Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunawan Purnomo Ruslie
Abstrak :
Beton sebagai salah satu material utama dalam konstruksi dikenal sebagai material yang Betas (brittle) dan lemah terhadap tank dibandingkan dengan baja. Daktilitas beton yang rendah dicerminkan oleh kurva load tegangan-regangannya yang mempunyai penurunan kekuatan tekan yang cepat pada daerah pasta puncak sehingga menyebabkan keruntuhan terjadi relatif secara tiba-tiba pada elemen beton. Penambahan serat pada material berbahan dasar semen diketahui dapat memperbaiki daktilitasnya.Tujuan penelitian dalam tesis ini adalah untuk mempelajari otensi penggunaan serat polimerik dad jenis polypropylene pads beton normal (f~=35 MPa). Kadar serat polypropylene yang ditambahkan pada beton mutu sedang adalah 0.90 ; 1.35 ; 1.80 ; 2.25 dan 2.70 kg1m3 atau dalam volume fraksi adalah 0.10 ; 0.15 ; 0.20 ; 0.25 dan 0.30 %. Percobaan pembebanan yang dilakukan meliputi pembebanan tekan, tank belah, pembebanan lentur, kuat geser, modulus elastisitas, angka Poissons, impact resistant,toughness dan mengukur kapasitas peningkatan regangan elastis dan inelastis. Benda uji percobaan pembebanan tekan untuk kuat tekan,tarik belah,modulus elastisitas adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm serta tinggi 6.35 cm untuk uji impact test , untuk benda uji percobaan kuat geser adalah balok berukuran 20002E7.5 cm3, sedangkan benda uji percobaan pembebanan lentur adalah balok 10x10x35 cm3 yang bersatraan pengukuran toughness serta pengukuran kapasitas peningkatan regangan elastis dan inelastis. Dan hasil penelitian beton mutu sedang berumur 28 hari ,dapat disimpulkan dengan bertambahnya kadar serat, cenderung adanya penurunan slump bahkan mempunyai nilai yang rendah sekali .Hal tersebut menunjukkan workability yang rendah sekali. Pengujian tersebut dapat diatasi dengan VeBe-Test. Dengan kadar serat polypropylene 0.30 % terjadi peningkatan kuat tekan sebesar 23.06 %, peningkatan kuat tank belah sebesar 20.07 %, peningkatan kuat lentur sebesar 35.32 %, peningkatan modulus elastisitas sebesar 9.18%, peningkatan impact resistant untuk menimbulkan retak pertama dan mencapai failure sebesar kurang lebih 4 x dari baton tanpa serat. Pengukuran dilakukan terhadap lendutan titik tengah, regangan dengan memakai strain-gauge pads uji kuat lentur, hasil menunjukkan bahwa persentasi volume 0.30 % fiber meningkatkan regangan tank elastis dari 106 menjadi 162 microstrain (peningkatan 52.83 %) dan peningkatan daerah regangan tank inelastis 162 microstrain.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyaningsih Bungin Sura
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini terkait salah satu Supplementary Cementing Materials SCMs yaitu metakaolin Al2Si2O2 . Metakaolin merupakan hasil kasinasi kaolin pada suhu 600-800oC dan memiliki kemurnian alumina dan silika yang tinggi. Salah aplikasi dari metakaolin adalah sebagai aditif dalam semen Portland. Penambahan metakaolin kedalam semen Portland dapat meningkatkan kekuatan semen melalui pengikatan dengan kalsium hidroksida Ca OH menghasilkan kalsium silikat hidrat CSH . Metakaolin yang digunakan dalam penelitian ini adalah metakaolin yang berasal dari Pulau Bangka, Indonesia yang dibandingkan dengan metakaolin komersial yaitu Metakaolin Metastar. Pasta semen Portland dibuat dengan komposisi penambahan metakaolin sebanyak 5 , 10 , 15 , dan 20 dengan rasio air/semen 0.35, 0.40, dan 0.50. Pasta semen kemudian dicuring selama 7, 14, dan 28 hari. Kekuatan mekanik dari pasta semen diuji dengan pengujian kekuatan tekan, sedangkan komposisi kimia dan mikrostruktur diuji dengan pengujian SEM-EDS dan XRD, dan laju hidrasi diuji dengan pengujian TAM. Hasilnya menunjukkan bahwa kekuatan tekan semen meningkat dengan penambahan metakaolin sebagai aditif, baik metakaolin metastar maupun metakaolin Bangka. Kekuatan tekan tertinggi diperoleh pada penambahan 20 pada metakaolin metastar dan penambahan 5 pada metakaolin Bangka. Laju hidrasi menunjukkan hasil bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermik.
