Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alsya Salsabila Putri Feydra
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai penggunaan simbol-simbol dengan citra Islam oleh grup musik asal Korea Selatan NCT U (Neo Culture Technology United) pada akhir tahun 2020. NCT U terlihat menggunakan simbol-simbol dengan citra Islam seperti masjid dan sajadah dalam rangka mempromosikan lagu mereka: “Make A Wish (Birthday Song)”. Tagar #SMStopDisrespectingIslam kemudian beredar dan masuk ke dalam daftar trending dunia di Twitter sebagai respon dari para penggemar. Teori semiotika Roland Barthes digunakan untuk menganalisis makna denotasi, makna konotasi, serta mitos dari penggunaan simbol-simbol ini. Hasil penelitian menemukan tiga simbol yang mengandung citra Islam yakni simbol kubah, simbol aksara bahasa Arab dan simbol sajadah. Ketiga simbol tidak memiliki makna denotasi yang sakral namun memiliki makna konotasi (yang kemudian beredar di masyarakat dan menjadi mitos) yang lekat dengan sosok ‘Islam’ beserta umatnya. Peneliti menyimpulkan bahwa NCT U menggunakan simbol-simbol tersebut dengan tujuan estetika atau dekorasi belaka. Bagi NCT U, ketiga simbol tersebut mengandung citra Timur Tengah dan bukan citra Islam, sehingga pemakaiannya dalam lagu “Make A Wish (Birthday Song)” (yang terinspirasi dari kisah ‘Aladdin’) tidaklah menjadi masalah. Peneliti juga menyimpulkan bahwa grup NCT U melakukan apropriasi akan simbol-simbol dengan citra Islam dalam rangka mempromosikan lagu “Make A Wish (Birthday Song)” berdasarkan hasil penelitian ini. ......This research focuses on the use of Islamic imagery by NCT U (Neo Culture Technology United), a South Korean music group. In late 2020, they were seen using islamic imagery such as mosques and prayer mats in their single “Make A Wish (Birthday Song)” promotional activities. As a response, the global K-Pop community on Twitter trended the hashtag #SMStopDisrespectingIslam worldwide. Roland Barthes’ theory on semiotics was used to analyze the denotation, connotation, and myth of the symbols in question. Three symbols that contained Islamic imagery was found: the dome, the Arabic script, and the sajadah. These symbols does not hold religious denotations in Islam, although they do hold special connotations (which then spread and become myths) to Muslims. The researcher concluded that NCT U used the symbols for aesthetic or decorative purposes. To the group, the symbols didn’t contained Islamic imagery but instead contained Middle Eastern imagery; so their use in the song’s promotional activities wasn’t inappropriate, seeing that the single’s main theme and concept was inspired by the tale of ‘Aladdin’. The researcher further concluded NCT U was found appropriating islamic imagery for “Make A Wish (Birthday Song)” promotional activities based on the result of this research.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Clarissa Rebecca Fredricka
Abstrak :
Artikel ini meneliti gaya busana Bon Chic Bon Genre (BCBG) yang dipelopori oleh kaum bourgeois di Prancis pasca krisis minyak tahun 1979. Gaya busana ini berkaitan dengan status sosial kelompok masyarakat tersebut yang merupakan anggota kelas sosial tertinggi di Prancis saat itu. BCBG muncul di kalangan bourgeois yang ingin memisahkan diri melalui nilai-nilai yang dianut kelompok sosial ini sehingga BCBG bukan hanya sekedar gaya busana melainkan juga gaya hidup kaum bourgeois. Gaya busana BCBG dianalisis menggunakan teori semiotika milik Roland Barthes, Barthes menempatkan busana sebagai “petanda” dan gaya berpakaian sebagai “penanda” hingga sampai kepada “mitos” untuk menemukan tanda-tanda yang menunjukkan kaitan antara gaya busana tersebut dengan gaya hidup kaum bourgeois. Dari hasil pembacaan semiotis tersebut terlihat bahwa melalui gaya busana BCBG kaum bourgeois menunjukkan adanya pemisahan diri dengan kalangan sosial