Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Nurafriandi Putra
Abstrak :
Salah satu bentuk penyediaan makanan yang banyak digeluti oleh masyarakat Indonesia adalah restoran. Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi adalah salah satu jaringan restoran yang menjual ayam goreng tradisional khas Kalasan, Yogyakarta. Lokasi yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian adalah Mbok Berek Ny. Umi di Tebet, Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar timbulan serta komposisi sampah makanan yang ditimbulkan untuk kemudian melakukan kajian sistem penanganan dan pengelolaan yang tepat agar sampah makanan yang ditimbulkan tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan di sekitar lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dengan berdasarkan pada SNI 19-3964-1994 mengenai metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan sampah dan komposisi sampah perkotaan. Pengambilan dan pengukuran timbulan sampah dilakukan selama 8 hari berturut-turut pada area makan, dapur, dan bar minuman. Hasil dari penelitian menunjukkan timbulan sampah yang dihasilkan pada Restoran Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi Tebet dari sisa kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi adalah sebesar 0,49 Kg/Orang/Hari atau 1,92 Liter/Orang/Hari dengan tingkat timbulan sampah tertinggi terjadi pada akhir pekan atau weekend. Komposisi sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah makanan (80,6%) dengan komposisi: nasi (4,9%), lauk (14,1%), tulang ayam (17,4%), sayur (25,3%), dan buah (38,3%). Penanganan dan pengelolaan sampah makanan dapat ditingkatkan dengan melakukan penambahan divisi K3L, penambahan alokasi pembiayaan, pembuatan aturan baru, edukasi kepada karyawan, evaluasi sistem suplai, serta revitalisasi sarana dan prasarana pengelolaan sampah makanan dengan mempertimbangkan alternatif pengolahan sampah makanan metode BSF dan fermentasi nasi basi. ......One of the most preferable food provider in Indonesia is restaurants. Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi is one of the restaurant chains that sells traditional fried chicken from Kalasan, Yogyakarta. The research location will be at Mbok Berek Ny. Umi in Tebet, South Jakarta. This research aims to identify the generation and composition of food waste to then analyze the right handling and management so the generated food waste doesn’t give any negative effect to the environment around the research location. This research is done based on SNI 19-3964-1994 about method of collection and measurement sample of waste generation and composition of urban waste. Collection and measurement of the waste generation is done for 8 straight days at eating area, kitchen, and drink bar. The result of this research showed that waste generated in Mbok Berek Ny. Umi Tebet restaurant from the production, distribution, and consumption activities is 0,49 Kg/Person/Day or 1,92 Litre/Person/Day with the highest generation on the weekend. The composition of the generated waste is dominated by food waste (80,6%) with composition of rice (4,9%), side dish (14,1%), chicken bones (17,4%), vegetables (25,3%), and fruits (38,3%). The food waste handling and management can be upgraded by forming HSE division, increasing budget, making new rules, educating the employees, evaluating the supply system, and revitalizating the facilities and infratsructures of food waste management with considering BSF and fermented rice as alternative methods of food waste processing
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairun Nisa
Abstrak :
Secara global, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pada tahun 2009 memperkirakan bahwa satu dari setiap empat kalori makanan yang diproduksi untuk manusia pada akhirnya tidak dikonsumsi atau menjadi limbah makanan dan kerugian. Di Indonesia, dalam laporan Indeks Keberlanjutan Pangan yang diterbitkan oleh The Barilla Centre for Food and Nutrition (BCFN) pada tahun 2016, diperkirakan setiap orang menghasilkan 300 kg sisa makanan per tahun. Sampah makanan bertentangan dengan ajaran Islam yang melarang siapa pun membuang-buang makanan. Oleh karena itu, upaya untuk mengurangi tingkat limbah makanan sangat penting untuk dipelajari dan dilakukan seoptimal mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perilaku konsumen yang terkait dengan limbah makanan dalam percobaan lapangan dengan memberikan poster yang berisi informasi tentang limbah makanan. Dalam percobaan ini, dua kelompok konsumen yang berbeda akan diberikan poster yang berisi data ekonomi terkait dengan dampak limbah makanan (info ekonomi) dan poster yang berisi argumen keagamaan yang melarang tindakan membuang dan meninggalkan makanan (info agama), sementara satu kelompok konsumen lainnya dibiarkan tanpa perawatan (kontrol). Dengan teknik analisis Difference In Difference (DID), ditemukan bahwa kedua jenis poster yang berisi argumen keagamaan dan data ekonomi tidak mempengaruhi perilaku konsumen terhadap limbah makanan. Dari hasil survei kualitatif dengan 62 responden, ditemukan bahwa poster yang berisi info ekonomi yang diletakkan di atas meja konsumen hanya direalisasikan oleh sekitar 69% responden dan hanya 29% responden membaca dengan cermat poster dan terpengaruh. Sedangkan untuk poster yang berisi info keagamaan, berdasarkan hasil survei kualitatif dengan 77 responden, ditemukan bahwa poster hanya direalisasikan oleh sekitar 55% responden dan hanya 23% responden membaca poster dengan hati-hati dan terpengaruh.
