Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hambrah Dewi Nuraini
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S6026
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Anggini
Abstrak :
Teh merupakan salah satu komoditas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Industri minuman teh di Indonesia memiliki pangsa pasar sebesar 30 berada di bawah industri minuman air mineral yang memiliki pangsa pasar 40 minuman ringan berkarbonasi 20 dan 10 nya diisi oleh pangsa pasar minuman jus. Salah satu cara yang dilakukan oleh PT Wings Indonesia dengan menggabungkan minuman teh dan jus dalam satu produk yakni Teajus boleh jadi merupakan salah satu strategi untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar di industri minuman di Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkatkan brand awareness konsumen terhadap produk adalah dengan menggunakan selebriti sebagai brand endorser Agrawal Kamakura 1995. Dalam jurnal terbaru karya Bekk Sp rle 2010 disebutkan bahwa ada variabel lain selain kredibilitas dan daya tarik yang dapat membentuk kesesuaian selebriti tersebut dengan produk yang dibawakannya dan sikap positif konsumen yaitu Kepribadian Perceived Personality. Dari permasalahan diataslah yang mendasari dilakukan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian selebriti, pengaruh kepribadian selebriti tersebut terhadap kesesuaiannya dengan produk yang dibawakannya, pengaruh kepribadian selebriti terhadap sikap positif konsumen juga pengaruhnya terhadap kepercayaan dan rasa suka konsumen remaja dengan mengangkat studi kasus Coboy Junior sebagai brand endorser dari produk minuman teh serbuk Teajus. Dalam penelitian ini dikembangkan suatu model teoritis dengan mengajukan sebelas hipotesis yang akan diuji dengan menggunakan Structural Equation Model SEM dengan menggunakan software LISREL Simplis Project 8 51. Responden yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari responden yang mengetahui Coboy Junior dan mengetahui TVC Teajus versi Coboy Junior sebanyak 1 302 orang. Hasil dari pengolahan data SEM untuk model penuh telah memenuhi kriteria goodness of fit sebagai berikut nilai chi square 4105 61 GFI 0 84 AGFI 0 82 NFI 0 89 CFI 0 91 CMIN DF 516 RMSEA 0 073. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model ini layak untuk digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepribadian selebriti perceived personality dapat mempengaruhi kesesuaian selebriti dengan produk yang dibawakannya, suitability melalui kepercayaan konsumen terhadap selebriti tersebut trustworthiness sedangkan kepribadian selebriti perceived personality dapat mempengaruhi sikap positif konsumen positive attitude melalui rasa suka konsumen terhadap selebriti tersebut likeability.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S52735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Choiriyati
Abstrak :
Tesis ini membahas konstruksi pcmberitaan berita politik yang mengarah pada praktik pragmatisme politik dalam konteks pemberitaan selebriti politisi. Hal ini berawal dari pergeseran pers dalam menempatkan kepuasan khalayak yang sekadar memenuhi dorongan pragmatis politik, sosial dan psikhis. Gejala ini mengaburkan peran media sebagai institusi yang mendorong pendidikan politilc. Pers lebih memihak pada Iogika ekonomi media yang berorientasi komersial. Jumalisme politik yung puritan mengalami metamorfosis menjadi komodiiikui politik melalui ikon selebriti politisi. Penelitian ini merupakan peneiitian kualitatif yang mcncrapkan analisis framing untuk mengetahui frame beritanya dun Critical Discourse Analysis versi Fairclough sebagai instrumen analisanya pada level mesa dan makro.
This thesis discusses the construct of political news that is related to political pragmatism practices in the context of politician-celebrity journalism. it stars with the press' should in placing public satisfaction that only fulfills the drive of political, social, and physiological pragmatism. This phenomenon fades the media role that is commercial-oriented. The puritan political journalism experiences metamorphosis becoming political accommodation through politician celebrity icon. This analysis is qualitative which applies framing analysis to define news frame and Critical Discourse Analysis of Fairclough version as its analysis instrument in meso and macro level. The recommendation of this research is awaking the importance of media literacy to the readers upon newspaper journalism in political landscape which originally is a social construct of a system that prevails in media?s capitalism structure.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32057
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Nadira Dinisari
Abstrak :
ABSTRACT
The purpose of this study is to develop a rating for celebrities in Indonesia based on the factors familiarity, attractiveness, compatibility, influence, and future potential. The study also aims to determine how strong the correlation is between each factor. The data were collected through surveys, data mining, and the judgment of experts. Five hypotheses were developed. The hypotheses were tested using bivariate correlation with primary data, the unit analysis being celebrity. There is a total of thirty celebrities used in this study, therefore n 30. From this study, it is found that compatibility has a significant correlation with rating, while influence has the lowest correlation with rating. In addition, influence has a significant negative correlation with familiarity and attractiveness.
