Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reski Hanafianto Putra
Abstrak :
Peti kemas adalah suatu alat transportasi logistik yang dirancang secara khusus agar bisa dipakai berulang kali. Di Indonesia peti kemas mulai berkembang penggunaannya karena dalam fungsinya untuk mengemas dapat dipakai berulang kali dan kemudahan dalam operasionalnya. Didalam menggunakan peti kemas maka diperlukan fasilitas penunjang yaitu terminal peti kemas yang berfungsi untuk pendistribusian dan juga untuk penampungan. Di dalam operasional terminal peti kemas risiko keselamatan adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu diperlukan suatu manajemen risiko untuk mengendalikan risiko-risiko tersebut agar dapat dihindari atau dampaknya bisa diminimalisir. Manajemen risiko ini dimulai dengan mengidentifikasi secara umum risiko yang ada serta menganalisa dampak umum dan penyebab umum dari risiko tersebut. Standar khusus yang digunakan untuk manajemen keselamatan dalam kerja adalah standar internasional yaitu OHSAS. Di dalam peniliaian risiko ini digunakan sebuah metode yaitu menggunakan matriks risiko yang berisi nilai-nilai dari sebuah risiko itu sendiri. Risiko yang mendapatkan nilai tertinggi (berbahaya) dianalisis sebab terjadinya dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis sehingga bisa diminimalisir atau dihilangkan dampak negatifnya.
Container is a logistic transportation equipment designed especially to reuse overtime. Nowadays, in Indonesia used of container as a transport equipment has growth because it is simple and easy to use. President Joko Widodo embrace through sea toll program which planned to connected all the region in Indonesia through the sea. In usage of container, the most important thing besides container itself and ship is a container terminal. Every container operation need container terminals to stacking the container and distribute them. Every operational activity in container terminal contain much safety risk. A risk management is needed to prevent, decrease the damage of risk, even to make a risk disappear. First thing to do is identification risks and analyze what main cause and the effect. After risks identified we make a simple risks scoring with risk matrix. The highest risks then identified with Fault Tree Analysis method so we know what the root of this risk and make a simple rules to control the risks.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Handijaya Dewantara
Abstrak :
ABSTRAK
Festival is a step for promoting several new destination and also to attract tourists who visiting Bali. As part of it, the Buleleng regency government has routinely held several festivals, which are rooted in the customs of diverse local communities.
Jakarta: The Ary Suta Center, 2019
330 ASCSM 45 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Anggraini
Abstrak :
Work Breakdown Structure (WBS) membentuk dasar dari sebagian besar proses manajemen proyek. Terlepas dari keunikan masing-masing proyek, sebagian besar bangunan mengandung pilihan unsur yang serumpun yang menjadikannya dasar bagi banyak struktur. Ini dapat distandarisasi dan digunakan sebagai dasar program universal untuk pekerjaan konstruksi. Aktivitas kerja dalam proyek konstruksi dapat mengalami gangguan yang mungkin disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor tersebut adalah terjadinya kecelakaan kerja. Pencegahan kecelakaan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi dan analisis awal potensi bahaya di setiap paket kerja, metode, aktivitas, sumber daya, dan lingkungan WBS. Ini memunculkan kebutuhan akan WBS standar yang menjadi dasar penyajian penilaian risiko, dampak, dan frekuensi kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko untuk perencanaan keselamatan pembangunan stadion. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS, metode implementasi, kegiatan, sumber daya, potensi risiko bahaya dan perencanaan keselamatan menggunakan WBS berbasis risiko dari pekerjaan konstruksi stadion. Selain itu, standar WBS berbasis risiko akan membantu mencegah, mengurangi, menghilangkan, dan bahkan menihilkan risiko kecelakaan yang terjadi dalam pekerjaan konstruksi. ...... The Work Breakdown Structure (WBS) forms the base of most project management processes. Despite the uniqueness of each project, most buildings contain cognate, elemental options that makes for the bases of many structures. These can be standardized and used as the basis of a universal program for construction works. Work activities in construction projects can suffer disruptions that may be caused by numerous factors. One of these factors is the occurrence of work accidents. The prevention of said accidents can be done by conducting an identification and early analysis of potential hazards in every work package, method, activity, resource and environment of the WBS. This brings up the need for a standardized WBS from which the presentation of risk, impact, and frequency assessments of workplace accidents will be based. This study aims to develop a risk-based WBS standard for the safety planning of stadium construction. The outcome of this study are the WBS standards, implementation methods, activities, resources, potential hazard risks and safety planning using risk-based WBS of a stadium construction work. Furthermore, the risk-based WBS standard will help to prevent, reduce, eliminate and even nullify the risk of accidents occuring in the construction work.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defi Nurul Hidayah
Abstrak :
ABSTRAK Aktivitas pekerjaan pada proyek konstruksi dapat mengalami gangguan yang dikarenakan oleh berbagai hal, salah satu penyebabnya adalah terjadinya kecelakaan kerja. Identifikasi dan analisa awal potensi bahaya pada setiap paket pekerjaan, metode pelaksanaan, aktivitas pekerjaan, sumber daya dan lingkungan yang ada pada WBS (Work Breakdown Structure) dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Dengan demikian kebutuhan akan standarisasi WBS sangat pentingĀ  dalam menyajikan penilain risiko, dampak dan frekuensi yang timbul akibat kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko untuk perencanaan safety pada konstruksi bendungan. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS, metode pelaksanaan, aktivitas, risiko potensi bahaya, perencanaan safety menggunakan standar WBS berbasis risiko, pada pekerjaan konstruksi bendungan, sebagai suatu upaya dalam pencegahan, pengurangan atau menghilangkan risiko kecelakaan kerja konstruksi bendungan.
