Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mirza Oktariani Anggina Putri
"Di Indonesia upaya pengurangan sampah dilakukan melalui TPS3R dan bank sampah dengan target nasional sebesar 30 pada periode 2017-2025 berdasarkan Peraturan Presiden No.97 Tahun 2017. Akses masyarakat terhadap pelayanan tersebut baru mencakup 79,8 di seluruh Indonesia dengan akses terbanyak dirasakan oleh penduduk kota dibanding desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase sampah yang terolah di TPS3R dan bank sampah berdasarkan sebarannya di 3 kota, Kota Depok, Kota Bogor, dan Kota Tangerang Selatan Tahun 2018. Jenis penelitian adalah deskriptif yang bersumber dari data pencatatan, kebijakan daerah, dan berita resmi pemerintah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase efektivitas pengurangan sampah ke TPA di ketiga kota belum mencapai target yakni masih dibawah 5. Ketersediaan akses terhadap TPS3R yang paling baik adalah Kota Tangerang Selatan sementara Kota Depok mempunyai ketersediaan akses terhadap bank sampah yang paling baik. Nilai efektivitas pengurangan sampah tertinggi diraih oleh Kota Depok yang mempunyai peraturan daerah terkait 3R.
Kota dengan alokasi dana terhadap pengelolaan sampah terbesar adalah Kota Depok, namun Kota Bogor dengan alokasi dana sebesar 2.2 dapat mencapai nilai efektivitas setengah dari nilai efektivitas Kota Depok dan persentase pembinaan dan pemantauan yang paling besar di antara ketiga kota lainnya.
Kota Tangerang Selatan dengan cakupan pelayanan TPS3R yang paling baik mempunyai nilai efektivitas terendah meskipun nilai Indeks Pembangunan Manusia adalah tertinggi. Nilai efektivitas yang dicapai ketiga kota belum memenuhi target pengurangan sampah nasional dengan persentase efektivitas diraih TPS3R lebih tinggi dibanding bank sampah.

In Indonesia, waste reduction efforts are done through TPS3R and waste bank with a national target of 30 in the period 2017 2025 under Presidential Regulation No.97 Year 2017. An effective waste reduction effort can be measured by two indicators, namely primary indicators through the percentage of recycled waste, and other indicators related to legal, monitoring, financial, service coverage, and community participation. This research aims to know the percentage of waste managed in TPS3R and waste bank in 3 cities, Depok City, Bogor City, and South Tangerang City. The type of this research is cross sectional which sourced from recording data, regional policy, and official government news.
The results showed that the percentage effectiveness of waste reduction to landfill in three cities has not reached the target that is still below 5. The highest effectiveness of waste reduction by TPS3R and waste bank was achieved by Depok City which had 3R related local regulation.
The city with largest budgeting allocation for waste management is Depok City, but Bogor City with a budget allocation of 2.2 can achieve the value of half effectiveness of Depok City and the highest percentage of training and monitoring from government among the three cities.
South Tangerang City with the best coverage of TPS3R services has the lowest effectiveness value despite its high Human Development Index value. The effectiveness of the three cities still not yet reached a national target of waste reduction efforts with the percentage of effectiveness achieved by TPS3R higher than the waste bank.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Feisal
"Manajemen Sampah Padat Kota di Indonesia sudah menjadi masalah, dikarenakan dengan laju pertambahan volume dan keterbatasan lahan. Konsep merubah Sampah Padat Kota menjadi Energi (WtE) merupakan konsep yang harus dilaksanakan untuk mengatur sampah padat kota dimana sampah padat akan dirubah menjadi energi listrik dan mengurangi volume sampah padat kota secara signifikan dengan membangun sistem Gasifikasi – Mesin Gas, salah satunya adalah di Surakarta, Jawa Tengah. Infrastruktur manajemen sampah padat kota merupakan salah satu infrastruktur yang dapat dikerjasamakan antara Pemerindah dan Badan Usaha (KPBU) dalam bentuk Investasi proyek dengan konsesi selama 20 tahun dan dengan metode BOOT (Build, Own, Operate, and Transfer). Sistem Gasifikasi tipe Downdraft dari Ankur Scientific Energy Technologies Pvt, Ltd digunakan untuk membangkitkan energi listrik. Sekitar 300 ton/hari sampah padat kota baru dan 700 ton/hari sampah padat kota lama dijadikan sumber bahan bakar. Energi Listrik yang dihasilkan sebesar 8 MW (Gross), dengan biaya investasi sebesar Rp. 367.622.450.000. Analisa Tekno Ekonomi menggunakan metode Capital Budgeting. Hasil perhitungan didapat NPV adalah positif, IRR on project sebesar 14,5%. Pengoperasian sistem Gasifikasi berbahan bakar sampah padat kota dapat mengurangi emisi gas CH4 (Methana) yang setara dengan CO2 sebesar 85126.86 tCO2/tahu.