Globally, the Food and Agriculture Organization (FAO) in 2009 estimated that one out of every four calories of food produced for humans would ultimately not be consumed or become food waste and losses. In Indonesia, in the Food Sustainability Index report published by The Barilla Center for Food and Nutrition (BCFN) in 2016, it is estimated that each person produces 300 kg of leftovers per year. Food waste is against Islamic teachings which forbid anyone from wasting food. Therefore, efforts to reduce the level of food waste is very important to be studied and carried out optimally. This study aims to observe consumer behavior related to food waste in field experiments by providing posters containing information about food waste. In this experiment, two different consumer groups will be given posters containing economic data related to the impact of food waste (economic info) and posters containing religious arguments that prohibit the act of discarding and leaving food (religious info), while one other consumer group is left without care (control). With the Difference In Difference (DID) analysis technique, it was found that the two types of posters containing religious arguments and economic data did not affect consumer behavior towards food waste. From the results of a qualitative survey with 62 respondents, it was found that posters containing economic information placed on consumers' tables were only realized by around 69% of respondents and only 29% of respondents read carefully posters and were affected. As for posters containing religious information, based on the results of a qualitative survey with 77 respondents, it was found that posters were only realized by around 55% of respondents and only 23% of respondents read the posters carefully and were affected.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umniah Hanesti
Abstrak :
Sampah makanan merupakan jenis sampah yang banyak dihasilkan dari berbagai sektor, seperti rumah tangga, restoran, dll. Hal ini menyebabkan timbulan sampah di Kota Jambi cukup besar yaitu 433,17 ton/hari. Penelitian ini bertujuan menganalisis timbulan dan komposisi sampah makanan restoran, potensi ekonomi, pengetahuan, sikap dan perilaku konsumen serta pengelola restoran dalam mengurangi sampah makanan, merekomendasikan konsep pengelolaan sampah makanan berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah SNI 1903964-1994, analisis nilai ekonomi dan deskriptif, regresi linear berganda, dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan timbulan & komposisi sampah restoran didominasi sampah makanan 88%, memiliki nilai ekonomi ketika diolah menjadi larva BSF dan kompos. Pengetahuan dan sikap pengunjung berpengaruh positif dan signifikansi dalam mempengaruhi perilaku pengunjung, sedangkan pengelola hanya pengetahuan saja yang berpengaruh pofitif. Rekomendasi konsep pengelolaan sampah makanan restoran yaitu pemerintah menetapkan aturan kepada restoran untuk bekerjasama dengan TPS3R dan Bank Sampah, dan adanya kolaborasi oleh setiap stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan sampah makanan restoran. ......Food waste is a type of waste that is often generated from various sectors, such as households, restaurants, etc. This causes waste generation in Jambi City to be quite large, namely 433.17 tons/day. This research aims to analyze the generation and composition of restaurant food waste, economic potential, knowledge, attitudes and behavior of consumers and restaurant managers in reducing food waste, recommending the concept of sustainable food waste management. The methods used are SNI 1903964-1994, economic value and descriptive analysis, multiple linear regression, and SWOT. The research results show that the generation & composition of restaurant waste is dominated by 88% food waste, and has economic value when processed into BSF larvae and compost. Consumers knowledge and attitudes have a positive and significant to influence consumers behavior, while the restaurant managers knowledge just has a positive influence. The recommended concept for managing restaurant food waste is that the government sets rules for restaurants to collaborate with TPS3R and the Waste Bank, and there is collaboration by every stakeholder involved in managing restaurant food waste.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Teguh Prasetyo
Abstrak :