lainnya dan mengukuhkan posisinya sebagai pemilik status sosial tertinggi di Prancis. Pemisahan diri kaum bourgeois akan diteliti dengan menggunakan teori distinction oleh Pierre Bordieu yaitu konsep pemisahan diri kaum yang dominan sebagai langkah untuk mengukuhkan posisi mereka dan membedakan nilai diri mereka dengan pihak lain. ......This article examines fashion stylesBon Chic Bon Genre (BCBG)which was spearheaded by the peoplebourgeois in France after the oil crisis in 1979. This style of clothing was related to the social status of these groups of people who were members of the highest social class in France at that time.BCBGappear amongbourgeois who want to separate themselves through the values ​​adopted by this social group so that BCBG is not just a fashion style but also the lifestyle of thebourgeois. Fashion styleBCBGanalyzed using Roland Barthes' semiotic theory, Barthes places clothing as a "marker" and dress style as a "marker" to the "myth" to find signs that show the connection between the fashion style and the lifestyle of thebourgeois. From the results of this semiotic reading, it can be seen that through the style of clothingBCBG racesbourgeois indicating a secession from other social circles and strengthening its position as the owner of the highest social status in France. Separation of racesbourgeois will be investigated using theorydistinction by Pierre Bordieu namely the concept of separation of the dominant people as a step to strengthen their position and differentiate their self-worth from other parties.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Chaerani Dewanti
Abstrak :
Saat ini berkembang banyak taman pemakaman yang dikelola swasta. Taman pemakaman tersebut, tidak hanya menawarkan liang kubur tetapi juga sejumlah fasilitas dan layanan lengkap. Salah satunya adalah Al-Azhar Memorial Garden. AMG hadir menawarkan konsep syariah sebagai jawaban atas pemasalahan pemakaman di Jakarta. Penelitian ini akan mengungkap dan menganalisis bagaiamana Al-Azhar mengemas nilai tanda pada media komunikasinya sehingga membentuk kesadaran palsu di masyarakat. Nilai tanda tersebut dilihat dari perspekstif analisis semiotika Barthes, yang kemudian diintegrasikan dengan teori nilai tanda Barudrillard. Selain itu, penelitian ini juga mencoba mengkritisi bagaimana tanda tersebut dikonsumsi di masyarakat sehingga menimbulkan kelas-kelas sosial.
Nowadays, we could find a lot of cemetery which managed by private sector. A cemetery that offering not only just a graveyard, but also provide an array of facilities and services. One of them is Al-Azhar Memorial Garden. They are here to present a syar'i concept as an answer to several funeral problems in Jakarta. This research will reveal and analyze on how Al-Azhar create sign value through their channel of communication so it could formed a false consciousness within the society. Sign value is being analyzed from the Barthes' semiotic perspective which later is being elaborated with Baudrillard's sign value theory. Besides, this research also criticizes on how the values are consumed within the society that creating social class in the community.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusra Khairunnisa
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini membahas mengenai kecantikan khas Jepang yang disajikan dalam iklan Shinzui sebagai produk lokal Indonesia selama dua dekade, yaitu dekade tahun 2000an dan dekade tahun 2010an. Penelitian ini ditulis dengan menggunakan teori semiotika oleh Roland Barthes. Metode yang digunakan skripsi ini adalah deskriptif analisis dan studi kepustakaan. Hasilnya adalah iklan-iklan Shinzui merepresentasikan cantik khas Jepang yaitu kulit putih alami, yang juga diinginkan di Indonesia. Kecenderungan iklan Shinzui terhadap Jepang karena citra Jepang yang baik di Indonesia, salah satunya mengenai kecantikan.
