Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Nuranissa Setiawan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sense of power warga dengan perceived civility petugas pelayanan publik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan modifikasi alat ukur Generalized Sense of Power yang dikembangkan Anderson dan Galinsky (2005) untuk mengukur sense of power dan modifikasi alat ukur Employee Perceptions of Managerial Incivility dari Crocker (2005) untuk mengukur perceived civility petugas pelayanan publik di Jabodetabek. Partisipan penelitian berjumlah 111 warga Jabodetabek yang terdiri dari 35 laki-laki dan 77 perempuan, dan memiliki rentang usia 17-55 tahun yang pernah berurusan dengan layanan pemerintah di Jabodetabek dalam 6 bulan terakhir. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan dan positif (r = .65, p < .01) antara sense of power warga dengan perceived civility petugas di Jabodetabek. Temuan terhadap sense of power warga dapat digunakan untuk memprediksi perceived civility, dan dengan itu memberikan pelayanan yang sesuai. ......The aim of this study is to find relationship between citizens? sense of power and their perceived civility towards public service officers in Jabodetabek. This research is a quantitative research that uses a modified version of the Generalized Sense of Power scale by Anderson and Galinsky (2007) to measure sense of power and a modified version of Employee Perceptions of Managerial Incivility by Crocker (2005) to measure public service officers? perceived civility in Jabodetabek. 111 citizens participated in this research, consisting of 35 males and 77 females. The age range between 17-55 years old, they all have attended to public service matters in Jabodetabek in the last 6 months. Research outcomes show a significant and positive relationship (r = .65, p < 0.01) between citizens? sense of power and the perceived civility of public service officers in Jabodetabek.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karima Anistya Nurfaiza
Abstrak :
Menanggapi masalah moral dengan cara yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak yang merugikan berbagai pihak. Dalam menyelesaikan masalah moral di tempat kerja, individu sering kali menggunakan jalan pintas untuk mengurangi ketidakpastian dengan mengikuti standar sosial yang ada. Mereka cenderung untuk menjaga hubungan yang harmonis dan menghindari penyelesaian konflik yang akan merusak hubungan dalam kelompok. Akan tetapi, sense of power diduga dapat membuat individu menolak pengaruh lingkungan dalam menjalankan kehendaknya dalam arti mereka dapat melakukan sesuatu berdasarkan pilihannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara social consensus dan moral judgment serta pengaruh moderasi sense of power. Hasil analisis korelasi pada 128 karyawan umum menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara social consensus dan moral judgment. Di sisi lain, hasil analisis moderasi tidak menunjukkan bahwa sense of power dapat menjadi alasan individu berbeda dari lingkungannya. Hasil penelitian mengimplikasikan anjuran bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan etis dalam rangka menekan perilaku tidak etis di tempat kerja. Lebih dari itu, penelitian ini menambah pengetahuan mengenai sense of power dalam ranah pengambilan keputusan etis. ......Responding to moral problems in an inappropriate way could have a detrimental effect on other people. To solve moral problems in the workplace, people often use an easy way to avoid ambiguity by following existing social consensus. As an individual, they then tend to maintain harmonious relationships and avoid resolving conflicts that would harm the relationship in a group setting. However, with sense of power, it was argued that individuals could resist social influences in carrying out their will in a sense that they could do things based on their personal preferences. This study aimed to investigate the relationship between social consensus and individuals' moral judgment and the moderation effet of sense of power. There were 128 employees involved in the study and the correlation analysis result showed that there was a positive and significant relationship between social consensus and moral judgment. However, the moderation analysis result did not show that sense of power would serve as a reason on why an individual might deviate from their society. The results implied recommendation for companies to create an ethical environment to suppress unethical behavior in the workplace. Moreover, it also added up our knowledge about sense of power in influencing ethical decision making.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Anastasha
Abstrak :
Perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan pertumbuhan pesat pengguna media sosial. Instagram merupakan salah satu media sosial yang paling diminati oleh masyarakat pada saat ini, di mana pengguna dapat menyebarkan, mendapatkan, serta bertukar informasi. Dengan adanya Instagram sebagai media sosial yang dikonsumsi sehari-hari, lahirlah influencer atau pengguna media sosial yang memiliki banyak pengikut dan dapat memberikan pengaruh pada pengikutnya. Akhir-akhir ini, pengguna Instagram ramai bertukar informasi tentang dunia kecantikan. Hal tersebut menyebabkan munculnya beauty influencer, seseorang yang dipercaya oleh banyak pengguna lainnya sebagai ahli dalam memberikan saran dan informasi mengenai dunia kecantikan. Fenomena kemudian ini mengundang pelaku bisnis di industri kecantikan untuk menjadikan influencer sebagai salah satu media untuk menyampaikan komunikasi pemasaran yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh information quality, social psychological distance, sense of power, dan trust terhadap purchase intention pada Instagram dengan beauty influencer sebagai studi kasus penelitian sehingga dapat menjadi masukan bagi pelaku bisnis yang berada dalam industri kecantikan dalam memilih beauty influencer dalam menggunakan eWOM sebagai alat pemasarannya. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder dengan memanfaatkan kuesioner sebagai media untuk memperoleh data dari para responden. Penelitian ini menggunakan pengolahan data dari 224 responden dengan menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dan diolah dengan menggunakan software SmartPLS. Hasil yang diperoleh dari penelitian dalam konteks beauty influencer di Instagram menunjukkan bahwa information quality berpengaruh positif terhadap social psychological distance dan trust. Berikutnya, social psychological berpengaruh positif terhadap trust dan social psychological distance juga memediasi pengaruh information quality terhadap trust. Selanjutnya, trust berpengaruh positif terhadap purchase intention pada produk kecantikan. Di penelitian ini juga ditemukan bahwa sense of power tidak memediasi pengaruh information quality terhadap trust. ......The advancement of information technology has resulted in an increased number of social media users. Instagram is a popular social media platform where users can share, obtain, and exchange information. As a daily social media user, the term "influencers" or social media users with a large number of followers exists. Instagram users have recently been busy exchanging information about the world of beauty, which has resulted in the appearance of a beauty influencer, someone who is trusted as an expert in providing beauty advice and information. As a result of this phenomenon, many beauty industries now use influencers as a marketing tool. The purpose of this study is to determine the effect of information quality, social psychological distance, sense of power, and trust on purchase intention on Instagram using beauty influencers as a research case study, so that it can be input for beauty industries that use beauty influencers as a marketing tool through eWOM. This study collects data from respondents using both primary and secondary data collection methods, including a questionnaire. This study processed data from 224 respondents using Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM) and SmartPLS software. According to the study's findings in the context of beauty influencers on Instagram, information quality has a positive effect on social psychological distance and trust. Next, social psychology has a positive effect on trust and social psychological distance also mediates the effect of information quality on trust. Furthermore, trust has a positive effect on purchase intention in beauty products. This study also found that sense of power did not mediate the effect of information quality on trust.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library