Masalah sampah makanan seharusnya dapat mulai dikurangi dari tingkat universitas terutama pada dosen. Studi ini menggunakan normative prompt untuk mengurangi perilaku menghasilkan sampah makanan pada dosen . Pertama, penulis melakukan studi baseline dengan menggunakan kerangka theory of planned behavior pada 100 dosen di Universitas Indonesia untuk menentukan faktor terkuat yang mampu memprediksi penurunan perilaku menghasilkan sampah makanan pada dosen. Kedua, berdasarkan hasil studi baseline, penulis merancang sebuah intervensi menggunakan desain kuasi-eksperimental pre-test--post -test between subject group design selama 2 minggu. Hasil menunjukan bahwa terdapat penurunan berat sampah makanan kolektif di kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pemberian normative prompt pada kelompok intervensi juga mampu menurunkan berat sampah makanan kolektif sebesar 11,56%. Meskipun demikian, secara statistik hasil penurunan berat sampah makanan di kelompok intervensi belum menunjukan adanya signifikansi (p > 0,05). Kesimpulan menunjukan bahwa hipotesis penelitian ini tidak diterima. Namun, intervensi yang  telah dilakukan telah memberikan kontribusi bagi pengurangan masalah sampah makanan di kampus Universitas Indonesia.
Food waste problems should be reduce from university level, especially on lecturer. This current research using normative prompt to reduce food waste behavior among lecturers. First, we conducted a baseline study based on theory of planned behavior among 100 lecturers in Universitas Indonesia to identify strongest factor to reduce food waste behavior on lecturer. Then, we design a quasi-experimental intervention study with pre-test--post -test between subject group design around 2 weeks. We found that collective food waste weight in treatment group has decrease than control group. Using normative prompt can reduce collective food waste weight around 11,56% . However, statistic analysis found that there was no significant difference between control and treatment group (0,05). This study conclude that research hypothesis were not accepted. Nevertheless, this study has contribute to reduce food waste problems in Universitas Indonesia.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T53385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Almakusuma Lucas
Abstrak :
ABSTRAK
Sampah rumah tangga yang sebagian besar berupa sampah makanan masih mendominasi timbulan sampah di Indonesia. Di sisi lain, Indonesia juga mengalami krisis energi. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknologi ramah lingkungan yang dapat mengatasi permasalahan dan menghasilkan energi terbarukan. Salah satu alternatif penyelesaian permasalahan ini adalah dengan penerapan dry Anerobic Digester (AD). Pemilihan sistem dry utamanya adalah karena kebutuhan airnya yang lebih sedikit dibandingkan dengan sistem lain. Penelitian dilakukan dengan reaktor anaerobik batch selama 45 hari dengan volume 130 liter. Suhu operasi reaktor adalah pada rentang mesofilik. Substrat yang digunakan adalah sampah makanan kantin dan inokulum yang digunakan adalah efluen anaerobic digester. Terjadi penurunan produksi metana teoritis seiring dengan peningkatan konsentrasi amonia. Adanya indikasi toksisitas amonia dimana konsentrasi amonia mencapai 1.088 mg/L pada pH 7,9. Didapatkan efektifitas reaktor dry anaerobic digester adalah sebesar 43,85% destruksi volatile solid (VS) dan 27,34% destruksi chemical oxygen demand (COD). Rata-rata produksi metana teoritis adalah 0,14 L CH4 / gram VS feedstock
ABSTRACT
Household waste which consist largely amount of food waste, still dominates waste generation in Indonesia. On the other hand, Indonesia is also experiencing an energy crisis. Therefore environmentally friendly technology that can solve problems and generate renewable energy is needed. One alternative that can solve the problems is by the application of dry Anerobic Digester (AD). Selection of dry system is mainly because of its water reqirements is less than with other systems. Research carried out by anaerobic batch reactor for 45 days with a volume of 130 liters. The substrate used was cafeteria food waste and inoculum used is the anaerobic digester effluent. The theoretical methane production decrease due to the increased concentration of ammonia. The indication of the toxicity of ammonia in which the ammonia concentration reached 1088 mg / L at pH 7.9. Obtained effectiveness of dry anaerobic digester reactor was amounted to 43.85% VS destruction and 27.34% COD destruction. The average theoretical methane production was 0.14 L CH4 / g VS feedstock.
