Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sofwatun Nida
Abstrak :
Data rutin situasi COVID-19 dapat memberikan banyak informasi penting yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi pengendalian pandemi. Decision Support System surveilan COVID-19 nasional masih terbatas pada hasil analisis deskripsi. Penelitian ini memanfaatkan laporan data rutin Kementerian Kesehatan untuk menganalisis pelacakan kontak erat terhadap transmisi COVID-19 di Pulau Jawa secara spasial sebagai upaya pelacakan kontak yang dilakukan pemerintah. Penelitian ini menggunakan data cross sectional dengan analisis spasial. Total 118 kabupaten/kota di observasi selama 15 Maret 2021 – 11 Januari 2022. Data berbentuk prevalensi kasus COVID-19 per 100.000 penduduk dan rasio pelacakan kontak erat per minggu. Software QGIS 2.8.1. digunakan untuk membuat peta dan software GeoDa 1.2 untuk mendapatkan nilai Indeks Moran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transmisi kasus COVID-19 cenderung tinggi di bagian tengah selatan Pulau Jawa, puncak transmisi terjadi pada bulan Juli 2021, kapasitas pelacakan kontak erat cenderung lebih tinggi di kabupaten/kota yang memiliki kasus lebih tinggi. Penyebaran kasus COVID-19 memiliki efek spasial (I=0.234, E(I)=-0.0085) dan terdapat autokorelasi negatif yang lemah antara pelacakan kontak di suatu wilayah dengan transmisi kasus COVID-19 di wilayah tetangganya (I=-0.133, E(I)=-0.0085). Pada saat transmisi kasus tinggi rasio pelacakan kontak cenderung lebih rendah atau sulit dilakukan. Pelacakan kontak harus dioptimalkan saat transmisi penyakit rendah sehingga ledakan kasus dapat dicegah ......Routine data on the COVID-19 situation provides essential information for evaluating the control of the pandemic, but the national COVID-19 surveillance decision support system is still limited to description analysis results. Therefore, this study aims to analyze the spatial of contact tracing on COVID-19 transmission in Java using routine data from the Ministry of Health. A cross-sectional and spatial analysis approach was used to observe 118 municipalities between March 15 and January 11, 2022. The prevalence of COVID-19 per 100.000 population and the ratio of contact tracing per week were averaged. Data were processed with QGIS 2.8.1 and GeoDa 1.2 software. The results showed that the transmission of COVID-19 cases tends to be high in the central part of Java Island, with its peak occurring in July 2021, and that contact tracing capacity tends to be higher in municipalities with lower cases. Pandemic distribution has a spatial effect (I=0.234, E(I)=-0.0085) and negative autocorrelation between contact tracing and COVID-19 cases (I=-0.133, E(I)=-0.0085). The contact tracing ratio was also lower or difficult to accomplish due to a high transmission case. It should be optimized during low disease transmission to prevent case explosions.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athi Susilowati Rois
Abstrak :
ABSTRAK Hasil penilaian komponen SIK, kualitas data kesehatan di Indonesia pada umumnya masih rendah. Profil kesehatan kabupaten/kota -sebagai penyajian data kesehatan tahunan yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di kabupaten/kota- perlu dinilai kualitasnya. Penilaian kualitas profil dilihat dari aspek kelengkapan, akurasi dan konsistensi data/informasi kesehatan ibu dan neonatus dan ketepatan waktu terbit, mengacu pada petunjuk teknis PMKDR. Dinilai pula faktor sumber daya SIK (khususnya koordinasi SIK, sumber daya manusia SIK dan infrastruktur SIK) dan manajemen data (khususnya ketersediaan data), menggunakan instrumen HMN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Responden dalam penelitian ini 56 dinas kesehatan kabupaten/kota tahun 2012, dengan kepala unit yang menangani data sebagai unit analisis. Hasil penelitian ini mendapatkan 69,6% profil berkualitas baik, koordinasi dan SDM SIK belum optimal (57,1%; 69,6%), serta infrastruktur SIK dan ketersediaan data umumnya optimal (67,9%). Terdapat hubungan antara SDM SIK dan ketersediaan data dengan kualitas pemantauan profil kesehatan kabupaten/kota (OR 4,69 dan 2,58). Penelitian ini menyarankan perlu diprioritaskan pengembangan kemampuan SDM SIK, perlu ditingkatkan ketersediaan data melalui kerjasama yang baik dengan unit internal maupun eksternal serta perlu dilakukan pemantauan kualitas profil kesehatan secara berjenjang.
ABSTRACT Based on assessment of HIS components, the quality of health data in Indonesia are still not adequate. The quality of district/municipality health profiles ?the annual presentation of health data that describe the situation and condition of public health- need to be assessed. The assessment refers to RDQS whicht focused on completeness, accuracy and consistensy of maternal and neonatal health data/information and also timeliness. Refers to HMN tools, HIS components which focused on coordination, human resource, HIS infrastructure and data availability, are also assessed. This research is a quantitative study using cross-sectional study design. The respondents are 56 health districs/municipalities in Indonesia 2012. Results of this study, most of distric/municipality health profiles have good quality (69.6%), coordination and human resource of HIS are not adequate (57.1%; 69.6%), HIS infrastructure and data availability are adequate (67.9%). There are associations of human resources and data avalability with monitoring quality of distric/municipality health profiles (OR 4.69 and 2.58). This study suggest to prioritize the development of human resource capacity, to increase data availability through good cooperation among stakeholders, and to monitor the quality of health profile on each level.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T42006
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library