ABSTRAK
Mengembangkan Rating untuk Selebriti di IndonesiaTujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan rating untuk selebriti di Indonesia berdasarkan faktor keakraban, daya tarik, keselarasan, pengaruh, dan potensi masa depan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menetapkan seberapa besar korelasi antar faktor. Data diperoleh melalui survei, data mining, dan pertimbangan dari ahli. Lima hipotesis telah dikembangkan. Kelima hipotesis tersebut diuji dengan data primer, dengan unit analisis adalah selebriti. Jumlah selebriti yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga puluh, sehingga n=30/ Dari penelitian ini, ditemukan bahwa keselarasan mempunyai korelasi yang signifikan dengan rating, sementara pengaruh mempunyai korelasi yang paling rendah. Ditemukan pula bahwa pengaruh mempunyai korelasi negative dengan keakraban dan daya tarik.
2017
S67625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Ralato Dviani Wiraputri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Celebrity Worship, Love Addiction, dan Fear of Intimacy Pada Dewasa Muda Penggemar Idola Jepang. Sebanyak 117 partisipan yang merupakan dewasa muda penggemar idola Jepang mengisi alat ukur Celebrity Attitude Scale untuk mengukur tingkat celebrity worship, Passionate Love Scale untuk mengukur tingkat love addiction, dan Fear of Intimacy Scale untuk mengukur fear of intimacy. Pengolahan data dilakukan menggunakan teknik statistik Pearson Correlation menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan pada skor celebrity worship dan love addiction dengan nilai korelasi yaitu r = 0,706, dan p = 0,000, two tailed. Nilai korelasi positif tersebut menunjukkan semakin tinggi celebrity worship pada partisipan yang menyukai idola Jepang maka akan semakin tinggi pula love addiction mereka terhadap idola Jepang yang mereka sukai. Tidak didapatkan korelasi positif antara celebrity worship dengan fear of intimacy dan love addiction dengan fear of intimacy, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara worship dengan fear of intimacy dan love addiction dengan fear of intimacy.
ABSTRACT
This research aims to examine the relationship between celebrity worship, love addiction, and fear of intimacy among young adults who worship Japanese Idols. 117 young adult participants who worship Japanese Idols filled the Celebrity Attitude Scale to measure the level of celebrity worship, Passionate Love Scale to measure the level of love addiction, and Fear of Intimacy Scale to measure the fear of intimacies level. Data analysis using Pearson Correlation showed a positive correlation between celebrity worship and love addictions scores r 0,706, and p 0,000, two tailed. The positive correlation indicates that the higher participants celebrity worship level, the higher participants love addict level on their favorite Japanese idols. There is no positive correlation between celebrity worship and fear of intimacy, and love addict and fear of intimacy. Thus, there is no relation between celebrity worship and fear of intimacy, and love addict and fear of intimacy.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudja Lestari
Abstrak :
ABSTRAK
Pernikahan selebriti merupakan sebuah peristiwa yang menarik perhatian publik. Pernikahan selebriti pun kerapdimanfaatkan oleh industri televisi untuk memperoleh keuntungan. Televisi kini rajin menampilkan tayanganpernikahan selebriti secara intensif. Pernikahan selebriti tersebut diliput secara langsung, dikupas mendalam, dandibungkus sedemikian rupa hingga menghasilkan tayangan yang laku di pasaran. Tayangan pernikahan selebritiyang ada sukses meraih angka rating dan share yang tinggi sehingga industri televisi semakin gencar dalammemberitakan pernikahan-pernikahan selebriti selanjutnya yang dibungkus sesuai standar yang telah terbuktisukses. Televisi menyuguhkan pernikahan selebriti sebagai suatu produk hiburan pada khalayak. Oleh karenaproduk hiburan ini dapat dengan mudah dicerna, khalayak tidak dapat berpikir secara kritis dan hanya mampumenerima produk tersebut secara pasif. Gencarnya industri televisi dalam menayangkan pernikahan selebriti jugamembuat khalayak terkurung dan tidak mempunyai pilihan lain dalam mengonsumsi seni sebagai saranahiburan.