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Farah Nurul Anisa
Abstrak :
ABSTRAK
Pra-pengolahan termal merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan terhadap substrat sampah makanan untuk meningkatkan efektivitas proses digestasi anaerob di reaktor Anaerobic Digester AD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh prapengolahan termal terhadap efektivitas proses AD di skala laboratorium yaitu dengan percobaan biochemical methane production BMP dan skala pilot dengan operasional reaktor AD. Parameter yang diuji pada penelitian BMP skala laboratorium dan operasional reaktor AD skala pilot adalah TS, VS, COD, SCOD, dan solubilisasi. Sebelum percobaan BMP, sampah makanan diberikan variasi suhu pemanasan 70oC, 90oC, dan 120oC pada tahap persiapan substrat BMP. Hasil BMP menunjukkan bahwa temperatur pemanasan prapengolahan substrat memiliki pengaruh signifikan terhadap reduksi COD, pembentukan SCOD, dan peningkatan persentase solubilisasi, namun tidak menunjukkan perbedaan signifikan terhadap reduksi VS dan pembentukan biogas. Substrat BMP temperatur 70oC menghasilkan penurunan TS sebesar 8,26; VS sebesar 2,54; COD sebesar 14; serta peningkatan SCOD sebesar 10,2; dan solubilisasi sebesar 24,7. Berdasarkan hasil produksi biogas tertinggi pada tahap BMP, substrat dengan pra-pengolahan pada temperatur 70oC yang menghasilkan volume sebesar 16,7 1,68 ml dipilih untuk diterapkan pada penelitian skala pilot. Penelitian skala pilot dilakukan selama 15 hari dengan frekuensi feeding sebanyak 6 kali. Hasil penelitian skala pilot menunjukkan penurunan TS sebesar 30,9; VS sebesar 37,7; COD sebesar 41,6; serta peningkatan SCOD sebesar 23; dan solubilisasi sebesar 30,2. Terdapat perbedaan hasil karakteristik pada penelitian skala pilot dengan hasil pada penelitian skala laboratorium dimana secara keseluruhan efisiensi penurunan TS, VS, dan COD, serta peningkatan SCOD dan solubilisasi percobaan skala pilot lebih tinggi dari skala laboratorium.
ABSTRACT
Thermal pretreatment is a way that can be performed for food waste as a substrate to enhance anaerobic digestion AD proses in AD reactor. This research was conducted with 2 scales of series experiment which are the laboratory scale using biochemical methane potential BMP and pilot scale using the anaerobic digestion reactor. The parameters observed in laboratory scale and pilot scale experiment are TS, VS, COD, SCOD, and solubilization. The food waste as substrates for BMP were varied based on the thermal pretreatment temperature of 70oC, 90oC, and 120oC. The result of BMP experiments are thermal pretreatment has significant effects on the COD reduction, SCOD formation, and solubilization percentage, but it has no significance effects on the VS reduction and biogas production . Based on the results of biogas production from all the three variaties, substrate with thermal pretreatment at 70oC has produced the biggest biogas volume that is 16,7 1,68 ml. Thus, thermal pretreatment at 70oC was chosen to be applied for substrate in anaerobic digestion reactor pilot scale. BMP substrate with 70oC obtained 8,26 TS reduction 2,54 VSD 14 COD removal 10,2 increased SCOD and 24,7 increased SCOD. Pilot scale experiment was observed for 15 days with the frequency of feeding, 6 times. The pilot scale experiment obtained significant reductions of TS of 30,9 VS of 37,7 COD of 41,6 also enhancements of SCOD of 23 and solubilization of 30,2. There are differences between the laboratory scale experiment and pilot scale experiment in characterisation results where relatively the reduction of TS, VS, and COD of pilot scale experiment are higher than laboratory scale. Also, the enhancement of SCOD and solubilization in pilot scale are higher as well.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulida Fitri
Abstrak :
