Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Levenstern, Mary Kerney
New York: Avery Publ. , 1992
616.994 LEV e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
R. Dady Indratmo
"Pembangunan infratruktur busway bertujuan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Jakarta. Pelaksanaan pembangunan busway tidak hanya menyelesaikan jalur busway itu sendiri, melainkan juga menyempurnakan jalur reguler. Waktu pelaksanaan harus dijaga secara ketat. Konflik yang timbul pada saat pelaksanaan sedapat mungkin diminimalisir untuk memperkecil dampak dari pembangunan sehingga tidak merugikan pihak ketiga atau pengguna jalan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari ranking faktor-faktor risiko dan mencari respon atas faktor-faktor risiko tersebut. Penelitian dimulai dengan melakukan identifikasi risiko dengan cara delphi technique. Identifikasi dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor kegiatan dan faktor-faktor risiko kegiatan.
Hasil dari identifikasi kemudian ditanyakan ke responden untuk dicari besar dampak dan frekuensi terjadinya. Langkah terkahir dari penelitian adalah menganalisis hasil dengan menggunakan metode Analitycal Hirarchy Proses (AHP)
Hasil penelitian ini adalah 10 besar ranking faktor risiko antara lain:
1. Kualitas pengendalian dari pekerjaan pengadaan Moveable Concrete Barrier
(MCB);
2. Kualitas pengendalian dari pekerjaan mobilisasi/demobilisasi;
3. Koordinasi lintas pihak terkait dari pekerjaan pengadaan MCB;
4. Faktor alam dan cuaca dari pekerjaan pengadaan MCB;
5. Kualitas pengendalian dari pekerjaan perkerasan jalan beton;
6. Ketepatan waktu fabrikasi besi dari pekerjaan perkerasan jalan beton;
7. Pengaturan manajemen lalu lintas dari pekerjaan pengaturan lalu lintas;
8. Faktor alam dan cuaca dari pekerjaan pengaturan lalu lintas;
9. Ketepatan waktu mobilisasi beton dari pekerjaan perkerasan jalan beton dan;
10. Koordinasi lintas pihak terkait- pekerjaan pengaturan lalu lintas
Respon faktor risiko antara lain:
1. Merencanakan pekerjaan lebih matang;
2. Membuat jadwal periodik;
3. Memantau jadwal secara kontinu;
4. Menghubungi pihak-pihak yang terkait pelaksanaan pekerjaan;
5. Melaksanakan pekerjaaan tepat waktu dan;
6. Memantau hasil pekerjaan

Busway infrastructure project purpose to lease traffic problem in Jakarta. The project not only finish the line itself, but also to make reguler line perfect. The project time must be control tightly. Conflict that arise in construction time should be minimize to decreae the impact of the project so it does not make loss on third side user (road user). The object of this research is to find out risk factor and to find out the response of these factors. This research begin with identifying risk with delphi technique method.
Identification use to know activity factors and risk activity factors. The result of this identification then will be ask to respondent so we can find out the impact and the frequency. The last step is to analyze respondent result using Analitycal Hirarchy Proses (AHP) method.
The 10 ten result of risk ranking factors are:
