Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Yanto Sudiyanto
"Endapan bijih besi terdapat dalam satuan batuan ultramafik-mafik. Satuan batuan ini terdiri atas gabro dan peridotit yang telah mengalami serpentinisasi. Dalam bijih besi terkandung mineral bijih kromit, magnetit dan hematite. Berdasarkan pada komposisi mineralogi dan kimia, pembentukan endapan bijih besi diduga oleh proses magmatik; kemudian mengalami proses replacement dan oksidasi. Dengan kisaran nilai resistivity 42 -179 ohm.m yang mewakili endapan bijih besi kurang memperlihatkan kontras resistivity yang baik Anomali terbentuk pada nilai induced polarization (IP)-nya dengan kisaran nilai chargeability 24 -107 msec. Dari pemodelan IP 3 dimensi diperoleh model endapan bijih besi berbentuk podform dan lensa-lensa kecil.
Iron ore deposits to be found on the mafic-ultramafic rocks units which consists of serpentinized gabbro and peridotite. The iron ore contains cromite, magnetite and hematite. Base on mineralogy and chemical composition, iron ore deposits is predicted to be formed by magmatic process and occurred a replacement and oxidation processes later. With range of 42 -179 ohm.m resistivity value that represent the ore iron deposits less show well contrast. Anomaly occurre on its induced polarization (IP) value with range of 24 -107 msec chargeability value which represent the iron ore deposit. Of the IP 3D modelling to be found the model of iron ore deposits have the form of podform and small lens."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T30207
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Bahrul Ulum
"Lapangan Wabu merupakan daerah prospek mineralisasi emas yang terletak di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Investigasi lebih lanjut perlu dilakukan untuk memperkuat bukti keterdapatan zona prospek mineralisasi emas di wilayah tersebut sebelum dilakukan penambangan. Metode gravitasi dan resistivity-IP dimanfaatkan untuk mengetahui keberadaan struktur geologi dan pola sebaran mineralisasi emas di lapangan Wabu. Pada Penelitian ini data gravitasi GGMplus diolah hingga didapatkan peta anomali residual yang kemudian dilakukan filter FHD dan SVD. Berdasarkan analisis FHD dan SVD pada data gravitasi didapatkan beberapa titik yang memiliki kemenerusan nilai FHD maksimum dan SVD nol yang diduga sebagai struktur berupa struktur F1 yang diduga merupakan sesar Derewo yang mengontrol mineralasisasi di Lapangan Wabu dan Struktur F2, F3, F4, dan F5 yang diduga merupakan patahan minor di lokasi penelitian. Berdasarkan intepretasi data resistivity-IP didapatkan empat zona prospek mineralisasi Emas.yang dicirikan dengan nilai respon IP tinggi sebesar 60-80 mrad yang diduga disebabkan oleh keterdapatan mineral sulfida yang konduktif. Korelasi antara data gravitasi dan resistivityIP didapatkan dua zona prospek mineralisasi yang direkomendasikan untuk dilakukan pengeboran untuk pengujian. Zona prospek tersebut adalah zona prospek P2 dan P4 yang memiliki nilai anomali gravitasi tinggi yang berasosiasi dengan garnet magnetite skarn dan respon IP tinggi yang berasosisasi dengan mineral sulfida.
The Wabu Field is a gold mineralization prospect area located in Intan Jaya Regency, Central Papua. Further investigation needs to be carried out to strengthen evidence of the existence of a prospect zone for gold mineralization in the area prior to mining. Gravity and resistivity-IP methods are used to determine the presence of geological structures and distribution patterns of gold mineralization in the Wabu field. In this study, the GGMplus gravity data was processed to obtain a residual anomaly map which was then filtered by FHD and SVD. Based on FHD and SVD analysis on the gravity data obtained at several points that have continuity of maximum FHD and zero SVD values that are identified as structures, namely structure F1 which is suspected to be the Derewo fault which controls mineralization in the Wabu Field and structures F2, F3, F4, and F5 which are identified as minor faults at the study site. Based on the Interpretation of the resistivity-IP data, four gold mineralization prospect zones are identified. These are characterized by a high IP response value of 60-80 mrad which is thought to be caused by the presence of conductive sulphide minerals. Correlation between gravity and resistivity-IP data identified two gold mineralization prospect zones recommended for drilling for testing. These prospect zones are prospect zones P2 and P4 which have high gravity anomaly values associated with magnetite garnets skarn and high IP responses associated with sulfide minerals."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library