Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
TM Hasby Ash-Shiddiqy
Jakarta: Bulan Bintang, 1973
297.8 HAS p II ;297.8 ASH p II (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Goldziher, Ignaz
Leiden: E.J. Brill , 1956
297.8 GOL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Maulana Sadewo
"ABSTRAK
Ibadiyah merupakan salah satu aliran dalam Islam yang masih dianut sebagian muslim saat ini. Secara umum masyarakat lebih mengenal aliran besar dari Ibadiyah yaitu Khawarij. Khawarij merupakan aliran yang dianggap tekstual dan radikal. Hal tersebut berbeda dari Ibadiyah yang meskipun merupakan salah satu cabang dari Khawarij tetapi memiliki ajaran-ajaran dan sikap yang lebih damai dan moderat. Di Indonesia, kajian tentang Aliran Ibadiyah masih minim dilakukan, sehingga Ibadiyah sering disamakan dengan Khawarij. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang Ibadiyah, terutama ajaran-ajaran dan sejarah perkembangannya, untuk menjelaskan, bahwa keberadaan Ibadiyah ini dapat dipahami sebagai salah satu bukti bahwa tidak semua kelompok Khawarij bersifat radikal. Tulisan ini merupakan kajian sejarah dengan metode deskriptif. Tulisan ini membahas tentang pengertian Aliran Ibadiyah dan ajaran-ajaran Ibadiyah yang membedakannya dari Khawarij dan sekte lain di dunia Islam serta persamaan yang ada di antaranya. Selain itu, dibahas juga sejarah perkembangan Aliran Ibadiyah di Timur Tengah. Hasil kajian menyimpulkan bahwa, sejarah, ajaran, tradisi keilmuan dan kehidupan penganut Ibadiyah di Timur Tengah memperlihatkan sikap damai dan kooperatif, sehingga Ibadiyah ini berbeda dengan aliran besarnya, yaitu Khawarij. Penulisan artikel ini juga membuktikan suatu aliran tidaklah selalu homogen, melainkan terdapat juga heterogenitas.

ABSTRACT
Ibadis is one of the sects in Islam that are still embraced by some Muslims today. In general, people are more familiar with the main sect from which Ibadis is derived namely Khariji. Khariji is a sect that is considered textual and radical. It is different from Ibadis despite being one of the branches of the Khariji, it has more peaceful and moderate teachings and attitudes. In Indonesia, the study of Ibadis sect has mot been much cunducted, so Ibadis is often considered the same as Khariji. Therefore, a more in depth study of Ibadis, especially the teachings and history of its development, is necessary in order to explain that the existence of Ibadis can be considered as a proof that not all Khariji groups are radical. This paper is a historical study with descriptive method. This paper is discusses the understanding of the Ibadis sect, and the teachings of Ibadis that distinguish it from the Khariji and other sects in the Islamic world, as well as and the similarities that exist in between. In addition, also discusses the history of Ibadis Sect development in the Middle East. The result of the study concludes that the history, teachings, tradition of Islamic knowledge and the life of adherents of the Ibadis sects in the Middle East show a peaceful and cooperative attitude, so that the Ibadis sect is different from Khariji. This article also proves that a sect is not always necessary homogeneous, but there is also heterogeneity."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Puslitbang Bimas Agama Dan Layanan Keagamaan, 2021
209 DIR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Fadli
"ABSTRAK
Budaya Amerika adalah budaya pengharapan, kaum Puritan meyakini The Promised Land yang akan membebaskan mereka dari tirani pada daerah sebelumnya menuju cita-cita yang kini dikenal sebagai American Dream Berkembangnya Great Awakening kedua di Amerika yang terjadi pada awal abad ke-19 membawa sekali lagi perkembangan agama di Amerika menuju pemikiran yang lebih religius. The Great Awakening II melahirkan pemikiran-pemikiran tentang ketuhanan, kemanusiaan dan rasionalisme. Pemikiran yang rasional, keadaan sosial yang ada, ketidakstabilan politik, pendidikan yang tidak bagus, dan rusaknya kehidupan beragama merupakan faktor pendorong berkembang pesatnya usaha-usaha untuk menciptakan suatu kelompok atau sekte pembaru yang mulai berkembang pada era 1830-an di Amerika.
