Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ferdinand
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mengeksplorasi representasi sosial tentang agama melalui dua studi. studi 1 menggunakan pendekatan struktural dan studi 2 menggunakan pendekatan dialogis. studi 1 tahap pertama menemukan core representasi sosial tentang agama melalui perbandingan antara "orang beragama" dan " orang tiak beragama", baik secara eksplisit maupun implisit. sedangkan studi 1 tahap kedua mengidentifikasi tiga atribut termasuk central core dan empat atribut termasuk peripheral, disertai tiga prinsip organisasinya. studi 2 menunjukkan diskusi memunculkan antinomi pada representasi sosial tantang agama melalui empat aspek, yaitu: konseptualisasi agama, aspek transendental agama, perbandingan aspek transendental antaragama, dan toleransi antaragama. sebagai hasil tambahan studi 2, ekspresi linguistik "saya sejujurnya..." ditengarai mengidentifikasikan konflik nilai antara individu dan masyarakat.
ABSTRACT
This study explores social representation of religion through two studies. Study 1 uses a structural approach and Study 2 uses a dialogical approach. the first phase 1 study found the core social representation of religion through a comparison between "religious people" and "non-religious people", both explicitly and implicitly. while the second stage study identifies three attributes including central core and four attributes including peripherals, along with three organizational principles. Study 2 shows that discussion raises antinomies on social representation against religion through four aspects, namely: conceptualization of religion, transcendental aspects of religion, comparison of interreligious transcendental aspects, and interreligious tolerance. as a result of additional study 2, the linguistic expression "I honestly ..." was suspected of identifying the conflict of values ​​between individuals and society.
2010
T38229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paska Lia
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap representasi sosial yang dominan dan perubahan dari tahun ke tahun tentang disabilitas dalam pemberitaan di media Kompas.com dan Detik.com. Paradigma dalam penelitian ini adalah kritis dengan melihat tatanan bahasa dapat membangun ketidakseimbangan dan perbedaan kekuatan sosial. Penelitian ini menerapkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode penelitian corpus-assisted discourse study (CADS). Metode ini merupakan gabungan dari corpus linguistic dan analisis wacana kritis yang memanfaatkan data digital sebagai bagian dari jurnalisme data dengan analisis menggunakan perangkat lunak, serta mengelaborasikannya dengan analisis wacana kritis. Objek penelitian ini yaitu pemberitaan di Kompas.com dan Detik.com sejak 2004 hingga awal 2023 dengan kata kunci pencarian utama "disabilitas", "difabel", "cacat", dan "tuna". Hasil penelitian mengungkap terdapat empat representasi sosial yang dominan dalam pemberitaan tentang disabilitas. Pertama, disabilitas dipandang sebagai kelompok yang membebankan masyarakat dan pemerintah, sehingga layak memperoleh bantuan. Kedua, perempuan disabilitas sebagai kelompok yang terdiskriminasi (menjadi korban). Ketiga, representasi disabilitas supercrip dalam konteks paling dominan pada pemberitaan bertema olahraga, pendidikan, dan seni. Keempat, representasi sosial anak-anak dengan disabilitas sebagai kelompok lemah. Dari aspek diakronik, belum ada perubahan dalam representasi sosial disabilitas. Namun stigmatisasi dan stereotip disabilitas secara repetitif diberitakan oleh media dari tahun ke tahun. ......This research aims to unveil the dominant social representations and their evolution over the years regarding disabilities in the reporting of Kompas.com and Detik.com. The paradigm employed in this research is critical, as it investigates how language structures can foster social imbalances and power disparities. The study utilizes both quantitative and qualitative approaches, employing the corpus-assisted discourse study (CADS) research method. CADS is an amalgamation of corpus linguistics and critical discourse analysis, leveraging digital data as part of data journalism and analyzed through software, while also subjecting it to critical discourse