Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salsabilla Khairunnisa Dwiputri
Abstrak :
Globalisasi menjadi pintu gerbang untuk penyebaran budaya Korea ke seluruh dunia sehingga minat masyarakat di dunia terhadap budaya Korea menjadi meningkat. Masuknya budaya asing di suatu negara tentu memerlukan beberapa penyesuaian ulang karena tiap negara memiliki budayanya masing-masing. Penyesuaian ini dinamakan sebagai glokalisasi, yaitu perpaduan budaya global dengan budaya lokal yang kemudian menciptakan penggabungan atau penyatuan antara yang global dengan yang lokal. Penelitian ini menganalisis upaya-upaya glokalisasi yang dilakukan restoran Kyochon dan restoran Goobne di Indonesia. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa studi pustaka, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi glokalisasi yang dilakukan di kedua restoran yang dimaksud tidak hanya sebagai bentuk strategi pemasaran, tetapi juga sebagai bentuk negosiasi antara budaya Korea dengan kebiasaan masyarakat Indonesia. ......One of the impact of globalization is the spread of Korean cultures that take over the world which has led to the increased number of the public interest on the culture. The entry of foreign cultures due to globalization requires some adjustments since each country has its own culture. This adjustment is known as glocalization. The concept of glocalization is a mixture of the global and local culture which later create a fusion between the global and the local. This study is set to analyze the glocalization efforts of Kyochon and Goobne restaurants in Indonesia. The research method is descriptive qualitative with literature review, observation, and interviews as the data collection process. As a result, the glocalization strategies were carried out not only as a form of marketing strategy but also as a form of negotiation with the culture and customs of the Indonesian.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rofitahayu Purwandari
Abstrak :
ABSTRAK
Sebagai salah satu restoran yang berfokus pada Hansik makanan Korea , An.Nyeong melakukan bebagai upaya dalam mempromosikan produk-produknya salah satunya melalui konsep glokalisasi. Jurnal ini menganalisis glokalisasi yang dilakukan An.Nyeong dalam promosi Hansik di Indonesia, khususnya Kota Depok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya glokalisasi seperti apa saja yang dilakukan restoran An.Nyeong untuk promosi Hansik sehingga sesuai dengan budaya lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode studi pustaka, observasi lapangan, dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah dalam promosi Hansik di Kota Depok,restoran An.Nyeong beradaptasi dengan budaya lokal dan tidak sepenuhnya mengikuti budaya yang diterapkan restoran Korea yang ada di Korea.
ABSTRACT
As one of many restaurants that focuses on Hansik Korean food , An.Nyeong did a lot of efforts in promoting their products using glocalization concept.This paper analyzes about An.Nyeong 39;s glocalization effort in promoting Hansik in Indonesia, especially in Depok City. The purpose of this research is to find out what kind of glocalization effort that An.Nyeong has done in order to promote Hansik, so it can go along well with the local culture. The research method used in this paper is descriptive qualitative. The data used for this research are collected using literature review, field observation, and interviews. The result of this study shows that, in promoting Hansik in Depok City, An.Nyeong is able to adapt with the local culture and does not fully apply all of the Korean culture that Korean restaurants mostly do in Korea.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yanisa Fitri Amelia
Abstrak :
ABSTRAK
Jakarta Selatan sebagai bagian dari ibukota negara menjadi pusat bisnis dan investasi termasuk bagi kaum ekspatriat Korea dalam mengembangkan bisnis kuliner Korea. Pada umumnya, terdapat 2 jenis restoran Korea khususnya yang berada di Indonesia, yaitu restoran Korea tradisional dan modern. Tren budaya K-Pop disinyalir dapat memengaruhi peningkatan konsumen di restoran Korea. Sebagai konsumen restoran Korea, penggemar budaya K-Pop memiliki faktor yang berpengaruh dalam memilih restoran Korea yang dapat dikaji dari aspek spasial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan makna tempat restoran Korea tradisional dengan restoran Korea modern dan menganalisis perilaku spasial penggemar budaya K-Pop dalam memilih restoran Korea di Jakarta Selatan dengan mengetahui aspek kognitif, afektif serta konatif. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode purposive sampling untuk menentukan informan penelitian yang selanjutnya akan ditemui untuk wawancara mendalam. Analisis spasial dengan metode deskriptif digunakan untuk menganalisis pola spasial dari perilaku penggemar budaya K-pop sebagai konsumen restoran Korea. Penelitian ini menghasikan 10 informan utama yang dibedakan berdasarkan tipologi penggemar budaya K-Pop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa restoran Korea tradisional dimaknai sebagai restoran dengan suasana formal yang tidak memutarkan lagu K-Pop serta memiliki harga menu makanan relatif mahal dengan rasa autentik. Sementara restoran Korea modern K-Pop dimaknai sebagai restoran dengan suasana casual yang memutarkan lagu K-Pop serta memiliki harga menu makanan relatif murah dengan rasa yang telah dimodifikasi. Dalam memilih restoran Korea, pola spasial perilaku penggemar budaya K-Pop yang terbentuk yaitu perilaku mengunjungi restoran Korea modern yang dekat dari titik asal keberangkatan dengan mengendarai alat transportasi dan menempuh waktu yang relatif singkat. Penggemar budaya K-Pop dari ketiga tipologi umumnya memiliki preferensi terhadap restoran Korea modern K-Pop yang memiliki site yaitu memutarkan lagu dan musik K-Pop, dengan motivasi mengunjungi yaitu motivasi sosial sehingga memunculkan makna tempat restoran Korea sebagai fungsi sosial.
ABSTRACT
South Jakarta as part of the capital city became a center of business and investment for Korean expatriates in developing Korean culinary business. In general, there are two types of Korean restaurants, particularly those in Indonesia, which are traditional and modern Korean restaurants. K Pop trends are alleged to affect the increase of consumer in Korean restaurants. As a Korean restaurant consumer, K Pop fans have influential factors in choosing a Korean restaurant that can be studied from spatial aspects. This study aims to analyze the difference of sense of place, of a traditional Korean restaurant with a modern Korean restaurant and to analyze the spatial behavior of K Pop fans in choosing Korean restaurant in South Jakarta by knowing cognitive, affective and conative aspects. This study uses qualitative approach by using purposive sampling method to determine informant of research which can be encountered for in depth interviews. Spatial analysis by using the descriptive method is used to analyze the spatial patterns of K Pop fans behavior as a Korean restaurant consumer. This study produces 10 main informants that are distinguished by the typology of K Pop fans. The results show that traditional Korean restaurant is interpreted as a restaurant with a formal atmosphere that does not play K Pop songs and has a relatively expensive food menu prices with an authentic taste. While a modern Korean restaurant K Pop is interpreted as a casual atmosphere restaurant that plays K Pop songs and has a relatively cheap food menu prices with modified taste. In choosing a Korean restaurant, the spatial pattern of K Pop fan behavior is the act of visiting modern Korean restaurants that are close to the point of departure by driving and taking relatively short periods of time. K Pop fans by the three typologies generally have a preference for a modern Korean restaurant K Pop that has a site that plays K Pop songs and music, with a visiting motivation social motivation that raises the sense of place of Korean restaurant as a social function.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library