Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Nur Oesman
Abstrak :
Masyarakat Minangkabau yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia mengalami penurunan rasa kepercayaan diri akan identitas. Untuk meningkatkannya, perlu pemahaman lebih terhadap unsur budaya. Gonjong sebagai salah satu elemen arsitektur sekaligus merupakan unsur budaya menjadi hal yang tepat untuk dipahami. Pemahaman dilakukan dengan pencarian pemaknaan gonjong yang merupakan bentuk atap yang digunakan pada Rumah Gadang. Pemaknaan gonjong dibahas berdasasarkan teori semiotika. Dalam semiotika terdapat proses semiosis abadi yaitu perkembangan pemaknaan yang terjadi terus menerus. Pembahasan perkembangan pemaknaan dalam semiotika membutuhkan latar belakang kebudayaan masyarakat yang mengalami. Dalam perkembangan kebudayaan masyarakat Minangkabau, pengaruh Islam yang sangat kuat menimbulkan banyak pergeseran pemaknaan. Pergeseran makna yang sudah tertanam berkembang pada perkembangan pemaknaan ke arah expression atau bentuk penanda, yaitu gonjong. ...... Minangkabau people which spreaded all around Indonesia is having a decreased self confidence in identity. To solve this issue, the people of Minangkabau needs a deeper understanding about their cultural elements. Gonjong as an architectural element which also acts as cultural elements are important to be understood. The understanding of gonjong is received by doing research on interpretation of gonjong as the roof of Rumah Gadang. Theory of semiotics is used to find the interpretation of gonjong. The theory of semiotics explains about the infinite process of semiosis which means the continuous evolution of interpretation. This evolution of interpretation have to be discussed along with the cultural background of the civilization. In the case of Minangkabau’s cultural development, the strong influence of Islam creates many shifting of meanings. The shifting of meanings is developed into “expression” or the form of the sign, which is gonjong.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alhayatul Rifqih
Abstrak :
ABSTRAK
Usaha untuk mencapai sustainabilitas hunian telah dilakukan manusia bahkan sebelum berkembangnya teknologi yang menunjang usaha tersebut. Teknologi sederhana yang digunakan mampu menciptakan hunian yang memenuhi aspek keberlanjutan. Rumah Gadang dapat dikatakan sebagai wujud usaha masyarakat Minangkabau untuk mencapai hunian yang berkelanjutan. Dapat terlihat dari proses pengembangan yang terjadi pada rancangan Rumah Gadang dari dulu sampai sekarang. Pengembangan pada rancangan Rumah Gadang dapat terus berkembang seiring dengan berubahnya kondisi alam, sumber daya, dan karakteristik berhuni masyarakat Minangkabau.Kata Kunci: Sustainabilitas Arsitektur, Rumah Gadang, Pengembangan Ruang.
ABSTRACT
Efforts to achieve a sustainability dwelling design has been performed even before the development of technologies that support these efforts. Simple technology that used to create a residential meets the sustainability aspect. Rumah Gadang can be considered as a form of Minangkabau society efforts to achieve sustainable housing. It can be seen from the development process that occurred in the design of the Rumah Gadang from the beginning until now. The development of the design of the Rumah Gadang can continue to evolve by changes in natural conditions, resources, and the dwelling characteristics of the Minangkabau society.Keywords Sustainability Architecture, Rumah Gadang, Development of Space.
2017
S66853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hakimullah Arif Iskandar
Abstrak :
Arsitektur vernakular merupakan wujud arsitektur lokal suatu masyarakat tertentu yang menjadi cerminan dari nilai-nilai budaya masyarakat tersebut. Rumah gadang dan surau merupakan dua bangunan utama arsitektur vernakular dalam masyarakat Minangkabau. Bagi masyarakat Minangkabau yang menganut sistem matrilineal, perempuan memiliki peran yang lebih besar dalam pandangan adat. Nilai-nilai budaya matrilineal ini sangat terasa dalam bangunan rumah gadang. Rumah gadang dimiliki oleh perempuan, sehingga anak laki-laki dipersiapkan untuk merantau meninggalkan kampung halamannya. Surau inilah yang menjadi pusat dari kegiatan anak laki-laki Minangkabau. Surau tidak hanya di gunakan sebagai tempat ibadah, namun juga digunakan sebagai tempat pendidikan ilmu agama dan adat yang menjadi bekal merantau. Besarnya peranannya dalam masyarakat inilah yang menjadikan surau sebagai salah satu citra arsitektur vernakular masyarakat Minangkabau yang kaya dengan nilai-nilai budaya.
