Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Yoesoef
Abstrak :
Perhatian terhadap hasil-hasil kesusastraan masa Jepang dapat dikatakan masih kurang saat ini, terutama pembicaraan dari sudut sosiologi sastra. Sejauh ini para ahli lebih senang meninjau karya-karya dari masa itu dari sudut strukturnya. Apabila kita perhatikan, karya-karya masa Jepang yang sering dikemukakan umumnya genre puisi, genre prosa baik cerita pendek maupun novel, jarang sekali diungkapkan. Lebih langka lagi orang yang memperhatikan karya-karya lakonnya. Dapat dicatat beberapa sarjana dan pemerhati kesusastraan yang pernah menyinggung lakon-lakon masa Jepang sebagai bagian dari buku yang dipublikasikan mereka, antara lain H.B. Jassin,Boen S. Oemarjati, Mbijo Saleh, dan Ajip Rosidi. Perhatian para pakar ini seperti yang telah saya kemukakan terbatas pada segi-segi intrinsiknya atau mendeskripsikan alur lakon-lakon yang menjadi perhatian. Skripsi dengan judul "Lakon-Lakon Masa Jepang (1942-1945): Sebuah Refleksi Sosial-Budaya Masa Perang" ini mengetengahkan lakon-lakon yang ditulis dan diterbitkan selama masa Jepang (1942-1945). Titik berat perhatian secara umum diarahkan pada aspek-aspek sosial-budaya masa itu yang secara langsung maupun tidak turut terekam di dalamnya. Secara khusus arah perhatian ditujukan pada tiga lakon karya Usman Ismail dalm kumpulan lakon-lakon sedih dan gembira yang tidak dapat diabaikan begitu saja jika kita membicarakan hasil-hasil kesusastraan masa Jepang. Perhatian secara khusus terhadap tiga lakon ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana kualitas lakon-lakon tersebut ditengah-tengah keberadaan lakon-lakon lainnya yang pada dasarnya berisi propaganda pemerintah. Dalam penelitian ini lakon-lakon masa Jepang yang diperoleh sebanyak dua puluh buah lakon. Dua puluh buah lakon tersebut dikelompokkan menjadi tiga golongan berdasarkan patokan isi. Pertama, lakon-lakon yang berisi propaganda murni. Yang dimaksud dengan propaganda murni adalah lakon yang dibuat berdasarkan kebutuhan saat itu sesuai dengan program pemerintah yang sedang digalakkan. Propaganda yang dilancarkan melalui bentuk lakon yang kemudian dipergelarkan oleh kelompok sandiwara pada masa itu antara lain tentang imbauan masuk tentara PETA dan Barisan Sukarela : kewajiban menanam padi , kapas, dan jarak, menyebarkan semangat patriotisme dan cinta tanah air, menyebarkan cita-cita "Kemakmuran bersama di Asia Timur Raya" dibawah pimpinan Dai Nippon Taikoku, lazim disebut Hakko Ichi U. Yang termasuk ke dalam golongan antara lain lakon-lakon Pandu Partiwi (Merayu Sukma), "Cerita Sri untuk Dewa Menang dan Dewi Merdeka" (Soetomo Dhaufar Arifin), "Bende Mataram" Kotot Sukardi, "Sumping sureng Pati" Inu Kertapati, "Mutiara dari Nusa Laut" Usmar Ismail, "Jinak-jinak Merpati", "Kami Perempuan" Armin Pane, "Keluarga Surono" Idrus. Kedua, lakon-lakon yang berisikan pemikiran atau orientasi pemikiran budaya tertentu merupakan lakon diskusi. Pada lakon-lakon ini kita dapat menemukan unsur propaganda pemerintah, namun kurang menonjol dibandingkan dengan orientasi atau pemikiran budaya yang hendak disampaikan pengarang kepada masyarakat. Dalam lakon golongan ini unsur propaganda tampak semata-mata sebagai pemenuhan syarat yang ditentukan pemerintah. Orientasi pemikiran yang disampaikan berkisar pada masalah budaya masalah budaya Timur-Barat, tradisi modern dan usaha mengungkapkan masalah antar keduanya. Ada pula lakon yang mengungkapkan kritik dan imbauan atas gaya hidup tertentu yang menggejala pada masa itu. Beberapa lakon yang dapat digolongkan ke dalam corak ini adalah "Taufan di atas Asia", "Insan Kamil", "Intelek Istimewa" El Hakim, "Kejahatan Membalas Dendam" Idrus, "Liburan Seniman", "Api" Usmar Ismail, "Barang Tiada Berharga", "Antara Bumi dan Langit" Arminj Pane. Ketiga, lakon yang sepenuhnya merupakan tanggapan atau kritik sinis terhadap sementara seniman yang bekerja sama dengan pihak pemerintah. Pada lakon ini kita tidak menemukan satu pun unsur propaganda. Yang tampak adalah kecaman dan cemooh yang pedas; untuk memperhalus cara pengungkapannya pengarang menggunakan cara komedi. Dalam penelitian ini jenis lakon seperti ini hanya diperoleh satu judul yaitu "Yuan Amin" Amal Hamzah. Kendati demikian bahan tersebut cukup mewakili sebagai bandingan untuk menganalisis situasi sosial dan tanggapan masyarakat selama masa pendudukan Jepang di Indonesia. Refleksi sosial budaya kita temukan dari kenyataan literer yang erat kaitannya dengan situasi pada masa itu. Teori penciptaan karya sastra yang dikemukakan oleh Hippolyte Taine yaitu milleu dan moment serta pendapat Swingewood yang mengungkapkan sastra dan lingkungannya banyak membantu mengungkapkan hubungan penciptaan lakon-lakon pada masa Jepang.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Ardelia
Abstrak :
