Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mona Lohanda
Abstrak :
Bagi banyak bangsa-bangsa di kawasan Asia, dasawarsa pertama abad duapuluh dapat dijadikan tanda lembaran Baru dalam kehidupan sejarah bangsa-bangsa yang bersangkutan. Dalam perjalanan sepuluh tahun pertama abad ini, sebuah fenomena yang amat panting artinya memunculkan diri; yang sekalipun didalam banyak hal kesadaran diri akan eksiatensi sebagai bangsa terlahir dari akibat pengaruh-pengaruh luar. Dan sementara itu tahun 1905 dengan kemenangan Jepang atas Russia yang dijadikan titik tolak permulaan Kebangkitan Asia mempercepat tempo bangkitnya gerakan-gerakan kebangsaan di Negara-negara Asia. Prestasi yang diperoleh Jepang itu setidak-tidaknya menjadi pendorong akan suatu kepercayaan-diri dan meleburkan pra-anggapan bahwa kekuavaan kolonial Barat bukanlah sesuatu yang tali dapat dikalahkan. Untuk itu masalahnya dapat dikembali_kan kepada sistim-sistim pemerintahan kolonial yang dijalankan terhadap bangsa-bangsa yang bersangkutan. Semantara sistim yang dijalankan itu juga tidak terlepas dari sistim-sistim yang tengah berlaku dalam maayarakat anak negeri setempat. Degan kata lain bahwa terciptanya sistim pemerintahan kolonial tersebut bukan tanda melahirkari suatu akibat pengaruh atau dipengaruhi oleh sistim yang telah ada terlebih dahulu. Bahkan pada tingkat-tingkat tertentu kedua sistim ini bertemu muka baik dalam bentuk konflik ataupun persesuaian yang sejalan, bisa juga saling memperalat satu sama lain. Motif ekonomi yang menjadi pendorong hadirnya bangsa-bangsa...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1975
S12511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maureen Sumolang
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam keadaan sosial, ekonomi, politik yang masih labil akibat peralihan pemerintahan pada awal jaman Meiji. Jepang membuka jalan kereta api pertama pada tahun 1872; hampir setengah abad terlambat dari negara--negara Eropa dan Amerika.

Pembangunan dan perluasan jalan kereta api di Jepang pada awalnya banyak didukung oleh modal dan teknologi dari Inggris. Mamun dalam waktu yang cukup singkat, Jepang kemudian mampu mengatasi ketergantungan tersebut.

Proses modernisasi, dorongan untuk menjadi negara yang kaya dan kuat, semangat untuk bersaing dengan negara Barat, serta berkembangnya perekonomian Jepang, merupakan faktor-faktor yang menunjang perkembangan perkeretaapian Jepang.

Perkeretaapian Jepang yang pada mulanya dibangun untuk fungsi ganda sebagai sarana penunjang politik sentralisasi dan sarana penunjang kegiatan perekonomian masyarakat, tak dapat disangkal lagi scat ini merupakan kegiatan sehari-hari masvarakat Jepang saat ini, terutama masyarakat urban di kota-kota besar.

Dengan diciptakannya shinkansen, pada tahun 1964, perkeretaapian Jepang khususnya dan dunia pada umumnya mendapat semangat bare dalam mengatasi persaingan dengan kemajuan teknologi otomotif lainnya.
1990
S13879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
G. Ambar Wulan
Abstrak :
ABSTRAK
Transportasi, sebagai alat pengangkutan merupakan sa_lah satu sarana yang panting dalam kehidupan manusia. Transportasi ini akan terus berkembang bergandengan dengan tuntutan kabutuhan manusia yang senantiasa bertambah pula. Pada mulanya orang hanya cukup menggunakan kepala, pungngung, pinggang dan pundaknya sendiri untuk menyelenggarakan transportasi. Keadaan yang lebih maju membuat orang akan terus-menerus mencari cara bagaimana menyelenggarakan transportasi yang cepat dan lancar.

Bertambahnya angkutan yang semakin berat dan banyak meriyebabkan beberapa jenis hewan seperti, kuda, onta dan kerbau mulai dimanfaatkan tenaganya untuk menarik kereta atau gerobak. Lama-kelamaan orang menggunakan rel sebagai jalan khusus bagi kereta atau gerobak tersebut, sehingga keadaan ini telah membantu meringankan beban hewan-hewan dalam menarik angkutannya.

