Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rapoport, Alan M.
New York: Simon & Schuster, 1991
616.849 1 RAP h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Riyanto Wreksoatmodjo
"Penelitian ini dilakukan pada penderita nyeri kepala menahun/berulang yang datang ke Poliklinik Saraf FKUI/RSCM selama jangka waktu lima bulan untuk mendapatkan
gambaran tentang penderita nyeri Kepala menahun/berulang di tempat tersebut, sekaligus dibandingkan dengan hasil penelitian yang serupa/ hampir serupa di tempat lain.
Penelitian secara kuesioner yang dilakukan atas masing-masing 100 mahasiswa di Jakarta dan.di Medan menghasilkan angka prevalensi migren masing-masing sebesar 4% dan 6% (5). Sedangkan di RS Dr.Soetomo, Surabaya, selama tahun 1984 tercatat 1227 penderita nyeri kepala di antara 6488 penderita baru; 180 di antaranya didiagnosis sebagai migren (6).
Penelitianpun telah banyak dilakukan, baik dari segi epidemiologik, klinik maupun eksparimental, yang semuanya bertujuan untuk lebih memahami penyakit yang sangat umum ini."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Fitriani
"Meningioma salah satu tumor otak yang cukup sering terjadi. Tumor ini berada di area meninges dan gejala umum yang dihadapi penderita tumor otak yaitu sakit kepala. Perawat memiliki peran penting dalam manajemen nyeri non farmakologi. Salah satu yang umum yaitu teknik relaksasi napas dalam (deep breathing). Tujuan: mengurangi sakit kepala pada penderita meningioma dengan teknik relaksasi napas dalam. Metode: teknik relaksasi napas dalam dimulai dengan menghirup udara dari hidung sampai dada berkembang penuh. Lalu dikeluarkan melalui mulut secara perlahan-lahan. Teknik ini dilakukan sebanyak 6x/menit dan selama 2 menit. Pengukuran nyeri menggunakan numeric rating scale dan pengukuran tekanan darah, nadi, dan napas sebelum dan sesudah tindakan. Hasil: setelah dilakukan 4 hari intervensi teknik ini berhasil menurunkan skala nyeri baik secara subjektif maupun objektif. Dari skala nyeri 4 menjadi skala nyeri 1. Hal ini di dukung juga dengan penurunan tekanan darah, nadi, dan kecepatan napas. Kesimpulan: pemberian obat antiedema disertai teknik relaksasi napas dalam efektif dalam menurunkan sakit kepala penderita tumor otak.

Meningioma is one of the brain tumors that is quite common. This tumor is in the area of meninges and a common symptom faced by people with brain tumors is headache. Nurses have an important role in non-pharmacological pain management. One of them is the deep breathing relaxation technique. Aim: to reduce headaches in patients with deep breathing relaxation techniques. Methods: Deep breathing relaxation techniques begin by breathing air from the nose until the chest is expanded full. Then it is released by mouth slowly. This technique is done as much as 6x / minute and for 2 minutes. Pain measurement uses a numeric rating scale, then measurements of blood pressure, pulse, and breath performed before and after the action. Result: after 4 days of intervention, this technique succeeded in reducing the scale of pain both subjectively and objectively. From the scale of pain 4 to 1. This is also supported by a decrease in blood pressure, pulse and respiration rate. Conclusions: the administration of anti-edema drugs accompanied by deep breathing relaxation techniques was effective in reducing headaches of patients with brain tumors.

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Angelina Larasati Budiman
"Latar Belakang
Adenoma hipofisis merupakan jenis tumor hipofisis yang paling umum, yang menyebabkan efek massa dan ketidakseimbangan hormon. Gejala seperti gangguan ketajaman penglihatan (VA), cacat lapang pandang (VFD), dan sakit kepala mendorong pasien untuk mencari pertolongan medis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik, gejala, dan hasil akhir pasien adenoma hipofisis yang dirawat di Rumah Sakit Rujukan Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) dari tahun 2018-2022, dengan fokus pada gejala penglihatan dan sakit kepala sebelum dan sesudah perawatan.
Metode
Penelitian observasional retrospektif dan potong lintang, ini meninjau catatan medis pasien adenoma hipofisis dari tahun 2018-2022 di RSCM. Awalnya, 241 pasien diidentifikasi, setelah menerapkan kriteria eksklusi untuk hasil patologi yang inkonklusif dan rekam medis tidak lengkap, berkurang menjadi 161 pasien. Data tentang demografi, karakteristik tumor, intervensi, dan keluhan utama dikumpulkan, dengan fokus pada gangguan penglihatan dan pola sakit kepala.
Hasil
Rata-rata usia pasien adalah 46,2 tahun, dengan sedikit dominasi perempuan (54,6%). Adenoma non-fungsional (NFA) mencakup 86,9% kasus, sedangkan prolaktinoma merupakan adenoma fungsional yang paling umum. Makroadenoma terdapat pada 96,9% pasien. Intervensi yang paling umum adalah operasi transsphenoidal. Gangguan lapang pandang (42,2%) dan sakit kepala merupakan gejala yang sering muncul. Pascaoperasi, sakit kepala berkurang secara signifikan, dengan perbaikan yang terlihat pada ketajaman penglihatan dan defek lapang pandang pada kunjungan tindak lanjut.
Kesimpulan
Sakit kepala dan gangguan penglihatan merupakan gejala yang paling umum pada pasien adenoma hipofisis di RSCM (2018-2022). Meskipun temuan tersebut menggarisbawahi pentingnya pemeriksaan diagnostik yang komprehensif, penelitian ini dibatasi desain retrospektif dan dokumentasi pasien yang tidak konsisten.

Background
Pituitary adenomas are the most common type of pituitary tumors, leading to mass effects and hormonal imbalances. Symptoms such as visual acuity (VA) disturbances, visual field defects (VFDs), and headaches prompt patients to seek medical attention. This study aims to analyze the characteristics, symptoms, and outcomes of pituitary adenoma patients treated at Cipto Mangunkusumo National Referral Hospital (RSCM) from 2018 to 2022, focusing on visual and headache symptoms pre- and post-treatment.
Methods
This retrospective, cross-sectional, observational study reviewed the medical records of pituitary adenoma patients from 2018 to 2022. Initially, 241 patients were identified, but after applying exclusion criteria for inconclusive pathology and incomplete records, 161 patients were included. Data on demographics, tumor characteristics, interventions, and chief complaints were collected, concentrating on visual disturbances and headache patterns.
Results
The average age of patients was 46.2 years, with a slight female predominance (54.6%). Non-functioning adenomas (NFA) accounted for 86.9% of cases, while prolactinomas were the most common functioning adenomas. Macroadenomas were present in 96.9% of patients. The most common intervention was transsphenoidal surgery. Visual field disturbances (42.2%) and headaches were the frequent presenting symptoms. Postoperatively, headaches decreased, with improvements noted in both visual acuity and field defects at follow-up visits.
Conclusion
Headaches and visual impairments were the most common symptoms in pituitary adenoma patients at RSCM (2018-2022). Although the findings underscore the importance of comprehensive diagnostic workups, the study's limitations include its retrospective design and inconsistent documentation. Future research should aim to standardize data collection for improved clinical management.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library