Municipal Solid Waste (MSW) management is a problem in Indonesia because of the rapidly increasing volume and limited land. The Waste to Energy (WtE) concept is a concept that will be carried out for municipal solid waste management where the solid waste will be managed into electrical energy and reduce the volume of solid waste significantly by building a Gasification – engine system, one of which is in Surakarta Central Java. Municipal Solid waste management infrastructure is one of the infrastructures that can be cooperated with the scheme of Public-Private Partnership (PPP) in the form of investment projects with a 20-year concession period and the BOOT (Build, Own, Operate, and Transfer) method. Downdraft Fixed bed Gasification from Ankur Scientific Energy Technologies Pvt, Ltd used for electric generation. Around 300 tons/day new municipal solid waste and 698 tons/day old waste as fuel resources. Potential power generating capacity of 8 MW (Gross) with an investment cost of Rp 367.622.450.000. Techno-economic analysis used the Capital Budgeting method. Result calculations obtained NPV is positive, IRR on project of 14,51%. Operation of Municipal Solid Waste gasification system can reduce CH4 emission with equivalent 85126.86  tCO2/year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abeth Novria Sonjaya
"Sampah padat kota (MSW) saat ini masih menjadi permasalahan dalam pengelolaannya. Sesuai dengan program pemerintah yang tertuang pada peraturan presiden nomor 35 tahun 2018 bahwa percepatan pembangunan pengolahan sampah menjadi energi listrik berbasis teknologi ramah lingkungan perlu dikembangkan. Salah satu teknologi untuk mengubah sampah menjadi energi terbarukan adalah menggunakan proses termokimia atau gasifikasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis simulasi sampah padat kota (MSW) menggunakan fixed bed downdraft gasifier yaitu dengan cara menghitung neraca massa sampah padat kota (MSW) untuk dikonversi menjadi syngas sehingga diperoleh komposisi syngas, nilai kalor Low Heating Value (LHV), Cold Gasification Efficiency (CGE) dan daya gas engine. Analisis simulasi gasifikasi sampah padat kota (MSW) dengan fixed bed downdraft gasifier dilakukan dengan cara memberikan variasi air fuel ratio (AFR) sebesar 0,1 sampai 1,0 dan suhu pada 500-1000oC. Hasil analisis simulasi gasifikasi sampah padat kota (MSW) dengan fixed bed downdraft gasifier menghasilkan syngas dengan komposisi CO, CO2, H2, dan CH4 sebesar 24,78%, 18,65%, 15,6%, dan 4,06% serta nilai LHV dan CGE sebesar 6327,95 kJ/kg dan 39,73% pada AFR 0,3 suhu gasifikasi 600 oC dapat membangkitkan daya sebesar 400 kWe.