Inokulum merupakan suatu media pertumbuhan bagi mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan mikroorganisme dan kinerja reaktor Anaerobic Digestion (AD). Kinerja inokulum dapat dioptimalkan dengan beberapa cara, salah satunya adalah aditif asetat yang dapat mendorong pertumbuhan archaea metanogen agar fermentasi anaerob berjalan lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penambahan asetat dalam inokulum pada populasi mikroorganisme penghasil metana dan pengaruhnya pada populasi mikroorganisme, pembentukan biogas, penyisihan Volatile Solids (VS) dan Chemical Oxygen Demand (COD). Terdapat 2 jenis inokulum yang digunakan pada penelitian ini, inokulum alami yang terbuat dari kotoran sapi dan inokulum buatan yang terbuat dari terasi, gula pasir, batang pohon pisang busuk, susu, dan dedak, ekstrak ragi, Lactobacillus MRS Broth, cairan rumen, dan penambahan asetat sebagai sumber karbon. Percobaan dilakukan pada reaktor AD berbahan fiber dan tanpa pengaduk yang memiliki volume keseluruhan 1 m3 dan volume isi 0,8 m3 selama 71 hari kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan asetat tidak terbukti memperkaya populasi archaea metanogen dan produksi biogas. Metana dihasilkan dari genus Methanosaeta yang jumlahnya sangat sedikit yaitu hanya 0,004% dan genus Prevotella dalam jumlah cukup banyak yaitu 26,6% pada akhir operasional. Prevotella membentuk metana melalui penggunaan asam laktat yang dihasilkan genus Lactobacillus. Namun, inokulum buatan dengan aditif asetat terbukti meningkatkan konsentrasi metana hingga 41,7%, VSD hingga 91%, dan CODr hingga 99,5%. Hal ini menunjukkan inokulum buatan memiliki potensi yang sangat baik sebagai media pertumbuhan untuk menunjang pengolahan sampah makanan pada Anaerobic Digestion (AD) dengan bantuan pengontrolan pH yang sesuai dengan rentang pH optimum untuk tahap metanogenesis.
The inoculum is a growth medium for microorganisms to decompose organic matter that can optimize the growth of microorganisms and the performance of the Anaerobic Digestion (AD) reactor. The performance of the inoculum can be optimized in several ways, one of which is acetate additives which can encourage the growth of archaea methanogens so that anaerobic fermentation runs better. The purpose of this study was to analyze the effect of the addition of acetate in the inoculum on the population of methane-producing microorganisms and their effect on microorganism populations, biogas formation, removal of Volatile Solids (VS) and Chemical Oxygen Demand (COD). There are 2 types of inoculums used in this study, natural inoculum made from cow dung and modified inoculum made from shrimp paste, granulated sugar, rotten banana tree trunks, milk, and bran, yeast extract, Lactobacillus MRS Broth, rumen liquid, and additions acetate as a carbon source. The experiments were carried out on an AD reactor made from fiber and without stirrer which had an overall volume of 1 m3 and a volume of contents of 0.8 m3 for 71 working days. The results showed that the addition of acetate was not proven to enrich the archaea methanogen population and biogas production. Methane is produced from the genus Methanosaeta, which is very small, only 0.004% and the genus Prevotella in considerable numbers, which is 26.6% at the end of operation. Prevotella forms methane through the use of lactic acid produced by the genus Lactobacillus. However, the modified inoculum with acetate additives was proven to increase the concentration of methane to 41.7%, VSD to 91%, and CODr to 99.5%. This shows that the modified inoculum has very good potential as a growth medium to support food waste processing in Anaerobic Digestion (AD) with the help of pH control that is in accordance with the optimum pH range for the methanogenesis stage.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allendra Amala Haqqi
Abstrak :
