Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Mala Kharomatul Fadillah
"Belanja online banyak menjadi pilihan bagi masyarakat karena memberikan berbagai kemudahan. Salah satu aplikasi yang diminati masyarakat adalah TikTok yang didalamnya juga terdapat fitur berbelanja atau disebut dengan TikTok Shop yang dapat dipromosikan melalui TikTok Shop live dengan berbagai strategi marketing untuk meningkatkan penjualan seperti strategi pemasaran langka (scarcity marketing). Strategi tersebut menjadi merugikan ketika dilakukan dengan gimik karena berkaitan dengan penyampaian informasi yang tidak benar mengenai harga, ketersediaan, maupun diskon produk. Skripsi ini membahas mengenai pelindungan konsumen terhadap gimik scarcity marketing pada TikTok Shop live dengan menganalisis konsep gimik scarcity marketing di Indonesia, tanggung jawab pelaku usaha pada jual beli melalui TikTok Shop live, serta pelindungan hukum terhadap permasalahan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah doktrinal dengan metode analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini adalah bahwa gimik scarcity marketing pada TikTok Shop live mengandung ketidaksesuaian informasi yang disampaikan oleh pelaku usaha dengan kondisi sebenarnya. Pemerintah dalam hal ini sudah mengatur secara komprehensif melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK). Berdasarkan UUPK, hal tersebut bertentangan dengan ketentuan mengenai penyampaian informasi yang benar, jelas, dan jujur. Pihak-pihak yang berperan dalam penggunaan strategi tersebut bertanggung jawab atas kerugian immateriil yang diderita konsumen. Dalam UUPK, kerugian immateriil diakui secara implisit pada Pasal 19 ayat (2) yang didasarkan atas tanggung jawab moral. Adapun konsumen dapat menuntut kerugian immateriil kepada pelaku usaha melalui peradilan dengan merujuk pada ketentuan hukum perdata.
Online shopping is a lot of choices for people because it provides various conveniences. One of the applications that people are interested in is TikTok, which also has a shopping feature or called TikTok Shop, which can be promoted through TikTok Shop live with various marketing strategies to increase sales such as scarcity marketing strategies. This strategy becomes detrimental when done with gimmicks because it relates to the delivery of incorrect information about product prices, availability, and discounts. This study discusses consumer protection against scarcity marketing gimmick on TikTok Shop live by analyzing the concept of scarcity marketing gimmick in Indonesia, the responsibility of business actors in buying and selling through TikTok Shop live, and legal protection against these problems. The research method used is doctrinal with qualitative data analysis methods. The result of this study is that the scarcity marketing gimmick on TikTok Shop live contains a mismatch of information conveyed by business actors with actual conditions. In this case, the government has regulated it comprehensively through Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection. This is contrary to the provisions in the GCPL regarding the delivery of correct, clear and honest information. The parties who play a role in using this strategy are responsible for immaterial losses suffered by consumers."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rineta Mahacitra
"Fans rela untuk merogoh kocek yang tidak sedikit demi membeli photocard yang jumlahnya terbatas di pasaran. Fenomena dicurigai terjadi karena adanya scarcity marketing. Oleh karena itu, dilakukan penelitian eksperimen 2x2 faktorial untuk mengetahui pengaruh dari scarcity marketing terhadap pembelian impulsif pada fans K-Pop grup NCT. Dengan N = 157, ditemukan bahwa interaksi antara limited-quantity scarcity marketing dan limited-time scarcity marketing mampu meningkatkan perilaku pembelian impulsif. Selain itu, photocard yang dijual dalam jumlah yang banyak namun masih dalam kategori terbatas dan dijual dengan waktu terbatas menjadi kondisi di mana pembelian impulsif paling banyak terjadi. Hal ini dapat dijelaskan oleh teori Yerkes-Dodson.
-Pop fans are eager to spend their money on K-Pop merchandise that is sold in the market in limited quantity and only in certain periode. This phenomenon can happen due to the effect of scarcity marketing. Therefore, this research try to explain the effect of scarcity marketing towards impulsive buying by conducting a 2 x 2 factorial experiment. With N = 157, it is found that the interaction of limited-quantity scarcity marketing and limited-time scarcity marketing increase impulsive buying. Moreover, a condition in which photocard is sold in a limited yet not very scarce with limited time to buy is the most significant condition to increase impulsive buying. This can be explained by Yerkes-Dodson theory."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dewi Fatimah Tuszahro
"Promosi penjualan flash sale yang menerapkan scarcity marketing berupa keterbatasan kuantitas produk dan kuantitas waktu semakin marak di e-commerce dan mendorong konsumen melakukan pembelian impulsif. Apalagi konsumen perempuan cenderung mudah terpengaruh pembelian impulsif pada produk hedonis. Dihipotesiskan bahwa scarcity marketing berupa keterbatasan kuantitas stok dan keterbatasan waktu pada produk hedonis saat flash sale memengaruhi perilaku pembelian impulsif khususnya pada konsumen perempuan dan terdapat interaksi antara stok terbatas dan waktu terbatas terhadap perilaku pembelian impulsif. Untuk menguji hipotesis ini, sebuah eksperimen dengan desain penelitian 2x2 faktorial dilakukan. Terdapat 214 responden perempuan yang berusia 17-33 tahun terlibat dalam penelitian ini. Hasil analisis dengan faktorial ANOVA menemukan bahwa keterbatasan kuantitas stok (F(1, 210) = 0.32, p = 0.57) dan keterbatasan waktu (F(1, 210) = 1.76, p = 0.18) pada produk hedonis serta interaksi keduanya (F(1, 210) = 0.17, p = 0.68) tidak memengaruhi pembelian impulsif pada konsumen perempuan.
Promotional flash sales that apply scarcity marketing in the form of limited product quantities and limited time periods are becoming more prevalent in e-commerce, driving consumers to make impulsive purchases. Especially, female consumers tend to be more influenced by impulsive purchases for hedonic products. It was hypothesized that scarcity marketing in the form of limited stock quantities and limited time during flash sales for hedonic products would influence impulsive buying behavior, particularly among female consumers, and that there would be an interaction between limited stock and limited time on impulsive buying behavior. To test this hypothesis, a 2x2 factorial experimental research design was conducted. A total of 214 female respondents aged 17-33 years were involved in this study. The results of the factorial ANOVA analysis found that limited stock quantities (F(1, 210) = 0.32, p = 0.57) and limited time (F(1, 210) = 1.76, p = 0.18) for hedonic products, as well as the interaction between the two (F(1, 210) = 0.17, p = 0.68), did not affect impulsive purchasing behavior among female consumers."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library