analysis. The research focuses on the reporting on Kompas.com and Detik.com from 2004 to early 2023, using keywords like "disabilities," "differently-abled," "disabled," and "handicap." The research findings reveal four dominant social representations in the reporting on disabilities. First, disabilities are perceived as a burden on both society and the government, thereby justifying the need for assistance. Second, women with disabilities are portrayed as a discriminated group (victims). Third, the supercrip representation of disabilities prevails in reports related to sports, education, and arts. Fourth, there is a social representation of disabled children as a vulnerable group. From a diachronic perspective, there have been no changes in the social representation of disabilities. However, media consistently reports stigmatization and perpetuates stereotypes of disabilities year after year.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Nur Huda
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai representasi sosial pada misinformasi mengenai kasus gigitan ular di media sosial. Penellitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi sosial yang muncul pada berbagai komentar di Facebook dalam grup InfoDepok. Penelitian ini dilakukan menggunakan analisa teks komentar-komentar yang mengandung unsur misinformasi pada tiga buah postingan kasus gigitan ular di grup InfoDepok. Penelitian ini menemukan adanya tiga buah mitos yang menjadi dasar pengobatan gigitan ular di masyarakat, yaitu Mitos Medis, Mitos Alami, dan Mitos Budaya. Mitos-mitos tersebut yang menjadi anchoring pada pemikiran masyarakat. Ketiga mitos tersebut lantas membagi masyarakat dalam dua bentuk representasi, yaitu Mitos sebagai first aid dan Mitos sebagai pengobatan. ......This thesis discusses the social representation of misinformation about snake bite cases on social media. This research aims to find out how social representations appear in various comments on Facebook in the InfoDepok group. This study was conducted using text analysis of comments containing elements of misinformation in three posts on snake bite cases in the InfoDepok group. This study found three myths that form the basis of snake bite treatment in the community, namely Medical Myths, Natural Myths, and Cultural Myths. These myths are anchoring to people's thinking. The three myths then divide society into two forms of representation, namely Myth as first aid and Myth as treatment.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anuri Furqon
Abstrak :
Tesis ini menjelaskan tentang bagaimana masyarakat muslim Jakarta memaknai tentang ulama di Jakarta. Fokus penelitiannya adalah bagaimana komunikasi sosial memungkinkan sirkulasi pengetahuan sosial Lentang keulamaan dalam Ruang Jakarta. Ulama bagi masyarakat Islam merupakan poros kegiatan religiusitasnya dengan memotret ulama kita bisa melihat baaimana masyarakat muslim Jakarta berkembang. Teori yang digunakan adalah teori representasi sosial, teori yang melihat bagaimana pengetahuan sosial terbentuk dan berkcmbang. Teori ini mclihat bagaimana masyarakat merupakan organisme yang otonom dalam memahami hal yang masuk dalam sistem ide, nilai dan praktiknya yang tampak pada pengetahuan sosial. Pengetahuan ini dibentuk melalui konsensus yang tampak hasil dari praktek kehidupan keseharian masyarakat Jakarta. Dari hasil penelitian ditcmukan bagaimana masyarakat Jakarta membentuk pengctahuan sosial lentang ulama. Dari pengetahuan sosial itu tampak bahhwa konscp tentang ulama bagi masyarakat jakarta berkembang, dari konsep yang baku yang berasal dari kitab suci menjadi konsep yang bcrsifat sosial. Pembentukan pengetahuan sosial merupakan interaksi manusia dengan ruang, memori sosial, norma sosial, nilai budaya yang diungkapkan dalam bahasa yang digunakan dalam kehidupan keseharian, dan konteks sosialnya sehingga pemaknaan ulamanya lebih Iuas daripada makna bakunya. ......This thesis describes how muslim society in Jakarta representing of ulama in Jakarta, how ulama to be understood. The focus of the research is how social communication facilitate circulation of social knowledge of ulama in Jakarta spasial. Ulama for muslim society is a central to their religiousity, by portraying how people of Jakarta understanding ulama we can sec how