Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Siti Nurdjanah
"Chronic hepatitis due to hepatitis B virus (HBV) or hepatitis C virus (HCP) is still a major problem in terms of progressive liver damage, prevention and therapy in most parts ofthe world. Unfortunately, to date, there is still no specific and effective therapy for HBV. No therapy can be given to carrier; non-replicative and asymptomatic patients of chronic HBV infection. Lamivudine or alpha-interferon can be used for treatment of compensated chronic hepatitis B infection with significant increase of aminotransferase. Approximately 40 % of patients can have seroconversion with this form of therapy. Chronic hepatitis D virus injection can be treat with alpha-interferon and in the final stage, may undergo liver transplantation. For chronic hepatitis C virus infection, alpha-interferon with ribavirin have been shown to have a better efficacy than afpha-interferon alone where the efficacy can reach 39-49 %."
Jakarta: The Indonesian Journal of Gastroenterology Hepatology and Digestive Endoscopy, 2001
IJGH-2-1-Apr 2001-28
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Asih K. Karjadi
"Tanaman bawang putih (Allium sativum L) termasuk dalam genus Allium yang diperbanyak secara vegetatif melalui umbi. Virus merupakan salah satu penyakit penting yang perlu dipecahkan pada pembiakan vegetatif ini. Teknik inkonvensional kultur jaringan yang dikombinasikan dengan kemoterapi dapat membantu menghilangkan penyakit virus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari beberapa konsentrasi antiviral ribavirin di media MS terhadap pertumbuhan dan perkembangan shoot tip Bawang putih cv Lumbu Hijau, cv. Lumbu Kuning, cv. Tawangmangu. Percobaan dilakukan di laboratorium kultur jaringan, Balai Penelitian Tanaman Sayur (Balitsa), pada bulan Mei hingga Juli 2015. Sasaran penelitian adalah untuk menghasilkan tanaman bebas virus dengan menggunakan teknik kultur jaringan yang dikombinasikan dengan kemoterapi. Varibel yang diamati adalah pertumbuhan dan perkembangan planlet bawang putih. Hasil dari penelitian (1) Kontaminasi kultur
umumnya disebabkan oleh bakteri dan jamur dengan persentase 10 % sampai dengan 30%. (2) Penambahan
antiviral ribavirin, semakin tinggi konsentrasi persentase tumbuh dan berkembang semakin rendah untuk ketiga kultivar (3) Pengamatan secara visual penambahan antiviral ribavirin dan kultivar tidak berpengaruh pada jumlah tunas, rata-rata dari satu eksplan tumbuh satu tunas untuk ketiga kultivar (4). Penambahan antiviral ribavirin dan
kultivar tidak mempengaruhi pertumbuuhan daun, akar ketiga kultivar (5).Hasil pengujian virus dengan teknik DAS ELISA persentase kultur yang terinfeksi 54.55% sampai dengan 100 %."
Universitas Jenderal Soedirman. Fakultas Pertanian, 2018
630 AGRIN 22:2 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rebecca Amanda
"Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit paling umum di negara-negara tropis dan sub-tropis dan ditransmisikan melalui gigitan nyamuk. Namun hingga saat ini, belum ada pengobatan yang spesifik ataupun vaksin untuk DBD. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh Ribavirin pada replikasi virus dengue (DENV). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in Vitro yang dilaksanakan di Laboratorium Departemen Mikrobiologi. Kami menggunakan sel Vero dan DENV serotype 1 koleksi Departemen Mikrobiologi. DENV, yang kemudian dipaparkan dengan berbagai konsentrasi Ribavirin dengan 6 kali pengulangan. Sebagai pembanding, kami menggunakan DENV yang dipaparkan dengan pelarut yaitu dimetil sulfoksida (DMSO), sedangkan DENV yang tidak dipaparkan dengan ribavirin atau pelarut digunakan sebagain control negative. Uji fokus digunakan untuk menentukan persentasi inhibisi dari replikasi DENV. Untuk menentukan efek sitotoksik dari ribavirin, kami menggunakan MTS assay (3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-5-(3 arboxymethoxyphenyl)-2-(4-sulfophenyl)-2H-tetrazolium). Ribavirin dengan konsentrasi 5μg/mL, menghambat replikasi virus sebesar 75% jika dibandingkan dengan DMSO. Pada konsentrasi 1 μg/mL, 0.5 μg/mL, dan 0.1μg/mL, ribavirin menghambat replikasi virus masing-masing sebesar 64%, 46%, dan 50% dan secara statistk menunjukkan perbedaan bermakna. Dari data yang didapat dalam penelitian ini, half inhibitory concentration (IC50) adalah 0.25 μg/mL. Hasil uji MTS menunjukkan bahwa half cytotoxic concentration (CC50) adalah 106.83 μg/mL sehingga ribavirin termasuk dalam katagori tidak toksik. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, ribavirin memiliki inhibisi yang kuat terhadap replikasi terhadap replikasi DENV dan memiliki sitotoksisitas rendah terhadap sel-sel.
Dengue hemorrhagic fever (DHF) is the most common disease in tropical and sub-tropical countries and is transmitted by mosquito bite. Hitherto, there is still no specific treatment or vaccine for DHF. This study aimed to evaluate the effect of ribavirin to the replication of dengue virus (DENV). This study was an in vitro experimental study that was conducted in Microbiology Department Laboratory. We used vero cells and DENV serotype 1 from the collection of Microbiology Department. DENV was exposed with different concentrations of ribavirin with 6 times of repetition. As a comparison, we used DENV that was exposed to diluent which is dimethyl sulfoxide (DMSO), while DENV that was no exposed to any ribavirin or diluent was used as control negative. Focus assay was used to determine percentage of inhibition of the DENV replication. To determine cytotoxicity effect of ribavirin, we used MTS assay (3-(4,5 dimethylthiazol-2-yl)-5-(3-carboxymethoxyphenyl)-2-(4sulfophenyl)-2H-tetrazolium). Ribavirin with the concentration of 5μg/mL inhibited virus replication by 75% compared to DMSO. On concetration 1 μg/mL, 0.5 μg/mL, dan 0.1μg/mL, ribavirin inhibited virus replication by 64%, 46%, dan 50%, respectively and statiscally showed significant difference. From the data obtained in this study, the half inhibitory concentration (IC50) was 0.25 μg/mL. The result from MTS assay showed that half cytotoxic concentration (CC50) was 106.83 μg/mL, therefore ribavirin was categorized as non-toxic. In conclusion, ribavirin has a strong inhibition towards the replication of DENV and has a low cytotoxicity to healthy cells."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library