Municipal solid waste (MSW) is still a problem in its management. In accordance with the government program contained in presidential regulation number 35 of 2018 that the acceleration of waste processing development into electric energy based on environmentally friendly technology needs to be developed. One of the technologies to convert waste into renewable energy is to use thermochemical processes or gasification. This study aims to simulation analysis of municipal solid waste (MSW) using fixed bed downdraft gasifier by calculating the mass balance of municipal solid waste (MSW) to be converted into syngas so that syngas composition, low heating value (LHV), Cold Gasification Efficiency (CGE) and power generator are obtained. Simulation analysis of municipal solid waste gasification (MSW) is done by providing a variation of air fuel ratio (AFR) of 0.1 to 1.0 and gasifier temperature at 500-1000oC. The result of simulatin analysis of municipal solid waste (MSW) with fixed bed downdraft gasifier produces syngas with composition are CO, CO2, H2, and CH4 of 24.78%, 18.65%, 15.6%, and 4.06%. Value of LHV and CGE of 6327.95 kJ/kg and 39.73% on AFR of 0.3 gasification temperature of 600 oC can power generator of 400 kWe."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakianis
"Kegagalan dalam pengelolaan sampah berarti kegagalan dalam menjaga dan melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini mengembangkan indikator kinerja TPS3R dan bank sampah serta indikator tingkat kepuasaan rumah tangga terhadap layanan pengelolaan sampah di TPS3R dan bank sampah. Diterapkan pendekatan gabungan, yaitu studi kualitatif untuk menggali indikator kinerja, serta studi kuantitatif untuk memeriksa validitas dan reliabilitas instrumen pengukur kinerja TPS3R dan bank sampah. Data memperlihatkan bahwa validitas dan reliabilitas instrumen yang dikembangkan cukup baik. Skor kinerja TPS3R yang berkinerja baik (skor 60 atau lebih) lebih banyak (48,61%) dari pada bank sampah (24,04%). Terungkap asosiasi secara statistik antara indikator masukan dan keluaran kinerja di TPS3R, namun tidak demikian halnya di bank sampah. Pemerintah daerah disarankan dapat memakai instrumen yang dikembangkan ini untuk mengukur kinerja TPS3R dan bank sampah. Namun tetap diperlukan studi lain guna memperbaiki indikator kinerja di wilayah yang lebih luas.

Solid waste mismanagement means failure to maintain and protect public health and the environment. This study developed performance indicator of TPS3R and waste bank, as well as household satisfaction indicators towards services done byTPS3R and waste bank. A combined qualitative approach to explore performance indicators, and quantitative study to test the validity and reliability of instruments, was employed. The validity and reliability of developed instruments were satisfied. Using total score, it was revealed that TPS3R good performance (score 60 or higher) was found more frequent (48,61%) than the waste bank (24,04%). The association of input and output performance indicators was statistically found in TPS3R, but not in waste bank. The local government to assess the level of performance of TPS3R and waste bank might use these instruments. Hence, it still calls for more studies to improve indicators in a wider area."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2596
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masta Devita
"Penelitian ini dilakukan untuk menguji kinerja reaktor plasma non-termal dalam proses gasifikasi sampah padat. Uji kinerja dilakukan dengan dua parameter utama, yaitu kinerja pembentukan gas sintesis dan kebutuhan daya. Proses dilakukan terhadap empat jenis sampah padat, yaitu daun-daunan, serbuk kayu, kertas, dan plastik pada dua kondisi operasi reaktor, yaitu vakum dan diisi gas nitrogen. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa kinerja pembentukan gas sintesis adalah rata-rata sebesar 30,67%. Pada kondisi operasi reaktor yang diisi gas nitrogen, kinerja proses lebih baik daripada kondisi operasi reaktor yang vakum. Karena, gas nitrogen merupakan media plasma yang ikut terionisasi sehingga kinerja proses menjadi lebih baik. Sementara, kebutuhan daya hanya sedikit yaitu rata-rata sebesar 47190,6 kWh, yaitu jauh lebih sedikit daripada daya yang dibutuhkan pada plasma termal. Dari hasil uji kinerja dengan dua parameter tersebut, dapat disimpulkan bahwa reaktor plasma non-termal juga dapat digunakan untuk proses gasifikasi sampah padat.

