Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Syabarrudin
"Para pelaku pasar modal di Indonesia saat ini hanya memiliki satu rujukan utama dalam bertransaksi saham-saham syariah, yaitu dengan menggunakan saham-saham Jakarta Islamic Index (JII) yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2000. Berdasarkan data historis yang ada, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa portofolio saham, termasuk saham-saham yang berada dalam Jakarta Islamic Index (JII) cenderung berfluktuasi atau volatile. Volatilitas inilah yang kemudian dipahami sebagai salah satu risiko yang harus dihadapi oleh para pelaku pasar modal.
Volatilitas portofolio saham syariah dapat memiliki karakteristik homoskedastik atau hetero skedastik. Volatilitas homoskedastik dapat dihitung dengan menggunakan deviasi standar sedangkan volatilitas heteroskedastik dapat diukur dengan menggunakan pendekatan Risk Metric. Pada tesis ini digunakan metode volatilitas Generalized Amoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) dan Exponential Weighted Moving Average (EWMA).
Risiko ketidakpastian tentang hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan datang, sebagai akibat dari kondisi pasar merupakan permasalahan yang sering dipertanyakan oleh para pengambil keputusan. Oleh karena itulah, perlu dilakukan penelitian empiris terhadap karakteristik penyebaran risiko tersebut.
Pada penelitian ini dilakukan studi banding antara kedua model volatilitas tersebut. Studi banding ini perlu dilakukan untuk mendapatkan metode analisis volatilitas yang retail, lebih akurat untuk karakteristik portofolio saham syariah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik volatilitas portofolio saham syariah memiliki pergerakkan volatilitas heteroskedastik secara signifikan. Bentuk pola penyebaran volatilitas antara ARCH-GARCH dan EWMA adalah sama, akan tctapi EWMA berada di bawah grafik ARCH-GARCH. Perbandingan tingkat failure rate dari kedua model yang dipakai dalam penelitian ini menunjukkan bahwa metode ARCH-GARCH lehih akurat dibandingkan EWMA. Sedangkan perbandingan Value at Risk untuk menentukan harga portofolio saham syariah pada T+I membuktikan bahwa EWMA lebih akurat jika dibandingkan dengan metode ARCH-GARCH.

At this moment, almost every capital market players in Indonesia has only one prime benchmark, in making transaction for Sharia' Equities; by using Jakarta Islamic Index (JII) equities launched at 2000. Based on current historical data, it is clear that equities portfolio, included Jakarta Islamic Index (JII) equity, tends to fluctuate or volatile. This volatility is known as one of risks that every capital market players must deal with.
Sharia equity volatility portfolio has homoscedastic or heteroscedastic characteristics. Homoscedastic Volatility can be measured with the use of standard deviation, whereas heteroscedastic volatility can be measured with the use of Risk Metric Method. This thesis will use Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) and Exponential Weighted Moving Average (EWMA) volatility models.
Possible uncertain risks resulted from capital market have been frequently questioned by decision makers. That is where the need of empiric research on the spread of risk characteristic arises.
This research will generate a comparable study between the two of volatility models. This comparable study is inevitable in order to get accurate volatility analysis model for the characteristics of sharia' equities portfolio.
Results from the research show that volatility characteristics of Sharia' equities portfolio have significant heteroscedastic fluctuation. There are identical patterns of dissemination between ARCH-GARCH (1,1) and EWMA, but EWMA is drawn below ARCH-GARCH graphic. Failure rate of equation from both models used in this research shows that ARCH-GARCH models are more accurate than EWMA. And Value at Risk comparison for determine sharia' equities portfolio price at T+ I proves that EWMA is more accurate than ARCH-GARCH.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oom Komariyah
"Penelitian ini menganalisis risiko harga saham syariah dengan mengukur potensi kerugian maksimal yang akan dialami dalam satu hari, lima hari, dan 20 hari ke depan. Metodologi yang digunakan adalah Value at Risk Variance Covariance model dan Historical Simulation model. Obyek penelitian meliputi 10 saham syariah yang konsisten selama dua tahun tercatat dalam Jakarta Islamic Index. Dalam penelitian ini diasumsikan pasar modal efisien, dengan demikian maka risiko harga dalam penelitian ini menunjukan total risiko dari saham-saham syariah.
Dengan metodologi yang digunakan. dapat diukur potensi kerugian maksimal dari masing-masing saham dan potensi kerugian maksimal dari portofolio 10 saham tersebut pada convident Ievel 95%. Validitas model diuji dengan melakukan back testing dengan Kupiec Test yaitu membandingkan potensi kerugian maksimal hasil perhitungan dengan kerugian yang sebenarnya terjadi. Dari penelitian ini, ditemukan perbedaan hasil pengukuran antara Variance Covariance model dan Historical Simulation model, di mana potensi kerugian yang diukur dengan Variance Covariance model lebih besar dibandingkan dengan potensi kerugian maksimal yang diukur dengan Historical Simulation model. Meskipun demikian, kedua model ini dinyatakan valid untuk mengukur potensi kerugian maksimal dari saham syariah.

This thesis analyzes price risk of sharia stocks by measuring maximum potential loss for the next one, five, and 20 days. The methodologies used are Value at Risk Variance Covariance and Historical Simulation models, The object of research includes 10 stocks listed in Jakarta Islamic Index for the last two years, 2003 and 2004 consequentially. It was assumed that the capital market is efficient so that the price risk reflects total risk of the sharia stocks.
Using the methodologies as described, the maximum potential loss of each stock and its portfolio of 10 stocks can be calculated at 95% confidence level. The models were validated using back testing and Kupiec Test which compare the maximum potential losses with their actual losses. The research found that there was different result of Value at Risk calculated using Variance Covariance method and Historical Simulation methode. The potential loss calculated using Variance Covariance method is bigger than that one calculated using Historical Simulation method. However, these two methods are valid ones to measure maximum potential loss of sharia stocks.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15254
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library