Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
"Komposit Fiber dan Resin Plastic menjadi salah satu alternatif dalam pembuatan Instalasi Pengolahan Air, yang dikenal dengan IPA-FRP. Hal ini dikarenakan dari beberapa keunggulan Struktur Komposit FRP seperti tahan terhadap korosi, tahan terhadap konsentrasi bahan kimia tertentu, mudah dibentuk sesuai dengan yang direncanakan, sehingga relatif lebih mudah untuk membuat ukuran yang diperlukan. Komponen instalasi dapat dicetak dan diproduksi secara modular di pabrik dan di lapangan. Pembuatan di pabrik/workshop dapat di lakukan dengan kriteria teknis struktur dan konstruksi IPA-FRP sesuai standar antara lain seperti ukuran IPA secara detail dapat dibuat sesuai dengan rencana kapasitasi instalasi dan kekuatan struktur tertentu pula. Untuk merancang IPA-FRP yang mempunyai kapasitas dan kekuatan tertentu, susunan serat gelas, jumlah lapisan, penguat pada dinding dan sambungan antara panel, sambungan pipa dengan dinding dan dudukan instalasi harus mendapat perhatian khusus dalam penentuan kriteria teknisnya serta diperlukan keahlian pekerja dan pengawasan yang memadai. "
Bandung: pusat penelitian dan pengembangan permukiman, badan penelitian dan pengembangan, kementrian pekerjaan umum , 2020
690 MBA
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Dyah Pramedia Nesya
"Skripsi ini bertujuan untuk mempelajari determinan sosial, ekonomi dan lingkungan terhadap migrasi risen masuk di Indonesia. Determinan variabel yang digunakan ialah PDRB per kapita, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan dan kriminalitas. Metode yang digunakan yaitu regresi OLS menggunakan data cross section, yaitu tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap migrasi risen masuk. PDRB per kapita, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan lingkungan berpengaruh positif terhadap migrasi risen masuk, sementara kemiskinan dan kriminalitas berpengaruh negatif terhadap migrasi risen masuk.
This study is focusing on the socio-economic and amenities determinants of recent in-migration in Indonesia. The determinants are GDP per capita, poverty, education, health, infrastructure, water facilities, and criminality at the level of district/city. The method used in this research is OLS regression with cross section data in 2012. The results indicate that GDP per capita, education, health, infrastructure, and amenities have positive effect on recent in-migration, while poverty and criminality have negative impact on with recent in-migration."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55397
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ali Nurmoko
"Tesis ini membahas analisis ketergantungan spasial dalam mengetahui faktorfaktor penentu kemiskinan di Sumatera dan Jawa dengan memasukkan fenomena interaksi antar kabupaten/kota ke dalam model spasial lag. Fenomena interaksi tersebut didekati dengan migrasi risen bruto yang masuk kedalam pembobot spasial sebagai socio-economic distance. Oleh karenanya hubungan kedekatan antar kabupaten/kota bukan berdasarkan jarak fisik antar kabupaten/kota, melainkan berdasarkan jarak sosial ekonominya yang diukur dari intensitas penduduk bermigrasi keluar dan bermigrasi masuk.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor pendidikan, pekerjaan, gender dan akses pelayanan dasar serta infrastruktur signifikan sebagai penentu kemiskinan. Selain itu peran interaksi antar kabupaten/kota perlu dipertimbangkan untuk menangkap kondisi realitas di lapangan, dimana kabupaten/kota memang benar melakukan interaksi satu sama lain. Kemudian nilai rho sebagai koefisien spasial lag menjelaskan seberapa besar kemiskinan di kabupaten/kota saling berhubungan, dan bukan merupakan bentuk dari pengaruh ataupun sebab akibat. Melalui model spasial lag maka koefisien variabel penentu kemiskinan menjadi lebih bersih dengan memasukkan peran interaksi antar kabupaten/kota kedalam model tersebut.
Hasil penelitian ini juga menyarankan pemerintah daerah maupun pusat untuk memperhatikan arus migrasi dengan lebih seksama agar migrasi tersebut benar-benar menjadi solusi didalam pengentasan kemiskinan dan bukan sebaliknya.
The focus of this study is the analysis of spatial dependence in knowing the determinants of poverty in Sumatra and Java by incorporating the phenomenon of interaction between region into a model of spatial lag. The proximity of interaction phenomenon is approached with gross recent migration into a spatial weighted as socio-economic distance. Therefore, the relationship between the the region is not based on the physical distance, however by the socio-economic distance that measured from the intensity of the out and in migration.The study concluded that the factors of education, occupation, gender, access to basic services and infrastructure as a determinants of poverty. Interaction between region need to be considered to capture the reality of conditions on the social economic phenomenon, where the region indeed interact with each other. Then the value of rho as a spatial lag coefficient describes how much poverty in the region correlated. Through spatial lag model for the determinants of poverty, coefficients variable to be better the fit by incorporating the role of the interaction between the regions into the model.The researcher suggests that national and local governments to pay attention for the migration flows more carefully so that the migration as a solution in the alleviation of poverty in Sumatera and Java."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43517
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library