Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Latif
"ABSTRAK
Kepadatan penduduk biasanya menciptakan sejumlah masalah, struktur penduduk kualitas penduduk antara lain masalah sosial, ekonomi, infra struktur kota dan lingkungan hidup. Semakin padat senakin menimbulkan masalah tersendiri baik kualitas enduduk maupun persebarannya. Persebaran yang tidak merata terkonsentrasi di Kotamadya Medan, mengakibatkan daerah perkotaan menjadi padat timbui daerah kumuh fburuk), Luas pemukiman kumuh di Medan 4.l94,07 Ha.
Pemukiman kumuh di Medan agaknya berbeda dengan kota-kota lain seperta. Jakarta, penduduk daerah kumuh Jakarta tinggal di Daerah Gubuk Liar (DGL) dan Daerah Belum Tertata (DBT), itu artinya penduduk nenggnrnp tanah bukan miliknya. Sementara di Medan khususnya penduduk pemukiman kumuh Tegal Sari I umumnya adalah pemilik tanah dan rumah yang mereka diami.
Masalah yang dihadapi penduduk pemukinan kumuh pada daerah Penelitian ada1ah.a) Penduduk yang bermukim di daaerah kumuh tercemar oleh limbah rumahtangga, kotoran , sampah dan bau b) Penduduk daƩrah kunuh banyak menggunakan air sumur sebagai air minum, c) Lingkungan kumuh dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas aif sumur.Penyakit-penyakit yang berhubungan kiman kumuh yang tidak terorganisir. Penyakit-penyakit yang banyak diderita penduduk umumnya adalah penyakit Yang berhubungan dengan air, udara dan kotoran. Berdasarkan hasil analisis risiko relatif diketahui: a) penyakit infeksi kulit, 0,69 kali lebih besar di lingkungan kumuh 8 dibandingkan dengan lingkungan baik 6, b) Penyakit ISPA 1,09 kali lebih besar di lingkungan kumuh 8 dibandingkan dengan lingkungan baik 6, c) Penyakit demam tifus 1,16 kali lebih besar di lingkungan B dibandingkan lingkungan baik 6, d) Penvakit diare 1,15 kali lebih besar di lingkungan 8 dibandingkan dengan lingkungan baik 6.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah rumahtangga, sampah, jamban dan air sumur terhadap kesehatan penduduk. Berdasarkan hasil pengamatan dan telaah pustaka yang berkaitan dengan air, pencenaran limbah rumah tangga udara dan kotoran pada daerah kumuh dapatlah disusun
hipotesis sebagai berikut :
1. Air limbah rumahtangga, jamban dan tempat pembuangan sampah yang tidak terorganisir dengan baik mempengaruhi kesehatan penduduk;
2. Sistem saluran linbah rumahtangga, tangki septik/peresapan dan tempat pembuangan sampah yang tidak diorganisir dengan baik mempengaruhi kualitas air sumur penduduk.

Population density usually creates several problems, such as social, economic, urban infra structure and environment. Increasing population density cause problems, population quality and its distribution. Unevenly
distributed population which is concentrated in municipality of Medan caused a densely populated area in the urban, a slum environment. The slum environment in Medan covers 4,194.07 Ha.
The slum environment in Medan is a bit different from those of in other city such as Jakarta. The Jakarta's people of slum environment live in
illegal area (DSL) and unmanaged area (DHT), which means that they cultivate land which is not belong to them. Meanwhile, in Medan, especially people in Tegal Sari I slum environment are owners of their land and houses.
Problems faced by people of the slum environment associated people in slum environment related to garbage, excreta, and domestic sewage, b) Many people in slum environment, used the wells water as drink water, c) It is regarded that the slum environment could influent the health condition of the people and the well's water quality. Usually water and air borne diseases that polluted by excretes, diseases suffered by the population are "related to water, air, and excreta, Based on the result relative risk analysis: a) skin infection diseases. which is 0.69 times larger in slum environment 8 than environment 6. b) Acute respiratory tract infection (ISPA) is 1.09 times larger in slum environment B than environment 6. c) Typhoid fever 1.16 times larger in slum environment B than environment 6. d)Diarrhea is 1.15 times than in slum environment B than environment 6.
The objective of this research is to identify the influence of domestic waste, garbage, closet, and wells toward the people's health. Based on the result of observation and bibliography research concerned with the water related deseases, air pollution and excreta in the slum environment, the following hyphotesis is proposed: 1. Unorganized domestic waste, closet and garbage disposal influence the population health; 2. Unorganized domestic sewage system, septic tank and garbage disposal influence the
quality of water and wells water."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arina Priyanka V.
"Gedung Pertamina Maritime Training Center (MTC) merupakan gedung yang digunakan oleh lembaga pelatihan Pertamina untuk pengembangan sumber daya manusia dalam bidang kelautan dengan jumlah karyawan dan trainee sebanyak rata-rata 1.200 orang per harinya.
