemah sebagai lokasi penempatan BESS. Simulasi aliran daya dan stabilitas pada studi ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak DIgSILENT PowerFactory. Hasil simulasi aliran daya menunjukkan bahwa kondisi tegangan bus pada sistem dalam kondisi aman. Berdasarkan hasil optimasi pada simulasi kestabilan menggunakan BESS 500 kVA, 1 MVA, dan 2 MVA hanya BESS dengan kapasitas 1 MVA dan 2 MVA yang layak karena pada skenario 3, BESS 500 KVA tidak mampu memulihkan kondisi sistem setelah terjadinya gangguan. Sehingga, dengan BESS kapasitas 1 MVA saja sudah cukup dalam menanggulangi studi kasus yang ada. ......To support electricity distribution throughout Indonesia, including isolated regions such as in Eastern Indonesia, an increase in power generating capacity is required. The government’s effort in increasing power generating capacity has been proven by the electrification ratio, which has reached 98.3% on December 2018. The use of renewable energy sources, such as solar energy, can be a solution in providing electricity. The use of Battery Energy Storage System (BESS) can be a solution in keeping the value of tension and frequency on an electrical system by balancing power between the generators and load on the system. This is because BESS has the capacity to accelerate system recovery after a disturbance. Thus, a study of the addition of BESS is required to understand the impact of BESS usage on an electrical energy system. On this study, the sensitivity index method is used to determine a low bus as a location for BESS placement. A power flow simulation and stability simulation is conducted by using the DIgSILENT PowerFactory software. The result of this load flow simulation shows that the bus tension power on the system is on a safe condition. Based on the optimization results in the stability simulation using BESS 500 kVA, 1 MVA, and 2 MVA, only BESS with a capacity of 1 MVA and 2 MVA is feasible because, in scenario 3, BESS 500 KVA is not able to meet the system conditions after experiencing a disturbance. Thus, BESS with only 1 MVA capacity is sufficient to fulfill the existing case studies.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library