1. Controlling quality of Moveable Concrete Barrier (MCB) procurement;
2. Controlling quality of mobilisation-demobilisation;
3. Coordination intra party involve of MCB procurement;
4. Nature and weather factors of MCB procurement;
5. Controlling quality of rigid pavement works;
6. Acurate time of steel fabrication for rigid pavement work;
7. Traffic management of traffick management work;
8. Nature and weather factors of traffick management work;
9. Accurate time of rigid mobilisation for rigid pavement work and;
10. Coordination intra party involve of traffick management work.
The response of these factors are:
1. Making plan more ripe;
2. Make periodic schedule;
3. Monitor the schedule continually;
4. Invite party involve in the work;
5. Constructing on time and;
6. Monitor the work result."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25078
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Paramita Wardhani
"Latar Belakang : Preeklampsia masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada ibu hamil. Hingga saat ini masih belum ada program penapisan untuk memprediksi preeklampsia di Indonesia. Pada tahun 2018 di Jakarta, dilakukan penelitianmengenai faktor-faktor risiko maternal dan profil biofisik yang dinilai dapat meningkatkan kejadian preeklampsia. Namun, hasil penelitian tersebut masih perlu dilakukan validasi eksternal untuk mengonfirmasi bahwa hasilnya valid dan bisa diaplikasikan pada situasi, waktu, tempat yang berbeda. Tujuan: Melakukan validasi eksternal hasilpenelitian terdahulu Metode: Desain kohort prospektif. Semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di RSCM, RSUK JoharBaru, dan RSUK Tebet dari April-November 2018 diikuti hingga bersalin/terjadi preeklampsia pada Januari 2019. Hasil: Total subjek 467 orang. Insidens preeklampsia dari ketiga rumah sakit adalah 18,2%. Hasil penelitian dianalisis secara bivariat dilanjutkan multivariat. Hasil penelitian yang secara statistik signifikan adalah hipertensi kronik, riwayat preeklampsia, tekanan arteri rerata≥ 95 mmHg, dan indeks pulsatilitas a.uterina tinggi. AUC-ROC (kemampuan diskriminasi untuk memprediksi preeklampsia) 85%. Sehingga merupakan instrumen yang baik untuk uji diagnostik. Hasil ROC dari penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang serupa. Cut off dari penelitian ini 0,91 (sensitivitas 79% dan spesifisitas 84%). Hasil uji validitas eksternal dari penelitian sebelumnya diterapkan pada penelitian ini dan menunjukkan hasil yang valid dan memiliki akurasi yang baik. Kesimpulan: Faktor-faktor yang meningkatkan risiko preeklampsia, yaitu hipertensi kronik, riwayat preeklampsia, tekanan arteri rerata ≥95 mmHg, dan indeks pulsatilitas a.uterina tinggi. Hasil perbandingan uji diagnostik dan uji validitas eksternalbaik.

Background: preeclampsia is still leading causes of morbidity and mortality in pregnant women. Until today, there is still no screening program to predict preeclampsia in Indonesia. In Jakarta 2018, conducted research on maternal risk factors and biophysical profile to predict preeclampsia. However, the results still needs to be performed external validation to confirm that the results of the study are valid and can be applied on different situations, populations, and times. Objective: to perform external validation of the previous studyMethods: A prospective cohort design. Participants are all pregnant women who perform antenatal care in RSCM, RSUK JoharBaru, and RSUK Tebet from April-November 2018. They will be followed until January 2019. Results: Total participants 467 subject. Incidence of preeclampsia from 3 hospitals was 18,2%. The results had been analyzed bivariate continuing multivariate. The results of this study which statistically significant werechronic hypertension, history ofpreeclampsia, mean arterial pressure≥ 95 mmHg, and high pulsatility index of uterine artery. AUC-ROC (discrimination ability to predict preeclampsia) was 85%. Therefore, it is a good instrument fordiagnostic test. The ROC result of previous study seen shows the similar result.Cut off of this study was 0,91 (79% sensitivity and 84% specificity). The result of external validity test from previous study which applied to this study was valid and showed a good accuracy.Conclusion: Several factors increase the risk of preeclampsia, such as chronic hypertension,history of preeclampsia, mean arterial pressure≥ 95 mmHg, and high pulsatility index of uterine artery. The results of diagnostic test and external validation test are good."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T57679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
K. James, David, Author
Philadelphia: Saunders, 2006
618.3 HIG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Runita Listiarini
"Proyek EPC memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi. Keterlambatan dan cost overrun merupakan permasalahan yang sering terjadi pada proyek. Keterlibatan subkontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi sangat tinggi sehingga pengaadaan subkontraktor mempunyai pengaruh cukup besar pada proyek EPC. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berpengaruh, penyebab dan dampak risiko tersebut, dan tindakan preventif dan korektifnya. Metode penelitian ini melalui studi literatur, survey kuesioner, dan validasi pakar. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko yang berpengaruh terhadap kinerja waktu yaitu "Subkontraktor tidak memahami konsep proyek dengan baik" dan "Tidak lengkapnya klausal kontrak antara pihak kontraktor EPC dengan subkontraktor" sedangkan untuk kinerja biaya yaitu "Kurang lengkapnya kriteria penilaian teknis dalam menilai kualifikasi peserta lelang", "Pembayaran subkontraktor yang telat dan tidak sesuai", dan "Kekurangan tenaga kerja pada pihak subkontraktor".
