Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Noviasri
Abstrak :
Meme internet secara vernakular dikenal dalam bentuk gambar lucu disertai tulisan. Salah satunya adalah gambar Soeharto sedang tersenyum dan melambaikan tangan disertai tulisan ?piye kabare? penak jamanku, to?? Prinsip utama meme adalah imitasi. Namun ternyata, imitasi dalam meme visual Soeharto tidak menghasilkan salinan yang sama persis dengan meme asalnya. Perubahan dapat dilihat dari tokoh yang digunakan. Tidak semua meme visual Soeharto menggunakan tokoh Soeharto. Melalui analisis isi terhadap 152 meme, penelitian ini bertujuan menggambarkan model replikasi tokoh dalam meme visual Soeharto. Model replikasi ini dapat dianalogikan dengan model replikasi gen. Meme dan gen tidaklah sama persis karena replikasi gen menghasilkan salinan yang sama persis dengan induknya, sedangkan replikasi meme membuka gerbang variasi bebas. Meme visual Soeharto tetap dikenali tanpa harus menggunakan Soeharto sebagai elemen visualnya. Harus ada elemen lain yang sama dengan meme asalnya. Jika tidak, identitas meme Soeharto akan hilang.
FSRD-ITB, 2016
303 JSIOTEK 15:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rendi Wardhana
Abstrak :
Salah satu segi kehandalan yang diperlukan di dalam system terdistribusi adalah replikasi berkas. Sebuah berkas yang direplikasi berarti memiliki beberapa replika berkas yang terletak di lokasi yang berbeda. Sifat yang harus dipelihara oleh replikasi adalah tetap dipandangnya replica-replika berkas oleh pemakai sebagai sebuah berkas tunggal (replication transparency). Tujuan replikasi berkas pada sistem terdistribusi adalah untuk meningkatkan unjuk kerja dan ketersediaan( availability) sistem. Unjuk kerja sistem terdistribusi ditingkatkan melalui pembagian beban (load sharing) dimana beban pelayanan berkas didistribusikan pada beberapa lokasi. Hal tersebut dimungkinkan karena lokasi-lokasi tersebut menyimpan replika berkas yang sama. Derajat ketersediaan sistem lebih tinggi dibandingkan dengan system tanpa replikasi. Jika salah satu atau beberapa subsistem terdistribusi dimana berkas tersebut berada mengalami kegagalan, sistem tetap tenedia dengan, syarat paling sedikit terdapat satu replika berkas yang tak mengalami kegagalan.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1993
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabda Ardiantara
Abstrak :
ABSTRAK
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus dengue (DENV) yang ditularkan ke manusia dengan gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kurang lebih terdapat 50 juta kasus infeksi DENV di dunia setiap tahunnya dengan 500 ribu kasus di rawat di rumah sakit. Tingkat insidensi penyakit DBD terus meningkat setiap tahunnya di Indonesia yang merupakan wilayah endemis. Tatalaksana pasien dengan infeksi DENV untuk saat ini hanya terapi suportif seperti pemberian cairan yang adekuat. Belum terdapat terapi antiviral spesifik untuk pasien dengan infeksi DENV. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas hambat ekstrak daun Ceiba pentandra terhadap replikasi DENV. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan uji focus assay untuk memperoleh persentase infektivitas DENV dan uji MTT assay untuk memperoleh persentase viabilitas sel. Persentase infektivitas DENV digunakan untuk mendapatkan half-inhibitory concentration (IC50), yaitu kemampuan ekstrak untuk menghambat replikasi DENV, sedangkan viabilitas sel digunakan untuk mendapatkan half-cytotoxic concentration (CC50) yaitu kemampuan ekstrak untuk membunuh sel. Nilai indeks selektivitas (SI) diperoleh dengan membandingkan CC50 dan IC50. Hasil menunjukkan nilai IC50 yang diperoleh adalah 13,42 µg/ml. Nilai CC50 yang diperoleh adalah 81,1 µg/ml. Nilai indeks selektivitas (SI) yang diperoleh adalah 6,04. Nilai IC50 yang rendah memberikan gambaran efek antiviral ekstrak daun randu. Namun, nilai CC50 yang rendah menyebabkan nilai SI yang rendah sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan CC50 Ekstrak daun Ceiba pentandra.
