Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muchammad Iqbal Aditya Putra
Abstrak :
ABSTRAK
Keandalan sistem tenaga listrik harus terus dijaga. Pada kondisi seperti pembebanan puncak atau terlepasnya suatu komponen sistem tenaga listrik, dapat menyebabkan perubahan parameter pada sistem contohnya yaitu jatuhnya tegangan. Pada penelitian ini disimulasikan terbukanya pemutus tenaga (PMT) sehingga saluran transmisi pada subsistem Cirata 150 kV berhenti beroperasi. Kondisi tersebut akan menyebabkan nilai tegangan bus menjadi dibawah batas operasi. Perbaikan yang dilakukan adalah memasang Static Synchronous Compensator (STATCOM). Saat terbukanya PMT salah satu saluran Cirata-Padalarang, penempatan STATCOM pada GI Padalarang dengan injeksi daya reaktif 144,6144 MVAR dapat menaikan tegangan rata-rata sistem sebesar 7,68 ke dalam batas standar operasional PLN.
ABSTRACT
The reliability of the power system must be maintained. Under conditions like peak load or the detachment of a component of the electric power system, it can cause a change in the parameters of the system e.g. voltage drop. In this study, the opening of the PMT was simulated so that the transmission lines in the Cirata 150 kV subsystem stopped operating. This condition will cause the bus voltage value to be below the operating limit. The improvement is to install Static Synchronous Compensator (STATCOM). When the PMT is opened in one of the Cirata-Padalarang transmission Line, the STATCOM placement at Padalarang Bus with reactive power injection of 144,6144MVAR can increase the average system voltage by 7.68 to PLNs operational standard limits.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Tri Wardana
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam sistem tenaga listrik, penyaluran tenaga listrik yang baik merupakan hal yang vital dalam memenuhi kebutuhan beban. Kapasitas penyaluran daya pada saluran transmisi dibatasi oleh batas Surge Impedance Loading (SIL). Saat saluran transmisi dibebani pada nilai SIL-nya maka saluran transmisi tersebut akan bersifat resistif murni. Apabila saluran transmisi bersifat resistif murni maka nilai susut tegangan akan semakin berkurang dan akan memperbaiki kualitas daya. Tegangan yang berada dibawah nilai normalnya akan menyebabkan peralatan listrik tidak bekerja dengan maksimal. Saat level SIL suatu saluran transmisi dinaikkan maka kapasitas suatu saluran transmisi juga akan bertambah. Menaikkan level SIL dapat dilakukan dengan mengubah-ubah konfigurasi saluran transmisi tersebut. Pengubahan yang dilakukan antara lain, memperbesar diameter konduktor, menjauhkan jarak antar subkonduktor, menambah jumlah subkonduktor perfasa dan mendekatkan jarak antar fasa. Dari semua variasi tersebut akan dilihat nilai SIL dan susut tegangan dari saluran transmisi 500kV TASIK-DEPOK. Dari hasil yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa nilai SIL terbesar terjadi saat jumlah subkonduktor sebanyak 6 buah dengan jarak antar subkonduktor 80cm. SIL terbesar bernilai 2429.4543 MW dan % tegangan bus DEPOK tertinggi adalah 96.81%.
ABSTRACT
In electric power systems, the good electric power transmission is vital to occupy the load requirements. Power transmission capacity on transmission lines restricted by Surge Impedance Loading (SIL). When the transmission line loaded at its SIL value then the transmission line will be purely resistive. If the transmission line is purely resistive then the value of drop voltage will decrease and will improve the power quality. Voltage that below its normal value would cause the electrical equipment does not work in the maximum performance. When a transmission line SIL level is increased, the capacity of a transmission line will also increase. Increasing the level of SIL can be done by changing the configuration of the transmission line. The conversion is done inter alia, expand the diameter of the conductor, increasing the distance between subconduktor, increasing the number of subconduktor per phase and decreasing the gap between phases. From all of these variations will be seen the value of SIL and drop voltage of 500kV transmission line TASIK-DEPOK. From the results obtained it can be concluded that the value of the largest SIL occurs when the number of subconduktor as much as 6 pieces with subconduktor distance between 80cm. The highest SIL is 2429.4543 MW and the highest %voltage of DEPOK bus is 96.81%.
2016
S62705
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Rivaldy
Abstrak :
