Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Laudeo Dhanaba
Abstrak :
ABSTRAK
Prevalensi dari penyakit batu ginjal diperkirakan 15%, dan bervariasi menurut usia, jenis kelamin, ras, dan lokasi geografis. Penelitian ini mengevaluasi hubungan antara letak dan ukuran batu terhadap angka bebas batu pasca ESWL. Merupakan penelitian non-eksperimental retrospektif-deskriptif-analitik yang mengambil data Rekam Medis dari Januari 2011 ? Desember 2013 di RSUP H. Adam Malik Medan. Lokasi batu penting pada kejadian bebas batu pasien dengan batu saluran kemih yang mendapatkan terapi ESWL. Keberhasilan juga ditentukan oleh jumlah batu, komposisi batu, frekuensi ESWL yang digunakan, dan ketebalan kulit pasien. Kata kunci: saluran kemih; batu saluran kemih; terapi ESWL
ABSTRACT
Prevalence of kidney stone disease is estimated arround 15%, and varies according to age, sex, race, and geographic location. This study evaluated the relationship between the location and stone size against stone-free rate after ESWL. This is a retrospective-descriptive-analytic using medical record data from January 2011 - December 2013 at the Adam Malik Hospital. Location is an important stone in the incidence of stone-free patients with urinary tract stones after ESWL therapy. The success rate is also determined by stone numners, composition, frequency ESWL given, and patients skin thickness.
2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Rosida
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T57276
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar Hardjadinata
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1986
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kunin, Calvin M.
Philadelphia: Lea & Febiger 1974 , 1974
616.6 KUN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Anom Suryawan
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Drainase temporer saluran kemih bagian atas dapat dilakukan dengan pemasangan stent ureter. Pemasangan DJ stent dapat memberikan keluhan rasa tidak nyaman pada pasien yang bervariasi dari seseorang ke orang yang lain dan bersifat idiosinkrasi Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap gejalagejala berkemih dan nyeri pada pasien-pasien yang terpasang DJ stent di RSUP Dr. Sardjito dan RSPAU Dr. Suhardi Hardjolukito Yogyakarta. Metode: Penelitian prospektif ini dilakukan pada bulan Maret - Agustus. Semua pasien yang dipasang DJ stent diikutsertakan dalam penelitian ini. Kriteria eksklusi adalah pasien yang dipasang DJ stent dengan kasus keganasan, pasien yang menjalani pemasangan DJ stent,dan pasien dengan DJ stent bilateral. Sebelum dan 1 bulan setelah dipasang DJ stent, yakni ketika pasien dijadwalkan lepas DJ stent, pasien kembali mengisi kuesioner IPSS, USSQ dan VAS. Data IPSS, komponen berkemih USSQ dan VAS dicatat dan dianalisis dengan Chi Square/ Fisher exact test, Pearson/Spearman dan Mann Whitney Hasil: Dari 40 pasien, laki-laki 23 orang (57,5%) dan perempuan 17 orang (42,5%), rerata usia 44,92 tahun dan lama pemasangan DJ stent 38,22 hari. Berdasarkan hasil IPSS, terdapat hubungan bermakna antara IPSS total sebelum dan setelah pemasangan DJ stent (p <0,001; r = 0,628). Distribusi gejala berkemih yang sering muncul pada kuesioner USSQ adalah disuria (62,5%), frekuensi (55%), nokturia (52,5%), buang air kecil tidak lampias (47,5%), hematuria (35%), dan urgensi (15%). Pada analisis bivariate, posisi DJ stent berhubungan dengan timbulnya frekuensi (p <0,001), nokturia (<0,001), urgensi (p=0,002), buang air kecil tidak lampias (p=0,049), dysuria (p=0,030), hematuria (p=0,026) dan nyeri (p<0,001). Kesimpulan: Gejala berkemih sebelum dipasang DJ stent dan posisi DJ stent merupakan faktor yang mempengaruhi timbulnya gejala berkemih dan nyeri pada pemasangan DJ stent.
