Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sianny
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1993
S20495
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widian Imantaka
"Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sosial manusia. Dalam melakukan komunikasi, manusia menggunakan suatu alat komunikasi yaitu bahasa. Manusia juga membutuhkan suatu hiburan, dan bahasa memiliki fungsi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan menggunakan bahasa, manusia dapat menyampaikan suatu guyonan atau lelucon yang bertujuan untuk menghibur manusia lainnya. Dengan memainkan kata-kata, jadilah sebuah lelucon yang dalam bahasa Jepang adalah dajare. Di Jepang, dajare diketahui sebagai lelucon para orang tua, namun tidak sedikit anak muda yang memakainya juga. Terkenalnya dajare sebagai lelucon yang hambar membawa dajare hingga panggung pop-culture Jepang, seperti pada serial TV Kamen Rider: Zero One, Yang pada setiap episodenya terdapat dajare. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan mengklasifikasikan dajare yang ada dalam serial TV Kamen Rider: Zero One. Penelitian ini menggunakan klasifikasi dajare yang dikemukakan oleh Takashi Otake. Data yang ditemukan adalah 28 dajare, beberapa dari dajare tersebut dapat dimasukkan ke dalam klasifikasi dajare oleh Takashi Otake, namun juga ditemukan beberapa dajare yang tidak dapat dimasukkan, sehingga penulis membuat beberapa klasifikasi baru.

Communication is one of the most important things in a human's social life. When communicating, humans use a communication tool called a language. Besides that, humans also need entertainment, and language has a function that fulfills that need. Using Language, humans can deliver a joke that unintendedly gives entertainment to other humans. Using wordplay, humans made a joke which in Japanese is called dajare. In Japan, dajare is known as an old man joke, but there's still young people who use it. dajare is also known as a lame joke, but that ‘charm’ made dajare shine even to the japanese pop culture segment, just like in the Kamen Rider: Zero One TV Series, in which every episode has one dajare in it. This study aims to study and classificate dajare that are contained in TV Series Kamen Rider: Zero One. This study uses the dajare classification technique by Takashi Otake. There are 28 total data of dajare found, in which some of them able to blend well with Takashi Otake’s dajare classification technique, but there are some which can’t be part of Otake’s classification, the writer made a few new classification to accommodate said dajare."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikri Yafie
"Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara sepeda motor di Indonesia didominasi oleh pengendara dewasa muda. Salah satu faktor penyebab kecelakaan dari sisi manusia adalah kemampuan untuk mempersepsi bahaya (hazard perception ability). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara visual spatial ability sebagai salah satu komponen kognitif yang berperan di dalam mengendara dan hazard perception ability. Penelitian ini melibatkan 130 pengendara sepeda motor berusia 17-34 tahun (Mean usia = 21.56, SD = 2.36). Partisipan diminta untuk mengisi alat ukur visual spatial ability yang terdiri atas tes card rotation untuk mengukur kemampuan spatial orientation, dan tes paper folding untuk mengukur kemampuan visualization, dan juga alat ukur hazard perception ability yang terdiri atas tes hazard detection, dan tes threat appraisal yang diberikan secara daring (dalam jaringan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara komponen visual spatial ability dan hazard perception ability. Semakin tinggi kemampuan spatial orientation dan visualization pengendara sepeda motor, semakin tinggi kemampuan hazard detection dan threat appraisal yang dimiliki. Implikasi dari temuan ini adalah adanya peluang mengukur hazard perception ability pada mereka yang akan mengambil Surat Izin Mengemudi (SIM) dengan mengukur visual spatial ability jika pengukuran terhadap hazard perception ability tidak dapat dilaksanakan.

