Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochamad Mabror
Abstrak :
ABSTRAK
Scktor perbankan merupakan transmisi utama pelaksanaan kebijakan moneter. Melalui sektor perbankan. instrumen-instrumen moneter diarahkan untuk mempengaruhi besaran-bcsaran moneter. Kebijakan perbankan meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh bank sentral untuk mempengaruhi pcnawaran uang dalam perekonomian atau merubah tingkat bunga dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat. Tingkat bunga yang tinggi akan mengurangi penawaran modal dan apabila tingkat bunga rendah akan lebih banyak penawaran modal dilakukan. Dengan dernikian aktivitas sektor ñil dapat tetap dikendalikan pcmenntah melalul kebijakan moneter yang dijalankan oleh Bank Indonesia.

Mengingat sedemikian pentingnya fungsi bank, maka adanya suatu industri perbankan yang sehat dan tangguh merupakan hal yang sangat vital. Tanpa dukungan dari industri perbankan yang sehat, sulit kiranya kebijakan moneter akan efektif dalam mendukung sasaran kebijakan ekonomi makro pada khususnya dan sasaran pembangunan nasional pada umumnya.

Pengelolaan kegiatan usaha perbankan harus senantiasa didasarkan pada prinsip-prinsip kehati hatian mengingat dana yang dlkelola bank adalah milik masyarakai Pengelolaan yang demikian kiranya dapat menjaga kepercayaan rnasyarakat terhadap bank, di samping langkah tersebut juga akan mengendalikan risiko. Hanya dalam keseimbangan antara kebebasan yang mendorong perkembangan dan kehati-haúan yang menjaga efisiensi dan kesehatan, upaya mewujudkan industri perbankan yang sehat, efisien dan tangguh akan terealisasi.

Beberapa pennasalahan di sektor perbankan sat ini masih dijumpai, antara lain adalah kredit bermasalah dan bank bermasalah, ekspansi kredit yang berlebihan dan kecenderungan meningkatnya kcsenjangan antara volume kredit perbankan dengan mobilisasi dari masyarakat. Permasalahan-permasalahan ini menuntut perhatian para pengelola dan pihak yang terkait untuk: bagaimana mengendalikan volume kredit perbaikan agar tetap dukimg tabungan masyarakat yang memadai, selain produktifnya penggunaan - penggunaan dana itu sendiri. Mengingat sektor perbankan masih mempunyai peran yang sangat dominan dalam sistem keuangan kita. Dalam kondisi seperti ini, terganggunya sektor perbankan akan dapat menjurus pada timbulnya krisis keuangan, yang akan merugikan perekononian secara keseluruhan.

Dalam kaitan dengan kredit bermasalah yang disirami bank-bank, Bank Indonesia telah mengambil langkah-Iangkah yang pada dasarnya dapat digolongksn dalam tiga kategori, pertama penyelesaian krcdit bermasalah yang ada, yaitu kewajban melaporkan kredit bermasalah tersebut dan tindakan yang diambil bank dalam menyelesaikan kredit bermasalah tersebut agar tingkat kesehatan bank membaik. Kedua, langkah-langkah mencegah timbulnya kredit bermasalah baru dengan kewajiban bank melakukan prinsip kehati-hatian dalam memberikan kreditnya. Ketiga, langkah membina bank yang menghadapi kredit bermasalah melalui merger atau likuidasi.

Bank yang menghadapi problem kredit bermasalah bukan hanya kredit yang tidak tertagih tersebut yang diderita, tetapi juga sebagian aktiva tidak dapat diberikan sebagai kredit karena demikan untuk cadangan penyisihan penghapusan aktiva produktifiiya. Dengan tertanamnya sebagian aktíva produktif pada pencadangan penyisihan bank tidak leluasa untuk berekspsansi memberikan kredítnya kepada para nasabah. Oleh karena itu perolehan keuntungan bank juga turut dipengaruhi oleh kredit bermasalah yang dimiliki bank.