ABSTRACT
This study discusses the Japanese beauty presented in Shinzui advertisements as a local Indonesian product for two decades, 2000s and 2010s. This study was written using the theory of semiotics by Roland Barthes. The method used in this paper is descriptive analysis and literature study. The result is Shinzui advertisements represents Japans beautiful natural white skin, which is also desirable in Indonesia. The tendency of Shinzui advertisement towards to Japan because Japan has a good image in Indonesia, one of them is about beauty.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berlin Anggitasari
Abstrak :
Film merupakan salah satu bentuk karya sastra yang efektif menyampaikan ideologi atau suatu pemikiran kepada masyarakat luas. Film Ode to My Father yang diproduksi pada tahun 2014 merupakan salah satu film Korea Selatan yang tidak hanya menampilkan kembali peristiwa sejarah dengan rentang waktu masa perang Korea hingga Korea modern tetapi juga mengandung representasi jangnam atau anak laki-laki pertama dalam keluarga Korea di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan teori semiotika Roland Barthes. Penelitian bertujuan untuk mengetahui makna representasi atas nilai-nilai jangnam dalam film Ode to My Father dan untuk mengetahui makna konotasi, denotasi, serta mitos atas nilai-nilai jangnam yang ditampilkan dalam film Ode to My Father. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa representasi jangnam yang ditampilkan dalam film Ode to My Father antara lain mendampingi orang tua dalam mengasuh adik-adik, menjadi pengganti ayah sebagai kepala keluarga, sikap siap bekerja keras untuk kepentingan keluarga, sikap teguh hati dan berkepribadian tangguh, sikap rela berkorban untuk kepentingan keluarga, dan bertanggung jawab untuk memimpin ritual tradisi dalam lingkup keluarga. ......Film is a type of literary work that can effectively spread an idea or an ideology to a larger audience. One South Korean movie from 2014, Ode to My Father, not only depicts historical occurrences from the Korean War to contemporary Korea, but also features a representation of jangnam, or the first son in a Korean family. Roland Barthes' semiotic theory approach is used with a qualitative descriptive analytic method in this study. The goals of this study are to understand the significance of how Jangnam values are represented in the movie Ode to My Father and to understand the connotation, denotation, and mythical interpretations of Jangnam values displayed in the movie. The results of this study indicate that the representation of jangnam shown in the film Ode to My Father includes accompanying parents in raising younger siblings, being a substitute for the father as the head of the family, being ready to work hard for the benefit of the family, having a firm heart and having a tough personality, being willing to sacrifice for the benefit of the family, and is responsible for leading traditional rituals within the family.
Depok: 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Audria Puspitadewi
Abstrak :
Komik sering ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi sebuah media yang berfungsi untuk menyampaikan informasi atau mengekspresikan perasaan. Di dalam sebuah komik, seringkali tokoh menggunakan interjeksi untuk untuk menunjukkan tindakan tokoh yang spontan dan menarik perhatian lawan bicara untuk melakukan sesuatu. Artikel ini membahas fungsi dan makna interjeksi yang terdapat dalam 4 seri komik Robin Dubois. Metode penelitian ini adalah kualitatif dan menggunakan teori Ameka (2006) dan semiotika Barthes (1964) untuk menganalisis interjeksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interjeksi dapat memiliki satu atau lebih dari satu makna. Penentuan makna dan fungsi interjeksi diperoleh dengan mengaitkan tanda yang terdapat dalam gambar. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis komik yang lebih banyak menggunakan gambar sebagai cerita membuat interjeksi lebih banyak berfungsi. Interjeksi berfungsi mendukung gambar dan cerita sebagai respon dari pembicaraan, situasi yang dialami, bentuk emosi pada saat itu, dan ungkapan permintaan kepada lawan bicara untuk melakukan suatu tindakan. ......Comics are often found in everyday life and become a medium that serves to convey information or express feelings. In comic, characters often use interjection to show their actions of characters which are spontaneous and to attract of other person to do something. This article discusses the functions and meanings of interjection contained in Robin Dubois's 4 comic series. The method of this research is qualitative and this research uses the interjection theory by Ameka (2006) and the semiotics theory by Barthes (1964) to analyze interjection. The results of this study indicate that interjection can have one or more than one meaning. Determination of the meaning and function of interjection is obtained by linking the signs contained in the image. The results of the analysis shows that the types of comics that use images as stories make interjection has more functions. Interjection works to support images and stories in response to conversation, situations that are experienced by someone, forms of emotion at that time, and requests to the other person to take action.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library