Vernacular architecture is a form of existing architecture for the society group that becomes a reflection of the cultural values of the society. Rumah gadang and surau are the two main buildings of vernacular architecture in Minangkabau society. In the matrilineal system of Minangkabau, women have a greater role in customary views. These matrilineal cultural values are deeply felt in the Rumah Gadang. Rumah Gadang is owned by the women, so the boys are prepared to wander away from his hometown. Surau is the center of the whole activities of the Minangkabau boys. Surau is not only used as a place of worship, but also used as a place of religious and custom education that became the provision in wandering away tradition. Because its role in the society makes the surau as one image of vernacular architecture of Minangkabau society that is rich in custom values of Minangkabau.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Saputri Wulandewi
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai analisis yuridis terhadap beberapa aspek dari pembiayaan sindikasi syariah tol Serang-Panimbang yang dibiayai antara bank sharia dan bank konvensional, antara lain terkait dengan kendala yang dilalui apabila suatu sindikasi dibiayai oleh dua bank dengan sistem yang berbeda, implementasi tanggung jawab hukum lead managers, dan pengaturan hukum terhadap pembiayaan sindikasi syariah yang diberikan oleh bank syariah dengan bank konvensional. Dalam menganalisis aspek-aspek tersebut, Penulis berusaha melihat setiap poin penelitian tersebut dari sisi proses pembiayaan sindikasi dan peraturan perbankan syariah yang berlaku, terutama terkait dengan hambatan pemberian pembiayaan sindikasi syariah antara bank syariah dengan bank konvensional serta penyelesaiannya, tanggung jawab hukum lead managers atas pembentukan sindikasi, dan peraturan perbankan syariah yang berlaku terkait dengan kesesuaian pembiayaan sindikasi baik dalam aspek pemberian pembiayaan hingga sahnya pembiayaan sindikasi yang dilakukan oleh bank syariah dengan bank konvensional. Bentuk penelitian ini adalah yuridis-normaif dengan sifat penelitian deskriptif-analitis dan data yang digunakan adalah data sekunder yang didukung dengan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pembiayaan sindikasi yang dilakukan oleh bank syariah dengan bank konvensional mengalami berbagai hambatan terkait dengan jenis akad dan produk-produk yang berbeda  dapat berpengaruh terhadap perbedaan transaksi di bank syariah dan konvensional dan penyelesaian masalah dengan cara menggunakan produk yang memiliki transaksi secara komersial yang sama, sehingga penyesuaian yang dilakukan hanya terdapat dalam penyesuaian skema syariah. Terkait dengan tanggung jawab hukum lead managers adalah telah bertanggungjawab. Dan dalam hal kerjasama oleh bank syariah dengan bank konvensional serta pembiayaa sindikasi syariah kepada nasabah debitur telah sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. ......This thesis discusses the legal analysis of several aspects of the syndicated financing for the construction of Serang-Panimbang highway between sharia banks and conventional banks, including the obstacles problems that will be encountered if a syndication is financed by two banks with different systems, the implementation of the lead managers legal responsibility, and legal arrangements for sharia syndicated financing provided by sharia banks and conventional banks. In analysing these aspects, the author attempts to oversee each point of the research from the perspective of the syndicated financing process and the applicable sharia banking regulations, particularly the problems in providing sharia syndicated financing between sharia banks and conventional banks followed by a solution, the legal responsibility of the lead managers for the formation of the syndication, and sharia banking regulations that are applicable to the legality of syndicated financing, both in terms of providing financing and the applicability of syndicated financing conducted by sharia banks with conventional banks. This research has a juridical-normative approach using descriptive-analytical research methodology, and the data employed are secondary data supported by interviews. According to the result of this research, syndicated financing carried out by sharia banks with conventional banks encounters various problems related to the types of akad and different products that can affect the differences in transactions in sharia and conventional banks; the solution to the problem is to use products that have the same commercial transactions, so that the adjustments made are only in the adjustment of the sharia system. Related to lead managers, legal responsibilities are performed responsibly. In addition, the syndicated financing provided between sharia banks and conventional banks, as well as sharia syndicated financing to the debtor customers, complies with apropos banking regulations. 