Young adult riders dominate traffic accidents that involved Indonesian motorcyclists. One of the human factors which can potentially cause an accident is hazard perception ability. This study aims to investigate the role of visual-spatial skill as one of the cognitive components, which plays a role in hazard perception ability while riding on the road. The participants of this study are 130 motorcyclists aged 17-34 years old (Mage = 21.56, SD = 2.36). The participants were asked to fill in visual-spatial ability measurement tools that consisted of rotation card test to measure spatial orientation ability, and paper folding test which measured visualization ability. Also, they were asked to fill in a hazard perception ability test that consisted of hazard detection test, and threat appraisal test. All tests were done online. The results of this study show that there is a positive relationship between visual spatial ability component and hazard perception ability. The higher the motorcyclists' spatial orientation and visualization skills, the higher the hazard detection and threat appraisal abilities. The implication of these findings is the opportunity to measure hazard perception ability on driving license test takers by measuring visual-spatial skill if hazard perception ability measurement cannot be conducted.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herukoco
"Kebijakan penertiban tukang ojek sebagai keputusan pimpinan birokrasi yang lebih tinggi, merupakan sebuah perintah yang harus dilaksanakan pimpinan birokrasi yang lebih rendah. Tesis ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kebijakan dan strategi yang lahir akibat adanya kebijakan dari pimpinan birokrasi yang lebih tinggi, kebijakan tersebut dapat diinterpretasi lain pada tingkat pelaksana, akibat adanya kewenangan diskresi yang disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Pengumpulan data dilakukan melalui metode kualitatif dengan metode penelitian etnografi. Pengamatan difokuskan pada manajemen operasional tingkat Polres, tindakan, ungkapan, perasaan anggota pelaksana penertiban, juga tukang ojek yang menjadi sasaran penertiban, masyarakat dan asal usul sepeda motor ilegal. Penelitian menunjukkan bahwa kebijakan Kapolda secara berjenjang kebawah menjadi acuan kesatuan bawahannya untuk menentukan kebijakan dan strategi, hingga teknis pelaksanaannya. Kapolres menginterpretasi kebijakan Kapolda dengan memperhatikan kondisi permasalahan yang menyebabkan kebijakan itu timbul. Pada akhirnya Kapolres menggunakan kewenangan diskresi sebagai kebijakan dan strategi tingkat Polres. Demikian pula Kapolsek ketika mengacu kebijakan dan strategi Kapolres, dia melihat kondisi permasalahan di daerahnya. Pelaksanaan diskresi itu pada akhirnya menimbulkan peluang pada tingkat pelaksana untuk menginterpretasi lain kebijakan pimpinannya, yaitu kesempatan untuk korupsi. Kesimpulan yang diambil yaitu kesatuan bawah ketika menginterpretasi kebijakan kesatuan atas, dipengaruhi oleh keadaan lingkunan permasalahan berkaitan dengan kebijakan itu, sehingga digunakan kewenangan diskresi. Adanya kewenangan diskresi tersebut, dapat menimbulkan interpretasi lain akibat adanya peluang melakukan penyimpangan dalam bentuk korupsi polisi."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neri Widya Ramailis
"Fenomena pelanggaran lalu lintas yang dilakukan para pengendara sepeda motor di jalan raya Jakarta merupakan suatu pola perilaku kebiasaan yang dibiasakan, dilakukan secara berulang-ulang dan terjadi setiap hari, sehingga membentuk sebuah budaya menyimpang. Kemudian, di lain hal fenomena pelanggaran lalu lintas juga dilihat sebagai kondisi demoralisasi, yang di artikan sebagai bentuk terjadinya penurunan terhadap nilai-nilai, moralitas dan norma di masyarakat. Dimana, masyarakat dalam hal ini paham dengan aturan dan hukum yang berlaku, namun, peraturan tersebut tidak diamalkan dengan baik dalam kehidupan seharihari.
Tesis ini mencoba menjelaskan bagaimana cultural criminology melihat fenomena perilaku pengendara sepeda motor dalam dimensi crime in everyday life dan crime as culture. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analis visual kriminologi yang dikembangkan oleh Cecil E. Greek dengan menampilkan gambar/foto terkait pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pengendara sepeda motor. Kesimpulan dari tesis ini adalah perilaku pengendara sepeda motor dalam hal ini hadir sebagai bentuk fenomena kejahatan dalam kehidupan sehari-hari (crime in everyday life), dan fenomena kejahatan dan budaya (crime as culture).