EPC project has high risk level. Delay and cost overrun are problems that usually happen. Subcontractor’s high involvement in execution of construction work so that provision of services has a considerable influence on the risk that may occur in the EPC Project. The purpose of this research are to identification risk factor that influenced, cause and effect, preventive and corrective action from risk factor. Method in this research through literature review, survey by using questionnaire, and expert judgement. The result obtained in this research is the risk factor that affect time performance are "Subcontractor do not understand the concept of project well" and "Incomplete clause of the contract between EPC contractor and subcontractor" while risk that affect cost performance are "Incomplete technical assessment criteria in assessing the bidders qualifications", "Subcontractor payments are late and do not suitable", and "lack of labor on the part of subcontractor"."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saudale, Magdalena Kristi Daradjati
"Latar belakang: Hipotermia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi, terutama pada bayi prematur dan atau dengan berat lahir kurang. Membungkus bayi menggunakan plastik terbukti mengurangi hipotermia. Saat ini terdapat Neohelp suatu plastik dengan desain baru yang diharapkan lebih efektif mencegah hipotermia. Tujuan: Mengetahui angka kejadian hipotermia bayi baru lahir dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai normotermia pada resusitasi bayi prematur menggunakan plastik polietilen lembaran dibandingkan dengan plastik Neohelp, serta mengetahui faktor risiko dan komplikasi hipotermia. Metode: Dilakukan randomized controlled trial pada 48 bayi baru lahir usia gestasi ≤ 32 minggu, pada 5 rumah sakit. Faktor lingkungan berupa suhu ruangan, kelembaban, waktu transport dari ruang bersalin ke ruang perawatan serta penggunaan 2 macam plastik untuk mencegah hipotermia, dianalisis secara bivariate menggunakan Uji Chi-square, Fisher exact, t-test dan Man-Whitney test. Hasil: Didapatkan nilai angka hampir sama antara kelompok plastik poietilen lembaran dibanding Neohelp untuk mencapai normotermi di ruang bersalin (4,5 menit vs 5 menit), serta rerata suhu tubuh ketika tiba di ruang perawatan (35,6⁰C vs 35,4⁰C). Suhu dan kelembaban ruangan, waktu tempuh dari ruang bersalin ke ruang perawatan, dan 2 jenis plastik tidak terbukti merupakan faktor risiko terjadinya hipotermia. Kesimpulan: Plastik Neohelp tidak terbukti lebih unggul dibanding polietilen lembaran dalam mencegah hipotermia. Peranan petugas kesehatan sangat besar dalam mencegah hipotermia, apapun jenis plastik yang digunakan.

Background: Hypothermia is one of the primary causes of morbidity and mortality in newborn period, particularly preterm and low birth weight babies. Prevention of hypothermia by wrapping newborns with plastic sheets has been proven helpful. Neohelp is a specially designed plastic wrap for neonates to prevent hypothermia. Aim: We aimed to determine the prevalence of hypothermia of the newborn and time to reach normothermia on preterm newborn resuscitation using polyethylene plastic sheet compared to Neohelp. We also aimed to determine the risk factors and complications of hypothermia following the resuscitation. Method: This is a randomized control trial of 48 newborn ≤ 32 weeks age of gestation in 5 hospitals. The environmental factors assessed were room temperature, humidity, time of travel from delivery room to the care unit and the use of two types of plastic wrap to prevent hypothermia. All of the variables were analyzed using Chi-square, Fischer exact, t-test, and Mann-Whitney. Result: We found only slight difference between polyethylene plastic sheet and Neohelp to reach normothermia in delivery room (4.5 minutes vs 5 minutes). Average temperature on arrival in care unit was not also not significantly different (35.6 centigrade vs 35.4 centigrade). Room temperature, humidity, time of travel from delivery room to care unit, and the type of plastic wrap used were not proven as risk factors of hypothermia. Conclusion: Neohelp was not proven to be superior to polyethylene sheet in preventing hypothermia. Skill of the healthcare personnel has been the biggest role in preventing hypothermia, regardless of the type of plastic used."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T57618