ABSTRACT
Dengue fever is a infection disease caused by dengue virus (DENV) and transmitted by Aedes aegypti dan Aedes albopictus mosquito bite. Approximately there are 50 milion DENV cases annualy in the world with 500 thousands cases hospitalized. Incidence rate of dengue fever is increasing in Indonesia, as a one of the endemic area. Recently, therapy for patients with DENV infection is only supportive terapy such as adequat hidration. Spesific antiviral for DENV infection is not available yet. Objective of this study is to determine the inhibition activity of Ceiba pentandra leaf extract against DENV replication. This study is an experimental study with a focus assay test and MTT assay to determine the infectivity and toxicity. The percentage of DENV infectivity was used to obtain half inhibitory concentration (IC50), while the cell viability used to obtain half cytotoxic concentration (CC50). The selectivity index value (SI) is obtained by comparition between CC50 and IC50. The IC50 value obtained from the experiment is 13.42 µg/ml. The CC50 value obtained was 81.1 µg/ml. The selectivity index (SI) value was 6,04. The low IC50 value shows the antiviral effect of randu leaf extract. However, the low CC50 value causes a low SI value thus it needs further study to increase CC50 of Ceiba pentandra leaves extract.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Klarisa
Abstrak :
Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) masih menjadi perhatian bagi masyarakat luas karena tidak dapat disembuhkan secara sempurna. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa virus HIV masih dapat ditemukan di jenazah sampai beberapa waktu setelah kematian, tanpa diketahui apakah masih mampu bereplikasi dan menginfeksi orang. Karena itu, penelitian ini ingin mengetahui kemampuan replikasi virus HIV di dalam sel darah putih secara in vitro dengan meniru kondisi seperti yang terjadi pada proses setelah kematian yaitu tidak terpapar oksigen. Penelitian menggunakan disain eksperimental dengan menggunakan darah 'Orang dengan HIV-AIDS' (ODHA) yang masih hidup untuk menggantikan darah jenazah ODHA terinfeksi HIV. Hal ini dikarenakan sulitnya mendapatkan sampel darah yang dapat diteliti hingga rentang waktu 48 jam dengan suhu 26-32°C seperti suhu yang lazim terjadi pada umumnya jenazah di Indonesia. Darah terinfeksi HIV tersebut diperiksa 'viral load' dan diambil sel darah putihnya. Sel darah putih tersebut dicampur kembali dengan plasma darahnya, dan ditutup minyak goreng yang sudah dipanaskan agar tidak terjadi paparan oksigen untuk mendekati kondisi postmortem. Suspensi dikultur dan supernatannya diperiksa dengan 'Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction' (RT PCR) untuk melihat hasil replikasi virus HIV. Hasil penelitian ini menunjukkan, virus HIV masih bereplikasi sampai waktu 48 jam setelah paparan oksigen dihentikan. Selain itu terdapat perubahan morfologi sel darah putih yaitu efek 'cytopathic effect' (CPE) pada sel di dalam kultur yang menunjukkan adanya infeksi antar sel. ...... HIV infection is still a community problem that cannot be solved perfectly. Recent studies show HIV virus can still be found in dead bodies, altough there were no evidence that indicate HIV infection from dead bodies. This research aims to elaborate HIV virus replication in leucocyte in vitro imitating dead bodies physiologic condition of oxygen deprivation. Research is conducted using experimental design using blood samples taken from living HIV-infected persons to substitute for HIV-infected dead bodies. This subtitution held because of the difficulty to obtain blood sample from dead bodies, and studied until 48 hours postmortem on 26-32°C. HIV-infected blood was examined for viral load. The leucocyte were separated from the blood and mixed with blood plasma. This suspension stored in the tube and the upper surface added with heated cooking oil to prevent oxygen exposure. The suspension was centrifuged, the leucocyte were cultured. After cultured, the supernatan was scanned with Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT PCR) to detect replication of HIV. The replication of HIV virus were detected up to 48 hours. The study also found morphologic changes of leucocyte due to cytopathic effect which showed cell-to-cell infections.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Mahira Yanfaunnas
Abstrak :
