Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hening Pram Pradityo
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu faktor penting dalam pengukuran kinerja jaringan sensor nirkabel adalah penentuan lokasi dari divais yang ingin dilacak. Received Signal Strength (RSS) merupakan faktor yang bisa menjadi tolok ukur dalam melakukan prediksi lokasi dari divais yang dilacak. Dalam penelitian ini, dilakukan prediksi lokasi (localizaton fingerprinting) dari divais ZigBee yang dilacak dengan menggunakan jaringan saraf tiruan. Pengolahan data oleh jaringan saraf menggunakan dua algoritma yang akan dibandingkan performanya, yaitu algoritma Levenberg Marquardt dan Resilient Backpropagation. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa metode RSS fingerprinting mampu memprediksi koordinat divais ZigBee yang dilacak. Algoritma Levenberg Marquardt memiliki performa yang lebih baik dengan nilai akurasi rata-rata 96,41% dibanding algoritma Resilient Backpropagation dengan kesalahan rata-rata 94,52%.
ABSTRACT
One of many important factors in the performance of Wireless Sensor Network is the localization for tracked node. Received Signal Strength (RSS) is a factor that can be used to track device location. The method that will be used in this research is fingerprinting by Artificial Neural Networks. RSSI data processing by neural networks use two training algorithms, i.e. Levenberg-Marquardt algorithm and Resilient Backpropagation algorithm. The performance of these two algorithms have been evaluated. The result of this research shows that RSS fingerprinting method can predict the coordinate of tracked ZigBee device. Levenberg-Marquardt algorithm has a mean accuracy of 96.41%, which is better than the performance of Resilient Backpropagation algorithm with 94.52%.
2017
T45346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsi Shabrina
Abstrak :
Latar belakang: : Refluks laringofaring merupakan keluhan yang sering ditemui pada poli rawat jalan THT RSCM.. Kuesioner yang selama ini sering digunakan di Poli THT RSCM adalah kuesioner Skor Gejala Refluks (SGR). Kuesioner memiliki kekurangan berupa banyak gejala-gejala terkait refluks laringofaring yang tidak termasuk dalam kuesioner ini. Saat ini terdapat suatu kuesioner yang dianggap lebih signifikan dalam menilai refluks laringofaring dibandingkan SGR yaitu Reflux Symptom Score (RSS) yang belum diadaptasi ke bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dari penelitian terapi proton pump inhibitor untuk pasien OMSK aman aktif dengan refluks laringofaring Metode: Pasien-pasien curiga refluks laringofaring dan pasien yang sudah didiagnosis refluks laringofaring yang datang ke Poli THT RSCM dilakukan anamnesis, dan diminta untuk mengisi kuesioner SGR dan RSS yang sudah diadaptasi lintas budaya ke Bahasa Indonesia sesuai dengan metode WHO. Pasien juga dilakukan pemeriksaan rinofaringolaringoskopi serat optik lentur untuk melihat kriteria objektif refluks laringofaring yaitu skor temuan refluks (STR). Hasil: Penelitian melibatkan 44 subjek yang memenuhi kriteria penerimaan. Kuesioner RSS ini memiliki nilai p dan korelasi yang signifikan untuk setiap item pada penilaian frekuensi dan keparahan kecuali satu item yaitu diare. Kuesioner ini juga memiliki Cronbach Alpha di atas 0,6 untuk masing-masing bagian pada penilaian frekuensi dan keparahan. Kesimpulan: Instrumen RSS versi Bahasa Indonesia telah diadaptasi lintas budaya (transcultural), valid dan reliabel sebagai instrumen untuk menilai gejala pada RLF. ......Introduction: Laryngopharyngeal reflux is frequently found in the ENT outpatient clinic of Cipto Mangunkusumo General Hospital in Jakarta. Laryngopharyngeal reflux is also a risk factor for Chronic Suppurative Otitis Media (CSOM). The questionnaire that has been frequently used in the ENT outpatient clinic is the Reflux Symptom Index (RSI) questionnaire. However, this questionnaire doesn’t include many symptoms related to laryngopharyngeal reflux. Currently, there is a questionnaire that is considered more significant in assessing laryngopharyngeal reflux than RSI, the Reflux Symptom Score (RSS). This questionnaire has not been adapted to Indonesian yet. This study is a preliminary study of a proton pump inhibitor therapy study for CSOM patients with laryngopharyngeal reflux Methods: Method: Suspected laryngopharyngeal reflux patient or patient that already been diagnosed as reflux laryngopharyngeal reflux that came to Cipto Mangunkusumo general hospital ENT outpatient clinic were interviewed and asked to fill RSI and transcultural adapted RSS. Patients were also examined using flexible rinopharyngolaryngoscopy flexible to assess reflux finding score. Results: This study involved 44 subjects who met the inclusion criteria. This RSS questionnaire has a p-value and significant correlation for each item on the assessment of frequency and severity except for one item diarrhea. This questionnaire also has Alpha Cronbach above 0.6 for each section on the assessment of frequency and severity. Conclusion: RSS Indonesian version has been transculturally adapted also valid dan reliable as an instrument to asses symptoms in laryngopharyngeal reflux.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Artikel mengemukakan sebuah definisi dan teori untuk "Library 2.0" Artikel ini berpendapat bahwa konsep baru mengenai perubahan Web yang disitilahkan sebagai "Web 2.0" akan memberikan dampak besar terhadap perpustakaan dan menyadari bahwa selama masih berhubungan dengan sejarah dan misis perpustakaan, dampak-dampak tersebut tetap merupakan sebuah paradigma baru dalam hal kepustakawanan....
020 VIS 10:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library