Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nikita Angela Gunawan
Abstrak :
Twitter menjadi salah satu media sosial terpopuler yang digunakan penggunanya untuk berinteraksi, berkolaborasi, berkomunikasi, berbagi, dan membentuk jaringan komunitas. Salah satu komunitas dan aktivitas yang terbentuk melalui Twitter adalah roleplay. Roleplayer membentuk identitas virtual sesuai dengan persona yang diinginkannya. Makalah ini disusun untuk mendeskripsikan komunitas roleplay di Twitter Indonesia dan hubungannya dalam membentuk identitas virtual. Teori dan konsep yang digunakan dalam makalah ini meliputi identitas virtual dan computer mediated communication (CMC) dengan metode pengumpulan data yang terinspirasi dari etnografi digital dan studi literatur. Studi ini menemukan, praktik roleplay di Twitter Indonesia tidak hanya sebatas pada roleplayer yang memainkan karakternya sesuai dengan identitas virtual yang dibangunnya, tetapi juga memfasilitasi roleplayer untuk melakukan banyak hal. ......Twitter is one of the most popular social media used by its users to interact, collaborate, communicate, share, and form a community network. One of the communities and activities formed through Twitter is roleplay. The roleplayer forms a virtual identity according to the persona he wants. This paper is prepared to describe the roleplay community on Twitter Indonesia and its relationship in forming a virtual identity. The theories and concepts used in this paper include virtual identity and computer mediated communication (CMC) with data collection methods inspired by digital ethnography and literature studies. This study found that the practice of roleplay on Twitter Indonesia is not only limited to roleplayers who play their characters according to the virtual identity they have built, but also facilitates roleplayers to do many things.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Irma Putri Wani
Abstrak :
Dalam memberikan pelayanan keperawatan, perawat harus mampu berkomunikasi secara efektif. Komunikasi yang efektif dapat terlihat dari penerapan kegiatan conference yang berhubungan langsung dengan proses handover setiap pergantian shift dilakukan. Conference merupakan kegiatan diskusi yang membahas terkait kegiatan selama shift sebelum melakukan operan shift berikutnya yang dilakukan oleh clinical care manager, head nurse, primary nurse dan associate nurse. Jika pelaksanaan conference tidak dilakukan dengan baik, maka informasi yang didapatkan saat proses handover dapat menjadi tidak efektif. Handover yang efektif akan mendukung kesinambungan pengobatan maupun perawatan pasien. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya komunikasi yang jelas dalam pemberian asuhan keperawatan, serta tim perawat akan sangat terbantu dalam memberikan perawatan yang optimal kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan conference terhadap proses handover di ruang rawat inap lantai X. Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 8 Mei sampai dengan 20 Mei 2024, dengan metode deskriptif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 12 orang, menggunakan teknik pengambilan sampel yakni total sampling. Pengumpulan data didapatkan melalui observasi dan wawancara. Setelah data didapatkan, terlihat bahwa perawat di ruangan masih perlu diberikan edukasi terkait pelaksanaan conference agar merasa terbiasa dan mau mampu melakukan conference setiap pergantian shift. Untuk itu diharapkan adanya pelaksanaan workshop MPKP dan roleplay MPKP yang dilakukan di setiap ruangan di rumah sakit, sehingga pelaksanaan kegiatan conference dapat diterapkan sesuai standar dan kebutuhan dari rumah sakit. ...... In providing nursing services, nurses must be able to communicate effectively. Effective communication can be seen from the implementation of conference activities which are directly related to the handover process at each shift change. A conference is a discussion activity that discusses activities during a shift before carrying out the next shift carried out by the clinical care manager, head nurse, primary nurse and associate nurse. If the conference is not carried out well, the information obtained during the handover process may become ineffective. Effective handover will support continuity of treatment and patient care. Therefore, clear communication is needed in providing nursing care, and the nursing team will be greatly helped in providing optimal care to patients. This research aims to analyze the implementation of the conference on the handover process in the inpatient room on floor X. This research was conducted from May 8 to May 20 2024, using descriptive methods. The sample in this study consisted of 12 people, using a sampling technique, namely total sampling. Data collection was obtained through observation and interviews. After the data was obtained, it was seen that the nurses in the room still needed to be given education regarding the implementation of conferences so that they felt used to it and were able to conduct conferences every shift change. For this reason, it is hoped that there will be MPKP workshops and MPKP roleplays carried out in every room in the hospital, so that the implementation of conference activities can be implemented according to the standards and needs of the hospital.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gisella Rusli
