Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Luthfi Kaulina
"Stigma aborsi menjadi penghalang terbesar bagi wanita dalam mengakses pelayanan aborsi yang aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap dan stigma responden berdasarkan karakteristik meliputi usia, agama, suku, jenjang sekolah, jenis tempat tinggal, riwayat berpacaran, pengalaman seksual, riwayat kehamilan tidak diinginkan dan riwayat aborsi, serta mengetahui bagaimana stigma remaja terhadap aborsi meliputi stereotip negatif, diskriminasi pada wanita yang aborsi, dan rasa takut akan penularan akibat berkontak langsung dengan wanita yang telah melakukan aborsi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode online survey dan desain deskriptif. Penelitian ini melibatkan 427 partisipan remaja perempuan di Kota Depok. Instrumen yang digunakan yaitu Stigma Attitude, Beliave of Abortion Scale (SABAS). Hasil penelitian menunjukkan skor stigma yaitu 55,84% dengan Median 51 ± 10,197 (rentang 21-84; 95% CI 49,34-51,18) dan terdapat perbedaaan yang signifikan pada karakteristik usia (p value 0,024), Tingkat pendidikan (p value 0.002) serta hubungan seksual (p value 0,037). Perlu adanya sosialisasi mengenai ketentuan, bahaya dan perlunya aborsi pada masyarakat.

The stigma on abortion turns out to be a deterrent for women in accessing safe abortion services. This research aims to determine the stigma of female adolescents based off certain characteristics including age, types of school, ethnicity, education status, dating history, sexual history. It also aims to discover female adolescents' stigmas on abortion, negative stereotype, exclusion and discrimination, and also fear of contagion.
This research is a quantitative study using the methods of online surveys and descriptive design. The study involved 427 female participants in Depok City. The instrument used is Stigma Attitude, Beliave of Abortion Scale (SABAS). The results showed that abortion score is 55.48% with Median 51 ± 10.197 (range 21-84; 95% CI 49.34-51.18) and there are significant differences in characteristic age, education status, and sexual history. There is a need for There is a need socialization regarding the provisions, dangers and necessities of abortion in the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maretha Primariayu
"Insulin-like growth factor (IGF)-1 adalah salah satu hormon yang berperan pada pertumbuhan remaja perempuan. Kadarnya akan meningkat pada masa pubertas dan mulai menurun saat akhir pubertas. Kadar IGF-1 yang tinggi saat dewasa berhubungan dengan kejadian kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara IGF-1 dengan indeks massa tubuh (IMT) pada remaja perempuan usia 13-15 tahun di Jakarta. Studi potong lintang ini dilakukan sejak bulan April?Mei 2016 dengan menggunakan data primer dari serum darah tersimpan berupa kadar IGF-1 yang diperiksa dengan metode ELISA dan data sekunder dari penelitian berjudul ?Faktor Determinan Kadar Estradiol, IGF-1, dan Menarche Dini pada Remaja Putri Usia 13?15 tahun di Jakarta: Studi Epidemiologi Gizi Terkait Faktor Risiko Kanker Payudara? berupa data antropometri, asupan makanan, dan aktivitas fisik dari 178 subjek yang didapat dengan metode total population sampling. Indeks massa tubuh pada remaja perempuan usia 13?15 tahun diukur dengan menggunakan kurva WHO 2007 dan CDC 2000. Tidak didapatkan korelasi antara IGF-1 dengan IMT pada remaja perempuan, namun terdapat kecenderungan nilai IGF-1 akan meningkat pada status gizi overweight dan menurun pada obesitas. Hendaknya para remaja perempuan menjaga status gizi dengan menjaga pola makan, memilih jenis makanan yang tepat dan seimbang, serta meningkatkan aktivitas fisik.

The insulin-like growth factor (IGF)-1 is one of hormone that plays a role in the growth of adolescent girls. Its level will rise at puberty and begin to decline at the end of puberty. High IGF-1 levels in adult associated with the incidence of breast cancer. This study aimed to determine the correlation between IGF-1 and body mass index (BMI) in 13-15-years-old girls in Jakarta. This cross-sectional study was conducted in April-May 2016 by using primary data from stored blood serum to measure IGF-1 level byELISA method and secondary data from a study entitled "Determinant Factors of Levels of Estradiol, IGF-1, and Early Menarche in Adolescents Girls Aged 13-15 in Jakarta: Nutritional Epidemiology Study Related to Breast Cancer Risk Factors" such as anthropometric data, dietary intake, and physical activity were obtained from 178 subjects with a total population sampling method. Body mass index in girls aged 13-15 years were measured using WHO 2007 and CDC 2000 curves. There were no correlation between IGF-1 with a BMI in adolescent girls, however, there is a tendency value of IGF-1 will increase in overweight and decrease in obesity. Thus adolescent girls should maintain their nutritional status by maintain a diet, choose the right and balanced foods, as well as increased physical activity.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S6997
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnia Nurul Hikmah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan terhadap perbedaan siklus menstruasi pada siswi SMA Negeri 44 Jakarta tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Sampel yang diteliti adalah kelas 10 dan 11 dengan total sampel berjumlah 120 orang. Data yang dikumpulkan berupa riwayat menstruasi, asupan energi dan makronutrien, aktivitas fisik, IMT/U, persen lemak tubuh, tingkat stres, dan perilaku makan menyimpang. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner mandiri, wawancara recall 2x24 jam, pengukuran antropometri untuk berat dan tinggi badan dan persen lemak tubuh menggunakan BIA. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis uji chi-square, uji T independen, dan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 65,8% mengalami siklus menstruasi tidak teratur. Stres merupakan faktor dominan terhadap perbedaan siklus menstruasi (OR=5,9).