Komposísi portopolio kredit PT Bank X terdiri dari kredìt Lancar sebesar 30.81%, Kurang Lancar 11.21%, Diragukan 34.82% dan Macet 23.13% Dengan portopolio krcdit yang sebagian besarnya bermasalah, PT Bank X mencoba untuk bangkit dan bersaing dengan bank lain di dalam persaingan yang semakin tajam, baik dalam menghimpun dana maupun dalam menyalurkannya. dalam bentuk kredit. Langkah-langkah yang penting dan perlu diambil PT Bank X adalah menyelesaikan kredit bermasalahnya dan mencegah timbulnya kredit bermasalah baru.

Dalam mencegah timbulnya kredit bermasalah baru, aspek penting yang perlu dipertimbangkan oleh PT Bank X adalah risiko kredit, dimana semakin besar risiko kredit tersebut semakin besar pula kemungkìnan kredit menjadi bermasalah. Risiko kredit yang timbul dalam setiap pemberian Kredit dapat dikurangi dengan membagi risiko (risk shining) kepada bank lain dan melakukan analisis kelayakan berkredit nasabah dengan sebaik-baiknya. Pembagian risiko kredit kepada bank lain dan meningkatkan akurasi analisis kelayakan krcdit nasabahnya dapat ditempuh oleh PT Bank X dengan memberikan pinjaman kepada nasabahnya dalam bentuk pinjaman sindikasi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulls dengan mewawancarai pihak yang menangani pembukuan PT Bank X, diperoleh keterangan bahwa pemenuhan ketentuan Bank Indonesia cukup baik. Pemenuhan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 11.54%, pelampauan Batas Maksimum Pemberian Krcdit (BMPK) nasabahnya sebesar Rp.11.901.000.000 yang terbagi dalam 3 nasabah individu, dan Loan to Deposit Ratio (LOR) sebesar 109,27%, menunjukkan bahwa PT Bank X sebenarnya masih mampu untuk melakukan ekspansi kredit. Akan tetapi karena besarnya kredit bermasalah dalam pencadangan penyisihan penghapusan aktiva produktif yang harus dilakukan demikian besar, menyebabkan aktiva produktif yang tertanam dalam kredit macet dan yang digunakan dalarn pencadangan penyisihan penghapusan tersebut tidak dapat digunakan untuk berekspansi.

Sehubungan dengan hal diatas, kredit sindikasi juga dapat membantu PT Bank X dalam memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia sekaligus melakukan ekspansi kredit. Dengan membagi kedit kepada peserta sindikasi Iainnya ketentuan BMPK kepada nasabah tidak terlampaui. CAR dan LDR juga dapat terpenuhi karena Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) jika kredit diberikan dengan cara sindikasi akan menjadi lebih kecil, sehingga PT Bank X dengan aktiva produktif yang terbatas dapat terus memberikan pinjaman kepada nasabahnya tanpa melampaui ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia. Pembentukan penyisihan cadangan aktiva produktif
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamunan
Abstrak :
Pengelolaan risiko dan kecukupan modal merupakan salah satu aktifitas manajemen risiko yang dilakukan oleh bank pada masa kini. Bank harus menyediakan modal yang cukup untuk menghadapi risiko dalam menjalankan usahanya. Pada karya akhir ini akan diperlihatkan bahwa metode pendekatan Basel II akan menghasilkan rasio kebutuhan modal yang berbeda dibandingkan rasio ketentuan Bank Indonesia. Dengan menggunakan metode Standardised Approach Basel II maka rasio kecukupan modal PT. Bank ABC Tbk akan lebih kecil.