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dalam perbandingan dimensi jumlah, kedalaman, dan valensi dalam pengungkapan diri antar individu dalam interaksi di forum roleplay dan dunia nyata. Pengukuran pengungkapan diri menggunakan alat ukur Wheeless Revised Self-Disclosure Scale yang dikembangkan oleh Wheeless pada tahun 1976. Partisipan dalam penelitian ini adalah 51 pengguna internet di Indonesia yang pernah atau sedang mengikuti forum roleplay. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam perbandingan dimensi jumlah, kedalaman, dan valensi dalam tingkat pengungkapan diri antara komunikasi antar individu dalam forum roleplay dengan dunia nyata. Hal ini dapat disebabkan oleh sedikitnya anonimitas yang dimiliki oleh roleplayer yang menjadi penentu untuk mengungkap dirinya, atau dikarenakan oleh beragamnya forum roleplay dan partisipan yang tergabung dalam penelitian ini. ......This research is conducted to find whether there was a significant difference in comparing amount, depth, and valence dimensions in self disclosure between individuals in roleplay forums and real world interactions. In this research, self disclosure was measured using a modification instrument named Wheeless Revised Self Disclosure Scale that originally was constructed by Wheeless at 1976. The participants of this research are 51 internet users in Indonesia who were or currently are members of roleplay forum's. The main results of this research show that there is no significant difference in comparing amount, depth, and valence dimensions in self disclosure between individuals in roleplay forums and real world interactions. This result could be caused by the little anonimity gained by the roleplayer which became the key point to their self disclosure, or it was because the variety of roleplay forums and the participants that were included in this research.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Almas Silmina
Abstrak :
Anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) memiliki beberapa defisit, salah satunya dalam menginisiasi interaksi sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu perlu dilakukan intervensi yang tepat, salah satunya adalah Social Story. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa Social Story yang telah dimodifikasi sesuai dengan kehidupan dan kebutuhan anak dapat meningkatkan keterampilan menginisiasi interaksi sosial pada anak dengan ASD usia sekolah. Partisipan pada penelitian ini adalah anak dengan ASD usia 6 tahun 10 bulan. Alat ukur dari penelitian ini adalah TRIAD Social Skills Assessment, wawancara kepada orang tua dan guru, serta observasi di rumah dan sekolah. Intervensi dengan Social Story terdiri dari 6 sesi yang dilakukan dengan roleplay bersama peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi social story terbukti dapat meningkatkan keterampilan menginisiasi interaksi sosial khususnya pada perilaku menyapa, mengajak bermain, meminta izin, dan menghibur orang lain. Keberhasilan dari intervensi ini boleh jadi dipengaruhi juga oleh metode pemberian social story yang melibatkan roleplay dan modelling terhadap perilaku peneliti selama intervensi.
Children with Autism Spectrum Disorder (ASD) have some deficits, one of them is to initiate social interactions in daily life. Therefore, appropriate interventions are needed, and one of them is Social Story. This study aims to prove that Social Story that have been modified in accordance with the lives and needs of children with ASD can improve the skills of initiating social interaction in a school age with ASD. The participant in this study is a child with ASD aged 6 years 10 months. The measuring instruments of this study are TRIAD Social Skills Assessment, interviews with parents and teachers, and observations at home and school. Interventions with Social Story consist of 6 sessions conducted with roleplay with researchers. The results of the study showed that social story interventions could improve the skills of initiating social interaction, especially in greeting, inviting others to play, asking permission, and comforting others. The success of this Social Story intervention could also be influenced by the roleplay and modeling method of the researcher’s behavior during the intervention.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library