Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laelatus Zahro
Abstrak :
Sebagai bahan penelitian adalah gedung Pusat Inovasi dan Pengembangan Sumber daya Manusia milik kementrian perindustrian yang merupakan salah satu gedung bertingkat di Jakarta. Mulai dibangun pada awal 2020, terdiri dari 8 lantai dengan fungsi utamanya adalah kantor dan pusat inovasi serta pengembangan sumber daya manusia. Dari segi struktur dan arsitekturnya telah diteliti oleh tim pelaksana teknis di lapangan, dimana 60% sudah memenuhi konsep green building. Sedangkan dari segi konservasi energinya beberapa perlu dikaji ulang, seperti: pencahayaan, pendingin ruangan, penghawaan dan energi terbarukan yang pasti membantu dalam proses penghematan energinya. Dari perhitungan ulang desain awal perencanaan didapatkan Indeks Konsumsi Energinya adalah 11 kWh/m²/bulan. Sesuai standar Permen ESDM No. 13/2012 sudah termasuk cukup efisien (8.5 - 14 kWh/m²/bulan). Namun dengan investasi sebesar Rp. 2,842,540,600,- yaitu dengan pemanfaatan pencahayaan alami melalui teknologi sensor cahaya dan sensor gerak, penggantian pendingin udara menggunakan Chiller, tidak menggunakan AC pada area-area tertentu seperti: lobby Lift, koridor, toilet dan tangga darurat. Penambahan dan penggantian material, instalasi dan teknologi tersebut dihitung Return of Investment nya dan dibandingkan terhadap manfaat yang didapatkan. Hasilnya nilai Indeks Konsumsi Energinya turun menjadi 7.6 kWh/m²/bulan (sangat efisien). Nilai investasi yang dikonversikan terhadap nilai keekonomian tiap tahunnya Rp. 682,676,662,- maka Return of Investment yang didapatkan adalah 4.2 tahun ......As research material, the Ministry of Industry's Center for Innovation and Human Resources Development is one of the high rise buildings in Jakarta. This building began to be built in early 2020, consisting of 8 floors with the main function of being an office and a center for innovation and human resource development. In terms of structure and architecture, it has been researched by a technical implementation team in the field, where 60% have fulfilled the green building concept. Meanwhile, in terms of energy conservation, several things need to be reviewed, such as: lighting, air conditioning, ventilation and renewable energy which definitely help in the process of saving energy. From the recalculation of the initial design planning, the Energy Consumption Index was obtained as 11 kWh / m² / month. In accordance with the standard Permen ESDM No. 13/2012 is quite efficient (8.5 - 14 kWh / m² / month). However, with an investment of 2,842,540,600 rupiah namely by utilizing natural lighting through light sensor technology and motion sensors, replacing air conditioning using a chiller, not using air conditioning in certain areas such as: lobby lifts, corridors, toilets and emergency stairs. The Return of Investment and the addition and replacement of materials, installations and technology are calculated and compared to the benefits obtained. The result is that the Energy Consumption Index value drops to 7.6 kWh / m² / month (very efficient). The investment value which is converted to the economic value each year is 682,676,662 rupiah then the Return of Investment obtained is 4.2 years
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhani Deniartio
Abstrak :
Mulai langkanya sumber daya alam yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik memaksa kita untuk melakukan penghematan energi listrik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya potensi pemborosan energi di gedung kuliah Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sehingga dapat dilakukan langkah penghematan terhadap pemborosan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan data hasil dari pengamatan terhadap pola dan perilaku konsumsi untuk mengetahui besar penggunaan energi listrik. Sedangkan potensi pemborosan energi dihitung dengan mengurangi penggunaan energi dengan perilaku penghematan energi, yaitu skema yang pertama mematikan peralatan ketika tidak digunakan, skema kedua menggunakan pencahayaan alami untuk penerangan, dan skema ketiga menggunakan peralatan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pemborosan energi yang terbesar terjadi pada Gedung A dengan menerapkan skema ketiga yaitu sebesar 5694.74 kWh/bulan atau sebesar Rp.4.511.855/bulan. ......Because of the scarcity of natural resources used to generate electrical energy, it forces us to save the usage of electrical energy. This study was conducted to determine the amount of waste energy potential in the course building at the Faculty of Economics Universitas Indonesia so that we could do the saving for the waste that occurs. This study used data from the result of observations of patterns and consumption behavior to determine the amount of electrical energy usage. While potential energy waste is calculated by reducing energy usage with energy saving behaviors, which are the first scheme is to turn off equipment when not in use, the second scheme is to use natural light for illumination, and the third scheme is to use equipment as needed. Base on the result of this study, the biggest waste of energy occurs in the Gedung A by applying the third scheme that is equal to 5694.74 kWh/month or Rp.4.511.855/month.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43454
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library