Gedung Pertamina MTC yang telah cukup lama berdiri ini hanya memiliki fasilitas pengolahan air limbah berupa septic tank konvensional untuk pengolahan black water yang sudah beberapa tahun belakangan tidak terpelihara, sedangkan untuk grey water dan limbah dapur langsung dibuang ke saluran kota. Dengan mempertimbangkan pencemaran yang terjadi maka akan dirancang sebuah instalasi pengolahan air limbah menggunakan studi pendahuluan mengenai karakteristik dan kuantitas limbah serta IPAL eksisting Pertamina Learning Center Simprug yang telah lebih dahulu melakukan pengolahan limbahnya.
Studi pendahuluan ini terdiri dari studi karakteristik yang meliputi kuantitas dan kualitas pada limbah yang dihasilkan oleh Gedung Pertamina Learning Center dan Pertamina MTC, evaluasi kualitatif dan kuantitatif IPAL eksisting Pertamina Learning Center Simprug untuk menentukan sistem pengolahan, serta pemilihan proses pengolahan biologis dengan menggunakan alternatif proses Rotary Biological Contactor (RBC) dan Extended Aeration.
Studi perbandingan ini merekomendasikan sistem pengolahan dengan menggunakan proses pengolahan biologis biofilter anaerob-aerob yang dinilai paling efektif untuk diterapkan pada Gedung Pertamina MTC.
Pertamina Maritime Training Center (MTC) is a building used by Pertamina training institute for human resource development in the marine sector with a number of employees and trainees as many as 1.200 people per day.
Pertamina MTC building has been operated for years but has only conventional septic tank as its wastewater treatment facility to treat black water that has been poorly maintained in recent years, whereas for grey water and kitchen wastewater are discharged into municipal drainage. Taking into account the pollution that occurs, a wastewater treatment plant will be designed based on preliminary study on the characteristics and quantity of wastewater and the existing Pertamina Simprug Learning Center sewerage treatment plant as a comparison.
This preliminary study includes characterization of the quantity and quality of the wastewater generated by Pertamina Learning Center dan Pertamina MTC, qualitative and quantitative evaluation of the existing Pertamina Learning Center Simprug STP to determine treatment system, and selection of biological treatment processes by using alternative Rotary Biological Contactor (RBC) and Extended Aeration process.
This comparative study results in a recommendation of direct treatment system using biological process of anaerobic-aerobic biofilter, considered as the most effective option for Pertamina MTC building.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42915
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kandou, Grace Debbie
"Di Manado, limbah cair yang tidak diolah dari rumah tangga termasuk dari
kakus dan dari aktivitas-aktivitas lain yang menghasilkan limbah cair seper-
ti rumah makan, hotel, rumah sakit, tempat pembuangan akhir sampah, dan
pasar dibuang langsung ke Teluk Manado melalui selokan dan sungai.
Kondisi ini diperparah oleh kapasitas kakus yang tidak memadai dan salu-
ran pembuangan limbah cair yang buruk. Untuk menilai faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi dan kapasitas sistem pembuangan yang mungkin
mengakibatkan penurunan derajat kesehatan dan lingkungan, telah di-
lakukan kajian deskriptif di dua kecamatan di Kota Manado yang melibatkan
304 rumah tangga di Wenang dan 300 rumah tangga di Molas. Ditemukan
bahwa kebanyakan rumah tangga di kedua kecamatan tersebut telah
memiliki toilet, masing-masing sebanyak 83,2% di Wenang dan 75,0% di
Molas. Namun, tidak ada toilet yang berteknologi modern melainkan hanya
menggunakan lubang dalam, saluran terbuka, dan sungai. Akibatnya, sela-
ma tahun 2002 kasus-kasus diare mencapai 1.250 di Wenang dan 513 di
Molas. Di Molas, kejadian dematitis, gastritis, dan tifoid masing-masing
mencapai 1.618. 272 dan 10 kasus. Secara statistik, kondisi dan kapasitas
septic tank berhubungan dengan pendidikan formal dan pengetahuan men-
genai limbah cair.
Untreated wastewater containing human excreta from households as well
as from other wastewater-generating sources such as restaurants, hotels,
hospitals, garbage disposal, and markets, is discharged directly into
Manado Bay through ditches, sewers, canals, and rivers. This situation is
exacerbated by inadequate capacity of human excreta disposal treatment
and improper sewage system. To assess factors influencing condition and
capacities of this system that may degrade human health and the environ-
ment, a descriptive study has been conducted in two districts of the City of Manado. This study involved 304 households in Wenang and 300 house-
holds in Molas district. It was found that most households in those districts
have their own toilet, 83.2% and 75.0% in Wenang and Molas respectively.
However, no modern technology had been adopted where open deep holes,
ditches, sewers, or rivers were still being used for toilets, particularly by low
income communities. During 2002 there were 513 and 1,250 diarrhoea ca-
ses reported in Molas and Wenang respectively. In Molas 1,618 dermatitis
cases, 272 gastritis cases, and 10 typhoid cases were also reported.
Statistically, the condition and capacity of residential septic tank were sig-
nificantly correlated with the residents? level of formal education and waste-
water-related knowledge."
Universitas Sam Ratulangi, Fakultas Kedokteran, Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library