ABSTRACT
This paper presents the results of the investigation on the use of Metakaolin Al2Si2O2 as a Supplementary Cementing Materials SCMs to improve the performance of cement. The Metakaolin was produced by thermal treatment calcination from Kaolin at 600 800 Celcius and has highest alumina and silicate purity. By added Metakaolin in Portland Cement type I OPC , the amount of Calcium Silicate Hydrate CSH will increase through binding with Calcium Hydroxide CaOH . There were two kinds of Metakaolin used in this investigation, commercial metakaolin named Metakaolin MetaStar compared with Metakaolin Bangka which derived from Indonesia local resources, Bangka Island. Four Metakaolin replacement levels were employed in this investigation 5 , 0 , 15 , and 20 with water per cement ratio 0.35, 0.40, and 0.50 both of Metakaolin MetaStar and Metakaolin Bangka. The cement pastes cured at room temperature for 7, 14, and 28 days. The mechanical strength examined by compressive strength test, the microstructure and the chemical composition of the main mineral composition were examined by SEM EDS and XRD. The results of the study revealed both Metakaolin Metastar and Metakaolin Bangka enhanced the compressive strength of OPC. The most appropriate strength was obtained for a replacement of 20 metakaolin metastar and 5 metakaolin Bangka. The hydration rate was examined by Thermal Analysis Monitor. The results indicated that the reaction of OPC and MK was exothermic reaction.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Yoga Ramadhan
Abstrak :
Roller Compacted Concrete (RCC) adalah beton yang memiliki keunggulan dalam hal kecepatan pelaksanaan, biaya produksi yang lebih rendah, serta penggunaan semen yang lebih rendah dibandingkan beton konvensional. RCC umumnya dimanfaatkan pada struktur bendungan dan perkerasan jalan, tetapi belum banyak diaplikasikan di Indonesia. Pada kasus bendungan, RCC dapat dikombinasikan dengan penggunaan beton konvensional untuk memberikan keuntungan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji korelasi hubungan antara hasil uji kuat tekan dan ultrasonic pulse velocity (UPV) pada sampel silinder beton konvensional dengan campuran Portland Slag Cement (PSC) dan Portland Composite Cement (PCC) dalam kasus konstruksi Bendungan Roller Compacted Concrete (RCC). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental laboratorium, yang melibatkan pengujian destruktif berupa uji kuat tekan dan pengujian non-destruktif berupa uji UPV. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji kuat tekan dan UPV memiliki korelasi yang positif dan bervariasi berdasarkan jenis campuran beton yang digunakan, yang dipengaruhi oleh faktor seperti komposisi material, rasio air-semen, kepadatan dan homogenitas campuran, serta metode pembuatan dan perawatan sampel beton. ......Roller Compacted Concrete (RCC) is concrete that has advantages in terms of speed of implementation, lower production costs, and lower cement usage compared to conventional concrete. RCC is generally used in dam structures and road pavements, but has not been widely applied in Indonesia. In the case of dams, RCC can be combined with the use of conventional concrete to provide better benefits. This research aims to examine the correlation between the results of compressive strength and ultrasonic pulse velocity (UPV) tests on conventional concrete cylinder samples mixed with Portland Slag Cement (PSC) and Portland Composite Cement (PCC) in the case of Roller Compacted Concrete (RCC) Dam construction. The research was carried out using laboratory experimental methods, which involved destructive testing in the form of compressive strength tests and non-destructive testing in the form of UPV tests. The results of this research show that the compressive strength and UPV test results have a positive correlation and vary based on the type of concrete mixture used, which is influenced by factors such as material composition, water-cement ratio, density and homogeneity of the mixture, as well as the method of making and caring for the concrete samples.