The phenomenon of traffic violations made by motorcyclists on the road Jakarta is a pattern of behavior that is accustomed habit, done repeatedly and happen every day, so as to form an aberrant culture. Then, in another case of traffic violation phenomenon is also seen as a condition of demoralization, which is interpreted as a form of the decrease to values, morality and norms in society. Where, in this case the people familiar with the rules and laws that apply, however, the rules are not well practiced in everyday life.
This thesis tries to explain how cultural criminology see motorcyclists behavioral phenomena in everyday life dimension in crime and crime as culture. The method used in this research is a visual analyst criminology developed by Cecil E. Greek to display an image / photo related traffic offenses committed motorcyclists. The conclusion of this thesis is the behavior of motorcyclists present in this case as a form of crime phenomena in everyday life (crime in everyday life), and the phenomenon of crime and culture (culture as crime).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41895
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beryl Putra Sanjaya
"Saat ini sepeda motor menjadi salah satu transportasi dengan kepemilikan terbanyak di dunia dengan jumlah diperkirakan sebanyak lebih dari 300 juta unit sepeda motor yang tersebar di seluruh dunia. Indonesia menjadi salah satu negara dengan kepemilikan sepeda motor terbanyak di dunia dengan persentase sebesar 85% yang berarti setidaknya pada setiap rumah tangga di Indonesia memiliki satu unit sepeda motor. Wilayah Metro Jaya yang mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi menjadi salah satu wilayah dengan sepeda motor terbanyak di Indonesia dengan total lebih dari 17 juta unit sepeda motor. Namun kecelakaan di Indonesia didominasi oleh kecelakaan sepeda motor dengan persentase lebih dari 80% dibandingkan dengan kendaraan lain. Kecelakaan sepeda motor didominasi oleh faktor manusia. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model keselamatan bagi pengendara sepeda motor pribadi dan ojek online dengan menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Penelitian ini menggunakan instrumen Motorcycle Rider Behavior Questionnaire (MRBQ) dalam mengetahui perilaku pengendara motor. Setelah melakukan pengembangan model, tahapan selanjutnya merancang strategi keselamatan bagi pengendara motor pribadi dan ojek online. Terdapat 14 rancangan strategi keselamatan bagi pengendara motor pribadi dan ojek online dan seluruh strategi tersebut dikategorikan berdasarkan empat kuadran yang terdapat pada Importance-Performance Analysis.

Currently, motorcycles are one of the transportation vehicles with the most ownership in the world, with an estimated number of more than 300 million units of motorcycles spread throughout the world. Indonesia is one of the countries with the most motorbike ownership in the world with a percentage of 85%, which means that at least every household in Indonesia has one motorbike. The Metro Jaya area, which covers the areas of Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi, is one of the areas with the most motorcycles in Indonesia with a total of more than 17 million motorcycles. However, accidents in Indonesia are dominated by motorcycle accidents with a percentage of more than 80% compared to other vehicles. Motorcycle accidents are dominated by the human factor. This study aims to design a safety model for personal use-used motorcycle riders and ojek online using Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM). This study used the Motorcycle Rider Behavior Questionnaire (MRBQ) instrument to determine the behavior of motorcyclists. After developing the model, the next step is to design a safety strategy for personal use-used motorcycle riders and ojek online. There are 14 safety strategy designs for personal use-used motorcycle riders and ojek online and all of these strategies are categorized based on the four quadrants contained in the Importance-Performance Analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frichetta Karen Victoria
"

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor penentu pemilihan perlengkapan keselamatan bersepeda (safety equipment), menganalisis prioritas pemilihan perlengkapan keselamatan bersepeda (safety equipment) saat bersepeda di jalan raya, dan mengevaluasi faktor pengaruh perilaku (behavior) menyimpang pengendara sepeda terhadap tingkat keselamatan bersepeda di jalan raya. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan dua metode, yaitu cycling experiment dan menggunakan Bicycle Rider Behavior Questionnaire (BRBQ). Berdasarkan hasil penelitian, prioritas pemilihan penggunaan perlengkapan keselamatan bersepeda (safety equipment) adalah Lampu Sepeda, Helm, Pakaian Reflektif, Sepatu, dan Sarung Tangan. Faktor penentu pemilihan perlengkapan keselamatan bersepeda yang utama adalah Compliance (Kesesuaian dengan standar keamanan), Protection (Keamanan), dan Comfort (Kenyamanan). Selain itu, Terdapat sembilan pengelompokkan dimensi baru pada BRBQ, yaitu Notice Failures, Cycling Aggressive Action, Intention of Violation, Stunts, Distractions, Signaling Violation, Cycling Rage, Infrastructural Problem, dan Action of Violation.


This study was conducted to analyze the determining factors in the selection of cycling safety equipment, assess the prioritization of cycling safety equipment when cycling on the road, and evaluate the influence of cyclist’s behavior on the level of cycling safety on the road. Data collection was carried out using a questionnaire with two methods, cycling experiment and the Bicycle Rider Behavior Questionnaire (BRBQ). Based on the research findings, the prioritization of cycling safety equipment usage are Bicycle Lights, Helmets, Reflective Clothing, Shoes, and Gloves. The main determining factors in the selection of cycling safety equipment are Compliance, Protection, and Comfort. Additionally, there are nine new dimensions in the BRBQ, namely Notice Failures, Cycling Aggressive Action, Intention of Violation, Stunts, Distractions, Signaling Violation, Cycling Rage, Infrastructural Problem, and Action of Violation.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library