Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
Hendi
"Retakan transversal pada dek jetty berpola tertentu bisa mengidentifikasikan bahwa struktur tersebut mempunyai masalah direncana desain, rencana durabilitas ataupun pada proses konstruksi. Retakan pada beton merupakan hal yang normal terjadi. Namun, pada level tertentu retakan ini akan memberikan perasaan tidak aman dan nyaman kepada pengguna fasilitas yang ada.
Laporan ini merupakan hasil dari laporan investigasi yang telah dilakukan pada proyek yang memiliki masalah retakan transversal pada dek nya. Pada investigasi tersebut dilakukan pada 3 bagian yang bisa berkontribusi terhadap retakan yang terjadi. 3 hal tersebut adalah standar kualitas yang berhubungan dengan material yang digunakan, metode konstruksi dan desain struktur.
Hasil dari analisa yang telah dilakukan, tingkat absorpsi agregat kasar yang bisa menyebabkan shrinkage pada beton sedikit lebih tinggi tetapi menurut literatur bukan merupakan penyebab utama. Waktu pengecoran beton untuk dek trestle disarankan dilakukan teratur dengan mempertimbangkan suhu lingkungan pada saat itu. Efek perbedaan temperature pada struktur dan shrinkage sebaiknya diperhitungkan dan diameter dan pengaturan letak tulangan transversal perlu di-review kembali untuk menghindari pelemahan pada potongan transversal dek Jetty.
Transverse cracking on trestle jetty deck with specific pattern can be some sign that the structures might be have some issued in the design pan, durability plan or in construction stages. Some crack in the concrete is normal to occurs but in the certain level, these cracks will make the user of the facilit feel unsafe and uncomfortable.These report os the results of investigation on the project that have transverse cracking issued on the deck. Based on the literature study, there are three things that might contribute usch as quality standards that related to materials and design mix of concrete, construction work’s method and structural design.Based on the analysis result, there some material quality such as absorption fine and coarse aggregate, concrete strength, cement content and the usage one design mix for all structures can make the deck likely to have transverse cracking. Construction method that related to the surrounding enviroment such as ambient temperature, concrete temperature, time of casting that affecting the cracks also. In the desain part, the analysis of loading from shrinkage and temperature gradient also can be the main issues if its not considered in the design."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Dharma Gita Surya Prayoga
"Pipa penyalur merupakan salah satu moda transportasi minyak dan gas yang dianggap paling ekonomis hingga saat ini. Fluida minyak dan gas yang mengandung hidrokarbon yang berbahaya dan bersifat korosif, seperti H2S, akan memberikan risiko kebocoran pada pipa penyalur. Penelitian ini dilakukan untuk menjadi salah satu masukan untuk menghindari kebocoran pada pipa penyalur yang sering terjadi pada daerah pengelasan. Sambungan pengelasan yang diteliti akan mewakili sambungan pipe to pipe bend, yang diwakili oleh sambungan pengelasan material API 5L X65 dan API 5L X65, dan pipe to flange, yang diwakili oleh sambungan pengelasan material API 5L X65 dan ASTM A694 F65, yang banyak ditemui dalam satu jalur pipa penyalur. Metode pengujian yang dilakukan mencakup pengujian tarik, tekuk, dan kekerasan pada spesimen yang dilanjutkan dengan pengujian SSC (Sulphide Stress Corrosion Cracking) berdasarkan NACE TM-0177 serta diikuti dengan pengamatan makro, mikro dan karakterisasi SEM/EDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesimen sambungan pipe to pipe bend mengalami retakan pada daerah mid pengelasan yang disebabkan oleh stress oriented hydrogen induced cracking (SOHIC) sedangkan spesimen sambungan pipe to flange juga mengalami retakan, akan tetapi pada daerah root pengelasan yang disebabkan oleh SSC.
Pipeline is the most economical and the most effective of oil and gas transportation mode. Oil and gas fluid also containing the toxic and corrosive hydrocarbon, such as H2S. The objective of present research was conducted to become one of the inputs to avoid pipelines leakage which often occur in the welding area. The investigated welding connection may represent the connection of pipe to pipe bend, represented by the welding connection of API 5L X65 and API 5L X65, and connection of pipe to flange material, represented by welding connection of API 5L X65 and ASTM A694 F65. The testing method including tensile, bending and hardness testing on specimens, which was followed by SSC (Sulphide Stress Corrosion Cracking) test based on NACE TM-0177. The macro and microphotograph examination, SEM and also EDS characterization were used to determine failure on both speciments. The results showed that pipe to pipe bend joint specimen were fracture in the mid-welding area which was caused by SOHIC (Stress Oriented Hydrogen Induced Cracking) while the pipe to pipe flange joint specimens also experienced cracks at the welding root area which was caused by SSC."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52601
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Madsuri
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Dodid Murdohardono
"Retakan tanah telah terjadi di Dusun Retes, Desa Pragelan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur. Dusun Tretes menempati lereng perbukitan dan mempunyai kemiringan lereng 3-20° dengan penggunaan lahan sebagai pemukiman dan sawah tadah hujan, sedangkan di perbukitannya merupakan tanah kehutanan yang di beberapa tempat dimanfaatkan oleh penduduk untuk kebun jagung. Batuan penyusun berupa napal yang mudah luruh air..."
