Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herdt, Gilbert H.
New York, N.Y.: McGraw-Hill, 1981
392.14 HER g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A. Prawirasuganda
Bandung: Sumur, 1964
392.5 PRA u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Koentjaraningrat, 1923-1999
Jakarta: Balai Pustaka , 1993
301 KOE r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984
394.4 UPA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Moersid
Abstrak :
Masalah penelitian ini adalah relasi antara ruang, ritual, dan pemaknaan konsep kekuasaan oleh pendukung kultur Keraton Surakarta Hadiningrat Tujuan penelitian adalah mendeskripsilcan pemaknaan masyarakat di lingkungan keraton Surakarta Hadiningmt tentang ritual Tingalandalem Jumenengan. Selain itu juga dibuat deskripsl dari orientasi pelaksanaan ritual di dalam ruang pada saat ritual berlangsung. Setelah itu dibuat analisis struktur relasi antara ruang, ritual dan kedudukan raja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Metode pengumpulan data penelitian adalah wawancara mendalam, observasi berperan serta, dan studi dokumentasi. Temuan-temuan penelitian ini, yaitu (1) lokasi ritual yaitu pendapa Sasana Sewaka diteguhkan kesakralannya dengan tarian sakral Bedhaya Ketawang dan poros simbol kekuasaan yang berpusat di raja. Temuan penelitian ini menguatkan pendapat Ossenbruggen (1916), von Heine-Geldem (1982), Moertono (1985), dan Anderson (l99O), (2) ritual Tingalandalem Jumenengan di Keraton Surakarta Hadiningmt merupakan sebuah upaya penguatan kekumsaan spiritual. Pada saat dimana konscp bins negara yang diterapkan kini hanya tinggal dalam artian simholik,karena Keraton Surakarta Hadiningrat kini tak lagi mcmpunyai kekuatan politik danbirokratis dalam konteks nasional, dcngan sendirinya raja hanya menjadi penguasa dalam aspek spiritual. Sebagaj kompensasinya, kekuasaan yang pudar harus diteguhkan melaiui ritual yang dilaKukan secara siklikal, (3) upaya penegasan KeKuasaan absolut, tunggal, dan tidak terbagi dinyatakan dalam ritual Tingalandalem Jumengan. Konsep ini disimbolisasikan dengan ungkapan ?Ngendi ana Surya Kembar tak ada dua matahari menerangi dunia, hanya ada satu yaitu raja yang duduk di tahta dhampar kencana. Kekuasaan merupakan esensi utama ritual Tingalandalem Jumenengan. Ritual ini menlpakan legitimasi kekuasaan raja dan menegaskan bahwa kekuasaan tidak terbagi, tunggal dan tidak ada dua penguasa. Temuan penelitian ini menguatKan pendapat von Heine-Geldem (1982), Moertono (1985), dan Andemon (1990), (4) hadimya ruang temporal simbolik dalam hubungarmya dengan gerakan tarian salcral Beclhaya Ketawang menunjukkan adanya konsep ritual yang ?meruang?, yaitu mampu membentuk dan memberi makna pada ruang, menyatakan kekuasaan, mengkomunikasikan informasi dan menyimpan sistem-sistem nilai. Temuan penelitian ini ntienguatkan pendapat Mangunwijaya (1992) dan Rapoport (1979), (5) Ritual Tingalandalem Jumenengan di Keraton Surakarta Hadiningrat menunjukkau adanya relasi antara Ruang, Ritual dan Konsep Kekuasaan. Struktur Ruang, tak bisa dipisahkan dari strulctur Ritual dan struktur Konsep Kekuasaau. Temuan penelitian ini menguatkan pendapat Lévi-Strauss (1963).
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T4843
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martinus Herwiratno
Abstrak :
Tesis ini merupakan penelitian mengenai konstruksi identitas keturunan China diaspora di Bandar Lampung, Indonesia. Penelitian ini bertujuan menunjukkan proses kontestasi, resistensi, negosiasi dan kompromi dalam konstruksi identitas seorang keturunan China diaspora bernama Tjong Djit Chung dalam profesinya sebagai seorang perantara roh ritual lokthung. Analisanya didasarkan pada pemikiran Stuart Hall dalam tulisannya "Cultural Identity and Diaspora" yang memaparkan proses perubahan identity as being menjadi identity as becoming masyarakat diaspora. Melalui penelitian etnografis didapati bahwa konstruksi identitas Tjong Djit Chung yang terepresentasi dalam ritual lokthung tersebut bersifat hibrid, tidak tunggal dan cair. Hal tersebut merupakan strategi memposisikan dirinya dalam konstruksi identity as becoming keindonesiaannya tanpa harus kehilangan identity as being-nya. ......This thesis is a research on identity construction of someone who is a Chinese diaspora descendant in Bandar Lampung, Indonesia. The research is intended to show the processes of contestation, resistance, negotiation and compromise in the identity construction of Tjong Djit Chung as a who is a lokthung ritual?s spirit medium. The analysis is based on the thinking of Stuart Hall in his paper ?Cultural Identity and Diaspora? which describes the change process of identity as being to be identity as becoming of diaspora community. Through ethnographic research, it was identified that the identity of tongsin Tjong Djit Chung represented in that ritual is hybrid, non singular and fluid. This form of identity is a strategy to position himself in the construction of his identity as becoming of ?being Indonesian? without having to lose his identity as being.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28956
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pelawi, Kencana S.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
392.5 PEL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pande Nyoman Djero Pramana
Surakarta: Citra Etnika, 2004
294.5 PAN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Panuti Hadimurti Mohamad
Jakarta: UI-Press, 1983
390.4 PAN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yoon, Seo-seok
Seoul: Ewha Womans Univeersity Press, 2008
KOR 394.25 YOO f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>