To manage of risks and minimum capital is one of risk management activities in this era by banks. Banks have to have minimum capital to facing risks in their business. In this thesis was described Basel II approach method will result different minimum capital rasio from Bank Indonesia regulation. By applying standardised approach method of Basel II, the minimum capital rasio PT. Bank ABC Tbk will be lower.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25590
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Adiyasa Wiryaatmaja
Abstrak :
Penelitian oleh akademisi mencoba menggali dan menemukan hubungan antara risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional terhadap kinerja perbankan. Variabel-variabel yang digunakan untuk mewakili risiko masing-masing menunjukkan hasil yang secara signifikan memberikan pengaruh terhadap tingkat efisiensi dari perbankan di Indonesia. Risiko kredit mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan dalam mempengaruhi teknikal efisiensi dari perbankan. Risiko pasar mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan dalam mempengaruhi teknikal efisiensi dari perbankan. Risiko operasional mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan dalam mempengaruhi teknikal efisiensi dari perbankan. ......The research done by the scholar tries to search and find the relationship between credit risks, market risks, and operational risks towards the performance of banking. Each of the variable utilized to represent the risks, shows efficiency in the banking performance. In particular, all of the credit risks, market risks and operational risks have a positive and significant influence to the technical efficiency of the banking system.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Sediyono
Abstrak :
Laporan ini memaparkan prosedur pemberian kredit korporasi pada Bank NED Indonesia, beserta analisis dan perhitungan risiko. Pembahasan dari setiap tahapan prosedur secara lebih dalam dijelaskan melalui studi kasus pemberian kredit kepada PT XYZ, sebuah private-equity firm dengan basis investasi di Indonesia. Tipe kredit yang diberikan ialah berupa term-loan dengan jaminan berupa saham anak perusahaan yang tercatat di BEI. Oleh karena itu, analisis risiko dalam proses pemberian kredit dilakukan seputar industri dan keuangan perusahaan, serta jaminan yang diletakkan. ......This report explains the corporate lending procedure of NED Bank Indonesia, with the analysis and calculation of risks. Discussion on every step of the procedure is further explained through a case study on lending transaction to XYZ company, an Indonesia-based private equity firm. The type of loan given is a standard term-loan with a subsidiary?s IDX-listed shares as the collateral. Thus, the risks analysis in regard of this lending transaction is done around company?s industry and financials as well as the collateral placed.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S54680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arniz Dwifahdithia
Abstrak :
[ABSTRAK
Tesis ini membahas pengaruh piutang reasuransi terhadap risiko kredit reasuransi dan manajemen risiko perusahaan asuransi umum terbuka di Indonesia. Kemampuan reasuradur untuk memenuhi liabilitasnya merupakan faktor penting yang mempengaruhi risiko bawaan perusahaan asuransi umum karena hal ini terkait dengan piutang reasuransi dan risiko kredit reasuransi, yaitu risiko kerugian keuangan yang disebabkan pelanggan atau pihak lawan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya yang dalam hal ini berarti kegagalan reasuradur untuk membayar klaim pemulihan kembali. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh piutang reasuransi terhadap risiko kredit reasuransi dan melihat program reasuransi yang dimiliki oleh perusahaan asuransi umum terbuka di Indonesia dengan uji hipotesis dan analisis regresi linier serta analisis kuadran pemetaan piutang reasuransi dan risiko kredit reasuransi. Penelitian ini juga melihat implikasi manajerial terkait pengendalian piutang reasuransi dan risiko kredit reasuransi perusahaan asuransi umum terbuka di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa piutang reasuransi berpengaruh terhadap risiko kredit reasuransi walaupun tidak secara signifikan. Secara keseluruhan terjadi peningkatan angka piutang reasuransi perusahaan asuransi umum terbuka di Indonesia di tahun 2013 jika dibandingkan dengan tahun 2012.