ABSTRACT
Background: Temporary drainage of upper urinary tract can be performed by ureteral stents. Stent discomfort can vary from one patient to another in an idiosyncratic manner. Purpose: To study factors that influence urinary symptoms and pain related to stented ureter Methode: This is prospectif study, from March 2014 to August 2014, to known factors that influence urinary symptoms and pain of patients with ureteral stent. All patients were inserted ureteral stent participated in this study. Exclusion criteria were patients with malignancy, patients who had history of DJ stent placement previously, and patients with bilateral DJ stents. All patients completed IPSS questionnaire before inserted stents. After 1 month, when removal DJ stents performed, all patients completed IPSS,USSQ and VAS. All data was analized with Chi square/fisher exact test, pearson/spearman correlation and Mann Whitney. Results: Fourty patients consist of 23 man (57.5%) and 17 women (42.5%) completed this study. The mean age was 44.92 years old and length of stented ureter was 38.22 days. There was significance correlation between IPSS of DJ stent preinsertion and post insertion ( p<0.001; r = 0.628). Of the patients reported dysuria (62.5%), frekuensi (55%), nocturia (52.5%), incomplete emptying (47.5%), hematuria (35%) and ugency (15%). On bivariate analysis, there was significance correlation between DJ stent position and frequency (p <0.001), nocturia (<0.001), urgency (p=0.002), incomplete emptying (p=0.049), dysuria (p=0.030), hematuria (p=0.026) and pain (p<0.001). Conclusion: Previous urinary symptoms and DJ stent position were factors that influence urinary symptoms and pain related ureteral stent insertion.
2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Svaras
Abstrak :
PENDAHULUAN


Pada anak, obstruksi primer ureter biasanya terjadi pada Ureteropelvic Junction (UPJ) dan Ureterovesical Junction (UVJ) Obstruksi pada UPJ merupakan kelainan kongenital tersering. Diagnosis seringkali terlambat sampai akhirnya terjadi infeksi saluran kemih berulang dan hidronefrosis (4,6,8)

Oleh karena obstruksi pada saluran kemih bisa menyebatkan kerusakan ginjal dan penurunan fungsi ginjal secara perlahan-lahan dan progresif, maka diperlukan diagnosis dan rekonstruksi secara dini, sehingga diharapkan kerusakan ginjal yang terjadi tidak berlanjut dan fungsi ginjal dapat membaik kembali.

Berikut ini akan dilaporkan satu kasus Iidronefrosis dan Megaureter yang disebabkan oleh obstruksi pada UPJ dan obstruksi pada UVJ pada seorang anak laki berusia 2,5 tahun dan dilakukan tindakan rekonstruksi berupa pyeloplasty dan ureteroneocystostomi

1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salik Hawariy
Abstrak :
Kadar asam urat diduga merupakan salah satu faktor resiko terjadinya batu saluran kemih. Hal tersebut berkaitan dengan adanya kristalisasi asam urat pada saluran kemih, yang berujung pada batu asam urat. Penelitian bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara kadar asam urat dengan kejadian batu asam urat pada pasien batu saluran kemih. Penelitian dilakukan di Departemen Urologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada Juni 2012 hingga Juni 2013 dengan menggunakan data rekam medis pasien tahun 2009-2011 sebanyak 102 sampel. Data yang diambil adalah kadar asam urat pasien yang dikelompokkan menjadi normal (≤6,8 mg/dL) dan tinggi (>6,8 mg/dL), serta hasil analisis batu saluran kemih, apakah terdapat batu asam urat atau tidak. Hasil menunjukkan bahwa pada pasien dengan kadar asam urat normal, batu asam urat terjadi pada 33 dari 84 orang (39,3%), dan pada pasien dengan kadar asam urat tinggi terjadi pada 6 dari 18 orang (33,3%). Hasil uji chi-square menunjukkan p=0,637, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara kadar asam urat dengan kejadian batu asam urat.
Uric acid level in blood is thought to be one of many risk factors in urolithiasis. It is related to the crystallization of uric acid in the urinary tract which will become uric acid stone. Objective of this study was to determine whether there is a correlation between uric acid level in blood with uric acid stone occurrence or not. The study was done at Urology Department Cipto Mangunkusumo Hospital in June 2012 until June 2013, using 102 data from medical record year 2009-2011. Data used for study were uric acid level, which was categorized into normal (≤6,8 mg/dL) and high (>6,8 mg/dL), and stone analysis, whether there was uric acid or not. The results showed that uric acid stone occured in 33 of 84 patients (39,3%) with normal uric acid level, and in 6 of 18 patients (33,3%) with high uric acid level. Chi-square test showed that p=0,637, which proved that there was no correlation between uric acid level with uric acid stone occurrence.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernita Kusumanti
Abstrak :
ABSTRAK
Persalinan preterm merupakan kejadian yang disebabkan oleh multifaktorial salah satunya adalah infeksi pada ibu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi persalinan preterm di RSCM pada tahun 2011, untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kejadian persalinan preterm dengan ibu positif ISK dan ibu negatif ISK, serta mengetahui korelasi persalinan preterm dengan ISK pada ibu. Metode penelitian cross-sectional pada 2005 sampel. Data yang diambil berupa data sekunder. Kemudian data diolah menggunakan spss 11.5 for windows dan dianalisis dengan uji chi square untuk uji perbedaan. Hasil penelitian didapat Prevalensi persalinan preterm di RSCM tahun 2011 adalah sebesar 27%. Tidak ada perbedaan bermakna kejadian persalinan preterm antara ibu positif ISK dengan ibu negatif ISK di RSCM pada tahun 2011 (P>0,05).