Permasalahan limbah makanan rumah tangga yang menyumbang 61% dari total limbah makanan global memerlukan penanganan serius. Di Indonesia sendiri menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yaitu sekitar 40,8%, pada tahun 2023. Selanjutnya, mayoritas sampah makanan tersebut atau 44,7% berasal dari aktivitas rumah tangga. Maka dari itu diperlukan sebuah penanganan dengan menerapkan food waste management di rumah tangga. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor pendorong dan penghambat penerapan manajemen limbah makanan di lingkungan rumah tangga dengan mengadopsi pendekatan hibrida DEMATEL dan ANP. DEMATEL digunakan untuk menstrukturkan hubungan saling ketergantungan antar faktor, sementara ANP memungkinkan pembobotan dan peringkat faktor-faktor tersebut. Pada tahap awal, penelitian ini mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat melalui studi literatur. Kemudian, faktor tersebut divalidasi dan dinilai oleh lima ahli yang telah memenuhi kualifikasi. Hasil penilaian tersebut diolah menggunakan Content Validity Index (CVI) dan Modified Kappa. Selanjutnya, faktor yang tervalidasi dinilai hubungan antar faktornya oleh lima ahli yang telah memenuhi kualifikasi dan diolah menggunakan metode DEMATEL berbasis ANP. Berdasarkan penelitian, faktor dengan dimensi kebiasaan menjadi faktor yang paling berperan. ......The issue of household food waste, which contributes 61% of total global food waste, requires serious attention. In Indonesia itself, according to the National Waste Management Information System of the Ministry of Environment and Forestry, around 40.8% of waste is food waste, as of 2023. Furthermore, the majority of this food waste, or 44.7%, comes from household activities. Therefore, it is necessary to implement food waste management in households. This research aims to identify the driving and inhibiting factors in the implementation of food waste management in household environments by adopting a hybrid DEMATEL and ANP approach. DEMATEL is used to structure the interdependent relationships between factors, while ANP enables the weighting and ranking of these factors. In the initial stage, the research identified the driving and inhibiting factors through literature studies. These factors were then validated and assessed by five qualified experts. The results of this assessment were processed using the Content Validity Index (CVI) and Modified Kappa. Subsequently, the validated factors were assessed for their interrelationships by five qualified experts and processed using the ANP-based DEMATEL method. Based on the research, the factor with the habit dimension emerged as the most influential factor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munthe, Anggi Atesa Apriyani
Abstrak :
Limbah organik terutama sampah makanan memiliki volume yang sangat tinggi dan membutuhkan pengolahan di sumber. Dry anaerobic digestion merupakan salah satu teknologi pengolahan limbah organik yang cukup sederhana, kebutuhan air yang lebih sedikit dan tidak membutuhkan alat pengadukan yang terpasang pada reaktor. Pada penelitian ini substrat yang digunakan berupa sampah makanan yang berasal dari Kantin Fakultas Universitas Indonesia dengan inokulum air lindi dari anaerobic digester yang berada di Pasar Timbul Petamburan, Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan dengan reaktor dry anaerobik batch (TS 19,78%) selama 43 hari dengan nilai C/N campuran 9. Penambahan air lindi dilakukan dua kali pada minggu ke-5 dan ke-6 sebanyak 2 L yang terdiri dari 30% lindi dan 70% air suling. Selama operasi reaktor proses degradasi material organik berjalan dengan baik, dengan penurunan nilai VS dari 82,4% mencapai nilai 57,78% dengan efisiensi penurunan sebesar 30% dengan nilai VSremoved 70,77%. Namun pembentukan metana kurang berjalan dengan baik karena pH yang rendah 3,7-5 pada awal operasi. Volume metana yang dihasilkan sebanyak 0,2452 L dengan presentase gas metana tertinggi pada minggu ke-6 sebesar 8,66%. Pengaruh penambahan air lindi menjaga moisture 93% selama proses operasi di minggu 5 dan 6, meningkatkan nilai COD 9115 mg/l dan peningkatan nilai amonia mencapai 1002 mg/l N NH3 tetapi masih dalam batas toleransi dan belum bersifat toksik.
