Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Yi, O-ryong, 1934-
Soul : Saenggak ui Namu, 2009
KOR 305.519 YIO c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Amalia Indah Hapsari
"Penelitian ini membahas mengenai perilaku delinkuensi remaja yang diangkat dalam sebuah drama Korea berjudul Ingansueob. Drama Korea dapat bermanfaat sebagai sebuah alat pemasaran untuk meningkatkan pengetahuan mengenai suatu isu sosial serta memengaruhi emosi dan perilaku penonton. Maraknya perilaku delinkuensi remaja membuat fenomena ini dianggap sebagai masalah yang serius dan membutuhkan penanganan yang tepat. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana drama Ingansueob merepresentasikan peran faktor risiko dalam memengaruhi terjadinya perbuatan delinkuensi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan faktor risiko perilaku delinkuensi remaja yang direpresentasikan dalam drama Ingansueob. Penelitian ini menggunakan drama Korea Ingansueob sebagai sumber data primer. Sedangkan sumber data sekunder berasal dari buku, jurnal, tesis, dan sumber daring yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa munculnya salah satu faktor risiko dapat memicu timbulnya faktor risiko yang lain, sehingga perilaku delinkuensi remaja dapat dipengaruhi oleh lebih dari satu domain faktor risiko sekaligus. Faktor risiko memiliki sifat kumulatif, yang kemudian saling menguatkan pengaruh satu sama lain dan meningkatkan kecenderungan remaja terlibat dalam perbuatan delinkuensi.
This research discusses about juvenile delinquency behavior in a Korean drama titled Ingansueob. Korean dramas can be useful as a marketing tool to increase knowledge about social issues and influence audiences’ emotion and behavior. The rise of juvenile delinquency behavior has made this phenomenon as a serious problem that requires appropriate treatments. The formulation of this research is how Ingansueob represents the role of risk factors which influence juveniles’ delinquency behavior. This research aims to describe the occurrence cause of juvenile delinquency risk factors represented in drama Ingansueob. This study uses Korean drama Ingansueob as the primary data source. Meanwhile, secondary data sources come from books, journals, thesis, and online sources related to the research. The results showed that the emergence of one risk factor can lead to another risk factors, so that juveniles’ delinquency behavior can be influenced by more than a risk factor at once. Risk factors are cumulative, which reinforces the influence of each other and increases the tendency for juveniles to engage in delinquency behavior."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Tsamara Rahmania
"Penelitian ini membahas tentang sikap pemaknaan Seongnyeon-eui nal pada remaja Korea berdasarkan web drama ‘Twenty-Twenty’. Seongnyeon-eui nal adalah hari untuk merayakan peralihan menuju dewasa bagi remaja Korea. Pada web drama ‘Twenty-Twenty’, terdapat representasi dari sikap remaja Korea dalam pemaknaan Seongnyeon-eui nal. Web drama ini mengisahkan tentang remaja Korea yang beranjak dewasa dalam menghadapi masa transisi dalam kehidupannya. Mereka memanfaatkan kebebasan yang didapatkan untuk mengenali lingkungan sosial sebagai persiapan menuju dewasa utuh. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan sikap remaja Korea sebagai pemaknaan Seongnyeon-eui nal masa kini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis naratif dengan mengacu pada adegan dan dialog dalam web drama ‘Twenty-Twenty’ sebagai korpus. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa tokoh Chae Da-hee dan tokoh Lee Hyun-jin melakukan eksplorasi diri dengan kebebasan yang diraihnya ketika memasuki usia 19 tahun. Eksplorasi diri yang dilakukan membantu mereka untuk menemukan hal-hal yang dibutuhkan untuk kedewasaan, seperti jati diri dan pekerjaan.
This research discusses the meaning of Seongnyeon-eu nal in Korean teenagers based on the web drama 'Twenty-Twenty'. Seongnyeon-eui nal is a term used to describe a day to celebrate the transition from late teenager to young adult for Korean teenagers. The representation of Korean teenagers’ attitude towards Seongnyeon-eui nal can be found in the ‘Twenty-Twenty’ web drama. This web drama talks about Korean grown-up teenagers facing a transition period in their life. The main characters try to utilize their freedom to recognize their society as they prepare themselves to enter adulthood. The purpose of this study is to describe Korean teenagers’ attitudes as the meaning of Seongnyeon-eui nal. The method used in this research is a narrative analysis based on the scenes and dialogues in the ‘Twenty-Twenty’ web drama as the corpus. Based on the research, it can be concluded that both characters Chae Da-hee and Lee Hyun-jin doing identity explorations through the freedom they had when they are turning 19 years old. Self-exploration helps them to find things needed for maturities, such as identity and work."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Clara Nathania Indira
"
ABSTRAKMusik merupakan elemen yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Korea Selatan menjadi salah satu negara yang mampu menyebarkan musik khasnya yaitu K-pop. K-pop mengalami pasang surutnya sendiri hingga mencapai kesuksesannya seperti saat ini. Audio dan visual yang disuguhkan menjadi faktor keberhasilan K-pop namun hal tersebut juga tidak lepas dari kekuatan media sosial dan pemasaran daring online . Jurnal ini menganalisis tentang fenomena K-pop yang terjadi dan kemudian berdampak bagi perilaku di kalangan remaja kota besar di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh K-pop terhadap perilaku di kalangan remaja kota besar di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pustaka. Temuan dari penelitian ini adalah kecintaan para remaja kota besar terhadap K-pop menimbulkan berbagai perilaku atas dasar keinginan mereka sendiri tanpa unsur paksaan, bahkan mereka rela berkorban dalam hal waktu, ekonomi serta mengalami penurunan terhadap penghargaan budaya lokal.Kata kunci: fenomena K-pop, idola, perilaku, remaja, Korea Selatan
ABSTRACTMusic is an element that cannot be separated in the daily of human rsquo s life. South Korea is one of the countries that spreads their own music called K pop. K pop has gone through ups and down until they reached their success now. Audio and visual that they show become the factor of their success but it cannot be detached from the power of social media and online marketing. This journal analyzes the phenomenon of K pop that happens all around the world and then it impact the behavior of teenagers in the big city in Indonesia. The purpose of this research was to determine the impact of K pop to the behavior of teenagers. The method used is descriptive qualitative method. Data collection method used is the litterature method. The result of this research is the teenager rsquo s love for K pop inflict various behaviors on the basis of their own free will without coercion, they are even willing to sacrifice time, money, and sustain degression of respect for local culture.Keywords K pop phenomenon, idol, behavior, teenagers, South Korea"
Lengkap +
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library