ABSTRACT
Celebrity rsquo;s wedding is an event that attracts public rsquo;s attention. This event is often utilized by television industryto generate profits. Television nowadays often broadcasts celebrity rsquo;s wedding intensively. Celebrity rsquo;s weddingis reported live, digged in depth, and packaged in such way to produce successful broadcast in market. Theexistent broadcast of celebrity rsquo;s wedding had been proved to be successfully reach high number of rating andshare. Thus, television is more aggressive in reporting the next celebrity rsquo;s wedding and packaged them in astandardized way that had been proved successful. Television offers celebrity rsquo;s wedding as entertainment toaudience. Since this kind of entertainment can be easily disgested, audience is not able to think critically andonly able to receive this product passively. The aggressiveness of television industry in broadcasting celebrity rsquo;swedding traps audience so that audience doesn rsquo;t have other choice in consuming art as source of entertainment.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hanna Sukmaningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Selebriti dapat diartikan sebagai seorang yang terkenal. Selebriti juga merupakan produk dari media massa (Giles, 2000). Sisi kehidupan pribadi selebriti yang cukup sensitif dan menarik minat masyarakat adalah kehidupan perkawinannya, terlebih lagi bila dalam kehidupan perkawinan selebriti tersebut terdapat konflik, dimana konflik yang sering terjadi menunjukkan rendahnya kepuasan perkawinan. Rendahnya kepuasan perkawinan dapat disebabkan oleh pekerjaan yang tidak umum yaitu pekeijaan yang mempunyai jadwal keija yang berbeda dibandingkan pekeijaan lain pada umumnya (Voydanoff, 1984). Kepuasan perkawinan dapat diartikan sebagai kepuasan subyektif seseorang yang dapat dilihat secara keseluruhan maupun secara spesifik dari aspek-aspek perkawinan. Faktor yang mempengaruhi kepuasan perkawinan adalah faktor-faktor sebelum dan sesudah menikah. (Duvall dan Miller, 1985). Dengan mengetahui faktor-faktor sesudah perkawinan seseorang dapat mengantisipasi hal-hal yang mungkin teijadi dan menemukan cara mengatasinya untuk dapat mempertahankan kepuasan perkawinan. Karakteristik kepribadian pasangan suami istri adalah salah satu faktor yang sudah terbentuk sebelum perkawinan tetapi tetap berpengaruh setelah perkawinan terjadi (Kirkpatrick, dalam Stinnett, 1983). Unsur yang berpengaruh terhadap kepribadian adalah konsep diri dimana konsep diri merupakan konstruk sentral untuk memahami manusia dan tingkah lakunya (Fitts, 1971). Konsep diri mempengaruhi perilaku seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain, dalam hal ini interaksi dengan pasangan dalam perkawinan mereka. Trisnawati (1994) mengatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara aspek konsep diri dengan kepuasan perkawinan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk mengukur konsep diri dan kepuasan perkawinan pada selebriti, pasangan dari selebriti dan orang awam. Subyek terdiri dari 32 orang selebriti, 32 orang pasangan dari selebriti dan 64 orang awam. Wawancara kualitatif dilakukan terhadap 2 pasang suami istri, dimana kedua suami adalah seorang selebriti, sedangkan istri mereka adalah ibu rumah tangga. Perhitungan korelasi antara konsep diri dan kepuasan perkawinan yang menggunakan rumus pearson product moment menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara konsep diri dan kepuasan perkawinan. Teknik ANOVA yang mengukur konsep diri menunjukkan tidak ada perbedaan skor yang signifikan antara konsep diri pada selebriti dengan pasangan dari selebriti, kemudian ada perbedaan skor yang signifikan antara konsep diri pada selebriti dengan orang awam, serta ada perbedaan skor yang signifikan antara konsep diri pada pasangan dari selebriti dengan orang awam. Untuk mengukur kepuasan perkawinan juga digunakan teknik ANOVA yang menunjukkan hasil bahwa tidak ada perbedaan skor yang signifikan antara kepuasan perkawinan pada selebriti dengan pasangan dari selebriti, lalu tidak ada perbedaan skor yang signifikan antara kepuasan perkawinan pada selebriti dengan orang awam, serta tidak ada perbedaan skor yang signifikan antara kepuasan perkawinan pada pasangan dari selebriti dengan orang awam. Hasil perhitungan tambahan menunjukkan bahwa dimensi intemal dari konsep diri yang paling berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan adalah dimensi intemal self satisfaction. Hal ini berlaku pada ketiga kelompok subyek. Perbedaan pengaruh yang signifikan antar dimensi eksternal hanya tampak pada subyek kelompok orang awam yang menunjukkan hasil dimensi eksternal fem/Vy self adalah dimensi eksternal yang paling berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa permasalahan yang terjadi pada pasangan selebriti bukan disebabkan oleh status suami sebagai seorang selebriti. Permasalahan pasangan selebriti ini adalah kurangnya waktu diantara mereka, dimana masalah ini dapat dialami oleh pasangan lain yang bukan merupakan pasangan selebriti.