Organic waste especially food waste have a very high volume and requires processing at the source. Dry anaerobic digestion is one of the organic waste processing technology was quite simple, less water needs and required no stirring tool attached to the reactor. On this study substrate which is used in the form of food waste that comes from the University of Indonesia Faculty Canteen with inokulum leachete from anaerobic digester are in the Timbul market Petamburan, West Jakarta. This research was conducted with reactors dry anaerobic batch (TS 19,78%) during the 43-day with a grade of C/N mix 9. The addition of leachete performed twice in week 5 and 6 as much as 2 L consisting of leachete 30% and 70% distilled water. During the operation of the reactor the process of degradation of organic material went well, with the declining value of its 82.4% VS reached 57.78% efficiency with a decrease of 30% with a value of VSremoved 70,77%. However the formation of methane less going well because of the low pH of 3.7-5 at the start of the operation. The volume of methane produced as much as 0.2452 L with the highest percentage of methane gas on weeks 6 of 8,66%. Influence of addition of leachete moisture keep in ± 93% during the process of operation in weeks 5 and 6, increase the value of COD 9115 mg/l and increased the value of ammonia reached 1002 mg/l NH3 N but still within the boundaries of tolerance and yet are toxic.
2016
S65299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggiana Diniary
Abstrak :
Timbulan sampah makanan di Indonesia diprediksikan terus bertambah setiap tahunnya apabila permasalahan ini tidak diatasi dengan serius. Upaya pengelolaan sampah makanan perlu dilakukan guna mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan, sosial, dan ekonomi. Penelitian mengenai faktor pendorong intensi melakukan upaya pengelolaan sampah makanan rumah tangga antargenerasi masih terbatas. Penelitian ini berusaha mengatasi limitasi tersebut dengan mengembangkan model penelitian menggunakan theory of interpersonal behavior serta aspek ekonomi dan religiusitas untuk menjelaskan perilaku mengelola sampah makanan rumah tangga. Hipotesis pada penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan antara faktor emosi, sosial, kognitif, ekonomi, dan religiusitas dengan intensi perilaku mengelola sampah makanan antar generasi. Sebanyak 935 muslim Indonesia berpartisipasi dalam survey penelitian. Hasilnya menunjukan bahwa anticipated guilt, sense of community, awareness of consequences, environmental knowledge, financial concern, dan religiosity berpengaruh positif signifikan terhadap intensi mengelola sampah makanan pada generasi Y dan Z. Namun penelitian ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara financial concern terhadap recycle intention pada generasi Y dan Z. Ditemukan juga bahwa anticipated guilt tidak signifikan memengaruhi reuse intention dari generasi Y, financial concern tidak signifikan memengaruhi reuse intention dari generasi Z, dan religiosity tidak signifikan memengaruhi reduce, reuse, dan recycle intention dari generasi Z. Hasil penelitian ini memberikan implikasi yang signifikan kepada pemerintah dan pembuat kebijakan, organisasi sosial, dan akademisi yang tertarik untuk mengembangkan strategi untuk mendorong perilaku pengelolaan sampah makanan rumah tangga. ......Food Waste in Indonesia is predicted to increase every year if the problems are not taken seriously. The role of food waste management is important as an effort to reduce its negative effect for the environment, society, and economy. Studies on the driven factor of intention to manage household food waste between generations are still limited. We thus address this gap by developing a research model with Theory of Interpersonal Behavior which includes economy and religiosity factors to explain food waste management behavior. The model hypothesis significant association between emotion, social, cognitive, economic, and religiosity factors with food waste management behavioral intention between generations. A total of 935 Indonesian Muslims participated in this research. The result shows that anticipated guilt, sense of community, awareness of consequences, environmental knowledge, financial concern, and religiosity are positively associated with the intention to manage food waste in generations Y and Z. However, this study did not find a significant relationship between financial concern and recycle intention. It was also found that anticipated guilt did not have a significant impact on reuse intention of the generation Y, financial concern did not have a significant impact with reuse intention of the generation Z, and religiosity did not have a significant impact with reduce, reuse, and recycle intentions of the generation Z. The findings of this study provide implication for policy makers, NGO, and academics that are interested in developing strategies to encourage household food waste management behavior
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>