Sistem transmisi tenaga listrik sangat penting perannya dalam mengalirkan daya dari pembangkit menuju beban melalui saluran transmisi. Dalam proses mengalirkan daya terdapat banyak gangguan yang dapat mengurangi kehandalan sistem tenaga listrik. Sehingga dibutuhkan suatu sistem proteksi yang dapat melindungi atau mengamankan saluran transmisi tersebut agar dapat bekerja secara selektif dan handal. Rele jarak merupakan salah satu jenis proteksi utama saluran transmisi yang bekerja berdasarkan perbandingan nilai impedansi. Selain sebagai proteksi utama saluran transmisi, rele jarak juga berfungsi sebagai proteksi cadangan jauh terhadap proteksi utama saluran transmisi di depannya. Dikarenakan terdapat penambahan gardu induk Nongsa, maka dibutuhkan penyetelan ulang rele jarak untuk menyesuaikan dengan sistem yang baru. Agar rele jarak dapat bekerja secara selektif dan handal, maka diperlukan suatu koordinasi penyetelan antar zona masing-masing sehingga tidak terjadi tumpang tindih. Lalu dilakukan simulasi gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah, sehingga dapat ditinjau apakah gangguan yang terjadi berada di dalam atau di luar dari daerah operasi kerja rele jarak dengan menggunakan karakteristik rele jarak. Salah satu rele jarak yang dilakukan penyetelan impedansi adalah rele jarak pada GI Nongsa ndash; GI Batu Besar dengan impedansi sekunder zona 1 = 1,0204?; zona 2 = 1,9081?; zona 3 = 4,4974?; zona 4 = 0,3189?. Dan selanjutnya rele jarak pada GI Batu Besar ndash; GI Nongsa dengan impedansi sekunder zona 1 = 1,0204?; zona 2 = 13,77?; zona 3 = 26,2704?; zona 4 = 0,3189?. ......Electricity transmission system is very important role in the flow of power from the plant to the load through the transmission line. In the process of draining power there are many disturbances that can reduce the reliability of power systems. So it takes a protection system that can protect or secure the transmission line in order to work selectively and reliably. Distance relay is one of the main types of transmission line protection that works based on impedance value comparison. In addition to being the primary protection of the transmission line, the distance relay also serves as a remote backup protection against the main protection of the transmission line in front of it. Due to the addition of Nongsa substations, it is necessary to reset the distance relay to adjust to the new system. In order for distance relay to work selectively and reliable, then required a coordination of setting between each zone so that does not happened overlap. Then simulated short circuit single phase to ground, so it can be reviewed whether the disturbance that occurs inside or outside of the working area of distance relay work by using the characteristics of distance relay. One of the distance relay impedance setting is the distance relay on GI Nongsa ndash GI Batu Besar with secondary impedance zone 1 1,0204 zone 2 1,9081 zone 3 4,4974 zone 4 0,3189. Then the distance relay on GI Batu Besar ndash GI Nongsa with secondary impedance zone 1 1,0204 zone 2 13,77 zone 3 26,2704 zone 4 0,3189.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halomoan, Cristof Naek
Abstrak :
Sistem proteksi adaptif merupakan salah satu alternatif koordinasi rele yang dapat disesuaikan dengan perubahan keadaan sistem transmisi (on-line) memungkinkan pengamanan yang lebih efektif dan efisien. Konsep adaptif dapat mencegah rele dari kegagalan operasi yang disebabkan oleh efek reaktansi. Konsep ini dibuat sebagai pengukuran standar dari saluran ganda, misalnya adanya tegangan dan arus tiga fasa dari saluran yang terganggu dan pertambahan arus urutan nol dari saluran yang baik digunakan sebagai sinyal masukan rele. Konsep ini berdasarkan perubahan posisi dari karakteristik rele jarak sehingga diperlukan kompensasi terhadap efek dari reaktansi. Oleh karena itu diperlukan sebuah vektor geser yang ditetapkan pada perhitungannya. ......An adaptive distance protection system is an alternative coordination relay that can appropriated with the changes of condition transmission system which can make more effective and efficient. An Adaptive algorithm allowing one to prevent the relay from mis- or mal-operation caused by the reactance effect. The algorithm is designed for a standard availability of measurements from one-end of the double-circuit line, in example, when three-phase voltage and current from the faulted line circuit, and additionally zero-sequence current from the healthy line circuit, are provided as the relay input signals. The algorithm is based on changing the position of the distance relay characteristic in such away that the reactance effect is effectively compensated for. For this purpose the shift vector is determined in on-line relatively simple calculations.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52157
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rochmah
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam sistem komunikasi, serat optik makin banyak menggantikan saluran transmisi kawat. Saluran serat optik memiliki banyak keuntungan dibandingkan saluran kawat.

Jika laju transmisi bit rendah, panjang saluran transmisi serat optik hampir seluruhnya dibatasi oleh rugi-rugi yang timbul. Tapi jika laju bit transmisi tinggi maka panjang saluran akan dibatasi besarnya dispersi pulsa yang terjadi di sepanjang saluran. Jadi faktor rugi-rugi dan dispersi perlu diperhatikan dalam perencanaan suatu sistem transmisi serat optik.

Tujuan pembahasan penelitian ini adalah menjelaskan rugi-rugi dan dispersi dalam serat optik serta pengaruhnya dalam perencanaan suatu sistem transmisi serat optik.

Tujuan pembahasan penelitian ini adalah menjelaskan rugi-rugi dan dispersi dalam serat optik serta pengaruhnya dalam perencanaan sistem transmisi. Pembahasan meliputi prinsip-prinsip dasar transmisi dalam serat optik, rugi-rugi dan dispersi, serta contoh aplikasi.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library