Perkembangan usaha pengangkutan melalui jalan rel menjadi maju terutama setelah ditemukannya mesin uap pada...
1985
S12163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanda Rizky Gani
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang dampak dari beroperasinya jalur kereta api dan dampaknya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Priangan (1921-1930). Karya penelitian ini berbeda dengan karya sebelumnya yang hanya membahas pembangunan jalur kereta api Banjar-Cijulang. Sementara itu, karya penelitian ini lebih memfokuskan kepada dampak dari beroperasinya jalur kereta api Banjar-Cijulang terhadap sosial ekonomi masyarakat di Priangan. Dari hasil penelitian ini dapat menjelaskan bahwa beroperasinya kereta api berdampak langsung terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Priangan. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari masyarakat yang kemudian mulai terbiasa menggunakan moda transportasi kereta api. Setelah jalur kereta api Banjar-Cijulang selesai dibangun dan mulai beroperasi, daerah yang sebelumnya terisolasi di sekitar Timur dan Tenggara Priangan dapat terhubung dengan daerah-daerah lainnya di pulau Jawa. Pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian sejarah. Skripsi ini menggunakan data yang didapatkan oleh penulis melalui studi literatur berupa arsip, koleksi terjilid, buku, karya yang belum diterbitkan, koran, gambar, dan peta.
This thesis discusses the impact of the railway and its impact on the socio-economic life of the people in Priangan (1921-1930). This research is different from the previous which only discussed the construction of the Banjar-Cijulang railway line. Meanwhile, this research focuses more on the operation of the Banjar-Cijulang railroad on the socio-economic community in Priangan. From the results of this study can be discussed that the operation of the railroad has a direct impact on the socio-economic life of the people in Priangan. This can not be separated from the people who then start using railroad transportation modes. After the Banjar-Cijulang railroad was built, East and Southeast Priangan can connect with other regions on the island of Java. In the discussion of this thesis, the author uses historical research methods. This thesis uses data obtained by the author through literature studies consisting of archives, bound collections, books, unpublished research works, newspapers, images, and maps.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia,
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prianso
Abstrak :
Pada pertengahan abad 19 pcmbicaraan inengenai pembangunan jalan kereta api transkontirental mulai dipertimbangkan. Pada tahun 1853, pemerintah melaksanakan survei untuk mencari jalur yang tepat untuk dibangun jalan kereta api iranskontinentaI. Pecahnya Perang Saudara tahun 1860 yang diikuti oleh menarik dirinya pihak Selatan dari Uni maka persoalan penentuan jalur yang tepat pun terpecahkan. Pembangunan jalan kereta api transkontinental disetujui oleh pemerintah dengan mengeluarkan UU Pacific Railway tahun 1862 yang menguubungkan Wilayah Barat dan Wilayah Timur Amerika. Pembangunannya dilaksanakan oleh Union Pacific yang membangun ke Barat dari Omaha, Nebraska dan Central Pacific yang membangun ke Timur dari Sacramento, California, Pembangunan tersebut selesai pada tahun 1869 yang ditandai dengan bertemunya kedua rel tersebut di Promontory Point, Utah. Dalam pembangunan jalan kereta api Union Pacific muncul komunitas-komunitas baru disepanjang jalannya yang kernudian berkembang menjadi kota antara lain Cheyenne dan Laramie. Jalan kereta api Union Pacific tidak hanya melahirkan kota_kota barn disepanjang jalannya, tetapi jugs melahirkan dan mengembangkan kota_kota yang ada disekitarnya seperti di Wilayah Kansas dan Texas yang berkembang usaha peternakannya, di wilayah Montana dan Dakota dengan pertambangannya dan pertanian di Wilayah Nebraska, Wyoming dan Utah. Kota-kota tersebut berkembang karena mendapat akses dengan jalan kereta api Union Pacific. Para pemukim yang datang ke Wilayah Barat umumnya memilih tempat-tempat yang strategis seperti dekat dengan pasar, dekat lahan pertanian, dekat persimpangan jalan dan dekat dengan sarana transportasi seperti jalan kereta api. Semakin terkonsentrasinya para pemukim yang kemudian secara bertahap membentuk kota. Kota-kota yang terbentuk disepanjang jalan kereta api Union Pacific saling menguntungkan bagi Union Pacific maupun bagi kota itu sendiri. Bagi warga kota tersebut mendapatkan kemudahan untuk memasarkan hasil pertaniannya ke pasar-pasar baik di wilayah Barat maupun wilayah Timur dengan menggunakan jasa kereta api Union Pacific dengan demikian akal membuka lebih banyak lagi kota-kota baru dan pasar-pasar baru.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Marihandoko
Bandung: Kereta Api Indonesia (Perseso), 2016
385.598 JAL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Kurnia
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini adalah kajian sejarah politik dengan mengambil judul Peranan Pemuda Kereta Api dalam Pengambilalihan Kekuasaan Kereta Api dan Pengawalan Perjalanan Presiden RI ke Yogyakarta. Dalam sejarah revolusi Indonesia keberadaan kereta api selalu menjadi catatan menarik para peneliti sejarah. Dalam suatu krisis atau kondisi tidak aman itu, sarana transportasi kereta api selalu menjadi rebutan kepentingan penjajah. Sejak akhir Hindia Belanda sampai dengan masa pendudukan Jepang kereta api menjadi sarana transportasi untuk kepentingan politik dan ekonomi penjajah. Memasuki masa revolusi atau perang kemerdekaan kekuasaan Jepang di bidang kereta api diambil alih menjadi milik RI oleh Pemuda Kereta Api.Pemuda Kereta Api atau barisan pegawai dan pekerja jawatan kereta api yang terbentuk pada masa itu secara spontan telah berhasil secara nyata mengambil alih kekuasaan Jepang di bidang kereta api, selain itu mereka juga berperan penting dalam tugas pemulangan orang Jepang dan APWI dengan menggunakan kereta api, selanjutnya dalam kondisi yang tidak aman, mereka juga memegang andil besar dalam mengawal perjalanan Presiden dan Wakil Presiden ke Yogyakarta dengan menggunakan kereta api. Skripsi ini membahas peristiwa pengambilalihan kekuasaan Jepang di bidang kereta api pada masa awal revolusi di Jakarta dan juga peranan Pemuda Kereta Api selanjutnya. Meskipun fokus kajian terletak di Jakarta, tetapi tidak bisa dipisahkan dengan perkembangan di pulau Jawa pada umumnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sejarah kritis, suatu proses rekonstruksi sejarah masa kini sebagaimana dikatakan 'Bapak Sejarah Kritis,' Leovold von Ranke, yaitu sejarah baru mulai apabila dokumen dapat dipahami, lagi pula cukup banyak dokumen yang dapat dipercaya. Penulis juga melakukan wawancara dengan sejumlah takoh Pemuda Kereta Api yang menjadi nara sumbernya.
1996
S12198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
Bandung: Kereta Api Indonesia (Perseso), 2016
385 DJO d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Marihandoko
Bandung: Kereta Api Indonesia (Perseso), 2018
385.598 NAL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library