development of muslim society in Jakarta. This thesis use theory of social representation to see how the genesis of social knowledge and its development. For the theory, society has his autonomous in creating social knowledge by understanding new salient thing through system of idea, value and practice in everyday life practice formed by social consensus. The result of research fotmd how muslim society of Jakarta constructs social knowledge of ulama. Social knowledge show true meaning of ulama originated fiom Alquran becoming socially concept. Construction of social knowledge made by interaction between man with geographical space, social memory, social nomts, culture values, they are expressed through everyday life languange and its social context. Hence, the meaning of ulama for muslim society of Jakarta is larger than true meaning.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33842
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Agustin Nursyahbani
Abstrak :
Gaya hidup muslimah perkotaan melalui pilihan model berjilbabnya menjadi fokus kajian dari skripsi ini, khususnya yang dipraktekkan Hijabers Community, sebuah kelompok atau kumpulan muslimah muda berjilbab. Studi ini berupaya menggali bagaimana gaya berjilbab dan berbusana yang fashionable pada Hijabers Community dikonstruksikan dan kemudian digunakan sebagai simbol untuk merepresentasikan gaya hidup muslimah perkotaan. Penelitan ini dilakukan di Jakarta dengan metode kualitatif (studi kasus), yang didukung dengan data survey guna menggambarkan karakteristik maupun aktivitas gaya hidup anggota HC yang berjumlah 31 orang. Temuan penelitian menunjukkan bahwa di kalangan muslimah anggota komite HC terindikasi berkembang gaya hidup konsumtif yang melekat dengan budaya "leisure time‟ dilihat berdasar pilihan aktivitas, tempat dan strukturkonsumsinya. Kesamaan latar belakang sosial-ekonomi antar anggota komite HC berkontribusi pada kesamaan pilihan pola konsumsi, yang sekaligus jadi simbol status, serta gaya hidup anggota komite Hijabers Community. Pilihan ini juga berperan dalam pemaknaan anggota komite Hijabers Community terhadap gaya berbusana berjilbab yang fashionable, yang dibentuk oleh habitus prestise dan keislaman yang moderat. Nilai dan norma HC sebagai kelompok berperan dalam penanaman dan penyebarluasan nilai keislaman dalam berbusana, yang sekaligus menjadi modal simbolik Hijabers Community pada ranah kultur fashion muslimah perkotaan. Modal simbolik ini menjadi potensi berkembangnya modal ekonomi maupun sosial, bahkan kultural, karena gaya berjilbab dan berbusana HC yang fashionable dapat mengkonstruksi makna Islam dan Jilbab sekaligus merepresentasikan gaya hidup muslimah perkotaan. ......This study concerns the lifestyle of urban Muslim women shown by their style of veil, especially in Hijabers Community as a community for young Muslim women wearing veil. The purpose is to dig into styles of hijab and the fashionable clothings of the members used as a symbol to represent the lifestyle of urban Muslim women. This study conduct in Jakarta uses qualitative method and supported by survey data to describe lifestyle of 31 Hijabers Community‟s comittee. The data collected showed a consumptive lifestyle that comes along with "leisure time" culture of the Hijabers Community members, shown by activity choice, place dan consumption structure. Their homogeneous social-economic condition shapes a common selection of consumption among the committee members of Hijabers Community at the same time become a status symbol and lifestyle of Hijabers Community‟s comittee. This selections have a role in meanings of the committee members of Hijabers Community towards lifestyle and fashionable style ,were shaped by the habitus of prestige and moderate Islam. Group‟s values and norms takes a role at socializing Islamic values relating to clothing style and become symbolic capital for Hijabers Community in field of urban muslim women‟s fashion. This symbolic capital potentials to brings advantages to in accumulating their own social, economic even cultural capitals. Because Hijabers Community veiling style and fashionable clothings can constructs Islamic meaning and also represents urban Muslim women‟s lifestyles.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library