Penulis melihat terjadi gejolak sosial ketika ajaran Mormon yang dibawa oleh Joseph Smith dengan justifikasi/pembenaran sebuah kitab dan pewahyuan yang diterimanya pada awal abad ke-19, membawa ajaran tersebut sebagai gerakan religius yang besar pada jamannya. Walaupun mereka tidak dapat menyaingi sekte-sekte yang sudah ada sebelum kelahirannya, seperti Metodis dan Presbiterian, sejarah pembentukan konsentrasi mereka di wilayah Barat, Utah, menjadi subjek yang sangat menarik pada kajian perkembangan agama di Amerika ataupun kajian tentang perluasan daerah Barat (Westward Movement)
Salt Lake adalah tempat mereka mengembangkan suatu sistem ekonomi yang maju dan bervariasi yang didasarkan pada sistem pertanian dengan irigasi, pertambangan, dan perindustrian, pengembangan lebih lanjut di bidang sumber daya alam dan manusia yang dilakukan dengan menanamkan investasi yang cukup besar di bidang pendidikan, perbaikan lahan dan tanaman, dan di bidang industri, menyebabkan pertambahan penduduk, naiknya potensi, dan kemajuan kebudayaan. Kota Salt Lake, pada masa selanjutnya merupakan kota terbesar di Utah karena orang-orang Mormon yang pertama menghadapi masalah-masalah alam di pedalaman daerah Barat berhasil memecahkan sebagian besar permasalahan tersebut.
Diresmikannya Utah sebagai negara bagian Amerika pada tahun 1898 merupakan hasil dari komulasi konflik dan konsensul antara Gereja dan orang-orang non Mormon di Amerika. Dengan mengkaji usaha kaum Mormon membangun pemukiman di Salt Lake City, dapat dipahami proses dan dinamisasi dari kebudayaan Amerika dipengaruhi oleh semangat kebebasan. Walaupun tulisan mengenai good society yang menitik beratkan pada peran tokoh yang kharismatik dan cenderung melupakan efek marjinal yang terjadi akibat perubahan sosial dengan menyoroti perjuangan kaum Mormon yang akhirnya mempunyai tempat yang layak, namun dibalik itu tercermin sebuah irama dari proses perkembangan kebudayaan Amerika yang beraneka ragam."
2001
S12349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalili Pranowo
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5953
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atkinson, William
"Seberapa Sering kita mendengar pertanyaan ini: "Apa itu Pikiran Baru'?" sungguh sulit menjawab pertanyaan tersebut. Topik ini begitu luas, dan pengusung Pikiran Baru (The New Thought) menyadari betapa kebenaran Pikiran Baru ini tumbuh setahap demi setahap sehingga dia merasa hampir-hampir mustahil menjelaskan dengan beberapa kata maksud dari istilah "Pikiran Baru" itu. Ini dipersulit oleh fakta bahwa "Pikiran Baru" tidak memiliki kredo. Ada banyak sekte dan mazhab yang mendaki mengamalkan "Pikiran Baru", padahal doktrin dan detail ajaran-ajaran masing-masing sekte dan mazhab tersebut berbeda-beda. Ada pula asas-asas tertentu yang melandasi semua itu, meski asas-asas tersebut dinyatakan dengan cara-cara yang beragam, dan menggunakan istilah-istilah yang sekilas tampak kontradiktif. Bukanlah tugas yang mudah untuk menjawab pertanyaan yang menjadi judul bab ini, tetapi mari kita lihat apa yang dapat kita lakukan.
Pertama-tama Pikiran Baru adalah pikiran tertua. Pikiran ini dihargai oleh segelintir orang pilihan di segala zaman, tetapi orang-orang di zaman mereka belum siap menerima ajaran-ajaran mereka. Ada banyak nama yang digunakan untuk menyebut pikiran ini dan pikiran ini muncul dalam banyak bentuk terselubung. Setiap agama memiliki ajaran-ajaran esoterik tertentu yang tidak dipahami banyak orang tetapi dipahami segelintir orang, yang mana ajaran-ajaran esoterik itu mengandung banyak ajaran yang kini disiarkan sebagai Pemikiran Baru. Pikiran Baru berisi petunjuk-petunjuk tertentu tentang kebenaran-kebenaran besar yang terkandung di dalam ajaran-ajaran esoterik semua agama dalam filosofi masa lalu dan masa kini-di kuil-kuil Timur di sekolah-sekolah Yunani kuno. Itu bisa ditemukan dalam sajak-sajak para penyair-dalam tulisan-tulisan para mistikus. Ilmu pengetahuan yang berkembang pesat di zaman ini bersentuhan dengan Pikiran Baru ini tanpa menyadari sepenuhnya."
Yogyakarta: Bright Publisher, 2023
153.42 ATK l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library