2001
S2811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margareth Simardjo
Abstrak :
Dunia anak merupakan dunia yang penuh dengan kepolosan dan keluguan. Seorang anak yang memasuki usia sekolah akan sangat menikmati dunianya itu. Transisi dari usia prasekolah yang penuh dengan kegiatan bermain ke usia sekolah yang mulai penuh dengan aturan-aturan dapat menjadi tantangan tersendiri bagi anak. Pada usia sekolah ini, anak mulai memikirkan untuk berprestasi dan bersaing dengan temanteman sebayanya. Menurut Hurlock (1993), anak usia sekolah diharapkan menguasai dasar-dasarpengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada masadewasa dan mempelajari keterampilan penting tertentu, baik keterampilan kurikulermaupun ekstrakurikuler. Keterampilan kurikuler merupakan keterampilan dalambidang pelajaran sekolah sedangkan keterampilan ekstrakurikuler merupakan keterampilan di luar pelajaran sekolah, seperti menyanyi, model, piano, dansebagainya. Untuk dapat menguasai keterampilan ekstrakurikuler tersebut, banyakanak yang mengambil kursus-kursus di luar sekolah. Dari kursus-kursus tersebut, orangtua dapat melihat bakat anaknya yangmenonjol, dan mulai mengikutkan anaknya ke perlombaan yang sesuai dengan bakatanaknya. Berawal dari kemenangan anaknya atas perlombaan yang diikuti itulah,banyak production house yang menawarkan anaknya untuk menjadi seorang bintangiklan, bintang sinetron, penyanyi, dan profesi di bidang hiburan lainnya. Dari situlah,peijalanan sang anak menjadi seorang selebriti dimulai. Menurut Rein, Kotler, dan Stoller (dalam Walker, 2003), selebriti merupakanseseorang yang namanya dapat dijadikan berita, dapat menarik perhatian dan minat, serta menghasilkan nilai keuntungan. Menjadi seorang selebriti dapat menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi seorang anak. Interaksi dengan berbagai macam orang akan mengasah kompetensi sosial anak namun menjadi selebriti juga bukanlah hal yang mudah bagi seorang anak usia sekolah yang masih membutuhkan ruang dan waktu untuk bermain serta berprestasi. Banyak masalah yang dapat timbul dari kehidupan selebriti seorang anak, di antaranya mencakup perkembangan psikososial seorang anak. Menurut Seifert dan Hoffiiung, perkembangan psikososial seorang anak dapat mencakup 5 hal utama yang harus dihadapi, yaitu pengenalan diri, pencapaian prestasi, interaksi dengan teman sebaya, interaksi dengan keluarga, dan interaksi dengan sekolah. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat dampak kehidupan selebriti anak terhadap perkembangan psikososial menurut teori Seifert dan Hoffiiung tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui metoda wawancara. Subjek wawancara adalah anak yang berusia 8-12 tahun yang tergolong selebriti anak, dan berdomisili di Jakarta. Tinjauan pustaka yang digunakan mencakup teori-teori mengenai selebriti, anak usia sekolah, dan dampak kehidupanselebriti pada anak usia sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan selebriti mempunyai dampak yang cukup besar dalam pengenalan pribadi ketiga subjek. Mereka menjadi tidak manja dan tepat waktu. Ketiga subjek mempunyai motivasi intrinsik dalam prestasinya. Mereka belajar dan bekerja karena keinginan mereka sendiri dan bukan karena paksaan dari orang lain. Dukungan orangtua dalam prestasi mereka antara lain membantu dalam belajar, memberi kemudahan-kemudahan kepada mereka dalam melakukan pekerjaannya, serta memberikan evaluasi terhadap apa yang mereka lakukan. Keluarga ketiga subjek merupakan keluarga yang mempunyai sikap penerimaan dan keluarga banyak sekali menyumbang pada perkembangan psikososial ketiga subjek. Dalam interaksinya di sekolah, ketiga subjek selalu mengutamakan pendidikan. Ketiga subjek mempunyai hubungan yang cukup dekat dengan gurunya dan, menurut mereka, guru mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap prestasi mereka. Kegiatan belajar mereka tidak pemah terganggu oleh syuting karena syuting selalu dilakukan di luar jam sekolah. Saran mengenai metoda penelitian yang dapat penulis berikan antara lain metoda wawancara hendaknya dipelajari dengan lebih mendalam serta observasi partisipan dapat digunakan agar peneliti lebih fleksibel dalam mengatur waktu pengambilan data. Selain itu, untuk penelitian lanjutan, dapat dilakukan penelitian mengenai dampak kehidupan selebriti anak terhadap perkembangan psikososialnya dalam rentang usia yang berbeda, penelitian tentang pengasuhan orangtua dalam mendidik anaknya yang berprofesi sebagai selebriti, serta penelitian longitudinal mengenai perkembangan psikososial ketiga subjek di masa yang akan datang.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Ebenna E.P.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>