ABSTRACT Work activities on construction projects can experience disruptions caused by various things, one of the causes is the occurrence of work accidents. Identification and early analysis of potential hazards in each work packet, work methods, work activities, resources and environments in the WBS (Work Breakdown Structure) can prevent work accidents. Thus the need for WBS standardization is very important in presenting the assessment of risk, impact and frequency arising from workplace accidents. The purpose of this study was to develop a risk-based WBS standard for safety planning on dam construction. The results of this study are WBS standards, implementation methods, activities, potential hazard risks, safety planning using risk-based WBS standards, WBS dictionaries and WBS checklists on dam construction work, as an effort in preventing, reducing or eliminating the accident in dam construction work.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T52621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayasha Tamara
Abstrak :
Konstruksi merupakan industri yang mempunyai risiko kecelakaan kerja tertinggi. Dimana risiko kecelakaan kerja pada konstruksi dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, metode pekerjaan, tempat bekerja, lingkungan ataupun manusia itu sendiri serta sistem manajemen yang tidak baik. Salah satu sistem manajemen yang dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja pada konstruksi adalah safety plan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi apa saja sumber risiko yang berpotensi bahaya pada komponen pekerjaan WBS (work breakdown structure) Proyek Saluran Irigasi yang sudah terstandarisasi dan untuk mengembangkan safety plan berdasarkan risiko yang sudah teridentifikasi pada WBS Saluran Irigasi untuk meningkatkan Kinerja K3 pada proyek konstruksi Saluran Irigasi. Metode penelitian menggunakan analisis arsip dengan kuesioner dan studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah sumber risiko yang berpotensi bahaya pada proyek saluran irigasi, tindakan preventif dan tindakan korektif untuk kemudian dibuat pengembangan safety plan sebagai bentuk pencegahan risiko kecelakaan kerja untuk meningkatkan kinerja K3 pada proyek saluran irigasi.
Construction has now become an industry with the highest risk of work accidents. The risk of workplace accidents in construction can be caused by several factors, that are the work method, workplace, environment, human factors and a poor safety management system. The example of safety management system that can reduce the level of work accidents in construction is safety plan. The purpose of this research is to identify what are the potential hazards of the work components in construction of channel irrigation WBS (work breakdown structure) that have been standardized, and to develop a safety plan based on the risks identified in the construction of channel irrigation WBS to improve occupational health and safety performance for channel irrigation construction. The research method uses archive analysis with questionnaire and case studies. The results of this study are, potentially hazardous risk sources on channel irrigation construction projects, preventive actions and corrective actions to later be made the development of a safety plan as a form of preventing the risk of workplace accidents to improve OHS performance for construction of channel irrigation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martalena
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk untuk menilai risiko keselamatan pipa transmisi minyak/ main oil line (MOL). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode semi kuantitatif. Penelitian ini mengamati pipa 24? dan 20?, mulai dari lapangan C sampai ke terminal pengumpul sejauh kurang lebih 20 km. Pengolahan data dilakukan dengan mengacu kepada perhitungan penilaian risiko pada pipa yang dikembangkan oleh Kent. Muhbauer. Variabel yang dimasukkan ke dalam perhitungan adalah indeks kerusakan pihak ketiga, indeks korosi, indeks desain dan indeks kesalahan operasional. Dari hasil data yang dikumpulkan dan perhitungan, terlihat bahwa dapat disimbulkan bahwa variabel indeks desain adalah faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap risiko keselamatan pipa, yang kemudian diikuti oleh indeks pihak ketiga dan indeks kesalahan operasi. Nilai faktor dampak kebocoran terbesar berada pada daerah yang dekat dengan hunian penduduk. Hal ini diakibatkan aktifitas penduduk dapat menyebabkan pipa menjadi retak/bengkok sehingga kebocoran pada pipa dapat terjadi. Dalam rangka menjaga keselamatan jalur pipa minyak sepanjang 20 km, maka perlu dilakukan tindakan-tindakan pemeliharaan yang berhubungan dengan masing-masing variabel.
ABSTRACT The aim of this study is to analyze the oil transmission pipeline/main oil line risk for safety. This study is analytic descriptive research by using quantitative method. This study is observing the 24? and 20? pipeline, starting from field C up to collecting terminal 20km long. The data tabulation will be referring to the pipeline risk assessment methodology, which was developed by Kent. Muhbauer. The variables, which are, use such as third party index, corrosion index, design index and incorrect operational index. The result of data collecting and calculation shows that the index design is the most significant value that can interfere to the pipeline safety risk, than followed by third party index and in correctional operation index. The leak impact factor biggest value were lies near the local resident. The local resident activity can cause the pipeline become dent/cracked so the pipeline leakage can be happened. In order to keep the safety of 20 km oil pipeline, then the maintenance activity should be done according to each variable.
Depok: Fakulitas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library