ABSTRACT
This thesis discusses the effect of reinsurance receivables on reinsurance credit risk and risk management of the general insurance public listed company in Indonesia. Reinsurer's ability to meet its liabilities are important factors that affect the risk of congenital general insurance because it is associated with reinsurance receivables and reinsurance credit risk, i.e the risk of financial loss due to customers or counterparties fail to meet contractual obligations which in this case means the failure of reinsurers to pay recovery claims. This study aims to look at the effect of reinsurance receivables on reinsurance credit risk and the reinsurance program by the general insurance public listed company in Indonesia with hypothesis testing and regression analysis also quadrant mapping analysis of reinsurance receivables and reinsurance credit risk. This study also examines the managerial implications of reinsurance receivables and reinsurance credit risk of the general insurance public listed company in Indonesia. The results showed that the reinsurance receivables affect the reinsurance credit risk, although not significantly. Overall there is an increase in the numbers of reinsurance receivables in the general insurance public listed company in Indonesia at 2013 when compared to 2012. ;This thesis discusses the effect of reinsurance receivables on reinsurance credit risk and risk management of the general insurance public listed company in Indonesia. Reinsurer's ability to meet its liabilities are important factors that affect the risk of congenital general insurance because it is associated with reinsurance receivables and reinsurance credit risk, i.e the risk of financial loss due to customers or counterparties fail to meet contractual obligations which in this case means the failure of reinsurers to pay recovery claims. This study aims to look at the effect of reinsurance receivables on reinsurance credit risk and the reinsurance program by the general insurance public listed company in Indonesia with hypothesis testing and regression analysis also quadrant mapping analysis of reinsurance receivables and reinsurance credit risk. This study also examines the managerial implications of reinsurance receivables and reinsurance credit risk of the general insurance public listed company in Indonesia. The results showed that the reinsurance receivables affect the reinsurance credit risk, although not significantly. Overall there is an increase in the numbers of reinsurance receivables in the general insurance public listed company in Indonesia at 2013 when compared to 2012. , This thesis discusses the effect of reinsurance receivables on reinsurance credit risk and risk management of the general insurance public listed company in Indonesia. Reinsurer's ability to meet its liabilities are important factors that affect the risk of congenital general insurance because it is associated with reinsurance receivables and reinsurance credit risk, i.e the risk of financial loss due to customers or counterparties fail to meet contractual obligations which in this case means the failure of reinsurers to pay recovery claims. This study aims to look at the effect of reinsurance receivables on reinsurance credit risk and the reinsurance program by the general insurance public listed company in Indonesia with hypothesis testing and regression analysis also quadrant mapping analysis of reinsurance receivables and reinsurance credit risk. This study also examines the managerial implications of reinsurance receivables and reinsurance credit risk of the general insurance public listed company in Indonesia. The results showed that the reinsurance receivables affect the reinsurance credit risk, although not significantly. Overall there is an increase in the numbers of reinsurance receivables in the general insurance public listed company in Indonesia at 2013 when compared to 2012. ]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Rinaldi Rahardjo
Abstrak :
Penelitian ini menganalisis risiko kredit, risiko likuiditas dan profitabilitas Bank Asing di Indonesia pada periode 2009-2018 di mana sejak 2014, Bank Asing diwajibkan untuk memenuhi persyaratan permodalan baru dalam rangka penerapanBasel 3, yakni regulasi Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA). CEMA mengharuskan modal Bank Asing untuk ditempatkan pada aset keuangan tertentu, sehingga dana tersebut tidak dapat dipergunakan untuk penyaluran kredit. Hasil penelitian menunjukkan Bank Asing memiliki risiko kredit yang lebih baik (terlihat dari penurunan NPL dan peningkatan CAR), namun mengalami penurunan profitabilitas (terlihat dari penurunan ROA). Selain itu, risiko likuiditas yang diharapkan dapat turut dimitigasi, ternyata mengalami peningkatan (terlihat dari penyaluran kredit yang meningkat dan LDR yang tetap tinggi). Pada Bank Asing BUKU 2, penerapan CEMA tidak memberikan perubahan signifikan bagi penurunan NPL dan perubahan LDR. Pasca penerapan CEMA, risiko kredit pada Bank Asing BUKU 3 lebih membaik sedangkan risiko likuiditasnya lebih meningkat dibandingkan pada Bank Asing BUKU 2. Walaupun demikian, profitabilitas Bank Asing BUKU 2 lebih menurun dibandingkan Bank Asing BUKU 3. Penelitian ini menggunakan metode uji beda mean two sample dengan t- Test.