Infeksi virus dengue (DENV) dapat menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan melalui nyamuk betina Aedes aegypti. Penyakit ini meningkat setiap tahunnya di dunia pada tahun 2010 sekitar 2,2 juta orang dan sekitar 3,34 orang juta pada tahun 2016. Permasalahan yang terjadi ialah ketersediaan obat spesifik DENV belum ada hingga sekarang. Salah satu pengobatan yang sedang berkembang di Indonesia ialah pengobatan herbal, seperti Piperin. Piperin merupakan senyawa murni dari buah lada (Piper nigrum, Piper longum, dan Piper retrovractum) dan diketahui memiliki kemampuan untuk dapat menghambat replikasi virus DENV-2 pada sel Vero. Namun, belum diketahui spesifik pada mekanisme apa piperin menghambat replikasi DENV-2 tersebut. Penelitian ini akan fokus pada mekanisme efektivitas hambatan replikasi virus pada pre-post infeksi dan post infeksi dan juga viabilitas sel. Efektivitas hambatan dan viabilitas sel dilihat dengan metode focus assay dan MTT assay. Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil efektivitas hambatan pada mekanisme penghambatan pre-post infeksi dan post infeksi ialah 89,74%  2,56 dan 84,53%  3,44 secara berurutan. Sedangkan untuk viabilitas didapatkan hasil 100,03% dan 102,00% untuk mekanisme pre-post infeksi dan post infeksi. Hal ini menunjukkan piperin efektif menghambat DENV-2 dengan persentase penghambatan lebih tinggi pada mekanisme pre-post infeksi.
Infection by dengue virus (DENV) can cause dengue hemorrhagic fever (DHF) which is transmitted through female Aedes aegypti mosquitoes. This disease keeps rising every year around the world, in 2010 approximately 2.2 million people to 3.34 million people in 2016 got infected. The occurring problem is no specific antiviral drug to DENV. One of the treatments that are developing in Indonesia is herbal medicine, Piperine. Piperine is one of the pure compounds of pepper (Piper nigrum, Piper longum, dan Piper retrovractum). It is believed to be able to inhibit DENV-2 viral replication in Vero cell. The effectivity of Piperine as antiviral against DENV-2 has been proven in the thesis conducted by Heidi. However, its specific mechanisms inhibit DENV-2 replication has not been known yet. Therefore, this is an experimental study of Piperine against DENV- 2 strain NGC viral replication in Vero cell. The focus of research is looking at the effectivity of inhibition in pre-post infection, post infection, and also cell viability. The effectivity of inhibition is seen by the focus assay method. Based on the research, the results for the effectivity in pre-post infection is 89,74%  2,56, and 84,53%  3,44 in post infection. As for the cell viability, the results are 100,03%  2,74 in pre-post infection and 102,00%  3,23 in post infection. These show that Piperine is effective in inhibiting DENV-2 and the effectivity of inhibition is higher in pre-post mechanism.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Univeritas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Kurnia Huda
Abstrak :
Latar Belakang: Periodontitis ditandai oleh inflamasi kronis dengan kerusakan pada jaringan tulang alveolar yang dapat terjadi secara cepat seperti yang diamati pada periodontitis agresif. Salah satu bakteri penyebab periodontitis agresif, Aggregatibacter actinomycetemcomitans, mengalami penurunan jumlah secara ekstraseluler saat berinteraksi langsung dengan sel preosteoklas yang menandakan terjadinya internalisasi Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Secara internal di dalam sel preosteoklas, bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans berpotensi untuk melakukan replikasi. Tujuan: Menganalisis replikasi intraseluler bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans dalam sel preosteoklas Metode: Eskperimental secara in vitro dengan sel preosteoklas yang dikultur dari bone marrow cells (BMC) mencit diinfeksikan dengan bakteri A. actinomycetemcomitans (ATCC 29522) selama 75 menit, 90 menit, 3 jam, dan 19,5 jam, kemudian sel preosteoklas dilisis dan dikultur untuk melihat apakah terjadi internalisasi bakteri Hasil Penelitian: Jumlah koloni dan luas permukaan koloni bakteri A. actinomycetemcomitans (ATCC 29522) yang terbentuk pada kelompok 90 menit lebih kecil dibanding kelompok perlakuan interaksi 75 menit, sedangkan pada kelompok 3 jam lebih besar dibanding 19,5 jam. Kesimpulan: Tidak dapat dianalisis replikasi intraseluler bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans pada sel preosteoklas pasca infeksi 1,5 jam dan 19,5 jam karena kondisi sel preosteoklas pada 19,5 jam yang tidak optimal. ......Background: Periodontitis is characterized by chronic inflammation with destruction of tooth supporting tissue such as alveolar bone with rapid onset as observed on aggressive periodontitis. One of a bacterium that causes aggressive periodontitis, Aggregatibacter actinomycetemcomitans’s number decrease upon interacting directly with preosteoclast cells that indicates that internalization of Aggregatibacter actinomycetemcomitans into preosteoclast cells. Inside the preosteoclast cell, Aggregatibacter actinomycetemcomitans have the potential to intracellularly replicates. Objective : To analyze the intracellular replication of A. actinomycetemcomitans bacteria in preosteoclast cells. Methods: Experimental in vitro with preosteoclast cells cultured from bone marrow cells (BMC) of mice infected with A.actinomycetemcomitans bacteria for 75 minutes, 90 minutes, 3 hours, and 19,5 hours, then preosteoclast cells were lysed and cultured to see if bacterial internalization occurred. Results: A. actinomycetemcomitans bacterial (ATCC 29522) colonies formed on agar culture showed that the number of colonies, as well as their surface area on groups with 75 minutes of infection is greater than groups with 90 minutes of infection. And the number of colonies formed on groups with 3 hours infection is greater than those of group with 19,5 hours of infection. Conclusion: Intracellular replication of A. actinomycetemcomitans can not be analyzed on groups with infection for 1,5 hours and 19,5 hours because the cell condition of preosteclast cell is no longer optimal.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Sucahyono
Abstrak :
Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan di perusahaan, salah satu metode yang digunakan dalam rangka peningkatan kinerja karyawan adalah melalui pendekatan manajemen pengetahuan, best practice sharing dikenal sebagai inti dari manajemen pengetahuan, dalam studi yang telah dilakukan sebelumnya terbukti efektif dalam peningkatan kinerja karyawan yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan. Penelitian ini berfokus pada peran best practice sharing dengan faktor antesenden dari penerapan manajemen pengetahuan: tacit knowledge, explicit knowledge, teknologi informasi, replikasi dan reward and punishment, yang diduga kuat berpengaruh dalam pelaksanaan sharing best practice di CNA Bank. Penelitian ini juga meneliti pengaruh dari best practice sharing di CNA Bank terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hipotesa yang diajukan adalah tacit knowledge, explicit knowledge, teknologi informasi, replikasi serta reward and punishment memiliki pengaruh terhadap best practices sharing di CNA Bank, dan best practices sharing memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan di CNA Bank. Model penelitian yang menggambarkan hubungan antara faktor antesenden, best practice sharing dan peningkatan kinerja karyawan melalui pendekatan manajemen pengetahuan diuji melalui penyebaran kuesioner kepada 178 karyawan yang bekerja di divisi sales and distribution di seluruh kantor cabang CNA Bank di Indonesia, dengan respone rate 74,16%. Analisa data menggunakan Confirmating Factor Analysis (CFA), pengujian hipotesis menggunakan SEM. Hasil penelitian menunjukan bahwa tacit knowledge, explicit knowledge, replikasi serta reward and punishment memiliki pengaruh signifikan terhadap best practices sharing di CNA Bank, sedangkan teknologi informasi tidakmemiliki pengaruh signifikan terhadap best practices sharing di CNA Bank. Dari hasil pengujian juga ditemukan bahwa best practices sharing memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan di CNA Bank. ...... Company performance is strongly influenced by the performance of employees in the company, one of the methods used in order to improve the performance of employees is through a knowledge management approach, sharing best practices known as the core of knowledge management, the studies that have been done previously shown effective inimproving the performance of employees and company performance at the end. This study focuses on the role of sharing best practices with antesenden factors of knowledge management implementation: tacit knowledge, explicit