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizal Darmawan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permeabilitas, kuat lentur (fr), cepat rambat gelombang (v), serta perkembangan cepat rambat gelombang pada sampel roller compacted concrete (RCC), beton konvensional dengan portland slag cement (PSC), dan beton konvensional dengan portland composite cement (PCC). Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasi laboratorium meliputi pengujian permeabilitas untuk menentukan ketahanan beton terhadap penetrasi air, pengujian kuat lentur untuk menentukan ketahanan beton terhadap gaya lentur, serta pengujian cepat rambat gelombang dengan metode non-destruktif yaitu pengujian ultrasonic velocity pulse (UPV). Hasil penelitian didapatkan koefisien permeabilitas beton RCC sebesar 27.865×10-6 cm/s; koefisien permeabilitas beton konvensional PSC sebesar 1.037×10-6 cm/s; dan koefisien permeabilitas beton konvensional PCC sebesar 9.739×10-6 cm/s menunjukkan bahwa semakin rendah permeabilitas beton, maka semakin baik kemampuannya dalam menahan tekanan air. Hasil penelitian didapatkan kuat lentur beton RCC dengan target fc’ 15 MPa sebesar 0.70 MPa; kuat lentur beton konvensional PSC dengan target fc’ 30 MPa sebesar 4.17 MPa; dan kuat lentur beton konvensional PCC dengan target fc’ 30 MPa sebesar 4.02 MPa menunjukkan bahwa kuat lentur meningkat seiring dengan peningkatan mutu beton. Hasil penelitian beton umur 28 hari didapatkan cepat rambat gelombang beton RCC sebesar 3365.67 m/s; cepat rambat gelombang beton konvensional PSC sebesar 4627.48 m/s; dan cepat rambat gelombang beton konvensional PCC sebesar 4702.41 m/s menunjukkan bahwa semakin tinggi cepat rambat gelombangnya maka menyatakan bahwa beton semakin padat dan semakin sedikit porositas beton. Dalam penelitian ini ditemukan adanya korelasi antara kuat lentur dan kecepatan rambat gelombang dengan persamaan empiris pada beton RCC yaitu fr = 0.0002v; persamaan empiris pada beton konvensional dengan PSC yaitu fr = 0.0009v; dan persamaan empiris pada beton konvensional dengan PCC yaitu fr = 0.0009v. ......This research aims to analyse the permeability, flexural strength (fr), ultrasonic pulse velocity (v) and ultrasonic pulse velocity evolution of roller compacted concrete (RCC), conventional Portland Slag Cement (PSC) and onventional Portland Composite Cement (PCC) samples. This research was carried out using laboratory observation methods, including permeability testing to determine the resistance of concrete to water penetration, flexural strength testing to determine the resistance of concrete to bending forces, and ultrasonic pulse velocity testing using a non-destructive method, namely ultrasonic pulse velocity (UPV) testing. The results showed that the permeability coefficient of RCC concrete was 27.865×10-6 cm/s, the permeability coefficient of conventional PCC concrete was 1.037×10-6 cm/s, and the permeability coefficient of conventional PCC concrete was 9.739×10-6 cm/s, indicating that the lower the permeability of concrete, the better its ability to resist water pressure. The results obtained flexural strength of RCC concrete with target fc' 15 MPa of 0.70 MPa; flexural strength of PSC conventional concrete with target fc' 30 MPa of 4.17 MPa; and flexural strength of PCC conventional concrete with target fc' 30 MPa of 4.02 MPa show that flexural strength increases with increasing concrete quality. The results of 28-day-old concrete research obtained ultrasonic pulse velocity of RCC concrete of 3365.67 m/s; ultrasonic pulse velocity of PSC conventional concrete of 4627.48 m/s; and ultrasonic pulse velocity of PCC conventional concrete of 4702.41 m/s show that the higher the wave propagation speed, it states that the denser the concrete and the less porosity of concrete. In this study it was found that there is a correlation between flexural strength and ultrasonic pulse velocity with the empirical equation for RCC concrete, fr = 0.0002v; the empirical equation for conventional concrete with PSC, fr = 0.0009v; and the empirical equation for conventional concrete with PCC, fr = 0.0009v.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahlan
Abstrak :
Telah dilakukan pengamatan pada distribusi pasir, permeabilitas, kekuatan tekan, kekuatan tarik, kekuatan geser dan ketahanan terhadap temperatur tinggi (sintering) dari pasir hitam. Yang mana sifat-sifat ini merupakan persyataan pemakaian suatu pasir cetak. Hasil pengamatan yang sudah dilakukan tersebut diatas kemudian dianalisa untuk dibandingkan dengan studi literatur dan pengalaman praktis di industri pengecoran logam (foundry). Dari hasil analisa pada sifat fisis (distribusi butiran pasir, permeabilitas, mampu panas), sifat mekanis (kekuatan tekan, geser dan tarik) dan sifat kimis ternyata pasir hitam-semen Portland sesuai dengan persyaratan pemakaian untuk bahan cetakan logam tuang. Dari analisa tersebut dapat dilihat bahwa dari studi literatur dan pengalaman praktis, permeabilitas untuk suatu cetakan yang disyaratkan sekitar 50 Cm³/mnt sedangkan permeabilitas pasir hitam-semen hasil pengamatan sebesar 115 - 141 Cm³/mnt. Dan pada kekuatan tekan disyaratkan > 1200 Gram/Cm² (klafikasi pasir yang baik sekali), sedangkan hasil pengamatan 4500?22000 Gram/Cm², serta untuk kekuatan geser yang disyaratkan > 350 Gram/Cm dari hasil pengamatan 1500-7500 Gram/Cm². Demikian pula kekuatan tekan setelah proses sinter masih menuniukkan angka kekuatan 600 Gram/Cm² yang berarti masih diatas ambang klasifikasi kekuatan sedang.
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Tri Aryani
Abstrak :
Kebijakan sistem zonasi digunakan dalam proses penyeleksian penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk jenjang pendidikan SMP dan SMA yang diselenggarakan oleh negara. Tujuan kebijakan ini sebagai upaya pemerintah dalam melakukan pemerataan pendidikan di Indonesia untuk menghapus stigma eklusivitas sekolah unggulan dan sekolah non-unggulan. Dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru tahun 2017 dan tahun 2018 masih ditemukan tindak kejahatan; tindak jual-beli kursi, kasus pungutan liar dan kasus pemalsuan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang baru muncul sejak diterapkan PPDB sistem zonasi. Dalam penulisan ini menggunakan Routine Activity Theory untuk mengidentifikasi dan menganalisis bagaimana peluang membentuk beberapa kasus kejahatan dalam proses pelaksanaan PPDB. Pengumpulan data diperoleh dari berbagai sumber laporan dan berita, serta wawancara. Hasil penelitian ditemukan bahwa peluang kejahatan terbentuk akibat rentannya target, para pelaku yang termotivasi untuk melakukan tindak kejahatan dan lemahnya pengawasan yang cakap. ......The school zoning system policy is applied in the process of selecting new student admissions (PPDB) for the level of junior and senior high school education held by the state. The purpose of the school zoning system is one of the government efforts inequitable education in Indonesia to eliminating the stigma of exclusivity in schools. In the implementation of new student admissions in 2017 and 2018, crimes are still found; seat purchases, extortion, and relief letter for students from disadvantaged families (SKTM) Forgery that has emerged since the PPDB zoning system were implemented. This writing is using the Routine Activity Theory to identify and analyze how opportunities form several criminal cases in the process of implementing PPDB. Data collection is obtained from various sources of reports and news, as well as an interview. The result found that chances of crime formed are due to the vulnerability of the targets, the motivated offenders who willing to commit crimes and lack of capable guardians.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pretysesar Nurul Hikmah
Abstrak :