This experiment testing non-thermal plasma reactor in solid waste gasification process. The testing does with two main paramater, that are syngas creation and power needed. The process does to four solid waste, that are leaves, saw dust, papers, and plastics, in two reactor operation condition, that are vacuum and nitrogen gas filling. The result of syngas creation is 30,67%. The rector opeation condition with nitrogen gas filling has a better performance than vacuum condition. It is because the nitrogen gas is a plasma medium which get ionitated so the process get better. In otherwise, the average of power needed is 47190,6 kWh, more less than power needed in thermal plasma process. The conclusion is non-thermal plasma can use to solid waste gasification process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52245
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Feisal
"Manajemen Sampah Padat Kota di Indonesia sudah menjadi masalah, dikarenakan dengan laju pertambahan volume dan keterbatasan lahan. Konsep merubah Sampah Padat Kota menjadi Energi (WtE) merupakan konsep yang harus dilaksanakan untuk mengatur sampah padat kota dimana sampah padat akan dirubah menjadi energi listrik dan mengurangi volume sampah padat kota secara signifikan dengan membangun sistem Gasifikasi – Mesin Gas, salah satunya adalah di Surakarta, Jawa Tengah. Infrastruktur manajemen sampah padat kota merupakan salah satu infrastruktur yang dapat dikerjasamakan antara Pemerindah dan Badan Usaha (KPBU) dalam bentuk Investasi proyek dengan konsesi selama 20 tahun dan dengan metode BOOT (Build, Own, Operate, and Transfer). Sistem Gasifikasi tipe Downdraft dari Ankur Scientific Energy Technologies Pvt, Ltd digunakan untuk membangkitkan energi listrik. Sekitar 300 ton/hari sampah padat kota baru dan 700 ton/hari sampah padat kota lama dijadikan sumber bahan bakar. Energi Listrik yang dihasilkan sebesar 8 MW (Gross), dengan biaya investasi sebesar Rp. 367.622.450.000. Analisa Tekno Ekonomi menggunakan metode Capital Budgeting. Hasil perhitungan didapat NPV adalah positif, IRR on project sebesar 14,5%. Pengoperasian sistem Gasifikasi berbahan bakar sampah padat kota dapat mengurangi emisi gas CH4 (Methana) yang setara dengan CO2 sebesar 85126.86 tCO2/tahun

Municipal Solid Waste (MSW) management is a problem in Indonesia because of the rapidly increasing volume and limited land. The Waste to Energy (WtE) concept is a concept that will be carried out for municipal solid waste management where the solid waste will be managed into electrical energy and reduce the volume of solid waste significantly by building a Gasification – engine system, one of which is in Surakarta Central Java. Municipal Solid waste management infrastructure is one of the infrastructures that can be cooperated with the scheme of Public-Private Partnership (PPP) in the form of investment projects with a 20-year concession period and the BOOT (Build, Own, Operate, and Transfer) method. Downdraft Fixed bed Gasification from Ankur Scientific Energy Technologies Pvt, Ltd used for electric generation. Around 300 tons/day new municipal solid waste and 698 tons/day old waste as fuel resources. Potential power generating capacity of 8 MW (Gross) with an investment cost of Rp 367.622.450.000. Techno-economic analysis used the Capital Budgeting method. Result calculations obtained NPV is positive, IRR on project of 14,51%. Operation of Municipal Solid Waste gasification system can reduce CH4 emission with equivalent 85126.86 tCO2/year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Puspita Adriyanti
"Penelitian ini membahas tentang evaluasi model pengelolaan sampah yang tepat untuk desa-desa yang bertransisi menjadi kota di negara-negara berkembang, khususnya di Indonesia. Desa yang bertransisi menjadi kota di Indonesia biasanya tidak memiliki pengelolaan sampah yang tepat dan ini mempengaruhi kondisi lingkungan dan sosial di area tersebut. Hasil temuan penelitian ini adalah bahwa partisipasi masyarakat dipengaruhi oleh besarnya peran pemerintah di dalam mensosialiasi dan mengedukasi warga tentang pentingnya pengelolaan sampah padat. Warga akan melakukan pemilahan sampah apabila hal itu dapat mendatangkan manfaat finansial bagi mereka. Selain itu, kondisi geografis juga mendorong warga untuk melakukan pembuangan sampah secara ilegal. Pemerintah perlu aktif berperan di dalam pengelolaan sampah, seperti menganggarkan fasilitas pengelolaan yang dekat dengan rumah warga dan dapat dicapai dengan berjalan kaki dan mampu memberikan insentif untuk warga yang memiliki inisiatif mengelola sampah.