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmi Handayani
"Latar belakang: Etiologi dari Gangguan Perkembangan Pervasif (GPP) masih belum diketahui dengan pasti. Berbagai penelitian terus dilakukan untuk menemukan etiologi sebenarnya dari GPP. Berbagai kemungkinan telah dipikirkan mengenai etiologi dari GPP, mulai dari faktor genetik sampai faktor-faktor risiko eksternal yang berperan untuk terjadinya GPP. Mengingat dampak buruk yang dapat terjadi apabila anak dengan GPP tidak diintervensi secara dini dan data mengenai faktor-faktor risiko eksternal sampai saat ini belum ada di Indonesia, maka penulis berminat untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor risiko yang terkait dengan GPP sehingga dapat dilakukan beberapa tindakan prevensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan GPP pada saat kehamilan, proses kelahiran, keadaan saat anak lahir, riwayat medis anak dan riwayat keluarga dengan GPP.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian cross sectional terhadap anak dengan GPP dan anak NonGPP yang bcrobat jalan kc poliklinik psikiatri anak dan remaja RSUPNCM yang meincnuhi kriteria penelitian. Instrwnen yang digunakan adalah DSM IV untuk mendiagnosis GPP pada anak dan daftar isian dari faktor-faktor risiko selama kehamilan, kelahiran, riwayat medis anak dan riwayat keluarga dengan GPP.
Hasil : Telah didapatkan 57 anak yang diteliti terdiri dari 41 anak dengan GPP dan 16 anak dengan NonGPP. Dan berbagai faktor risiko yang diteliti terdapat dua faktor yang signifikan secara statistik yaitu faktor ibu yang mengkonsumsi ikan sewaktu hamil (p 0,01 ; OR 4,54 ; 95%C11,33-15,48) dan faktor keluarga lain (kakak/sepupu) yang menderita GPP (p 0,04 ; OR 4,13 ; 95%CI 1,02-16,68).
Simpulan: Hasil dari penelitian ini tidak seluruhnya mendukung penelitian penelitian sebelumnya. Interpretasi dari hasil penelitian ini cukup sulit mengingat adanya keterbatasan-keterbatasan penelitian yang muncul. Faktor-faktor risiko yang kemungkinan berperan adalah adanya hubungan antara riwayat keluarga lain (kakak/sepupu) yang menderita GPP dan faktor risiko makan ikan laut pada ibu hamil. Faktor risiko makan ikan laut pada ibu hamil mungkin berperan, namun penelitian selanjutnya diperlukan untuk meneliti waktu yang tepat saat makan ikan laut, dan jumlah makanan ikan laut yang dimakan untuk mendapatkan hubungan yang lebih bermakna.

Background: The exact etiology of Pervasive Developmental Disorder (PDD) is still unknown although genetics and external risk factors have been associated with it. There are ongoing studies investigating the etiology of PDD. Early intervention is necessary due to its enormous negative impact on the child. The researcher would like to investigate the external risk factors associated with PDD since there are potentially modifiable. The purpose of this study is to find risk factors associated with PDD that may be present during pregnancy, birth, development of the child and family history associated with PDD.
Methods: This is a cross sectional study conducted at the child and adolescent psychiatric outpatient unit at RSUPN-CM. DSM IV criteria is used to establish the diagnosis of children with PDD and a questionnaire addressing parental characteristic during pregnancy, birth, child condition, development of the child and family history with PDD.
Result: A total of 41 subjects with PDD and 16 subjects with NonPDD are involved. From a number risk factors that has been studied only two factors were significantly correlated with PDD: maternal consumption of ocean fish during pregnancy with p=0,01;OR 4,54 ; 95%C1 1,33-15,48 and family history associated with PDD with p-0,04; OR 4,13; 95%CI 1,02-16,68 .
