Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Arief Wibowo
Abstrak :
Tingkat produksi minyak bumi Indonesia saat ini kurang lebih sekitar 830 ribu BOPD yang akan semakin menurun apabila tidak terdapat penemuan cadangan baru atau dengan melakukan optimasi pengembangan lapangan tahap lanjut. Dari data Original Oil in Place OOIP , sisa cadangan minyak Indonesia masih memiliki unrecoverable/remaining oil in place sebesar 46,42 milyar barel. Studi Analisis Penerapan Enhanced Oil Recovery EOR Pada Lapangan ldquo;X rdquo; dilakukan untuk mendapatkan 2 dua kandidat metode EOR yang dapat diterapkan dengan melakukan screening metode EOR serta melakukan 2 dua skenario perhitungan evaluasi keekonomian berdasarkan skema Bagi Hasil Production Sharing Contract PSC dan skema Bagi Hasil Gross Split GS dengan mempertimbangkan indikator keekonomian NPV, IRR, POT, dan PI. Hasil screening metode EOR yang dapat diterapkan pada Lapangan ldquo;X rdquo; yaitu metode injeksi polimer dan injeksi Alkaline Surfactant Polymer ASP . ASP merupakan metode EOR yang tepat untuk dapat diterapkan pada Lapangan ldquo;X rdquo; secara teknis dan keekonomian. Skema Bagi Hasil GS lebih ekonomis dengan revenue sebesar US 659,56 juta, NPV pada tingkat discount rate 10 sebesar US 10,27 juta, IRR sebesar 15,77 , POT selama 6,96 tahun serta PI sebesar 1,29. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi rekomendasi bagi Kontraktor dan Pemerintah dalam menentukan alternatif kebijakan terhadap skema bagi hasil PSC agar penerapan metode EOR dapat dilaksanakan. ......Indonesian oil production is currently around 830 thousand BOPD and will decrease if there no new reserves discovery or by doing enhanced recovery optimization. From Original Oil in Place OOIP data, Indonesian remaining oil reserves still have unrecoverable remaining oil in place of 46.42 billion barrels. Study Analysis of Enhanced Oil Recovery EOR Application In Field X was conducted to obtain 2 two candidate EOR methods that can be applied by screening EOR method and performing two scenarios of economic evaluation calculation based on Production Sharing Contract PSC scheme and Gross Split GS scheme considering economic indicators NPV, IRR, POT, and PI. Screening results of EOR methods that can be applied on Field ldquo X rdquo are Polymer injection and Alkaline Surfactant Polymer ASP injection. ASP is an appropriate EOR method to apply on Field X technically and economically. The GS Sharing Scheme is more economical with revenue of US 659.56 million, NPV at 10 discount rate of US 10.27 million, IRR of 15.77 , POT for 6.96 years and PI of 1.29. This study results are expected to be a recommendation for Contractor and Government in determining the policy alternatives to the PSC revenue sharing scheme in order to implement the EOR method.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T49513
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hestuti Eni
Abstrak :
Peningkatan produksi minyak tahap lanjut (EOR) perlu dilakukan pada lapangan minyak tua dengan kandungan minyak masih tinggi. Injeksi kimia, khususnya surfaktan sebagai bagian dari aplikasi EOR sudah terbukti mampu meningkatkan perolehan minyak dari lapangan minyak tua. Dewasa ini surfaktan berbasis minyak sawit mulai dikembangkan. Selain surfaktan ini mampu menurunkan tegangan antarmuka sebagaimana yang dipersyaratkan surfaktan sebagai chemical EOR, ketersediaan minyak sawit yang melimpah dan merupakan bahan baku yang terbarukan juga menjadi alasan mengapa dilakukan penelitian sintesa surfaktan berbasis minyak sawit untuk aplikasi EOR ini. Beberapa surfaktan berbasis minyak sawit disintesa, yaitu surfaktan MES, BES dan PDS. Ada tiga varian surfaktan PDS yaitu PDSH1, PDSH2 dan PDSH3. Parameter uji screening seperti kompatibilitas, tegangan antarmuka (IFT), filtrasi, dan ketahanan panas dilakukan sebelum diaplikasikan pada lapangan minyak intermediet. Dari kelima varian surfaktan, didapatkan formula terbaik 1% surfaktan PDSH3 yang memenuhi criteria pada uji screening. Karakterisasi FTIR dan analisa gravimetri thermal dilakukan untuk menentukan gugus fungsi sulfonat dan mengukur degradasi perubahan massa surfaktan terhadap panas. Uji injeksi kimia skala laboratorium dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan perolehan minyak yang dihasilkan.
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPMGB 51:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library