Menurut survey Badan Pusat Statistik di Indonesia diketahui telah terjadi pertumbuhan nilai konstruksi di Kalimantan Timur (lokasi baru Ibu Kota Negara) sebesar 6,60% dari tahun 2019-2020. Semakin tinggi nilai konstruksi maka semakin tinggi pula permintaan bahan bangunan, contohnya seperti mortar semen portland. Akan tetapi, terdapat dampak buruk dalam pemakaian semen portland yang secara terus-menerus yaitu terjadinya pemanasan global karena adanya emisi gas CO yang tinggi. Untuk mengurangi dampak buruk tersebut diperlukanlah bahan pengganti semen yang lebih ramah lingkungan seperti material geopolimer. Dalam pembentukan mortar geopolimer dibutuhkan bahan utama yang mengandung kadar Si dan Al yang tinggi seperti ASP dan zeolit, serta perlu adanya alkali aktivator seperti NaOH dan NaSiO yang berperan sebagai larutan pengikat unsur Si dan Al dalam reaksi geopolimerisasi. Ada perlakuan khusus pada studi ini untuk menjaga kualitas mortar geopolimer ASP-Zeolit yang terbentuk yaitu metode dengan oven di suhu 60°C selama 24 jam. Pada studi ini dilakukan pembentukan mortar geopolimer dengan lima variasi komposisi penyusun mortar geopolimer antara lain 100%ASP; 90%ASP-10%Zeolit; 70%ASP-30%Zeolit; 50%ASP-50%Zeolit; dan 100%Zeolit, untuk mengetahui pengaruh kadar prekursor terhadap nilai kuat tekan mortar tersebut serta membandingkan nilai kuat tekan mortar geopolimer dengan kuat tekan mortar semen portland. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kandungan Si yang tinggi dalam bahan penyusun mortar geopolimer akan meningkatkan nilai kuat tekannya seperti mortar geopolimer 100%ASP, tetapi nilai kuat tekan mortar geopolimer ASP-Zeolit masih dibawah nilai kuat tekan mortar semen portland. ......According to a survey conducted by Indonesia's Central Statistics Agency, East Kalimantan (the new location for the State Capital of Indonesia) saw a 6,60% increase in construction value between 2019 and 2020. The higher the construction value, the higher the demand for building materials, such as portland cement mortar. However, there are negative impacts in the continuous use of portland cement which causes a global warming effect due to high CO2 gas emissions. To reduce these negative impacts, a more environmentally friendly cement substitute material, such as geopolymer material, is needed. In the formation of geopolymer mortar, the main ingredients that contain high levels of Si and Al are needed, such as RHA and zeolite, as well as the need for alkaline activators such as NaOH and Na2SiO3 which act as a binding solution for Si and Al elements in the geopolymerization reaction. There is special treatment in this study to maintain the quality of RHA-Zeolite geopolymer mortar that is formed namely curing oven at 60°C for 24 hours. In this study, geopolymer mortar was formed with five variations of geopolymer mortar composition, including 100% RHA; 90% RHA-10% Zeolite; 70% RHA-30% Zeolite; 50% RHA-50% Zeolite; and 100% Zeolite, to determine the effect of precursor content on the compressive strength of the mortar and to compare the compressive strength of this geopolymer mortar with the compressive strength of portland cement mortar. The results of this study indicate that a high Si content in the RHA-Zeolite geopolymer mortar will increase its compressive strength like 100% RHA geopolymer mortar, but the compressive strength of RHA-Zeolite geopolymer mortar is still below the compressive strength of portland cement mortar.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Fly ash (abu terbang) batubara biasanya masih mengandung komponen-komponen/senyawa diantaranya terdiri dari SiO2, Al2O3, FE2O3, CAO dan sebagian kecilnya adalah unsur-unsur seperti Na2O, MgO dan K2O serta pengotor lainnya. Unsur-unsur utama tersebut merupakan bahan pozzolan, yaitu bahan yang mengandung senyawa silica alumina, dimana bahan pozzolan itu sendiri tidak mempunya sifat mengikat seperti semen, karena mempunyai bentuknya yang halus dan masih mengandung kadar air.
