Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Addresses such topics as : hierarchical and ultrametric models of financial crashes, dynamic hedging, arbitrage free modeling the term structure of interest rates, agent based modeling of order flow, asset pricing in a fractional market, hedge funds performance and more. "
Berlin: Springer, 2012
e20397140
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Sudbury, Mass: Jones and Barlett, 2011
610.289 PRI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Sulistiyo Wibowo
"Value-at-Risk (VaR) adalah perangkat pengukuran risiko yang sangat populer di dunia perbankan dan keuangan saat ini. Iorion (2003) menerjemahkan VaR sebagai suatu tilik hatasan (cut q) yang menetapkan suatu kerugian Lidak dapat lerjadi dengan probabilitas yang Iebih besar dari tingkat kepercayaannya. Karya akhir ini memfokuskan penaksiran volatilitas untuk pengukuran risiko pasar dalam rangka meughitung diversified VaR.
Engle (1982) mengembangkan model yang sangat lerkenai untuk meramalkan volatilitas yang disebut sebagai uutoregressive conditional hereroskedasticity (ARCH). Salah seorang muridnya, Bollerslev (1986) memperbaiki model Engle, yang kemudian dikenal sebagai generalized ARCH (GARCH). Model-model ini merupakan model univariate yang dapat digunakan untuk menaksira VaR tunggal untuk seliap posisi. Sedangkan untuk posisi portofolio, perhitungan diversified VaR harus inemperhitungkan korelasi antara instrumen yang dipergunakan. Mctode matriks varian-kovarian adalah salah salah sate metode yang sering digunakan untuk meiakukan aggregasi penaksiran VaR untuk posisi portofolio.
Sebuah alternatif metode yang dapat digunakan untuk menghilung penaksiran diversified VAR adalah menggunakan model-model GARCH multivariat. Engle dan Kroner (1993) menunjukan basil teoritis dalam formulasi dan penaksiran GARCH multivariat dalam sistem persainaan simultan yang dikenal sebagai BEKK (M-GARCH BEKK) model. Model ini didasarkan pada model Engle (1982) dan model Bollerslev (1986).
Dengan menggunakan metode M-GARCH BEKK dan metode matriks variankovarian, karya akhir ini membandingkan peramalan volatilitas yang dihasilkan oleh kcduanya untuk menghitung diversified VaR, khususnya untuk risiko pasar. Data yang digunakan menggunakan tiga nilai lukar: GBP'IUSD, USD!!I'Y, dan USDISGI] dari tahun 2000 hingga 2005. Dalam rangka melakukan bucktesting, uji Kupicc diterapkan untuk melakukan validasi model pada bentuk univariat.
Hasil empirik menunjukkan bahwa model M-GARCH BEKK memberikan kinerja penaksiran yang lebi baik dibandingkan metode matriks varian-kovarian, walaupun spesilikasi model ini lebih rumit. Taksiran VaR yang dihasilkan M-GARCH BEKK adalah 0,1388%, yang memberikan beban modal sebesar 5,2063%, sedangkan taksiran VaR yang dihasilkan metode matriks varian-kovarian adalah 0,1982%, yang memberikan beban modal sebesar 7,433%. Hasil lain yang ditemukan adalah perubahan volatilitas berubah secara signifikan setiap 125 tilik observasi atau selidaknya tiga bulan. Hal ini menyimpulkan bahwa peramalan volatilitas harus dievaluasi setiap tiga bulan.

Value-at-Risk (VaR) is the most popular tool for risk measurement in banking and finance industry today. Jorion (2003) be interpreted as the cutoff point such that a loss will not happen with probability greater than its confidence level. VaR estimation requires net asset positions and its distribution, time horizon, confidence level, and volatility forecast. This paper focus on volatility estimation for market risk measurement in order to calculate diversified VaR.
Engle (1982) developed a famous model to forecast volatility, known as autoregressive conditional heleroskedasticity (ARCH). His student, Bollerslev (1986), improved Engle's model, which later known as generalized ARCH (GARCH). These models are univariate model that can be used to estimate single VaR for each position. For portfolio position. one must calculate correlation among the assets in order to incorporate diversified VaR estimation. Variance-covariance matrix method is one of the common methods to aggregate VaR estimation for portfolio position.