The study is analysing credit risk, liquidity risk and profitability of foreign banks in Indonesia for the period 2009-2018, of which since 2014, foreign banks are required to meet new capital requirements following implementation of Basel 3, which is the regulation of Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA). CEMA requires foreign banks to channel their capital into specific financial assets, which resulting the funds cannot be used for credit disbursement. Result of the study shows that foreign banks have better credit risk (shown by lower NPL and increase in CAR), however they experiences lower profitability (shown by lower ROA). In addition to that, liquidity risk which was intended to be mitigated, is actually showing elevated level (shown by continuously increase of credit disbursement while LDR ratio is still showing high). BUKU 2 type foreign banks after CEMA implementation does not significantly have lower NPL nor have change of LDR ratio. After CEMA implementation, credit risk of BUKU 3 trpe foreign banks is better while their liquidity risk is elevated compare to BUKU 2 type foreign banks. On the contrary, profitability of BUKU 2 type foreign banks are lower compare to BUKU 3 type foreign banks. This study is using method of mean two sample difference with t-Test.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizaldy Iskandar
Abstrak :
Metode Credit Risk+ digunakan untuk menghitung Economic Capital akibat risiko gagal bayar (default) pelanggan pada PT Toyota Astra Financial Services selama periode Januari 2007 hingga Desember 2010. Penggunaan metode Credit Risk+ yang membutuhkan input data sederhana, berupa portofolio eksposur default dan recovery rates, serta tidak mengasumsikan penyebab default, cocok digunakan untuk perhitungan risiko kredit retail. Asumsi default atau non performing loan menggunakan ketentuan Bank Indonesia, yaitu saat tunggakan melebihi 90 hari. Metode pengukuran Credit Risk+ dilakukan dalam tiga tahap, pertama dengan menghitung eksposur default portofolio, kedua dengan menghitung frequency of defaults, ketiga dengan menghitung probability of default yang digunakan untuk mencari distribution of losses yang terjadi pada PT Toyota Astra Financial Services. Frequency of defaults dihitung dengan menggunakan asumsi tingkat keyakinan sebesar 99%. Distribution of losses dihitung diperoleh dengan menghitung besarnya expected loss, unexpected loss serta economic capital. Besarnya modal yang digunakan untuk menutup unexpected loss inilah yang disebut sebagai economic capital. Dalam penelitian ini dilakukan backtesting dengan menggunakan loglikelihood ratio (LR) Test, dan diapatkan hasil sebesar 0 dimana hasil tersebut lebih kecil dibandingkan nilai kritis chi-squared sebesar 6.6439. Hasil ini menunjukkan bahwa metode Credit Risk+ yang digunakan dalam penelitian ini masih valid digunakan sebagai model internal untuk mengukur risiko kredit dan menghitung Economic Capital pada PT Toyota Astra Financial Services. ......Credit Risk + methods is used to calculate the economic capital of customer default risk at PT Toyota Astra Financial Services during the period of January 2007 to December 2010. Credit Risk + method only requires simple data input, which is portfolio exposure to default and recovery rates, and do not assume the cause of default. With simplicity offered, this method is suitable for retail credit risk calculations. The assumption of non-performing loan or default is based of Bank Indonesia regulation, when the overdue days of defaults exceed 90 days. Credit Risk + measurement methods carried out in three stages, first by calculating the portfolio default exposure, second by counting the frequency of defaults, finally calculating the probability of default which is used to find the distribution of losses that occurred at PT Toyota Astra Financial Services. Frequency of defaults is calculated using the assumption of 99% confidence level. The Distribution of losses is obtained by calculating the expected loss, unexpected loss and economic capital. The amount of capital used to cover unexpected loss is referred as economic capital. In this work, backtesting is done by using Loglikelihood Ratio (LR) Test, and the obtained results is 0 which is smaller than the critical value of chi-squared of 6.6439. These results indicate that the method of Credit Risk + used in this work is still valid and can be used as an internal model to measure credit risk and calculate economic capital at PT Toyota Astra Financial Services.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29492
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Zakaria