ABSTRACT
Preterm labor is an incident caused by a multifactorial one of which is an infection in the mother. This study was conducted to determine the prevalence of preterm delivery in RSCM in 2011, to determine whether there are differences of preterm labor in positive UTI’s mother and negative UTI’s mother, to determine the correlation of preterm labor with maternal UTI . Methods Cross-sectional study in 2005 samples. Data taken the form of secondary data. Then the data is processed using the SPSS 11.5 for Windows and analyzed by chi-square test for testing the differences. Research results obtained prevalence of preterm birth in the RSCM in 2011 amounted to 27%. There is no significant difference of preterm delivery between positive UTI’s mother and negative UTI’s mother in RSCM in 2011 (P> 0.05). And the results showed no significant correlation between preterm labor and maternal UTI in the RSCM in 2011
2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Mediati Firdausya
Abstrak :
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang sering terjadi dan salah satu alasan paling umum untuk penggunaan antibiotik. Salah satu masalah yang kini menjadi perhatian utama adalah masalah resistensi antimikroba, akibat penggunaan antibiotik secara tidak bijak, baik oleh masyarakat maupun tenaga kesehatan. Tujuan analisis resep antibiotik di Apotek Roxy Ciledug adalah pengkajian resep sesuai persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 73 Tahun 2016, analisis kesesuaian terapi berdasarkan Tatalaksana ISK dan Genitalia Pria 2021 oleh Ikatan Ahli Urologi Indonesia dan EAU Guidelines on Urological Infections 2022, dan memberikan rencana tindak lanjut untuk penyelesaian masalah terkait obat yang terjadi atau berpotensi terjadi. Penelitian ini bersifat observasional dengan pengambilan sampel secara retrospektif. Kriteria inklusi yang digunakan yaitu pasien dengan peresepan antibiotik oral maupun topikal. Kriteria eksklusi yaitu resep antibiotik telemedicine. Resep antibiotik yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini ditetapkan secara simple random sampling. Jumlah sampel yang digunakan yaitu satu resep. Pasien dengan peresepan antibiotik yang masuk di Apotek Roxy Ciledug pada periode Juli 2022 berjumlah 87 pasien. Resep yang digunakan adalah resep antibiotik azithromycin, doxycycline, metronidazole. Hasil pengkajian menunjukkan resep telah sesuai persyaratan administratif, tidak ada bentuk sediaan menurut kajian farmasetik, terdapat efek samping obat dan tidak tepat dosis menurut kajian aspek klinis. Tindak lanjut mengenai masalah terkait potensi efek samping obat yaitu pemberian informasi obat kepada pasien, sedangkan masalah terkait interaksi obat yaitu pemberian jeda waktu penggunaan obat. ......Urinary Tract Infection (UTI) is a common bacterial infection and one of the most common reasons for taking antibiotics. One of the problems that has now become the main concern is antimicrobial resistance, due to the unwise use of antibiotics, either by the public or health workers. The purpose of analyzing antibiotic prescriptions at Apotek Roxy Ciledug is to review prescription according to Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 73 Tahun 2016, analysis of the suitability of therapy based on the Tatalaksana ISK dan Genitalia Pria 2021 by the Indonesian Association of Urologists and the EAU Guidelines on Urological Infections 2022, and provides a follow up plan for solving DRP that occur or potentially to occur. This study is an observational study with retrospective sampling. The inclusion criteria were patients prescribed oral or topical antibiotics. The exclusion criteria were telemedicine antibiotic prescriptions. Antibiotic prescriptions used as sample in this study were determined by simple random sampling. The number of samples used is one prescription. Patients with antibiotic prescriptions who entered the Apotek Roxy Ciledug in July 2022 totaled 87 patients. The prescription used was azithromycin, doxycycline, metronidazole. The results showed that the prescription met administrative requirements, there were no dosage forms according to pharmaceutical studies, there were drug side effects and the dosage was incorrect according to clinical aspects. Follow up regarding problems related to potential drug side effects is providing drug information to patients, while problems related to drug interactions is providing drug use interval.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Partini Pudjiastuti
