Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Grass, Gunter
Darmstadt : Luchterhand,, 1984.
JER 831.033 GRA d (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ganang Dwi Kartika
"ABSTRAK
Pertentangan tajam yang tak terdamaikan antara pengarang dan para pembaca pada umumnya menarik perhatian penulis. Menurut pengarang, penulisan roman ini dimaksudkan untuk memberikan penyembuhan terhadap penyakit jamannya; sedangkan menurut pembaca, roman ini menceritakan krisis hidup seorang lelaki tengah umur dan bahkan dinilai sangat berbahaya karena berisi penolakan terhadap nilai kehidupan yang ada. Dari penelitian yang penulis lakukan, terlihat jelas benang merah roman ini, yakni bahwa di balik keliaran, kebrutalan dan ketidak_menentuan sikap hidup Haller tesirat pemikiran Hesse tentang bagaimana seseorang harus menghadapi realita dan dirinya sendiri. Berdasarkan semua itu, manusia idaman Hermann Hesse menjadi pusat penelitian dalam rangka menempatkan karya ini pada tingkat yang seharusnya.
Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan bahwa roman ini bermaksud positif, yang akan mengungkapkan bagaimana seorang manusia modern harus bersikap di tengah-tengah kehidupan yang sulit dimengerti dirinya dan dapat memberikan makna bagi hidupnya. Hal ini penting kita ketahui karena tak lama lagi kita, bangsa Indonesia, akan memasuki era lepas landas yang berarti gejala yang patologis seperti itu tidak mustahil muncul pula di sini.
Sehubungan dengan tujuan di atas, digunakan dua pendekatan, yakni pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Pendekatan ekstrinsik sangat penting karena roman ini sulit dipahami, yang mencakup pendekatan historis Jerman dan pribadi Hesse sendiri, khususnya di bidang pemikirannya; pendekatan fiiosofis untuk menilai lebih ianjut kemampuan roman ini sebagai penyembuhan terhadap penyakit zamannya. Pendekatan intrinsik digunakan untuk membuktikan kebenaran adanya model seorang manusia yang diidamkan Hesse yang mengungkapkan ajaran hidup yang disampaikan pengarang.
Hasil penelitian menunjukkan strategi bercerita Hesse telah menyesatkan pembacanya. Sebagai model penyembuhan atas suatu penyakit, gaya demikian ini tepat, yaitu mengemukakan kekacauan diri Harry Haller dan kemudian mengadakan pengobatan secara terapi. Usaha penyembuhan dan pencapaian manusia idaman terlihat melalui dua fase kehidupan Harry Haller; fase I tentang kekacauan diri Haller; fase II tentang proses pencapaian manusia idaman dan penyembuhan diri manusia itu sendiri.

"
1989
S14643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wida Purusanti
"ABSTRAK
Penelitian mengenai mengapa Novalis tidak memenangkan idealismenya yang tersirat di dalam roman Heinrich von Ofterdingen dan apa sebenarnya yang ingin disampaikan Novalis melalui karyanya ini. Karena biasanya apabila seseorang mempunyai cita-cita, ide,atau keinginan tentu akan memperjuangkan semaksimal mungkin untuk memperoleh atau memenangkannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa Heinrich von ofterdingen ini adalah karya khas jaman Romantik, yaitu suatu karya yang mengungkapkan hampir seluruh ciri khas jaman Romantik.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan serta pendekatan secara intrinsik dan ekstrinsik, yaitu dengan mempelajari karya sastra itu sendiri dan riwayat hidup pengarang serta sejarah kesusasteraanyang melatarbelakangi karya ini.
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa Novalis bermaksud menciptakan roman Heinrich von Ofterdingen sebagai suatu karya yang sempurna yang sesuai dengan ciri jaman Romantik yang tidak bisa lepas dari konsepsi romantische Ironie dengan dipengaruhi oleh pengalaman hidupnya sendiri yang sangat menunjang terciptanya roman ini.

"
1989
S14762
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masriati Lita Saadia
"ABSTRAK
Skripsi ini berisikan analisis hubungan antara individu dengan masyarakat. Christa T., sebagai individu yang hidup dalam masyarakat sosialis Jerman Timur, pada awalnya menginginkan suatu masyarakat yang bersih, jujur, dan bermoral. Christa T. juga mendambakan suatu dunia yang sempurna. Akan tetapi ia harus mengalami kekecewaan karena ia tak dapat mewujudkan idealismenya tersebut. Masyarakat sosialis Jerman Timur pada masa itu merupakan generasi pertama masyarakat Jerman Timur yang mengalami langsung kekejaman Nazi. Oleh karena itu amat sukar untuk langsung menerapkan idealisme yang didambakan Christa T., yaitu masyarakat tanpa cela. Dalam analisis pada bab 4 penulis menjelaskan perubahan sikap pada diri Christa T. Ia, yang pada awalnya penuh dengan idealisme, akhirnya dapat menerima kekurangan yang ada dalam masyarakat, walaupun hal ini tidak berarti ia kehilangan idealismenya tersebut seratus persen. Ia mencoba mencari jalan tengah dalam mencapai hubungan yang baik dengan masyarakat. Ia tanpa mengenal lelah terus berjuang dalam hidupnya.
Kehidupan Christa T. dapat merangsang pembaca untuk turut berpikir mengenai permasalahan manusia pada umumnya. Figur seperti Christa T. mempunyai makna bagi pembaca. Figur ini mewakili kompleksitas ekspresi diri manusia di tengah suatu masyarakat sosialis yang diatur ketat oleh pemerintahnya. Figur Christa T. adalah simbol bagaimana selayaknya individu menjalin hubungan dengan masyarakat.
Akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa setiap individu dengan segala kekurangan dan kelebihannya selayaknya diberi porsi lebih. Masyarakat seyogyanya dapat menerima setiap individu dengan lebih terbuka karena hanya dengan jalan inilah martabat manusia dapat lebih dihargai.

"
1989
S14723
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library