Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lidya Priscilla
Abstrak :
Jamu merupakan obat tradisional berbahan alami dan telah didayagunakan oleh bangsa Indonesia dalam memecahkan berbagai masalah kesehatan yang dihadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi populasi mikroba dan menganalisis kemungkinan kontaminasi mikroba Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella spp., dan Staphylococcus aureus yang terdapat pada sediaan jamu di Indonesia menggunakan teknik real-time PCR dan membandingkannya dengan metode konvensional yaitu Angka Lempeng Total (ALT) dan uji bakteri patogen. Berdasarkan hasil yang diperoleh, metode konvensional belum dapat digunakan sebagai pengujian utama karena masih memberikan hasil positif palsu dan dengan metode real-time PCR dapat dideteksi adanya cemaran Pseudomonas aeruginosa pada sampel jamu yang tidak dapat terdeteksi dengan metode konvensional
Herbal medicine is a traditional medicine made from natural materials that have been used by Indonesian people to solve health problems. This study aims to identify the microbial population and analyze microbial contamination of mikroba Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella spp., dan Staphylococcus aureus were found in herbal medicine in Indonesia using real-time PCR technique and compared with conventional methods such as Total Viable Count (TVC) and identification of bacterial pathogens. The result has shown that conventional methods can not be used as the main test because of false positive results. Realtime PCR method can detects the presence of contaminant bacteria Pseudomonas aeruginosa and in herbal medicine sample that can not be detected with conventional method.
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S57057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurul Fahmi
Abstrak :
ABSTRAK
Produk ekspor perikanan Indonesia mengalami peningkatan pada periode lima tahun terakhir, disisi lain kasus penolakan masih ditemukan, terutama untuk produk ekspor ke Amerika Serikat, terdeteksi kontaminasi bakteri Salmonella spp. Tujuan penelitian mengidentifikasi adanya potensi resiko bahaya kontaminasi Salmonella spp., determinasi tingkat resiko Salmonella spp. rantai pasok ikan cakalang skala kecil, mengusulkan alternatif perbaikan dalam sistem pembinaan, pengendalian jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan cakalang di PPN Palabuhanratu. Hasil penelitian menunjukkan terdapatnya potensi kontaminasi Salmonella spp. didapatkan dari rantai pasok di kapal adalah 18,5%, pendaratan/TPI 18,5%, dan pengumpul 7%. Persentase kontaminasi sampel didapatkan dari air/es adalah 11%, ikan cakalang 26% dan swab tangan pekerja 7%. Perhitungan jumlah koloni di kapal 46% (480 koloni/ml), pendaratan 34% (360 koloni/ml) dan pengumpul 20% (210 koloni/ml). Berdasarkan jenis sampel, air/es 28% (290 koloni/ml), ikan cakalang 61% (640 koloni/25g) dan swab tangan pekerja 11% (120 koloni/cm2). Alternatif sistem pengendalian di rantai pasok skala kecil adalah dengan memberikan pembinaan dan pengawasan dalam rangka perbaikan sistem cara penanganan ikan yang baik dan benar sesuai Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52A/MEN-KP/2013.
ABSTRACT
Indonesian exports of fishery products have increased in the last five years, on the other hand, the case of rejection could still be found, especially for products that were exported to the United States of which Salmonella spp was detected frequently. The purposes of this study was to identify the potential hazards of Salmonella spp, to determine the risk level of Salmonella spp. Contamination of the small scale supply chains of skipjack, The study was carried out by determining to propose options for improvement in guidance and control systems to achieve quality and safety assurance of skipjack fisheries in the Pelabuhanratu fishing port. The result from this research shows that the percentage of Salmonella spp. contamination from supply chain 18,5% was collected on board, 18,5% was from the landing site, and, 7% was at the collection area of supplier’s handling space. While the percentage contamination of samples obtained from the water/ice (11%), skipjack (26%), and hand swabs of workers (7%). The expected colony counts of bacteria on board 46 % (480 colonies/ml), the landing site 34% (360 colonies/ml) and at the supplier 20% (210 colonies/ml). Based on the percentage of sample water/ice 28% (290 colonies/ml), skipjack 61% (640 koloni/25g) and hand swabs of worker 11% (120 colonies/cm2). The official control alternatives in small scale supply chain is to give guidance and supervision in order to provide a system improvement of good handling practices established according to the Decree of the Minister of Marine Affairs and Fisheries No. 52A/MEN-KP/2013.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41902
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Felisita Herlina
Abstrak :