Conclusion: Our result do not support the findings of previous studies although' it is difficult to interpret present result due to many limitations. External risk factor such as maternal fish consumption during pregnancy may be a predisposing factor to the development of PDD. However, further studies are necessary to investigate the precise timing and amount of exposure to ocean fish that will cause eventual PDD in the child.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T21268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinand Fassa
"Saat ini banyak developer membangun proyek perumahan dengan segala fasilitas yang ditawarkan. Mulai dari perumahan sederhana sampai dengan perumahan mewah. Peran identifikasi faktor-faktor resiko dalam proyek pembangunan perumahan pada umumnya sering tidak diperhatikan pihak perusahaan khususnya kontraktor sebagai pihak pelaksana, sehingga hal ini tanpa disadari bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan biaya diluar perencanaan yang ada. Penelitian yang dilakukan adalah untuk mempelajari tentang faktor-faktor apa saja yang sangat mempengaruhi kinerja biaya dalam suatu proyek pembangunan perumahan. Dimana penelitian ini dilihat dari sudut pandang kontraktor sebagai pelaksana konstruksi.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah untuk mencari faktor-faktor apa saja yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja biaya konstruksi sehingga nantinya bisa membantu mengurangi ataupun mencegah terjadinya pembengkakan biaya dari proyek yang akan dikerjakan oleh suatu perusahaan jasa konstruksi khususnya pada proyek pembangunan perumahan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada dua faktor resiko yang paling signifikan dalam mempengaruhi kinerja biaya konstruksi yaitu penjadwalan proyek yang buruk dan skill SDM yang buruk.

Nowdays every developer make housing project with all facilities that they give. From small housing to luxurius housing. Roles risk identification factors in construction companies commonly did not notice by the contractor as the excecutioner, so this things can cause cost overrun. This paper search how risk factors can disturb cost performace in housing project. Which is saw at contractor side.
Goal of this paper is to find the most significant factors in disturbing cost performance, in the it can help to overcome cost overrun in housing project. The conclusion of this paper is there are two significant factors that disturb cost performance. First Bad schedulling and second bad human resource skill."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25057
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Kurniawati
"Sistem kerja di industri tekstil memiliki risiko terjadinya gangguan muskuloskeletal. Penelitian bertujuan untuk melihat gambaran faktor risiko ergonomi dan keluhan subjektif MSDs pada pekerja pabrik proses finishing di Departemen PPC PT SCTI Ciracas Jakarta Timur tahun 2009. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel dalam penelitian berjumlah 21 orang (10 orang inspeksi kain, 6 orang pembungkusan, dan 5 orang pengepakan). Penilaian tingkat risiko ergonomi digunakan metode REBA, sedangkan gambaran keluhan MSDs digunakan kuesioner nordic body map. Hasilnya adalah tingkat risiko ergonomi tertinggi pada proses pengepakan. Bagian tubuh yang memiliki risiko MSDs terbesar adalah punggung pada proses pengepakan, lengan atas kiri pada proses pemeriksaan kain, serta lengan atas dan punggung pada proses pembungkusan. Seluruh responden (100%) mengalami keluhan gejala MSDs di hampir semua bagian tubuh. Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan adalah punggung, lengan atas, lengan bawah, pinggang dan kaki. Untuk meminimalkan risiko MSDs, pekerja harus memperbaiki metode kerja, peralatan dan desain tempat kerja.

Textile industry's work systems has musculoskeletal disorders? risk factors. The objectives of this research are to describe ergonomic risk factors and subjective complaints of MSDs among factory workers at PPC Department PT SCTI, Ciracas, East Jakarta at 2009. This research used cross sectional design study. Total sample in this research is 21 workers consist of 10 workers in material inspection, 6 workers in material covering, and 5 workers in packing . REBA assessment method is used to assess ergonomic risk level and nordic body map questionnaire is used to get description of MSDs? subjective complaints among workers.. Activity which has the highest ergonomic risk level is packing process. The parts of body which have the major MSDs risk are in back area at packing process, left upper arm area at material inspection process, back and upper arm area at material covering process. All respondent (100%) have MSDs subjective complaints in almost all their body. The most parts of body which have MSDs complaints among workers are in back, upper arm, lower arm, wrist and leg area. To reduce MSDs risk, workers should change their work methods, equipment and workstation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>