Dengan adanya kemajuan teknologi dan kemudahan berbelanja secara daring (online shop), kita sering menghadapi berbagai pilihan atau yang biasa disebut dengan intertemporal choice. Pilihan yang bernilai lebih kecil dan diperoleh lebih cepat disebut dengan smaller-sooner (SS) sedangkan pilihan yang bernilai lebih besar dan diperoleh lebih lama disebut dengan larger-later (LL). Salah satu faktor yang dapat memengaruhi intertemporal choice adalah emosi. Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk membuktikan apakah mahasiswa dengan tingkat arousal emosi negatif yang tinggi akan memilih SS dalam intertemporal choice secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa dengan tingkat arousal emosi negatif yang rendah. Sebanyak 82 mahasiswa Universitas Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Desain penelitian ini adalah randomized between-subject two groups design dengan membandingkan kelompok emosi marah (n = 35) dan sedih (n = 47). Tingkat arousal emosi dimanipulasi melalui autobiographical recall. Hasil analisis chi-square for independence menunjukkan bahwa mahasiswa kelompok marah tidak memilih SS secara signifikan lebih tinggi dibandingkan kelompok sedih (χ2(1) = 2,377, p = 0,119, d = -0,170). ......With the advances of technology and the convenience of online shopping, we often face a variety of choices or what is commonly referred to as intertemporal choices. Choices that are valued smaller and can be directly obtained are called smaller-sooner (SS), while those that are valued larger and can be obtained later are called larger-later (LL). One factor that can influence intertemporal choice is emotion. This experimental study aimed to prove whether college students with high levels of negative emotion’s arousal would significantly choose SS in intertemporal choices higher than students with low levels of negative emotion’s arousal. A total of 82 University of Indonesia students participated in this study. The design of this study was randomized between subject two groups design which compared angry (n = 35) and sad group (n = 47). Arousal emotions are manipulated through autobiographical recall. Chi-square for independence analysis showed that the college students in angry group did not choose the SS significantly higher than the sad group (χ2 (1) = 2.337, p = 0.119, d = -0.170).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alyza Kemala Ramadhani
Abstrak :
ABSTRAK Adjektiva atau kata sifat menjelaskan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata. Dengan demikian, pemilihan adjektiva yang tepat harus diawali dengan menemukan kriteria yang sesuai dengan aspek semantisnya. Di dalam bahasa Prancis, adjektiva triste sedih sebagai superordinat juga memiliki berbagai hiponim seperti affligeant dan chagrin. Penelitian ini mengkaji persamaan dan perbedaan kosakata adjektiva berunsur makna triste sedih dalam Bahasa Prancis, agar pembelajar dapat menggunakan kata yang tepat dalam pengungkapannya. Secara kualitatif data diambil dari kamus dwibahasa Prancis Indonesia Lefort dan Fatmawati dengan mengacu pada Le Robert de Poche Plus dan dianalisis dengan teori medan makna Lehrer, analisis komponen makna Nida dan emosi Santangelo. Dari 21 kosakata adjektiva bermakna triste di dalam kamus dwi bahasa, ditemukan keragaman adjektiva sedih yang mengandung sifat dan faktor penyebab yang mengiringi kesedihan masing-masing, seperti kecewa, duka, dan derita. Beberapa kosakata juga digunakan untuk situasi tertentu: faktor ekonomi, suasana hati, kehilangan.
ABSTRACT Adjectives describe quantity, adequacy, sequence, order, quality, and word emphasis. Thus, selection of the proper adjective must begin by finding the criteria that accords with the semantic aspects. In French, adjectives with triste 'sad' as the superordinate also have various hyponyms such as affligeant and chagrin. This study examines the similarities and differences in the adjective-meaning triste in French, so that learners can use the right words in their expressions of sadness. Qualitatively, the data was taken from Lefort and Fatmawati French Indonesian bilingual dictionary with reference to Le Robert de Poche Plus and analyzed with the theories of Lehrer semantic field, Nida semantic components analysis and Santangelo emotion. From 21 adjectives describing triste in the bilingual dictionary, it was found that there is a great diversity of sad adjectives containing their features and causal factors that accompany a kind of sadness, such as disappointment, sorrow, suffer. Some vocabulary is also used for certain situations, economic factors, moods, loss.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Suswandi
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai analisis kosakata emosi sedih dalam bahasa Jawa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah majalah Panjebar Semangat terbitan tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kata-kata yang mengandung emosi sedih dalam bahasa Jawa, disertai dengan komponen makna dan relasi maknanya. Penelitian ini menggunakan tiga teori, yaitu teori emosi dan keadaan pikiran, teori komponen makna, dan teori relasi makna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 15 kosakata dalam data majalah Panjebar Semangat yang mengandung emosi sedih. Dari kelima belas kosakata tersebut menunjukkan adanya hubungan sinonimi.
This thesis describes about analysis of sad emotion vocabularies in Javanese language. The data of this research is Panjebar Semangat magazine in year 2013. The purpose of this thesis is to find out the vocabularies in Javanese language which is has sad emotion. To find out the vocabularies, researcher using 3 theories, there are theory of emotion and state of mind, theory of meaning component, and theory of meaning relation. The method of this research is descriptive-analysis. The result of this research there are 15 vocabularies in Panjebar Semangat magazine in year 2013 that has sad emotion. From those five-teen vocabularies indicate the synonymy relation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S58214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library