620 JTEK 9 (1-2) 2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ruby Rubiono Atmoprawiro
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi hasil pengujian kuat tekan beton inti dan Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) pada sampel Roller Compacted Concrete dan beton konvensional dengan penggunaan Semen Portland Slah (PSC) dan Semen Portland Komposit (PCC) yang akan digunakan dalam proyek bendungan. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan data yang sesuai dalam ACI 228.1R-19 terkait adanya data penelitian untuk setiap proyek yang dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan eksperimental laboratorium yang melibatkan uji destruktif (kuat tekan) dan non destruktif (UPV). Penelitian telah mengungkapkan bahwa kuat tekan beton inti dan cepat rambat UPV memiliki korelasi yang tinggi dimana semakin tinggi cepat rambatnya akan memberikan kuat tekan beton inti yang lebih tinggi juga. Persamaan empiris yang didapatkan pada penelitian ini adalah fc’(x) = 1.1665x pada Roller Compacted Concrete, fc’(x) = 6.1484x pada beton konvensional dengan semen PSC, dan fc’(x) = 6.9937x pada beton konvensional dengan semen PCC. ......This research was conducted to examine the results of core concrete compressive strength and Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) tests on Roller Compacted Concrete samples and conventional concrete using Portland Slah Cement (PSC) and Composite Portland Cement (PCC) which will be used in solidification projects. This is to fulfill the appropriate data requirements in ACI 228.1R-19 regarding the existence of research data for each project carried out. This research was carried out in an experimental laboratory involving destructive (compressive strength) and non-destructive (UPV) tests. Research has revealed that the compressive strength of core concrete and the creep speed of UPV have a high correlation, where the higher the creep speed, the higher the compressive strength of the core concrete too. The empirical equation obtained in this research is fc’(x) = 1.1665x in Roller Compacted Concrete, fc’(x) = 6.1484x in conventional concrete with PSC cement, and fc’(x) = 6.9937x in conventional concrete with cement PCC.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Indrawati Judarta
Abstrak :
Telah dilakukan subtitusi 21% ’cementitious material’ flyash, trass dan limestone pada semen portland. Komposisi 75.5% clinker semen portland, 3.5% gips, 7% limestone dan 14 % variasi komposisi trass-flyash digiling bersama menghasilkan semen yang disebut semen portland komposit. Mekanisme hidrasi dan evolusi mikrostruktur pasta semen yang mengeras diamati pada umur 1,3,7,28 dan 56 hari dibandingkankan dengan semen Portland menggunakan metoda XRD dan SEM. Kalsium silikat hidrat, CSH sebagai fasa utama produk hidrasi semen portland diidentifikasi dengan pembentukan fasa Ca(OH)2. Dan reaksi posolanik flyash-trass pada semen portland komposit diidentifikasi melalui penurunan fraksi fasa Ca(OH)2. Morfologi CSH berupa serat berbentuk jarum diamati pada tiap umur hidrasi. Diperoleh hasil bahwa reaksi posolanik antara silika amorf pada trass dan flyash baru berlangsung setelah 7 hari sehingga kuat tekan mortar pada umur awal diperoleh hanya dari CSH hasil reaksi hidrasi semen portland. ......Substitution of 21% cementitious material flyash, trass and limestone in portland cement were carried out. Proportion of 75.5% Portland cement clinker, 3.5% gypsum, 7% limestone and 14% variation of trass-flyash were ground together and classified as Portland Composite Cement. Hydration mechanism and microstructure evolution of hardened paste at age of 1, 3, 7, 28 and 56 days were observed by XRD and SEM. Calcium Silicate Hydrate as main hydration products of Portland cement was identified by Ca(OH)2 formation and pozzolanic reaction by decreasing of Ca(OH)2 phase fraction. CSH as needle like fiber in the paste were identified in each age of hydration. Results showed that pozzolanic reaction of amorphous silica in trass and flyash just started to react after 7 days so that the early strength comes only from CSH of portland cement hydration.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20966
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>