Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rangga Pusmaika
Abstrak :
Di usia remaja dengan keterampilan hidup yang belum memadai dapat menyebabkan remaja berperilaku seksual hingga melakukan hubungan seksual. Hal ini dapat menempatkan remaja pada risiko terinfeksi Human Immunodeficiency Virus HIV, Infeksi menular seksual IMS dan kehamilan yang tidak diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh wilayah tempat tinggal terhadap perilaku seksual pada remaja di Indonesia dengan menganalisis data sekunder Survey Demografi Kesehatan Indonesia-Kesehatan reproduksi Remaja SDKI-KRR tahun 2012. Sampel sebanyak 19.868 remaja yang berusia 15-24 tahun dan belum menikah. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan multivariable regresi logistik . Hasil penelitian menunjukkan perilaku potensial seks berisiko pada remaja di Indonesia sebesar 19,65, hubungan seksual pertama kali 42,67 dilakukan di rumah rumah sendiri dan rumah pasangan, 90,27 melakukan hubungan seksual pertama kali dengan pacar. Hasil penelitian juga menunjukkan 20,94 remaja perkotaan berperilaku potensial berisiko cOR 0,82; OR; 0,95. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan wilayah tempat tinggal terhadap perilaku seksual remaja. Hasil analisis stratifikasi dengan status ekonomi keluarga menunjukkan bahwa Remaja di perkotaan dengan status ekonomi terbawah terdapat beda efek yang sangat kecil untuk berperilaku potensial seks berisiko dibandingkan remaja di perkotaan dengan status ekonomi teratas. Peningkatan keterlibatan pemerintah, dinas pendidikan dan kesehatan untuk dapat memberikan informasi terkait kesehatan reproduksi khusunya seksualitas yang tepat dan merata bagi remaja. ......In adolescence with adequate life skills can cause adolecense sexual behavior to sexual intercourse. This can put them at risk of Human Immunodeficiency Virus HIV , Sexual Transmitted Infections STI, and unwanted pregnancies. The research analyzed the seconder data of Indonesia Demographic and Health Survey Adolescent Reproductive Health in 2012. The sample is 19,868 of teenagers in the age between 15 24 years old and single. It used descriptive analysis and multivariable logistic regression. The research results showed that 19.65 for risk sexual behavior amongst the adolescent in Indonesia, 42.67 for first sexual contact at home at home or in couple rsquo s home, 90.27 for first sexual contact with girlfriend boyfriend. It also showed that 20.94 of urban youth having risk sexual behavior cOR 0,82 OR 0,95. It showed that there no difference between the residential areas to the adolescent sexual behavior. The results of economic stratification status analysis with family showed that there small difference effect between the low level and high level economic teenagers who live in the rural that is potential for risk sexual. The increased engagement of the government, education service, and health service can give contribution for giving information about health reproduction, especially the right sexual behavior for teenager.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Tegar Jelita
Abstrak :
Pendahuluan: Kebutuhan perawatan ortodonti seseorang dapat disebabkan oleh ketidak sesuaian gigi geligi, fungsi oral dan atau masalah psikososial. Sebelum melakukan perawatan ortodonti, perlu diketahui keinginan pasien. Kebutuhan perawatan ortodonti cukup tinggi pada usia remaja. Jakarta merupakan kota besar karena sebagai ibu kota negara, juga merupakan pusat pemerintahan. Jakarta berkembang sedemikian pesat sehingga terdapat pinggir kota Jakarta yang dikenal juga dengan kota penyangga. Selain faktor sosio-ekonomi maka kemungkinan terdapat perbedaan psiko-sosial antara remaja kota dan remaja pinggir kota yang dapat mempengaruhi pengetahuan terhadap masalah kesehatan gigi, khususnya tentang ortodonti. Tujuan: Mengetahui perbandingan kebutuhan perawatan ortodonti remaja perkotaan dan remaja pinggir kota. Metode: Dilakukan penelitian potong lintang pada siswa-siswi SMPN 11 Jakarta dan SMPN 2 Tangerang Selatan yang berusia 12-15 tahun. Diberikan kuesioner Indikator Kebutuhan Perawatan Ortodonti (IKPO). Hasil: Uji Mann Whitney nilai p>0.05 yang berarti tidak ada perbedaan bermakna secara statistik kebutuhan perawatan ortodonti antara remaja perkotaan dan remaja pinggir kota. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan kebutuhan perawatan ortodonti antara remaja perkotaan dan remaja pinggir kota yang diukur Menggunakan Indikator Kebutuhan Perawatan Ortodonti (IKPO) Kata Kunci: Kebutuhan perawatan ortodonti, Indikator Kebutuhan Perawatan Ortodonti (IKPO), Remaja perkotaan, Remaja pinggir kota ......Introduction: A person's need for orthodontic treatment can be caused by dental malocclusion, oral function and / or psychosocial problems. Before orthodontic treatment, it is necessary to know what the patient wants. The need for orthodontic treatment is quite high in adolescence. Jakarta is a big city because as the capital city of the country, it is also the center of government. Jakarta grew rapidly so there is a suburb area of Jakarta. Beside socio-economic factors, it is possible that there are psycho-social differences between urban adolescents and suburban adolescents that can affect knowledge of dental health problems, especially regarding orthodontics. Objective: The aim of the study is to compare the orthodontic treatment needs of urban adolescents and suburban adolescents. Methods: A cross-sectional study was carried out on students of public Junior High School 11 Jakarta and public Junior High School 2 South Tangerang aged 12-15 years. Responden was given a questionnaire Indikator Kebutuhan Perawatan Ortodonti (IKPO). Result: Mann Whitney test p value> 0.05, which means there is no statistically significant difference in orthodontic treatment needs between urban adolescents and suburban adolescents. Conclusion: There is no difference in orthodontic treatment needs between urban adolescents and suburban adolescents. Keywords: Orthodontic treatment needs, Indikator Kebutuhan Perawatan Ortodonti (IKPO), urban adolescents, suburban adolescent
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library