This study discussed the evaluation of appropriate waste management models for villages which transitioning into cities in developing countries, particularly in Indonesia. Villages which transitioning into cities in Indonesia usually do not have proper waste management and this affected the environmental and social conditions in the area. There were several findings of this research. First, community participation is influenced by the size of the government's role in socializing and educating citizens about the importance of solid waste management. Second, residents will do waste sorting if it can bring financial benefits to them. In addition, geographical conditions also encourage citizens to conduct illegal waste disposal. Third, The government needs to actively participate in waste management, such as budgeting management facilities close to home residents and can be reached on foot and able to provide incentives for residents who have the initiative to manage waste.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivonilia
"Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan gerakan 3R -Reduce, Reuse, Recycledalam pengelolaan sampah padat perkotaan di Jepang sebagai praktik sosial menurut teori strukturasi yang dikemukakan oleh Giddens. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui sumber sekunder seperti: buku-buku, data statistik, laporan penelitian, jurnal, dan publikasi elektronik. Dengan mengacu pada teori strukturasi, hasil penelitian membuktikan bahwa gerakan 3R dalam pengelolaan sampah padat perkotaan di Jepang adalah benar praktik sosial yang mengintegrasikan agen dan struktur.

The focus of this study is the 3Rs? practices -reduce, reuse, and recycle- in Japan?s municipal solid waste management as social practices according to Giddens? structuration theory. The purpose of this study is to understand how 3Rs? practices integrates agent and stucture in Japan?s MSWM, as in Giddens? structuration theory. This research is qualitative descriptive interpretive. The data were collected from secondary data such as: books, statistics, research reports, journals, and electronic publications. Refering Giddens? structuration theory, this study proved that 3Rs? practices in Japan?s MSWM are without doubt the social practices that integrates agent and structure."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S13664
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pranda Mulya Putra Garniwa
"Permasalahan sampah di perkotaan merupakan permasalahan yang kerap terjadi karena ketersediaan tempat pembuangan sampah selalu bertautan dengan ketersediaan lahan, penggunaan tanah, dan biaya operasional-non operasional yang harus dikeluarkan. Kota Tangerang Selatan merupakan kota yang baru memisahkan diri dari kota pusat, yaitu Kota Tangerang. Sebagai kota yang baru, Tangerang Selatan belum siap menghadapi masalah pengelolaan sampah. Ada 3 sumber penghasil sampah utama di Tangerang Selatan, yaitu permukiman, kawasan komersial, dan industri. Industri merupakan sumber penghasil sampah yang memiliki jenis sampah yang lebih bervariasi dibanding kedua sumber yang lain.
Penelitian ini ingin mengkaji bagaimana pengelolaan sampah padat industri di Kota Tangerang Selatan ditinjau dari aspek spasial dengan menggunakan variabel lokasi industri, jenis industri, produksi sampah, sebaran tempat pembuangan sampah, dan tipe pengelolaan sampah. Dengan menggunakan analisis spatial maka variabel tersebut dapat dikategorikan berdasarkan jalur pembuangan, arah, dan tahap pengelolaan sampahnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri Kota Tangerang Selatan memiliki dua tipe pengelolaan yaitu Pola Langsung Buang (sumber à Tempat Pembuangan) Akhir dan Pola Reuse (sumber à Agen Penerima Sampah (reuser)à Tempat Pembuangan Akhir). Industri makanan hanya memiliki pola Langsung Buang , industri garmen dan industri furnitur kayu memiliki 2 pola yaitu Langsung Buang dan Pola Reuse. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa jarak TPA dengan industri tidak mempengaruhi pengelolaan sampah padat. Jenis sampah sangat mempengaruhi pola pengelolaan sampah padat industri Kota Tangerang Selatan.