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dari penerapan internet banking terhadap kinerja bank. Sampel penelitian terdiri dari 83 bank yang ada di Indonesia dari 5 kategori dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. Pengujian data dilakukan dengan metode univariate dan multivariate. Metode univariate membandingkan bank dari aspek aset bank, profitabilitas, efisiensi operasi, pola pembiayaan, kredit, dan diversifikasi kualitas aset dan pembiayaan eksternal. Untuk analisis multivariate, yang digunakan sebagai proksi profitabilitas adalah ROA dan ROE, sedangkan risiko kredit adalah NPA. Hasil penelitian univariate menunjukkan, bank dengan internet banking lebih baik kinerjanya dibandingkan dengan bank tanpa internet banking. sementara itu, hasil penelitian multivariate menunjukkan bahwa penerapan internet banking, tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Penerapan internet banking juga memberikan dampak positif terhadap ROE walaupun secara tidak signifikan. Dalam masalah risiko kredit, adopsi internet banking dinilai mampu menurunkan risiko kredit, dengan pengaruh negatif akan tetapi tidak signifikan. ...... The purpose of this study was to see the impact of the adoption of internet banking on banks’ performance. Study sample consisted of 83 banks in Indonesia from 5 categories from 2007 until 2010. The test of data was univariate and multivariate methods. Univariate method compares the banks’ aspects of bank assets, profitability, operating efficiency, the financing pattern, credit, and the diversification, asset quality and external financing. For multivariate analysis, which is used as a proxy for profitability are ROA and ROE, while credit risk is the NPA. The results of univariate study showed that banks with internet banking has better performances than banks without internet banking. Meanwhile, the multivariates results indicate that the application of internet banking has positive but not significant impact on ROA. Application of internet banking also has positive impact on ROE but not significant. On the issue of credit risk, the adoption of internet banking can reduce credit risk assessed, with unsignificant negative effect.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, David Julian
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari risiko kredit dan risiko likuiditas terhadap profitabilitas perbankan pada masa pandemi COVID-19 pada periode penelitian tahun 2018-2021 dengan sampel penelitian 35 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis linier berganda dan uji parsial (uji-t) dengan rasio ROA, ROE, dan NIM sebagai variabel dependen, kemudian risiko kredit (NPL) dan risiko likuiditas (LDR) sebagai variabel independen dan rasio Equity to Asset, dan Diversification sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat sebelum dan selama pandemi, risiko kredit (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas perbankan, kemudian risiko likuiditas (LDR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas perbankan. ......This study aims to see the effect of credit risk and liquidity risk on banking profitability during the COVID-19 pandemic in the 2018-2021 research period with a research sample of 35 banks listed on the Indonesia Stock Exchange. This research uses multiple linear analysis methods and a partial test (t-test) with ROA, ROE, and NIM ratios as dependent variables, credit risk (NPL) and liquidity risk (LDR) as independent variables, and Equity to Asset, and Diversification ratios as control variables. The results showed that before and during the pandemic, credit risk (NPL) had a negative and significant effect on banking profitability, then liquidity risk (LDR) had a positive and insignificant effect on banking profitability.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Perbawati
Abstrak :
Penelitian ini akan membahas mengenai kerangka manajemen risiko koperasi syariah, dengan mengambil kasus 2 (dua) koperasi syariah terkemuka di Indonesia. Penerapan manajemen risiko berguna bagi organisasi untuk meningkatkan kinerjanya secara keseluruhan dan mencapai tujuan organisasinya. Meskipun keuangan mikro syariah berkembang pesat di Indonesia, koperasi syariah mengalami berbagai tantangan dari internal dan eksternal. Tantangan internal yang dihadapi koperasi syariah antara lain permodalan, tantangan SDM, dan terbatasnya standar operasional prosedur operasional internal. Dari sisi regulasi, tidak seperti lembaga keuangan lain yang sangat diatur seperti bank dan asuransi, koperasi syariah masih belum memiliki regulasi khusus untuk penerapan manajemen risiko. Situasi ini mendorong koperasi syariah untuk menciptakan self-regulation dan selfcontrol untuk penerapan manajemen risikonya. Metodologi yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif yang menggunakan strategi penelitian studi kasus melalui wawancara, Focus Group Discussion (FGD) dan analisis dokumen, penelitian ini mengidentifikasi jenis risiko yang dihadapi koperasi syariah di Indonesia dan cara mengelola risiko tersebut. ......This study offers a risk management framework for the Islamic cooperative, by taking a case of 2 (two) leading Islamic cooperative in Indonesia. Risk management implementation is useful for organizations to improve their overall performance and achieve their organization goal. Despite the fast growth of Islamic microfinance in Indonesia, Islamic cooperatives experience various challenges from internally and externally. Internal challenges faced by Islamic cooperatives include capital, human resource challenges, and limited standard operational procedures for internal operations. From the regulatory side, unlike other highly regulated financial institutions such as banks and insurance, Islamic cooperative still has no specific regulation for risk management implementation. This situation leads Islamic cooperatives to create self-regulation and self-control for their risk management implementation. The methodology in this study is a qualitative method with case study approach through interviews, Focus Group Discussions (FGD) and document analysis , this study identifies the type of risks faced by Islamic cooperatives in Indonesia and ways to manage the risks.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>