Sekolah Tinggi Energi dan Mineral, {s.a.}
553 JESDM 7:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Dery Indrawan
"Bendungan Sutami merupakan bendungan urugan batu dengan inti lempung dan memiliki tingkat keamanan risiko tinggi. Permasalahan retakan memanjang di puncak Bendungan Sutami sudah terjadi pada saat konstruksi, yaitu tahun 1969-1971, retakan pada masa konstruksi terjadi pada pertemuan filter dan inti lempung, kemudian diantisipasi dengan membasahi lapisan filter sehingga material filter menyesuaikan diri dan menutup retakan. Setelah beroperasi selama 42 tahun pada tahun 2014 ditemui adanya retakan memanjang di puncak bendungan sepanjang 120 m dengan kedalaman antara 1,5 - 2,0 m dari permukaan. Selain itu, berdasarkan studi kegempaan terbaru (peta gempa 2010) menunjukan tingkat bahaya gempa untuk skenario Safety Evaluation Earthquake (SEE) di Indonesia meninqkat, dikhawatirkan retakan yang terjadi berpengaruh terhadap perilaku bendungan pada saat gempa. Oleh karena itu perlu adanya kajian perilaku Bendungan Sutami akibat gempa dengan mempertimbangkan adanya retakan. Tulisan ini berisi pemodelan numerik dengan analisis statik dan dinamik guna mengetahui penyebab dan mekanisme retakan yang terjadi serta memeriksa keamanan Bendungan Sutami akibat gempa pada skenario SEE. Analisa statik dan dinamik tubuh bendungan dilakukan dengan menggunakan perhitungan numerik berbasis fin ite element. Hasil analisa dinamik skenario SEE diketahui bahwa lereng hulu kemungkinan akan mengalami masalah stabilitas lereng. Meski demikian besaran deformasiyang terjadi relatif kecil.yaitu 16,3 em. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tubuh Bendungan Sutami am an terhadap skenario gempa SEE."
Lengkap +
Kementerian Pekerjaan Umum, 2015
627 JTHID 6:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Gorga Notonegoro
"Bagian midship kapal adalah bagian yang mengalami pembebanan yang paling intggi saat kapal berlayar. Pada kapal tanker, dibutuhkan ketahanan pelat berpenegar yang kuat supaya saat kapal beroperasi, kapal dapat membawa muatannya dengan aman. Pembebanan yang biasanya terjadi pada kapal adalah sagging dan hogging di mana beban tersebut termasuk kategori beban siklik dan dapat mengakibatkan kegagalan lelah. Penelitian ini berfkous pada analisis ketahanan lelah dalam studi pengaruh posisi semi eliptical crack pada pelat berpenegar dengan profil konventional T dan novel Y. Semi elliptical crack ditempatkan pada bagian tengah pelat, seperempat jarak dari profil, dan berdekatan dengan profil. Simulasi pembebanan dilakukan dengan metode numerik dengan menggunakan perangkat lunak ANSYS untuk memprediksi ketahanan lelahnya. Hasil menunjukan bahwa crack di tengah profil memiliki ketahan lelah yang terburuk sehingga memiliki umur lelah yang pendek dibandingkan posisi crack yang lain.
The ship 39 s midship section is the part that experiences the most loads while sailing. For tankers, it is necessary to have high fatigue endurance in the ship structure especially on the stiffend panel so that the ship can carry its load cargo safely. The loads that generely experienced by the midship are sagging and hogging. This load is categorized as cyclic load which can result in fatigue failure. This study focuses on the analysis of fatigue resistance in the study of the effect of semi eliptical crack position on the stiffened panels with conventional profile of T and novel profile of Y. Semi elliptical cracks are positioned on the center of the plate, a quarter distance from the profile , and adjacent to the profile. The simulation of loading uses ANSYS to predict its fatigue resistance. The result shows that the crack in the middle of the plate has the worst fatigue resistance which results in having a short fatigue life compared to the other crack."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68290
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rivandi Wibisana
"Performa struktur kapal berkaitan dengan keselamatan kapal saat berlayar. Hal ini berkaitan dengan pembebanan yang bekerja pada kapal. Salah satu jenis Pembebanan adalah pembebanan siklik berupa sagging dan hogging yang dapat menyebabkan kegagalan struktur. Selain itu, lingkungan yang korosif menjadi pertimbangan dalam analisa kekuatan struktur kapal.
