Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mediana Nary Meilala
"ABSTRAK
Penelitian ini mencoba menjelaskan segala bentuk viktimisasi multiple victimization terhadap anak perempuan yang melakukan sexting ndash;tindakan menciptakan atau membagikan pesan, foto, maupun video seksual, khususnya melalui ponsel dan internet ndash; dalam relasi pacaran dengan menggunakan pendekatan kualitatif feminis melalui teknik studi kasus dan teori Feminis Radikal. Secara lebih lanjut, penelitian ini juga menjelaskan faktor-faktor yang melatarbelakangi anak perempuan terlibat melakukan sexting. Temuan dalam studi ini antara lain i cinta romantis sebagai kontrol laki-laki terhadap anak perempuan dalam melakukan sexting, ii anak perempuan yang melakukan sexting dalam relasi pacaran rentan mengalami bullying dan label dari lingkungan sekitarnya.

ABSTRACT
This research tries to explain multiple victimization against girls who did sexting ndash creating sexual messages, photos, and videos, especially through mobile phones and internet ndash in their dating relationships, based on feminist qualitative approach with case studies method and radical feminist theory. Furthermore, this research attempts to explain the underlying factors behind the involvement of girls with sexting in their dating relationship. The findings in this research show that i romantic love acts as domination from boys to the girls ii a girl who does sexting in dating relationship is prone to bullying and labeling from her social environment. "
2017
S68748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhika Rizky Sumanto
"Cinta romantis adalah prinsip yang diperkenalkan dalam modernitas, menggambarkan hubungan intim antara dua individu yang bebas. Dalam pengertian masyarakat umum, cinta romantis dimaknai sebagai hubungan heteroseksual dengan nilai-nilai heteronormatif dan heteroseksis. Cinta romantis menimbulkan masalah baru, yakni toxic relationship (hubungan “beracun”). Toxic relationship seringkali berujung pada kekerasan, baik berupa kekerasan mental, emosional, maupun fisik. Artikel ini berpendapat konsep cinta autentik Simone de Beauvoir dapat menjadi jalan keluar untuk terlepas dari jeratan toxic relationship dan membangun cinta romantis yang ideal. Cinta autentik dibangun atas dasar adanya keinginan saling mengakui kebebasan kedua belah pihak. Cinta autentik mengharuskan keduanya mempertahankan individualitas mereka, dan secara bersamaan mengakui adanya perbedaan satu sama lain. Sedangkan cinta tidak autentik didasarkan pada ketidaksetaraan antara kedua jenis kelamin, serta adanya ketundukan dan dominasi. Bentuk cinta semacam ini membuat pihak yang menjalaninya tidak dapat mengalami kebebasan, persahabatan, dan kebahagiaan. Berdasarkan konsep cinta autentik, manusia dapat saling mendukung dalam menemukan, menjangkau dan melampaui diri mereka sendiri, dan bersama-sama memperkaya makna hidupnya. Untuk mencapai tujuan, penulis menggunakan metode distingtif konseptual dan analitis deskriptif guna memperlihatkan adanya perbedaan antara konsep cinta romantis yang dipahami oleh masyarakat di Indonesia dengan konsep cinta autentik de Beauvoir. Kebaruan yang ditawarkan adalah kajian terhadap teori de Beauvoir secara filosofis dapat diterapkan untuk membongkar praktik toxic relationship dan pengkonsepsian ulang cinta romantis di Indonesia.

Romantic love is a principle introduced in modernity, describing an intimate relationship between two free individuals. In the sense of society, romantic love is interpreted as a heterosexual relationship with heteronormative and heterosexist values. Romantic love raises new problems, namely toxic relationships. Toxic relationships often lead to violence, in the form of mental, emotional or physical violence. This article argues that Simone de Beauvoir's authentic love concept can be an escape route from toxic relationships and building an ideal romantic love. Authentic love is built on the basis of a mutual desire to recognize the freedom of both parties. Authentic love requires both to maintain their individuality, while simultaneously recognizing differences from one another. 2 On the contrary, inauthentic love is based on inequality between the sexes, as well as submission and dominance. This form of love prevents those who live it from experiencing freedom, friendship and happiness. Based on the concept of authentic love, humans can support each other in discovering, reaching and surpassing themselves, and together enriching the meaning of their lives. To achieve this goal, the writer uses descriptive conceptual and analytical descriptive methods to show the difference between the concept of romantic love that is understood by people in Indonesia and de Beauvoir's concept of authentic love. The novelty offered is a study of the de Beauvoir theory that can be applied philosophically to dismantle the practice of toxic relationships and the re-conception of romantic love in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library