knowledge, information technology, replication, and reward and punishment, which allegedly influential in the implementation of best practices sharing in CNA Bank. This study also examined the effects of sharing best practices in CNA Bank towards improving employee performance. Hypothesis is tacit knowledge, explicit knowledge, information technology, replication as well as reward and punishment has an influence on sharing best practices in CNA Bank, and sharing best practices have an influence on employee performance improvement in CNA Bank. A research model that describes the relationship between antesendenfactors, sharing best practices and employee performanceimprovement through knowledge management approach is tested through questionnaires to the 178 employees who work in the sales and distribution division in all branches CNA Bank in Indonesia, with respone rate of 74,16 %. Analysis of the data using Confirmating Factor Analysis ( CFA ), testing the hypothesis using SEM. The results showed that tacit knowledge, explicit knowledge, replication as well as reward and punishment has a significant influence on sharing best practices in CNA Bank, while information technology has no significant effect on the sharing of best practices in CNA Bank. From the test results also found that the sharing of best practices has a significant influence on employee performance improvement in CNA Bank.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Putri Suhardi
Abstrak :

Indonesia adalah negara tropis dengan transmisi infeksi DENV yang tinggi dan sebuah ancaman kesehatan di dunia tanpa terapi spesifik yang dapat bekerja secara tunggal. Rakyat Indonesia memiliki kepercayaan tinggi atas obat herbal, salah satunya yang berasal dari Kunyit dengan senyawa utama, Kurkumin dengan efek antioksidan, pencegah kanker dan anti-inflamasi yang sudah terbukti melalui uji in vivo dan in vitro. Beberapa penelitian membuktikan bahwa kurkumin bekerja sebagai antivirus DENV-2 namun mekanisme yaitu waktu dimana kurkumin bekerja paling efektif, belum diketahui. Penelitian ini dilakukan secara in vitro dengan Sel Vero yang diinfeksikan DENV-2. Fokus pada penelitian ini adalah membandingkan mekanisme penghambatan replikasi DENV-2 sekaligus persentase viabilitas sel pada pre-post (whole) dan post infeksi setelah diberikan Kurkumin dengan dosis 20 ug/mL. Infektivitas hambatan dan viabilitas sel diteliti melalui metode focus assay dan MTT assay. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil penghambatan inefektivitas pada mekanisme pre-post (whole) dan post infeksi adalah 99,74% ± 3,90 dan 51,31% ± 8,97 secara berurutan. Penelitian untuk viabilitas sel mendapatkan hasil 73,21% dan 81,66% untuk pre-post (whole) dan post infeksi secara berurutan. Hasil penelitian menunjukan kurkumin memiliki efektivitas dalam mengambat DENV-2 lebih tinggi pada mekanisme pre-post infeksi (whole), dengan persentase penghambatan lebih tinggi serta toksitas rendah dengan viabilitas diatas 50%.


In Indonesia, DENV infection remains a global health threat without an effective therapy available. One of Indonesian’s herbal medicine, turmeric with Curcumin as its main compound is believed to have antioxidant, cancer-preventing and anti-inflammatory effects through in vivo and in vitro trials. Previous studies have shown that curcumin act as DENV-2 antivirus. However, its mechanism, namely the time at which curcumin work effectively, is not known. This research was conducted using DENV-2 infected Vero cells through in vitro method. The focus of this study was to compare the mechanism of DENV-2 replication inhibition as well as the viability of Cell in the pre-post (whole) and post-infection phases after administrating curcumin with a dose of 20 ug/mL. Focus assay and MTT assay methods were used in the experiment. Based on the research conducted, the results of ineffectiveness inhibition on the pre-post and post infection mechanisms were 99.74% ± 3.90 and 51.31% ± 8.97, respectively. The results for cell viability showed 73.21% and 81.66% for the pre-post (whole) and post-infection mechanisms, respectively. The results showed that curcumin is more effective in inhibiting DENV-2 in the pre-post infection mechanism (whole), with a higher percentage of inhibition and less toxicity with viability above 50%.

Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library