Penelitian ini berfokus pada pengaruh korosi sumuran terhadap kekuatan fatik pada pelat berpenegar profil T dan Y dengan variasi retakan semi eliptik dengan menggunakan metode elemen hingga. Perubahan dimensi retakan akibat lingkungan korosif berpengaruh terhadap kekuatan fatik.
Pengaruh korosi pada kekuatan fatik dipelajari dengan menganalisis tegangan ekuivalen pada model elemen hingga dimana berkurangnya ketebalan pelat diterapkan dengan model pertumbuhan korosi. Hasil penelitian menunjukan dengan adanya retakan menyebabkan usia pelat berpenegar profil Y dan T menjadi lebih pendek.
The performance of ship structures relates to the safety of ships while sailing. This relates to the loading on the ship. One type of loading is the cyclic loading of sagging and hogging which can cause structural failure. In addition, a corrosive environment becomes a consideration in the analysis of the ship 39s structural strength. This study focuses on the effect of pitting corrosion on fatigue strength on stiffened plate profile T and Y with the variation of semi elliptical cracks using finite element method. Variation of crack dimensions due to corrosive environment have an effect on fatigue strength. The effect of corrosion on fatigue strength is studied by analyzing the equivalent stresses in the finite element model wherein the reduced plate thickness is applied with the corrosion growth model. The results showed that cracks caused the lifespan of stiffened plate profile Y and T to be shorter."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Suryanegara
"Jalan raya merupakan infrastruktur yang penting karena digunakan untuk berlalu lintas sehari-hari. Kerusakan jalan sering terjadi dan salah satu jenis kerusakan jalan adalah retakan dan jalan yang berlubang. Image Processing merupakan salah satu metode untuk menentukan kerusakan jalan. Sejauh ini, penelitian mengenai deteksi retakan jalan kebanyakan masih menggunakan metode Convolutional Neural Network. Penelitian ini menggunakan You Only Look Once Version 5 dan Faster Object More Object Sebagai model dalam melakukan proses deteksi retakan dan lubang pada jalan dan sebagai salah satu pembanding untuk menentukan model mana yang lebih efisien dan akurat dalam melakukan deteksi terhadap retakan dan lubang tersebut. Dataset yang akan digunakan diambil dari jalan raya yang ada di negara Jepang dan Republik Ceko. Dataset yang digunakan memiliki 1000 Citra dengan ukuran 600x600 piksel. Jalan raya yang dijadikan dataset merupakan jalan dengan jenis material Aspal. Dalam Melakukan testing, dataset public tersebut akan digunakan dan dalam implementasinya, akan digunakan secara realtime dan akan diaplikasikan ke sebuah kamera eksternal webcam dalam mendeteksi retakan dan lubang pada jalan. Hasil yang akan didapatkan adalah berupa prediksi secara realtime berupa bounding box dengan tingkat confidence prediksi dari retakan untuk model YOLOv5 dan prediksi berupa lingkaran kecil dengan tingkat confidence prediksi retakan untuk model FOMO. Nilai perbandingan akurasi model YOLOv5 dan FOMO adalah 0.260 : 0.685 dengan deteksi berjalan dan 0.127 : 0.733 untuk deteksi menggunakan mobil. Sedangkan perbandingan nilai F1 score untuk adalah 0.41 : 0.813 untuk deteksi dengan berjalan dan 0.215 : 0.845 dengan deteksi menggunakan mobil.
Road is an important infrastructure because it’s used for daily traffic. Road Damage is usually happened on usual road, and one types of road damage is road crack and potholes. Image processing is one method that is used to determine a damaged road. So far, study about detection of crack and potholes used Convolutional Neural Network as their method. This research uses You Only Look Once Version 5 and Faster Object More Object as a method and models on the detection process of Road Crack and Potholes and as a comparison to determine which method and model is more efficient and accurate on detecting crack and potholes. Dataset that are used are taken from road on Japan and Republic of Czech. Dataset that are used consists of 1000 Images with the size of 600x600 pixel. Each picture contains crack, Potholes and road without crack and pothole. The road images that are taken are road with the material type of Asphalt. Testing will be done using the public dataset and, on the implementation, it will use external camera webcam on detecting potholes and crack on road real time. The results on Realtime detection are bounding box that are generated along with the prediction confidence of road crack on YOLOv5 model and small circle that are generated along with the prediction confidence of road crack on FOMO model. The comparison value of the accuracy of the YOLOv5 and FOMO models is 0.260 : 0.685 with walking detection and 0.127 : 0.733 for detection using a car. While the comparison of the F1 score for is 0.41 : 0.813 for detection by walking and 0.215: 0.845 for detection by car."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library