Abstrak :
Latar Belakang Sarnpai saat ini batu saluran kemih (BSK) pada anak masih merupakan masalah kesehatan anak di negara yang sedang berkembang ( Aurora dkk.,1970; Remzi dkk.,1984 ). Urolitiasis atau batu saluran kemih telah dikenal sejak beberapa abad yang lampau. Ruffer (dikutip oleh Aurora dkk.,1970) melaporkan penemuan batu buli-buli di sela kerangka Predinasti Mesir; namun hingga saat kini BSK masih merupakan hal yang menarik dalam ilmu kedokteran untuk dibicarakan. Beberapa laporan dari Eropa dan Amerika yang dikutip oleh Walther dkk.(1980) menunjukkan adanya penurunan frekuensi kejadian BSK pada anak. Namun di beberapa negara Asia, penyakit ini masih bersifat endemis ( Malek, 1976; Tellaloglu dan Ander, 1984). Indonesia terletak pada kelompok negara dunia yang termasuk dalam daerah 'sabuk batu' ('stone belt'). Batu saluran kemih pada anak mempunyai frekuensi kejadian, komposisi batu dan keadaan Minis yang berbeda-beda, dari satu negara ke negara lain, dan dari masa ke masa. Bahkan di negara-negara yang penyakit ini bersifat endemis, terdapat perbedaan lokasi batu dan hubungannya dengan infeksi saluran kemih (Tellaloglu dan Ander, 1984). Penyakit ini berhubungan erat dengan faktor sosioekonomi. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa dengan perbaikan status sosio-ekonomi, frekuensi kejadian BSK bagian bawah akan menurun, namun frekuensi kejadian BSK bagian atas akan meningkat (Sinno dkk., 1979). Penyakit ini juga menunjukkan adanya predisposisi dalam keluarga ( Aurora dkk.,1970; Malek,1976; Smith,1981; Noe dkk.,1983 ). Baru saluran kemih merupakan bagian yang besar dari penyebab kunjungan ke unit gawat darurat maupun perawatan bedah di rumah sakit. Bahkan bagian terbesar dari operasi urologi adalah pengangkatan batu dari saluran kemih (Remzi,1980; Asworth dan Hill, 1988). Di Jakarta, dalam kurun waktu 1979 - 1980, Rahardjo dan Firdaoessaleh (1982), menemukan 319 kasus (20,49 %) batu saluran kemih dari 1557 kasus urologi yang dirawat. Akibat yang ditimbulkan oleh batu saluran kemih ialah obstruksi, infeksi, rasa nyeri dan metaplasia, yang sangat merugikan penderita. Obstruksi dan infeksi yang berlangsung lama akan menyebabkan gangguan fungsi ginjal, bahkan dapat sampai ke taraf gagal ginjal. Sedang rasa nyeri yang hebat, dapat menyebabkan seorang penderita Herman dari Binjai (Sumatera Utara) pada tahun 1988, nekat mengoperasi dirinya sendiri untuk mengeluarkan batu dari dalam buli-bulinya (Tempo, 1988). Meskipun penelitian yang ekstensif telah banyak dilakukan, namun sampai sekarang etiologi dan patogenesis pembentukan BSK masih belum jelas (Aurora dkk.,1970; Remzi, 1980 ). Penyakit batu saluran kemih sebenarnya merupakan penyakit kronik. Penyelidikan faktor penyebab terjadinya BSK pada setiap kasus perlu dilakukan untuk dapat mengatur cara pencegahan kekambuhan. Oleh karena belum semua faktor pembentukan batu dapat diterangkan dengan jelas, maka pemantauan untuk mengawasi hasil operasi dan kemungkinan kekambuhan sangat penting. Namun sangat disayangkan, pada kasus-kasus BSK , usaha yang dilakukan sering kali masih dititikberatkan pada pengangkatan batu itu sendiri, sehingga meskipun pengobatan BSK mengalami kemajuan yang pesat akhir-akhir ini, tetapi usaha pencegahan kekambuhan masih merupakan tantangan bagi para peneliti (Ohkawa dan Morimoto, 1987).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1989
T58515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>