Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Titis Fatarina Mahfirah
Abstrak :
Studi pada karakteristik risiko dan return telah mendapat perhatian yang besar. Beberapa studi pada literatur keuangan perusahaan telah menguji apakah risiko default memiliki pengaruh terhadap return saham perusahaan, akan tetapi hasilnya seringkali bervariasi dan menjadi perdebatan. Penelitian terdahulu memperoleh hasil empiris yang bervariasi karena mengacu pada indikator risiko default dan sample dari pasar ekuitas yang berbeda. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh risiko default terhadap pengembalian ekuitas menggunakan data yang diambil dari perusahaan-perusahaan non-keuangan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia untuk periode penelitian 2008-2017. Penelitian ini menggunakan model Merton (1974) seperti yang dilakukan Vassalou & Xing (2004) untuk membangun proxy dari risiko default. Kelebihan dari model ini adalah mempertimbangkan volatilitas pada asset perusahaan dalam mengestimasi risiko default. Dengan metode ini, perusahaan dapat memiliki tingkat ekuitas dan hutang yang serupa, namun bisa saja memiliki probabilitas default yang sangat berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko default memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada pengembalian ekuitas. ......The study of the characteristics of risk and return has received great attention. Several studies in finance literature have tested whether default risk has an influence on company's stock returns, but the results are often conflicting. Previous research derive varying empirical results because they refer to default risk indicators and samples from different equity markets. The main objective of this study is to evaluate the effect of default risk on stock return using data taken from non-financial companies on the Indonesia Composite Index (IDX Composite) in Indonesia for the 2008-2017 research period. This study uses Merton (1974) model as done by Vassalou & Xing (2004) to build a proxy for the risk of default. The advantage of this model that it considers the volatility of company's assets in estimating default risk. Companies can have similar levels of equity and debt, but possibly have very different default probabilities. The results of the study show that default risk has a positive and significant effect on equity returns.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Nur Ayu Dana Pradipta
Abstrak :
Risiko kredit yang terburuk adalah saat terjadinya default atau gagal bayar oleh debitur. Salah satu mitigasi awal terjadinya risiko default dilakukan melakukan penyaringan kualitas nasabah yang baik sebelum memberikan kredit. Scoring merupakan salah satu cara yang efisien dalam memberikan gambaran potensi default nasabah pembiayaan konsumen. Scoring yang umum dilakukan untuk kredit konsumsi pada lembaga keuangan saat ini hanya menggunakan variabel aplikasi kredit yang bersifat statis, sementara risiko terjadinya default dapat berubah seiring dengan waktu atau bersifat dinamis. Penelitian dilakukan untuk menguji penggunaan model dinamis dengan variabel aplikasi dan variabel perilaku nasabah kredit pembiayaan konsumen dengan tujuan memberikan gambaran probabilitas terjadinya default dalam periode waktu tertentu. Penelitian ini membangun model dinamis dengan pendekatan survival analysis dan menggunakan rasio loglikelihood untuk menilai goodness of fit. Model dinamis yang dihasilkan menunjukkan nilai hazard ratio yang lebih tinggi dibandingkan dengan model dengan variabel statis (variabel aplikasi). ......Default or repayment failure is the worst scenario in credit risk. One of the early default mitigation is by implementing best customer screening selection before giving credi, such as scoring. Many scoring method that been used by financial company nowadays only pointed in application variable data which is static for the time data was taken, but the default risk itself is changing over time or dynamic. The study was conducted to test the use of dynamic models with variable applications and customer behavior variables on consumer financing with the goal of providing an overview of probability of default within a specified time period. This research try to builds a dynamic model with survival analysis approach and use loglikelihood ratio to assess the goodness of fit. The result show that dynamic model have a higher hazard ratio compared to a model with a static variable (application variable).
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryuu Sumarga
Abstrak :
Laporan magang ini berisi evaluasi atas metode perhitungan yang digunakan PT Investment dalam menilai risiko gagal bayar perusahaan Indonesia yang menerbitkan obligasi. PT Investment menggunakan Altman's EMS Z-Score dan Gupta's Z-Score yang dikombinasikan dengan model logistic regression untuk mendapatkan probabilitas kebangkrutan perusahaan. Evaluasi tersebut meliputi justifikasi atas relevansi masing-masing metode yang di gunakan di Indonesia serta seberapa akurat perhitungan yang dilakukan oleh PT Investment. Kemudian, penulis membandingkan antara Altman's dan Gupta's Z-Scores untuk memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing model serta kesesuaiannya dengan situasi perusahaan subjek. Terakhir, studi kasus empiris dari tiga obligasi yang telah mengalami gagal bayar akan memberikan bukti atas kemampuan prediktabilitas dari indikator-indikator tersebut. Dari evaluasi ini, penulis menyimpulkan bahwa indikator risiko default yang digunakan oleh PT Investment telah bermanfaat dan penulis pun mengajukan beberapa saran untuk dapat menyempurnakan praktik yang dilakukan. ......This internship report contains an evaluation of the calculation methods used by PT Investment in assessing the default risks of Indonesian companies that issued bonds. PT Investment used Altman’s EMS Z-Score and Gupta’s Z-Score in combination with the logistic regression model to derive firms’ probability of default. The evaluation includes the justification of the relevancy of each of the methods in the Indonesian market as well as how accurate the calculation was done by PT Investment. Then, the comparison between Altman’s and Gupta’s Z-Scores was conducted by the writer to understand the advantages and disadvantages of each model as well as its suitability to the subject firms’ situation. Last, the empirical study cases of three defaulted bonds will offer proof of the predictive ability of these indicators. From this evaluation, the writer concludes that the default risk indicators used by PT Investment have been useful and, in the end, the writer proposes several suggestions to enhance the practice.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library