An alternative method to calculate diversified VaR estimation is to use multivariate GARCH models. Engle and Kroner (1993) shows theoretical results in the formulation and estimation of multivariate GARCH models within simultaneous equations systems and known as BEKK (M-GARCH BEKK) model. This model is based on Engle's model 1982) and Bollersley?s model (1986).
Using M-GARCH BEKK and variance-covariance matrix methods, this paper compares volatility forecast generated by both methods in order to estimate diversified VaR for market risk only. The data used in this paper consists of three exchange rates: GBP/USD, USD/JPY, and USDISGD, from the period of 2000 to 2005. In order to do backtesting. Kupiec test is applied to validate the models in the invariable form.
The empirical result shows that M-GARCI I 13EKK model performs better, though has more sophisticated specification, than variance-covariance matrix method in estimating the volatility. The estimation results are as follows: VaR estimation generated by MGARCH BEKK is 0.1388% which leads to capital charge of 5.2063%; while estimation generated by variance-covariance matrix is 0.1982% which leads to capital charge of 7.433%. The results also show that the volatility changes significantly every 125 observations or at least once in three months. This concludes that volatility forecast should he evaluated at least every three months."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Hariyanto
"ABSTRAK
Perusahaan X merupakan kontraktor asing yang menggalang kerjasama dengan Pertamina dalam bentuk Production Sharing Contract (PSC) untuk mengelola aktivitas kegiatan minyak dan gas bumi pada suatu wilayah kerja (contract area) di Indonesia. Perusahaan X mengelola beberapa wilayah kerja di Indonesia, diantaranya adalah Pantai Utara Jawa Barat, Pantai utara Pulau Bali, Wirriagar, Bomberai, Berau, Kalosi, Madura East, dan Set-am. Dalam mengelola beberapa wilayah kerja ini, Perusahaan minyak lainnya yang disebut Partner juga ikut membiayai semua pengeluaran serta menanggung resiko keseluruhan pelaksanaan aktivitas perminyakan yang dilakukan oleh Perusahaan X. Masing-masing wilayah kerja ini dikelola oleh Perusahaan X dalam bentuk ketentuan PSC yang berbeda, serta keikutsertaan dari para Partner yang berbeda pula. Setiap periode akuntansi tertentu, Perusahaan X diwajibkan menyajikan laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban atas aktivitas kegiatan perminyakan yang dilakukan oleh Perusahaan X. Untuk menghasilkan laporan keuangan tersebut, Perusahaan X menggunakan Sistem Informasi Akuntansi yang terintegrasi, sehingga dapat melakukan pengolahan data untuk beberapa PSC.
Pengolahan data yang dilakukan oleh Sistem informasi Akuntansi Perusahaan X untuk menghasilkan laporan keuangan dilakukan melaiui Oracle General Ledger. Oracle General Ledger melakukan pemrosesan transaksi setiap harinya, serta pemrosesan General Monthly Closing setiap bulannya. Dari pemrosesan transaksi setiap harinya, serta pemrosesan General Monthly Closing setiap bulannya pada Oracle General Ledger akan dilihat bagaimana iaporan keuangan dihasilkan untuk selanjutnya dikirim ke Pertamina, Perusahaan Induk, serta para Partner.
Dari peneiitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keakuratan laporan keuangan adalah dasar pengalokasian semua pengeluaran ke Perusahaan X, serta para Partners. Dasar pengalokasian yang digunakan oleh Perusahaan X adalah Time Allocation Table dan Allocation Factor. Analisa yang akan dilakukan adalah apakah dasar pengalokasian yang digunakan tersebut dapat mengikuti perkembangan kegiatan usaha perminyakan pada masing-masing wilayah kerja yang dilakukan oleh Perusahaan X dalam tahap kegiatan ekspiarasi, pengembangan serta produksi yang senantiasa dinamik. Selain pengalokasian semua pengeluaran ke Perusahaan X serta para Partners yang senantiasa akurat ini merupakan kewajiban bagi Perusahaan X, juga akan dapat menjaga atau meningkatkan kerjasama dan kepercayaan dari Pertamina, para Partners, serta Perusahaan lnduk atas semua aktivitas perminyakan yang dilakukan oleh Perusahaan X pada masing-masing wilayah kerja di Indonesia.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library