This study aimed to identify the dominant factors of the menstrual cycle differences on female student of SMA Negeri 44 Jakarta. This study used the cross sectional design by using simple random sampling method. The observed sample in this study was the 10th and 11th grader consisting 120 students. The collected data were menstrual history, energy and macronutrien intake, physical activity, BAZ (BMI for age), percent body fat, stress level, and eating disorder. These data were collected by using self administered questionnaire, 2x24 hours food recall interview, antropometric measurement for weight and height, and body fat measurement using BIA (Bioelectric Impedance Analysis). This study used chi-square test, independen T-Test, and regression binary logistic analyze. The result of this study showed that there are 65,8% respondents had irregular menstrual cycle and showed that stress level as the dominant factors of menstrual cycle differences (OR=5,9)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha T. Kuera
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S2605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mestika Dewi
"ABSTRAK
Pelecehan seksual biasanya terjadi dengan perempuan sebagai korban dan lakilaki
sebagai pelakunya, terjadi di berbagai kalangan, tidak memandang suku,
agama, maupun ras dan usia. Hal ini, mungkin pula rentan terjadi pada remaja,
kliususnya remaja perempuan, mengingat remaja perempuan juga sedang
mengalami perubahan dan perkembangan yang bersifat seksual. Penelitian ini
berusaha menggali sejauh mana pelecehan seksual yang dialami oleh remaja
perempuan, terutama implikasinya terhadap konsep diri. Karena pada masa
remaja, konsep diri juga merupakan tuntutan perkembangan yang hams
dipenuhi. Pembentukan konsep diri seseorang sangat dipengaruhi pengalaman
yang berkaitan dengan dirinya, dan pengalaman pelecehan seksual sebagai
salah satunya. Pendekatan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan
kualitatif, dengan metode pengambilan data yang dilakukan, yaitu melalui
FGD (focus group discussion) untuk menggali berbagai pengalaman pelecehan
seksual yang dilakukan pada tiga sekolah (10 orang per kelompoknya), dan
wawancara untuk menggali pengalaman pelecehan seksual yang berimplikasi
terhadap konsep diri (6 orang). Ditemukan bahwa pengalaman pelecehan
seksual berimplikasi bagi konsep diri yang bersifat sementara {tramcitoryf
yaitu memberikan pengamh terhadap penilaian yang negatif, seperti kurang
percaya diri, rendah diri. Lebih lanjut penelitian ini menjawab berbagai hal
yang mengenai pelecehan seksual di kalangan remaja perempuan."
2001
S2852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiyatun Homisah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S2908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Chrisnatalia
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Safitri
"Remaja perempuan yang putus sekolah beresiko mengalami harga diri rendah situasional, kenakalan remaja, nikah dini, hingga hilangnya generasi bangsa yang berkualitas. Tujuan penelitian untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang pengalaman remaja perempuan yang putus sekolah. Penelitian ini menggunakan desain fenomenologi terhadap enam partisipan di Kota Bogor. Hasil penelitian menemukan delapan tema yaitu alasan putus sekolah, pengambil keputusan berhenti sekolah, respon emosional, respon keluarga, respon lingkungan, kegiatan setelah putus sekolah, harapan masa depan dan pentingnya sekolah. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan program bagi remaja khususnya remaja perempuan yang putus sekolah agar terhindar dari masalah psikososial dan perilaku negatif.

Adolescent girls who dropped out of school are at risk for situational low selfesteem, delinquency, early marriage, until the loss of the nation's generation quality. The purpose of the study to get a deep understanding about the experience of adolescent girls who dropped out of school. This study used a phenomenological design of the six participants in Bogor city. The results found eight themes, those are dropout reasons, decision makers quit school, emotional response, family response, environmental response, after dropping out of school activities, future expectations and the importance of school. The study recommends the importance of working with various stakeholders to develop a program for teenagers, especially teenage girls who drop out of school to avoid negative behaviors and psychosocial problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ayu Anggraeni
"Masih buruknya praktik Manajemen Higiene Menstruasi (MHM) remaja perempuan melatarbelakangi penelitian dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik MHM pada siswi di SMAN A dan B Jakarta tahun 2016. Pengumpulan data menggunakan self-report questionnaire pada 210 siswi. Hasil penelitian menunjukkan 45,2% siswi memiliki praktik MHM baik. Berdasarkan uji chi-square, terdapat hubungan antara faktor predisposisi (pengetahuan dengan nilai p= 0,004 dan sikap dengan nilai p= 0,003), faktor pemungkin (sarana sanitasi dan higiene dengan nilai p= 0,003 dan tempat sekolah dengan nilai p= 0,049), dan faktor penguat (paparan informasi dengan nilai p= 0,005) dengan praktik MHM.

Still poor Menstrual Hygiene Management (MHM) practices of female adolescents is behind the research background with cross sectional study design. The purpose of this study was to determine the factors associated with MHM practices of female students at A and B SHS East Jakarta in 2016. The data was collected using a self-report questionnaire in 210 students. The results showed 45.2% female students have good MHM practice. Based on the chi-square test, there is a relationship between predisposing factor (knowledge with p value= 0.004 and attitude with p value= 0.003), enabling factor (sanitation and hygiene with p value= 0.003 and a school with p value= 0,049), and reinforcing factor (information exposure with p value= 0.005) with MHM practice."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65690
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>