Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adityo Widaryono
"Latar Belakang: Regenerasi periodontal diawali dengan perlekatan bekuan fibrin yang stabil.
Tujuan: Mengamati perbedaan tingkat perlekatan bekuan fibrin pada permukaan akar yang dilakukan root surface conditioning dengan menggunakan minosiklin dan EDTA.
Metode: Tiga puluh buah permukaan akar gigi dibagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok minosiklin, kelompok EDTA dan kelompok kontrol salin. Pada permukaan akar gigi dilakukan aplikasi darah segar dan dibiarkan berkoagulasi, bekuan fibrin di evaluasi dengan Scaning Electron Microscope.
Hasil Penelitian: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara bekuan fibrin kelompok minosiklin dengan EDTA (p=0,759).
Kesimpulan: Bahan EDTA dan minosiklin menghasilkan kepadatan bekuan fibrin yang sama pada permukaan akar gigi.

Background: Periodontal regeneration starts with a stable fibrin clots on the root surface.
Objective: To observe the differences of fibrin clots on root surface with root surface conditioning using Minocycline and EDTA.
Method: Thirty root surfaces divided into three groups. Minocycline group, EDTA group and saline group as control. Fresh human blood dropped on the surface and allow to coagulate. Fibrin clots were evaluated using Scanning Electron Microscope.
Result: The result showed no significant difference between minocycline and EDTA application (p=0,759).
Conclusion: EDTA and minocycline showed equal capability in producing fibrin clots on the root surface.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Fidyawati
"Latar Belakang: Peran root surface conditioning terhadap keberadaan smear layer.
Tujuan: Menganalisis hubungan antara penggunaan root surface conditioning (minosiklin 2,1% dan EDTA 24%) terhadap keberadaan smear layer setelah penghalusan akar gigi.
Metoda: Sepuluh gigi manusia yang dicabut akibat kelainan periodontal dan dilakukan penghalusan akar. Gigi dipotong pada daerah sepertiga servikal, dan 30 spesimen yang terbentuk dibagi dalam tiga kelompok.
Hasil: Tidak ada perbedaan signifikan terhadap tingkat keberadaan smear layer antara kelompok minosiklin maupun EDTA (p=0,759). Terdapat perbedaan signifikan antara kelompok minosiklin dan EDTA dengan salin sebagai kontrol (p=0,00).
Kesimpulan: Ada hubungan antara penggunaan root surface conditioning terhadap keberadaan smear layer.

Background: Role of root surface conditioning of the existence of smear layer.
Objective: To analyze the smear layer on root surface conditioned with minocycline HCl 2,1% , EDTA gel 24%, after root planed.
Materials and methods: Ten human teeth removed due to chronic periodontitis were collected and root planed. The teeth were sectioned on 1/3 cervikal, 30 specimens were divided into three groups.
Results: No significant differences of smear layer between minocycline and EDTA (p=0,759). There was significant differences of minocycline and EDTA group compare to saline (p=0,00).
Conclusion: There was relationship of root surface conditioning treatment with smear layer.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library