Waste problems have always been a problem because of the availability of the disposal sites is always linked with the availability of land, land use, and operating-non operating costs incurred. South Tangerang city is a new separating city from the main city, Kota Tangerang. As a new city, Tangerang Selatan is not ready yet to face waste management problem. There are 3 main waste producers, they are settlements, commercial areas, and industry. Industri is main waste producer whose more varied types of waste than other two sources.
The purpose of this research is to review how industrial solid waste management in Tangerang Selatan City in terms of spatial aspects using variables such as location of the industries, types of industri, waste production, distribution of disposal site, and types of waste management. By using spatial analysist, Those variables can be categorized based on route, direction and waste management steps.
The research result shows that there are only two types of waste management in South Tangerang city, they are type Direct Disposing (Source à Final Disposal Sites) and Type Reuse (Source à Waste Receiver Agent/reuser à Final Disposal Sites). Food industry only has one type of waste management, Direct Disposing. Garment Industry and Wood Furniture Industry have 2 types of waste management, they are Direct Disposing type and Reuse type. The research result also shows that distance between Final Disposal Sites and Industry don't effect solid waste management, but the types of waste do effect to industrial solid waste management in South Tangerang City.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43619
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadil Akbar
"Pembakaran sampah padat kota (MSW) menghasilkan abu dasar pembakaran (IBA), residu padat yang kaya akan logam dan dapat didaur ulang. Penelitian ini berfokus pada peningkatan pemulihan logam dari IBA melalui perlakuan suhu tinggi. IBA magnetik dikenakan proses termal menggunakan tungku induksi pada suhu 1600°C, dengan berbagai kombinasi karbon dan besi cor sebagai aditif. Material yang dihasilkan dianalisis untuk mengevaluasi fraksi slag dan logam, dengan fokus pada mengoptimalkan hasil logam. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penambahan karbon meningkatkan pembentukan slag, sementara besi cor mempromosikan pemulihan komponen logam. Analisis metalografi mengungkapkan fase slag yang berbeda dan komposisi unsur berdasarkan aditif yang digunakan. Fluoresensi sinar-X (XRF) dan mikroskop elektron pemindai (SEM) digunakan untuk menilai komposisi kimia dan struktur mikro dari sampel slag dan logam. Analisis neraca massa lebih lanjut mengonfirmasi pengaruh aditif terhadap efisiensi pemulihan logam. Penelitian ini menunjukkan potensi untuk mengoptimalkan pemulihan logam dari IBA, berkontribusi pada praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan konservasi sumber daya.

Incineration of municipal solid waste (MSW) produces incinerator bottom ash (IBA), a solid residue rich in metals that can be recycled. This study focuses on enhancing metal recovery from IBA through high-temperature treatment. Magnetic IBA was subjected to a thermal process using induction furnaces at 1600°C, with various combinations of carbon and cast iron as additives. The resulting materials were analyzed to evaluate slag and metallic fractions, with a focus on optimizing metal yield. The experimental results indicated that the addition of carbon increased slag formation, while cast iron promoted the recovery of metallic components. Metallographic analysis revealed distinct slag phases and elemental compositions based on the additives used. X-ray fluorescence (XRF) and scanning electron microscopy (SEM) were employed to assess the chemical composition and microstructures of both slag and metallic samples. Mass balance analysis further confirmed the influence of the additives on metal recovery efficiency. This research demonstrates the potential for optimizing metal recovery from IBA, contributing to sustainable waste management practices and resource conservation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library