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vemi Xafiera
Abstrak :
Rumah Gadang adalah arsitektur vernakular Minangkabau yang merefleksikan identitas budaya masyarakat setempat. Penelitian ini mengkaji adaptabilitas Rumah Gadang di Kawasan Saribu Rumah Gadang, Solok Selatan, dalam upaya pelestarian arsitektur vernakular Minangkabau. Melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam, penelitian ini menganalisis perubahan yang terjadi pada aspek tangible (bentuk, material, dan tata ruang) dan intangible (hubungan antara masyarakat dan wisatawan) Rumah Gadang sebagai upaya adaptasi terhadap perkembangan zaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revitalisasi Rumah Gadang oleh Kementerian PUPR dan renovasi oleh masyarakat setempat dengan melibatkan Tukang Tuo, menggunakan material lokal, dan mempertahankan bentuk dan tata ruang asli, merupakan upaya pelestarian yang selaras dengan prinsip-prinsip arsitektur vernakular. Kehadiran wisatawan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian masyarakat dan menjadi faktor pendorong pelestarian Rumah Gadang. Dengan demikian, perubahan yang terjadi pada Rumah Gadang di Kawasan Saribu Rumah Gadang dapat dipandang sebagai upaya adaptasi untuk melestarikan warisan budaya Minangkabau agar dapat terus berkembang di masa depan. ......Rumah Gadang is a Minangkabau vernacular architecture that reflects the cultural identity of the local community. This research examines the adaptability of Rumah Gadang in the Saribu Rumah Gadang Area, South Solok, in an effort to preserve Minangkabau vernacular architecture. Through field observations and in-depth interviews, this study analyzes the changes occurring in the tangible aspects (form, materials, and layout) and intangible aspects (relationship between community and tourists) of Rumah Gadang as an effort to adapt to the changing times. The results show that the revitalization of Rumah Gadang by the Ministry of Public Works and Public Housing and renovations by the local community, involving Tukang Tuo (traditional builders), using local materials, and maintaining the original form and layout, are preservation efforts that are in line with the principles of vernacular architecture. The presence of tourists has made a positive contribution to the community's economy and has become a driving factor for the preservation of Rumah Gadang. Thus, the changes occurring in Rumah Gadang in the Saribu Rumah Gadang Area can be seen as an effort to adapt and preserve the Minangkabau cultural heritage so that it can continue to develop in the future.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Naufal Andrifi
Abstrak :
Bangunan dengan nilai-nilai kebudayaan dan juga nilai penting lainnya sudah sepatutnya dilindungi bila mengacu kepada UU No.11 Tahun 2010. Penelitian ini berfokus untuk menggali nilai lareh Bodi-Chaniago sebagai nilai kebudayaan rumah gadang ini dan juga nilai-nilai penting lainnya dalam upaya melestarikan dan melindungi nilai-nilai tersebut. Dalam menjawab permasalahan ini, dilakukan metode penelitian yang diperkenalkan oleh James Deetz yang terdiri dari tiga langkah yakni, observasion (observasi), description (deskripsi), dan explanation (eksplanasi). Hasil penelitian menunjukan bahwa Rumah Gadang Datuak Kamang Mudiak Mangkudun di Nagari Mudiak memiliki nilai lareh Bodi-Chaniago sebagai nilai kebudayaannya serta nilai-nilai lainnya menurut UU No.11 Tahun 2010. Selain itu bangunan ini juga memenuhi empat syarat pengangkatan sebuah bangunan menjadi cagar budaya menurut UU No.11 Tahun 2010. Dapat disimpulkan bahwa Rumah Gadang Datuak Mangkudun di Nagari Kamang Mudiak patut dilestarikan dan dilindungi secara hukum karena sudah memenuhi persyaratan-persyaratan produk hukum yang berlaku. ......Buildings with cultural values and other important values should be protected when referring to Law No.11/2010. This research focuses on exploring the value of lareh Bodi-Chaniago as a cultural value of this rumah gadang and also other important values in an effort to preserve and protect these values. In answering this problem, a research method introduced by James Deetz is carried out which consists of three steps, namely, observation, description, explanation. The results showed that Rumah Gadang Datuak Kamang Mudiak Mangkudun in Nagari Mudiak has the value of lareh Bodi-Chaniago as its cultural value and other values according to Law No.11 of 2010. In addition, this building also fulfills the four requirements for the appointment of a building to become a cultural heritage according to Law No.11 of 2010. It can be concluded that Rumah Gadang Datuak Mangkudun in Nagari Kamang Mudiak should be preserved and legally protected because it meets the requirements of applicable legal products.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Akhbar Navis, 1924-