Jalur transmisi bakteri Salmonella spp. salah satunya berasal dari feses hewan ternak yang merupakan hasil samping dari aktivitas beternak, serta berpotensi menyebabkan kontaminasi Salmonella spp. pada aspek lingkungan, seperti tanah dan air. Akibatnya, seluruh pekerja yang terlibat dalam aktivitas beternak rentan terkena paparan Salmonella spp., baik melalui kontak fisik secara langsung dengan feses hewan ternak maupun melalui interaksi dengan lingkungan yang tercemar. Studi ini dilakukan sebagai upaya mengurangi risiko paparan Salmonella spp, terhadap para peternak dengan memperoleh taksiran jumlah Salmonella spp. di peternakan area studi, menganalisis potensi nilai paparan dan beban penyakit yang timbul, serta merancang skenario penanganan yang sesuai. Penelitian dilakukan dengan metode Multitube Fermentation untuk mengetahui konsentrasi Salmonella spp. dalam satuan Most Probable Number (MPN) dan dengan metode Quantitative Microbial Risk Assessment (QMRA) untuk menganalisis risiko paparan Salmonella spp. terhadap kesehatan para pekerja peternakan. Kuantifikasi dan pengujian biokimia Salmonella spp. menunjukkan bahwa 7 dari 16 sampel mengandung Salmonella spp. terkonfirmasi. Dari 7 sampel tersebut, sampel yang mengandung Salmonella spp. dengan konsentrasi tertinggi adalah feses kambing berumur >2 tahun (120 MPN/g), sedangkan yang terendah adalah pada sampel air selokan (7,4 MPN/mL). Hasil perhitungan analisis QMRA dengan simulasi Monte-Carlo menunjukkan bahwa nilai median beban penyakit (disease burden atau DB) terbesar berasal dari air irigasi, yakni sebesar 8,85 x 10-4 DALY/orang/tahun, sedangkan yang terkecil berasal dari pupuk kandang, yakni sebesar 4,42 x 10-8 DALY/orang/tahun. Dari seluruh nilai DB yang diperoleh, hanya nilai DB pupuk kandang yang memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh WHO terkait paparan bakteri patogen di negara berkembang, yakni sebesar 10-4 DALY/orang/tahun. Oleh karena itu, disusunlah skenario intervensi kualitatif yang dapat diaplikasikan untuk meminimalisir risiko kesehatan yang timbul terhadap para peternak akibat paparan Salmonella spp. Skenario-skenario intervensi yang diajukan melalui penelitian ini terdiri dari skenario penerapan jangka panjang dan jangka pendek. Skenario jangka pendek, yakni dengan vermicomposting untuk menyisihkan feses kambing dan penutupan saluran drainase di sekitar kandang kambing. Sedangkan skenario jangka panjang dapat dilakukan dengan penyemprotan larutan bacteriophage untuk mengurangi biofilm Salmonella spp., serta penerapan teknologi pengolahan air sederhana untuk air selokan di dekat kandang sebelum dilepaskan ke lingkungan dan untuk air irigasi yang akan digunakan untuk keperluan kandang. ......The most fundamental transmission pathway of Salmonella spp. is through livestock stool which is a by-product of livestock farming activities, and has the potential to cause contamination of Salmonella spp. on environmental aspects, such as land and water. As a result, all workers involved in livestock activities are susceptible to exposure to Salmonella spp., either through direct physical contact with livestock feces or through interaction with the contaminated environment. This study was conducted to reduce the risk of exposure to Salmonella spp. towards livestock farmers by obtaining estimates of the number of Salmonella spp. on the study area farm, analyzing the potential exposure values ​​and disease burden that arise, and designing appropriate intervention scenarios. The research was carried out using the Multitube Fermentation method to determine the concentration of Salmonella spp. in Most Probable Number (MPN) units and using the Quantitative Microbial Risk Assessment (QMRA) method to analyze the risk of exposure to Salmonella spp. towards the health of the livestock farm workers. Quantification and biochemical testing of Salmonella spp. showed that 7 out of 16 samples contained confirmed Salmonella spp. Of these 7 samples, samples containing Salmonella spp. with the highest concentration was from >2 years-old goats’ stool sample (120 MPN/g), while the lowest was from ditch water sample (7.4 MPN/mL). The results of QMRA analysis calculations using Monte-Carlo simulations show that the largest median of disease burden (DB) value comes from irrigation water, i.e. 8.85 x 10-4 DALY/person/year, while the smallest comes from manure, i.e. 4.42 x 10-8 DALY.pppy-1. Of all the DB values ​​obtained, only the DB value of manure meets the quality standards set by WHO regarding exposure to pathogenic bacteria in developing countries, i.e. 10-4 DALY.pppy-1. Therefore, this study proposes intervention scenarios that can be applied to minimize the health risks that arise towards livestock farmers due to exposure to Salmonella spp. The intervention scenarios proposed through this research consist of long-term and short-term implementation. Short-term scenario, i.e. vermicomposting to eliminate goat feces and closing drainage channels around the goat closed house. Meanwhile, long-term scenarios can be carried out by spraying bacteriophage solutions to reduce Salmonella spp. biofilms, as well as implementing simple water treatment technology for sewer water near the closed house before it is released into the environment and for irrigation water that will be used for livestock care purposes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library