Jakarta: Grafiti, 1984
959.8 NAV a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gemala Dewi
Abstrak :
Arsitektur vernakular merupakan wujud arsitektur asli suatu golongan masyarakat tertentu. Suatu karya arsitektur vernakular mendapat pengaruh dari berbagai faktor, terutama faktor budaya. Hal ini juga berlaku pada arsitektur vernakular Minangkabau yang tergambar melalui rumah gadang, dengan ciri khas atap gonjong, sebagai suatu produk dari proses berbudaya. Nilai-nilai budaya seperti sistem genealogis matrilineal; pandangan hidup yang berpedoman pada alam; dan cara hidup yang komunal, tergambar melalui arsitektur rumah gadang. Namun, pergeseran nilai budaya yang terjadi saat ini, mengancam eksistensi rumah gadang yang mengandung nilai-nilai yang masih asli tersebut. Masyarakat Minangkabau pun merasa bahwa citra arsitektur vernakular mereka cukup terwakili oleh atap gonjong saja. ......Vernacular architecture reflects the original architecture of a particular community groups. A masterpiece of vernacular architecture influenced by various factors, especially cultural factors. This also applies to vernacular architecture of Minangkabau depicted through rumah gadang, with a typical roof gonjong, as a product of cultural processes. Cultural values such as matrilineal genealogical system; outlook on life based on nature, and a communal way of life, illustrated through the architecture of rumah gadang. But, the shift in cultural values that occurred today, threatening the existence of the rumah gadang that contains the original values. Minangkabau people also felt that the image of their vernacular architecture has been adequately represented by the gonjong only.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52247
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Khansha Suhada
Abstrak :
Rumah gadang dan perkembangannya merupakan sebuah ekspresi material dari adat Minangkabau yang berlandaskan pada falsafah “Alam terkembang jadi guru” yang mereka anut di sepanjang kehidupannya. Falsafah ini menjadi pedoman dalam memahami perkembangan ruang domestik yang menekankan bagaimana keterhubungan antara ruang domestik dan kebiasaan sosiokultural yang dianut. Namun karena pergeseran zaman, terjadi perubahan yang sebenarnya dapat merujuk kepada sebuah representasi yang baru. Pergeseran ini karena adanya penyesuaian dengan berbagai kepentingan, nilai, dan cara kehidupan masyarakat lokal saat ini. Tentunya konfigurasi ruang domestik tersebut bertransformasi, menjadi berbeda dengan yang sebelumnya. Penelitian ini memilih salah satu wilayah yang terletak di “Alam Minangkabau” atau the heartland of the Minangkabau world, yang dinamai Luhak Nan Tigo (Tanah Latar, Agam, dan Lima Puluh Koto) yaitu Nagari Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. ......Rumah Gadang and its evolution are a true embodiment of Minangkabau customs based on the philosophy of "Alam terkembang jadi guru," which they embrace throughout their lives. This concept serves as a framework for analyzing the evolution of domestic space, emphasizing how the relationship between domestic space and sociocultural practices is accepted. However, due to the changing times, there has been a change that can actually refer to a new representation. This transformation is the result of adaptations to local people's present interests, values, and ways of life. Of course, the domestic space configuration is transformed to be different from the previous one. This research focused on Nagari Taram, Harau District, Limapuluh Kota Regency, which is located in "Alam Minangkabau," or the heartland of the Minangkabau world.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library